Pages:
Author

Topic: Bitcoin meng-Angkasa, Sinkronisasi Blockchain Tanpa Internet - page 2. (Read 547 times)

legendary
Activity: 2198
Merit: 2223
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Jika melihat koneksi Blockstream Satellite 2.0 memiliki Bandwidth sebesar 1.6 Mbps, maka waktu yang dibutuhkan untuk mendownload keseluruhan Blockchain (325 GB) adalah sekitar 19 Hari (dengan asumsi mengabaikan latency dan faktor-faktor penghambat lainnya, sehingga didapatkan speed yang setara dengan bandwidth 1.6 Mbps)

325 GB = 325000 MB = 2.600.000 MBits
Speed = 1.6 Mbps

Download Time = 2.600.000 / 1.6 Mbps =  1.625.000 seconds = 27.083 minutes 20 seconds = 451 Hours 23 minutes 20 seconds = 18 Days 19 Hours 23 Minutes 20 Seconds

Tentu saja akan lain ceritanya jika speed yang didapatkan nilainya jauh dibawah bandwidht 1.6 Mbps tersebut, karena adanya faktor-faktor penghambat seperti latency yang tinggi, pengaruh cuaca, tuning yang kurang optimal, dll  Grin
legendary
Activity: 2156
Merit: 1789
Ane rasa kalau beli ecer faktor trial and error dan riset pribadi harus diperhatikan bener-bener. Sebagai orang yang suka oprek-oprek banyak barang ane yang berupa hasil dari oprekan dan ada yang sukses tapi banyak juga yang gagal, sampai harus rugi uang dan waktu. Lebih amannya kalau beli ecer ikuti guide atau pengalaman beli yang udah ada, atau kalaupun salah satu part ga ada, cari yang speknya semirip mungkin.

Jangan 'tertipu' dengan list spek yang dipasang oleh penjual/pabrikannya, kadang asumsi yang dipakai beda dengan pembeli. Sebagai contoh, ane beli cooler GPU dengan keterangan support GPU yang ane punya, tapi ternyata ada selisih beberapa mm di bagian sekrup sehingga tidak bisa semuanya dipasang. Sebagai akibatnya, hanya terpasang 2 (dengan baik), dan 1 lagi terpasang tapi untuk holder aja biar ga goyang-goyang. Untungnya sih masih bisa berfungsi, kalau ga uang melayang deh.
legendary
Activity: 2240
Merit: 2848
#SWGT CERTIK Audited
2. Antena
-snip-
Kalau lihat di video sebelumnya, untuk panel Antenna nya bisa menggunakan parabola yang biasa digunakan ke pesawat televisi juga kan ya?
Atau mungkin biar lebih yakin, sekalian pakai Panel Antenna-nya yang dari Blockstream
https://store.blockstream.com/product/flat-panel-antenna/



-snip- Selain karena masalah biaya lebih murah, jika ada trouble pun lebih gampang nyari solusinya karena tinggal menghubungi CP layanan yang ada (lokal + nasional).-snip-
Kalau dilihatnya dari sudut pandang orang yang 'suka ngoprek', atau yang biasa mencoba/mengembangkan hal-hal baru dalam teknologi tentunya penggunaan teknologi Blockstream Satellite ini bisa menjadi tantangan tersendiri jika berhasil digunakan.
Meskipun memang untuk Blockstream Satellite Pro Kit (lebih komplit perangkatnya) harganya sekitar $ 749.99, tapi lihat pula fungsinya disisi lain.
copper member
Activity: 2352
Merit: 2049
^ ^ ^ Saya tinggal di desa jadi memang untuk jaringan internet pake kabel belum masuk saat ini. jadi mengapa saya begitu antusias memanfaatkan satelite untuk menjalankan node gratis.  Grin Grin

Seperti yang Om jelas kan di atas bahwa biayanya bisa mencapai jutaan /bulan. Sedangkan dengan menggunakan koneksi internet biasa hanya menghabiskan kisaran 200-300 rb /bulan.
itu maksud om joni internet pakai mobile phone.
kalau pakai satelite blockstream gratis tanpa biaya cuma beli alat menangkap siinyal aja



Kalau saya lihat dibutuhkan beberapa tool kit atau alat untuk dipersiapkan menerima seperti:

1. Laptop atau PC berbasis linux (Fedora) untuk software Satellite receiver dan setidaknya Laptop yang memiliki spesifikasi: prosesor di atas 3 Ghz (core i5, AMD a9)  Ram 8 GB dan hardisk untuk node Bitcoin 500 GB- 1000 GB

2. Antena


Gambar by amazon shop

3. Tuner TBS 5927 DVB-S2


Gambar by aliexpress

4. Universal Ku band, LNB PLL


Gambar by alibaba

5. Ku band LNB mounting bracket


Gambar by amazon shop

6. C band LNB scalar ring


Gambar by aliexpress

7. C band LNB mounting bracket

Gambar by aliexpress

8. 32cm flat coax jumper


Gambar by amazon

9. Kabel

Kira-kira gambarannya seperti itu dan mungkin tidak sama persis (karena saya cari sekilas di google).



Udah ada yang pernah beli secara ecer, lalu sharing di twitter, mereka kasih gambaranya seperti ini: https://twitter.com/weex/status/904559769892958208





Ini adakah gambaran koneksinya:







Kalau saya lihat di manual book cara asemblingnya https://pbs.twimg.com/media/Dt_U2mfWkAEoqRC?format=jpg&name=large

1. Install linux Fedora
2. Install Linux Radio GNU Radio
3. Build Blockstream satelite receiver
4. Build Bitcoin fiber.



Kesimpulan yang saya dapat di sini adalah kita bisa bikin sendiri secara ecer alat-alat penangkap sinyal seperti antena, kabel, breket, LNB dan lain-lain di toko online shop Indonesia atau di toko elektronik di Indonesia. setelah tool hardware beres, lalu install software di PC.

so, bagaimana?



https://hackernoon.com/building-your-own-bitcoin-satellite-node-6061d3c93e7
https://store.blockstream.com/product/blockstream-satellite-basic-kit/
https://github.com/Blockstream/satellite/blob/master/doc/hardware.md#satellite-kits
legendary
Activity: 2198
Merit: 1086
Free Bitcoins Every Hour!
Mungkin ini bakal jadi alternatif yang sangat menarik buat mereka yang tinggal di remote area dan harga internet/GB/MBps sangat mahal.
Alternatif bagi area yang benar2 terpencil dan jauh dari jangkauan jaringan intenet. Kalau masih bisa dijangkau oleh jaringan internet umumnya (kabel), saya rasa orang-orang masih bakal pilih internet umumnya. Selain karena masalah biaya lebih murah, jika ada trouble pun lebih gampang nyari solusinya karena tinggal menghubungi CP layanan yang ada (lokal + nasional).

~Yang jadi hambatan kalau pada konteks ini adalah kemauan untuk mempelajari dan menerapkan teknologi baru.
Kalau dari sudut pandang Blockstream memang iya. Tapi kalau dari sudut pandang client nya, jelas masalah efisiensi biaya. Seperti yang Om jelas kan di atas bahwa biayanya bisa mencapai jutaan /bulan. Sedangkan dengan menggunakan koneksi internet biasa hanya menghabiskan kisaran 200-300 rb /bulan.
legendary
Activity: 2156
Merit: 1789
Saya kira ini sebuah inovasi penting di mana banyak yang menanyakan bagaimana bertransaksi bitcoin tanpa menggunakan Internet?. ya, mungkin maksudnya mereka ini telah lelah membayar provider internet tiap bulan demi menjalankan node atau pebisnis yang sangat sering bertransaksi.

Mungkin ini bakal jadi alternatif yang sangat menarik buat mereka yang tinggal di remote area dan harga internet/GB/MBps sangat mahal. Tapi kalau tinggal di daerah kota atau yang terjangkau banyak jaringan fiber, kayaknya ga bakal begitu menarik. Seperti yang disebutkan agan ETF di atas, harga paket fiber jauh lebih murah dan biasanya unlimited dengan speed yang lebih dari cukup untuk menjalankan full-node. Yang jadi hambatan kalau pada konteks ini adalah kemauan untuk mempelajari dan menerapkan teknologi baru.

Kalau pake mobile phone memang bakal sangat mahal, agan bisa ngabisin lebih dari 2 juta buat beli paket untuk download seluruh blockchain (kecuali ada paket unlimited dengan FUP biasanya 500 GB, itupun sekitar 1 jutaan per bulan). Di sisi lain, biaya jaringan fiber ada yang dari 200 ribu dengan speed 10 MBps dengan kuota unlimited.
legendary
Activity: 2842
Merit: 7333
Crypto Swap Exchange
Penutup

Saya kira ini sebuah inovasi penting di mana banyak yang menanyakan bagaimana bertransaksi bitcoin tanpa menggunakan Internet?. ya, mungkin maksudnya mereka ini telah lelah membayar provider internet tiap bulan demi menjalankan node atau pebisnis yang sangat sering bertransaksi.

Tempo hari saya mencoba download blockchain di bitcoin core menggunakan data internet seharga 75ribu rupiah yang dapatnya cuma 15Gb namun yang terdownload cuma 1% dari keseluruhan blockchain bitcoin. Begitu mahalnya menjalankan node bitcoin di Indonesia menggunakan Internet, tentu akan membuat orang malas menjalankannya full time 24/7. Bagi saya ini solusi terbaik untuk mengurangi biaya yang begitu mahal.

Menurut saya, sebaiknya jangan menjalankan Bitcoin full node jika menggunakan koneksi internet tanpa kabel (2G, 3G, dll.) karena harga per GB sangat mahal jika dibandingkan dengan koneksi internet dengan kabel (Fiber, ADSL, dll.).
copper member
Activity: 2352
Merit: 2049
Disclaimer

Ini murni menyampaikan informasi/edukasi dan diskusi untuk menambah ilmu pengetahuan. saya tidak termasuk dalam suatu tim atau berada dalam pengembangan projek tertentu.

Maksud dan tujuan

Membayangkan jika dunia tanpa internet (yang biasa kita pakai sehari-hari menggunakan jaringan seluler melalui tower BTS atau indi home kabel optik), jika suatu ketika internet di seluruh dunia padam dan apa yang terjadi dengan Bitcoin di mana sangat memerlukan internet untuk transaksi data blockchain?. atau Suatu ketika anda berada di daerah tanpa internet dan mendapatkan telepon yang sangat penting supaya mengirimkan Bitcoin yang mendesak.

Isi

Beberapa pengembang Bitcoin seperti Blockstream telah mencanangkan Bitcoin tanpa internet yaitu menghubungkan jaringan bitcoin dengan satelite di ruang angkasa. Jadi, data blockchain bisa kita download tidak atau tanpa melalu internet yang biasa kita pakai selama ini. Pertama kali diluncurkan, pengguna masih "diharuskan" menggunakan internet untuk mengunduh data block genesis, namun sekarang mereka telah mengembangkan versi 2.0 dalam hal ini pengguna dapat secara penuh mendowload data blockchain di angkasa dari block genesis hingga data saat ini.

Cara kerjanya:

1. Stasiun di bumi menyiarkan data blockchain ke satelite geosinkron di angkasa
2. Satelite geosinkron menerima data dari stasiun di bumi dan menyiarkannya
3. Siapa pun di bumi yang mempunyai alat pemancar/penerima dapat menerima data blockchain dari satelite di angkasa dan menjalankan full node Bitcoin secara gratis.



Mereka dalam hal ini Blockstream menyewa 6 Satelite geo guna menerima dan memancarkan data blockchain di seluruh bumi. Wilayah mencakupi seluruh bumi termasuk juga Indonesia.



Q: Apa yang dibutuhkan oleh kita di Bumi untuk mengunduh data blockchain di Angkasa?
A: Pemancar atau antena penangkap

Seperti halnya antena untuk menangkap gelombang, protokol transmisi yang digunakan berbasis standar protokol DVB-S2. Mungkin kalian akan sangat familiar dengan yang namanya televisi digital?, protokol yang sama digunakan.

Titik koordinat lokasi yang spesifik mempengaruhi kualitas sinyal yang didapat, untuk itu sesuaikan lokasi kita dengan satelite terdekat supaya penerimaan data lebih baik.



Secara teknikal, gmaxwell telah menguji kemampuannya dan telah diuraikannya di sini: https://bitcointalksearch.org/topic/blockstream-satellite-20-5245900

Untuk antena penangkap dijual di website blockstream, harga sekitar $220.



Gambar di atas adalah antena penangkap, sumber dari youtube: https://www.youtube.com/watch?v=hbcu1HYL6F4

untuk melihat transaksi yang berjalan menggunakan satelit bisa di sini: https://blockstream.com/satellite-queue/
Masih sangat sedikit, mungkin karena yang menggunakannya hanya segelintir orang saja.

Penutup

Saya kira ini sebuah inovasi penting di mana banyak yang menanyakan bagaimana bertransaksi bitcoin tanpa menggunakan Internet?. ya, mungkin maksudnya mereka ini telah lelah membayar provider internet tiap bulan demi menjalankan node atau pebisnis yang sangat sering bertransaksi.

Tempo hari saya mencoba download blockchain di bitcoin core menggunakan data internet seharga 75ribu rupiah yang dapatnya cuma 15Gb namun yang terdownload cuma 1% dari keseluruhan blockchain bitcoin. Begitu mahalnya menjalankan node bitcoin di Indonesia menggunakan Internet, tentu akan membuat orang malas menjalankannya full time 24/7. Bagi saya ini solusi terbaik untuk mengurangi biaya yang begitu mahal.

Sumber:
https://blockstream.com/satellite/#
https://github.com/Blockstream/satellite
https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_Geostasioner
https://en.wikipedia.org/wiki/DVB-S2
https://www.latlong.net/
Pages:
Jump to: