Pages:
Author

Topic: [Diskusi] Apakah Energi Terbarukan Solar Cell Worth untuk mining? (Read 461 times)

hero member
Activity: 868
Merit: 737
Bahwa sampai saat ini, Indonesia masih mengipor baterai dari luar negeri. Meskipun indonesia memiliki sumber bahan baku batreai
Karena Indonesia tidak ada litium (atau belum menemukan, karena menurut pengamat potensi litium itu ada di sumatera), namun belum dijajaki sampai sekarang, sehingga Indonesia harus impor Litium dari Australia. Tapi, bahan lain pembuat baterai di Indonesia itu banyak, diantaranya, Nikel, cobalt dan mangan

dan apakah jika mampu membuat baterai sendiri akan laku dijual, karena kita belum memiliki perusahaan mobil/motor sendiri.
Justru ini akan menjadi produk ekspor semisalkan Indonesia punya produk baterai sendiri. Terlepas masalah ada pabrik motor dan mobil atau enggak, ku kira kita bisa memanfaatkan baterai tersebut untuk jadi bahan solar cell, dan mungkin akan jadi eksportir terbesar dunia, jika bahan baku pembuat baterai ada semua di Indonesia.

Sepertinya masih butuh proses yang panjang.
Bisa dimulai dari sekarang, namun tentu harus sesuai mekanisme hukum yang berlaku, kalau secara masive tentu akan membuat produsen mobil/motor berbahan bakar fosil akan ngamuk dan meninggalkan Indonesia. tentu ini akan jadi buah simalakama untuk presiden selanjutnya,
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Kalau bicara baterai apalagi isi ulang untuk solar cell, Indonesia merupakan sorga-nya dunia untuk bahan bakunya yaitu Nikel. Seharusnya, Pemerintah RI menjual murah kepada rakyat Indonesia demi kesinambungan energi. Di satu sisi, kalau Indonesia menjadi tolak ukur sebagai barometer energi solar cell dunia, bukan tidak mungkin seluruh investor akan jastip duit mereka di RI, dan bukan tidak mungkin semua miner bitcoin di dunia pindah ke Indonesia karena cost electrical-nya murah, dan yang pasti dapat pajak dan devisa dari itu semua.

Saya sepakat dengan anda, bahwa Indonesia adalah salah satu pemilik cadangan nikel terbesar di Indoneisa, tetapi memiliki pabrik baterai masih menjadi tantangan tersendiri, seperti dalam tulisan ini:
Quote

Bahwa sampai saat ini, Indonesia masih mengipor baterai dari luar negeri. Meskipun indonesia memiliki sumber bahan baku batreai tetapi masih ada dua PR yang cukup berat, yakni kemampuan untuk membuat baterai dan apakah jika mampu membuat baterai sendiri akan laku dijual, karena kita belum memiliki perusahaan mobil/motor sendiri.

Memang ini bisa jadi terobosan untuk mengolah sumber daya menjadi barang jadi,, tetapi butuh sinergitas antar perusahaan secara masif untuk bisa bahu membahu mewujudkannya. Sepertinya masih butuh proses yang panjang.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Saya kira tergantung dari kebijakan developer itu sendiri, namun mayoritas dalam rangka perilisan sebuah project baru biasanya hanya orang-orang internal (atau mitra rekanan mereka) yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan. Nah setelah token resmi direlease, bisa saja untuk jaringan konsensusnya melibatkan public dengan tujuan lebih decentralized dan bisa tercipta sebuah komunitas yang lebih besar.
Soalnya kalau tanpa orang luar ikut di awal, mereka (developer) suka mining secara diam-diam, tahu-tahu supply token/coin sudah banyak dan disimpan oleh mereka, sehingga ketika harga mulai naik, developer yang sudah mining di awal ini yang bikin dump coin mereka sendiiri. Sedangkan kita yang ikut di-early cuma bisa gigit jari karena cuma mining sisa-sisa bekas mereka.

Masalah selanjutnya, jika pakai panel surya, saat malam butuh penampung listrik. Alternatifnya pakai baterai. Tetapi baterai yang memiliki daya penyimpanan tinggi itu muahal gan. Kayaknya ga ramah di kantong
Kalau bicara baterai apalagi isi ulang untuk solar cell, Indonesia merupakan sorga-nya dunia untuk bahan bakunya yaitu Nikel. Seharusnya, Pemerintah RI menjual murah kepada rakyat Indonesia demi kesinambungan energi. Di satu sisi, kalau Indonesia menjadi tolak ukur sebagai barometer energi solar cell dunia, bukan tidak mungkin seluruh investor akan jastip duit mereka di RI, dan bukan tidak mungkin semua miner bitcoin di dunia pindah ke Indonesia karena cost electrical-nya murah, dan yang pasti dapat pajak dan devisa dari itu semua.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary

Ku akui kalo itu ide yang brilian gan. Menambang dengan energi yang gratis. Ibaratnya punya pertambangan tapi karyawannya tidak minta gaji. Tapi sayangnya mungkin itu ide yang bagus, tapi bukan untuk di praktek-kan. Solar cell memang gratis dan Indonesia memiliki matahari yang cukup banyak. Masalahnya adalah output yang dihasilkan papan surya itu kecil gan. Kalo tidak salah, papan surya yang selebar seluruh atap rumah saja tidak mampu jika menghidupi rumah dengan kebutuhan listrik standar (saya lupa baca dimana, tapi kalo tidak salah seperti itu), yaitu ngidupin lampu-lampu, kulkas, tv, ac, dll. Sementara kebutuhan mining pasti besar kan listriknya.

Masalah selanjutnya, jika pakai panel surya, saat malam butuh penampung listrik. Alternatifnya pakai baterai. Tetapi baterai yang memiliki daya penyimpanan tinggi itu muahal gan. Kayaknya ga ramah di kantong

Masalah lainnya, biarpun papan surya adalah energi terbaharukan tetapi papan-nya malah tidak bisa di daur ulang gan. jadi satu sisi ramah lingkungan di sisi lainnya tidak ramah.

Menurutku mining tebaik itu ikut sigcam gan, ga butuh listrik dan VGA yang banyak, tapi tiap minggu bisa WD Cool
Bukan sesuatu yang sulit untuk diwujudkan, namun memang memerlukan banyak modal di awal untuk membangun solar farm buat kebutuhan mining. Yang jelas untuk potensi ROI-nya bakal membutuhkan waktu yang cukup panjang (dalam hitungan tahunan). Intinya juga sudah memiliki plan yang matang (termasuk asumsi adanya halving per 4 tahun), membangun solar farm bukanlah sesuatu yang bakal menjadi sia-sia, karena disaat kita berhasil melakukan aktifitas mining dengan sumber energi yang terbilang gratis (disaat ROI terpenuhi) maka itu akan menjadi aktifitas yang sangat profitable.

Jangan disamakan mining dengan sigcamp gan. Sigcamp hanyalah sebuah ajang promosi sementara mining adalah sebuah bentuk kontribusi yang bisa menopang kelangsungan sebuah jaringan blockchain.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
~ snip ~ namun melihat ide tersebut, muncul dibenaku untuk memakai energi solar cell (gratis) untuk mining selain bitcoin.

Lalu apakah menurut kalian itu worth dan menguntungkan (mining selain bitcoin)?,
karena kalau hitung-hitungan kasarnya, bahwa sinar matahari itu gratis dan melimpah ruah, tentu saja hal ini menimbulkan profit dalam benakku.

Ku akui kalo itu ide yang brilian gan. Menambang dengan energi yang gratis. Ibaratnya punya pertambangan tapi karyawannya tidak minta gaji. Tapi sayangnya mungkin itu ide yang bagus, tapi bukan untuk di praktek-kan. Solar cell memang gratis dan Indonesia memiliki matahari yang cukup banyak. Masalahnya adalah output yang dihasilkan papan surya itu kecil gan. Kalo tidak salah, papan surya yang selebar seluruh atap rumah saja tidak mampu jika menghidupi rumah dengan kebutuhan listrik standar (saya lupa baca dimana, tapi kalo tidak salah seperti itu), yaitu ngidupin lampu-lampu, kulkas, tv, ac, dll. Sementara kebutuhan mining pasti besar kan listriknya.

Masalah selanjutnya, jika pakai panel surya, saat malam butuh penampung listrik. Alternatifnya pakai baterai. Tetapi baterai yang memiliki daya penyimpanan tinggi itu muahal gan. Kayaknya ga ramah di kantong

Masalah lainnya, biarpun papan surya adalah energi terbaharukan tetapi papan-nya malah tidak bisa di daur ulang gan. jadi satu sisi ramah lingkungan di sisi lainnya tidak ramah.

Menurutku mining tebaik itu ikut sigcam gan, ga butuh listrik dan VGA yang banyak, tapi tiap minggu bisa WD Cool
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Apakah saat proses pembuatan token baru tersebut orang di luar developer bisa ikut bergabung?
Saya kira tergantung dari kebijakan developer itu sendiri, namun mayoritas dalam rangka perilisan sebuah project baru biasanya hanya orang-orang internal (atau mitra rekanan mereka) yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan. Nah setelah token resmi direlease, bisa saja untuk jaringan konsensusnya melibatkan public dengan tujuan lebih decentralized dan bisa tercipta sebuah komunitas yang lebih besar.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Kalau mining dengan energi yang lebih murah lebih gampang diakses, kebanyakan juga bakal memilih me-mining koin yang populer ane rasa. CMIIW.
Kupikir benar juga. Kulihat akses dan membuat instalasi semakin hari sudah semakin murah, karena telah banyaknya supplier yang memberikan harga bersaing, ini beda dengan beberapa tahun lalu, karena untuk membeli alat-alat untuk instalasi solar cell masih sulit. Kalau sekarang, di Ol shop sudah banyak yang jual dan harga juga bisa pilih yang termurah langsung dari distibututor.

Tapi harus ada izin PLN, dan harus beli meteran terpisah, karena pernah tempo hari aku mendengar sebuah perusahaan yang membuat panel surya distop oleh PLN karena tidak ada izin dari mereka.

Namun untuk memining coin yang lebih populer tentu harus memiliki perhitungan yang matang, kalau biaya keduanya berimbang sih masuk akal untuk diteruskan,.

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4958304/murah-biaya-pemasangan-plts-atap-cuma-di-kisaran-rp-14-juta

Untuk saat ini sudah banyak platform (smart contract) yang memiliki fungsi mineable (minting) saat proses pembuatan token baru.
Apakah saat proses pembuatan token baru tersebut orang di luar developer bisa ikut bergabung?
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Ini menjadi dilema sendiri, seharusnya developer lebih menekankan untuk membuat coin dari pada token yang tidak bisa dimining. Tapi karena sudah kebablasan, sulit untuk menaikan trend untuk mining coin dari pada token.
Kalau melihat market saat ini, ane rasa susah menemui developer yang ingin melaunch koin tanpa premine meskipun solar cell buat mining sangat murah. Kecuali mereka punya idealisme yang kuat, kebanyakan bakal memilih membuat token karena lebih murah dan mudah, plus return kemungkinan lebih tinggi. Ane rasa miner juga ga bakal langsung melakukan mining koin baru kalau profitnya tidak ada. Kalau mining dengan energi yang lebih murah lebih gampang diakses, kebanyakan juga bakal memilih me-mining koin yang populer ane rasa. CMIIW.
Rata-rata, Developer yang memilih untuk membuat token daripada Coin, yang menjadi dasar pertimbangan mereka adalah efisiensi waktu dan biaya. Tujuannya mungkin berbeda namun saya kira kebanyakan dari mereka memiliki target yang similiar, yakni menciptakan aset baru yang bisa memiliki value dan dapat diperdagangkan secara luas.

Untuk saat ini sudah banyak platform (smart contract) yang memiliki fungsi mineable (minting) saat proses pembuatan token baru.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Ini menjadi dilema sendiri, seharusnya developer lebih menekankan untuk membuat coin dari pada token yang tidak bisa dimining. Tapi karena sudah kebablasan, sulit untuk menaikan trend untuk mining coin dari pada token.
Kalau melihat market saat ini, ane rasa susah menemui developer yang ingin melaunch koin tanpa premine meskipun solar cell buat mining sangat murah. Kecuali mereka punya idealisme yang kuat, kebanyakan bakal memilih membuat token karena lebih murah dan mudah, plus return kemungkinan lebih tinggi. Ane rasa miner juga ga bakal langsung melakukan mining koin baru kalau profitnya tidak ada. Kalau mining dengan energi yang lebih murah lebih gampang diakses, kebanyakan juga bakal memilih me-mining koin yang populer ane rasa. CMIIW.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
jika berbicara mining altcoin yang ada di cmc,saya pribadi lebih senang beli saja DCA di market favorit masing masing. dari pada ruwet dengan apa yang harus d keluarkan. misal $200 cukup leluasa. anggap lah biaya bayar listrik (mau di pake atau ga tetep d bayaar ke PLN) /beli hardware apapun untuk mining, anggap aja uang dingin untuk pengeluaran bulanan/operasional mining.
 logika nya kalopun mining altcoin kita akan nunggu momentum ATH muncul./perolehan bulanan(koin yang di hasilkan) sampai jika di tukar sudah bisa mengcover apa yang kita keluarkan,walau pengeluaran listrik yang kita kluarkan saja dulu yang dihitung,baru jual hasil mining tersebut.kalau belum yang sesuai di harapkan tetap hodl
 mungkin beda nya dikit antara mining modal di awal dan DCA pun sama peluang nya. muara nya di jual beli. Grin
Sebenarnya inti thread ini kubuat sebagai rasa penasaranku saja. Membeli di exchange itu memang lebih simple dan profitnya bisa lebih gede lagi dibanding dengan mining, apa lagi pakai strategy DCA yang terbaik menurutku. Dulu sempat juga mining, masih heboh-hebohnya mining pake vps sampe rela beli pakai paypal, menariknya bisa kita tinggal dan bisa dicek dimana saja pakai RDP. sebenarnya ngasilin juga, tapi tidak sebanding dengan rugi dibanned provider vps.

ada baiknya lihat di sub-board mining altcoins untuk ngecek ada ANN-nya atau tidak. Beberapa koin yang marketcap dan volumenya rendah tapi aktif biasanya bakal mengalami kenaikan volume trading ketika ada news baru.
thanks infonya, akan kupantau.

lagian sekarang coin dengan token trendnya masih tinggi token gan.
Banyak cerita kok, coin yang sudah dibuat blockchainnya dengan susah payah, hasilnya ga ada dan udah ditinggalkan oleh miner
Ini menjadi dilema sendiri, seharusnya developer lebih menekankan untuk membuat coin dari pada token yang tidak bisa dimining. Tapi karena sudah kebablasan, sulit untuk menaikan trend untuk mining coin dari pada token.
full member
Activity: 840
Merit: 117
Jika agan ingin memining coin dengan perangkat mining Bitcoin, ya tinggal cari coin dengan algoritma sha-256. Kalo untuk jenis coin/token dengan algoritma lain berarti agan akan memerlukan perangkat hashpower (asic, gpu, cpu) yang sesuai dengan algoritmanya.
Terima kasih informasinya, Kulihat di Coinmarket Cap, coin dan token yang beralgoritma SHA-256 ini enggak begitu banyak, hanya berkisar 47 coin saja, dan urutan coin-nya juga ada yang sampai 8 ribuan. artinya cukup lumayan kalau mau difokuskan, tapi mungkin kita harus siap sabar saja kalau tidak dapat profit apa pun. Karena coin yang berperingkat rendah kulihat bahkan hanya memiliki volume market $1000 karena hanya listed di 1 exchange yobit. Tapi kalau mau gambling-an dan dari pada alat miningnya nganggur mungkin layak dicoba, Siapa tahu coin-coin tersebut ngeboom kayak PEPE.
hehe... itu satu dari ribuan token meme gan dan susah dapetnya. lagian sekarang coin dengan token trendnya masih tinggi token gan.
Banyak cerita kok, coin yang sudah dibuat blockchainnya dengan susah payah, hasilnya ga ada dan udah ditinggalkan oleh miner
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
artinya cukup lumayan kalau mau difokuskan, tapi mungkin kita harus siap sabar saja kalau tidak dapat profit apa pun. Karena coin yang berperingkat rendah kulihat bahkan hanya memiliki volume market $1000 karena hanya listed di 1 exchange yobit. Tapi kalau mau gambling-an dan dari pada alat miningnya nganggur mungkin layak dicoba, Siapa tahu coin-coin tersebut ngeboom kayak PEPE.
Kalau agan mau maksa mining altcoin yang volumenya rendah, ada baiknya lihat di sub-board mining altcoins untuk ngecek ada ANN-nya atau tidak. Beberapa koin yang marketcap dan volumenya rendah tapi aktif biasanya bakal mengalami kenaikan volume trading ketika ada news baru. Tentunya risiko sama besarnya dengan mining koin lain. Yang jelas peluang untuk dapet block reward lebih besar daripada solomining BTC dengan energi yang sangat terbatas. CMIIW.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
logika nya kalopun mining altcoin kita akan nunggu momentum ATH muncul./perolehan bulanan(koin yang di hasilkan) sampai jika di tukar sudah bisa mengcover apa yang kita keluarkan,walau pengeluaran listrik yang kita kluarkan saja dulu yang dihitung,baru jual hasil mining tersebut.kalau belum yang sesuai di harapkan tetap hodl
 mungkin beda nya dikit antara mining modal di awal dan DCA pun sama peluang nya. muara nya di jual beli. Grin

Prioritas dari kebanyakan miner adalah profit, namun untuk aktifitas mining altcoins bisa saja dilakukan tanpa harus menunggu momen ATH. Biasanya yang dianalisa pertama kali adalah profitable harian, dan memang ada beberapa yang menargetkan income jangka panjang (untuk yang jenis ini haruslah mempunyai back-up dana yang cukup untuk membiayai operasional mining).

Nge-Hodl hasil mining (terutama altcoins) juga membutuhkan strategi dan tentunya pemilihan coin yang memiliki fundamental bagus. Kalo asal nge-hodl resikonya ya menjadi tumpukan coin/token micin.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
 minat akan mining bitcoin masih terus jadi impian beberapa orang,termasuk saya.melihat potensi dari tahun ke tahun.fluktuatif nya yang tajam tidak mengurungkan minat pasar akan mengagumi bitcoin.walau ujung ujung nya mundur karna operasional dan harga hardware di luar kesanggupan.  Cheesy

inovasi di lakukan oleh orang orang seperti ini,dan itu keren.
selalu ada kesempatan untuk memulai untuk menciptakan alternatif dari yang ada di sekitar kita (cuaca.sumber daya alam, dan lain lain)
lagi lagi listrik ya bang (tenaga untuk menghasilkan power untuk menjalankan hardwhare),saya pikir macam macam pembangkit tenaga listrik cukup banyak ya di indonesia dan bisa jadi referensi jika tidak ingin mandiri memiliki listrik. Wink

sejauh ini saya hanya menangkap akan profitable dan pengeluaran (antisipasi agar tidak besar pasak dari pada tiang).

memang kalo orang awam sepperti saya,waktu dulu ingin mining yang simpel bahkan kalo bisa ya tanpa alat Cheesy semakin taun inovasi semakin banyak, penemuan penemuan seputar teknis.dan saya rasa makin kesana akan banyak lagi yang mengungkap kan kreativitas nya dalam mining bitcoin.

jika berbicara mining altcoin yang ada di cmc,saya pribadi lebih senang beli saja DCA di market favorit masing masing. dari pada ruwet dengan apa yang harus d keluarkan. misal $200 cukup leluasa. anggap lah biaya bayar listrik (mau di pake atau ga tetep d bayaar ke PLN) /beli hardware apapun untuk mining, anggap aja uang dingin untuk pengeluaran bulanan/operasional mining.
 logika nya kalopun mining altcoin kita akan nunggu momentum ATH muncul./perolehan bulanan(koin yang di hasilkan) sampai jika di tukar sudah bisa mengcover apa yang kita keluarkan,walau pengeluaran listrik yang kita kluarkan saja dulu yang dihitung,baru jual hasil mining tersebut.kalau belum yang sesuai di harapkan tetap hodl
 mungkin beda nya dikit antara mining modal di awal dan DCA pun sama peluang nya. muara nya di jual beli. Grin

tapi jika tujuannya hanya untuk berpartisipasi di jaringan Bitcoin (decentralized) seperti yang di utarakan diatas itu opsinal, berhak semua orang untuk menguji dan mempelajari apa yang di inginkan pada technologi ini(mining).

 utas yang bagus bang.




hero member
Activity: 868
Merit: 737
Jika agan ingin memining coin dengan perangkat mining Bitcoin, ya tinggal cari coin dengan algoritma sha-256. Kalo untuk jenis coin/token dengan algoritma lain berarti agan akan memerlukan perangkat hashpower (asic, gpu, cpu) yang sesuai dengan algoritmanya.
Terima kasih informasinya, Kulihat di Coinmarket Cap, coin dan token yang beralgoritma SHA-256 ini enggak begitu banyak, hanya berkisar 47 coin saja, dan urutan coin-nya juga ada yang sampai 8 ribuan. artinya cukup lumayan kalau mau difokuskan, tapi mungkin kita harus siap sabar saja kalau tidak dapat profit apa pun. Karena coin yang berperingkat rendah kulihat bahkan hanya memiliki volume market $1000 karena hanya listed di 1 exchange yobit. Tapi kalau mau gambling-an dan dari pada alat miningnya nganggur mungkin layak dicoba, Siapa tahu coin-coin tersebut ngeboom kayak PEPE.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Sebenarnya kalau bisa sekalian berpartisipasi di jaringan bitcoin dan mining token lain. Tapi kalau keduanya tidak bisa dilakukan bersamaan, aku akan pilih mining token baru yang tingkat dificultnya masih rendah tapi tentu saja ada konsekuesinya misal, token tersebut belum ada marketnya.
Profitabilitas mining Bitcoin sedang meredup saat ini Gan, dan hanya sedikit jenis (tipe) Asic yang masih bisa menghasilkan profit. Jadi kemungkinan besar yang masih bertahan dijaringan konsensus Bitcoin saat ini adalah para Hodler.

Jika agan ingin memining coin dengan perangkat mining Bitcoin, ya tinggal cari coin dengan algoritma sha-256. Kalo untuk jenis coin/token dengan algoritma lain berarti agan akan memerlukan perangkat hashpower (asic, gpu, cpu) yang sesuai dengan algoritmanya.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Kalo tujuan aktifitas mining adalah Income, maka mining Bitcoin menggunakan mini Solar cell + Nerd Miner seperti yang ada di tweet tersebut tidak akan memberikan profit apapun karena tingkatan hashpower yang didapatkan sangat kecil (kisaran 21 Kh/s). Namun kalo tujuannya hanya untuk berpartisipasi di jaringan Bitcoin (decentralized), maka tidak ada salahnya untuk dicoba  Grin.
Sebenarnya kalau bisa sekalian berpartisipasi di jaringan bitcoin dan mining token lain. Tapi kalau keduanya tidak bisa dilakukan bersamaan, aku akan pilih mining token baru yang tingkat dificultnya masih rendah tapi tentu saja ada konsekuesinya misal, token tersebut belum ada marketnya.

menurut ane sih worth it tapi ada yang pernah bahas ginian di board mining, cuman problem nya kalau paki solar cell ini waktu malem soalnya kita perlu battery yang gede untuk nyimpen energy waktu siang.
mungkin setidaknya butuh aki 12 volt ke atas minimal 3 atau 4 buah. Karena kalau misal pakai aki motor bisa mati di tengah malam alat miningnya.

Pakai sel surya bisa opit kalau agan bikin farm di Arab sono bikin seluas lapangan golf sekalian. Nah outputnya kan gede tuh, bisa dipakai buat mining pakai device standar mining farm. Hanya saja setup costnya tinggi di awal karena setup farm sel surya itu mahal sekali, belum termasuk device minernya.
Kalau wilayah sumatera sekarang lagi terik-teriknya bang, panel surya lampu taman yang dipasang kemaren pun surplus energinya. Tapi aku juga mikir 2x untuk mining pa lagi bitcoin, Dan lagi ide soal jual listrik itu mungkin lebih worth, misal bikin buat SPBU carger sepeda atau mobil listrik.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Sel surya itu outputnya bergantung dengan luas penampang si panel plus teriknya matahari, jadi kalau cuma sekecil itu paling cuma kuat buat ngidupin kalkulator. Kalau mau mining pakai miner yg kecil-kecil tentunya hashratenya ga seberapa dan kalau join pool incomenya kecil sekali. Belom lagi kalau mendung Grin

Pakai sel surya bisa opit kalau agan bikin farm di Arab sono bikin seluas lapangan golf sekalian. Nah outputnya kan gede tuh, bisa dipakai buat mining pakai device standar mining farm. Hanya saja setup costnya tinggi di awal karena setup farm sel surya itu mahal sekali, belum termasuk device minernya.

Kemudian pertanyaannya adalah apakah listrik dari farm tersebut tidak lebih baik langsung dijual saja? Ini butuh kalkulasi lagi.

Tl;dr: kalau untuk mining rumahan ya ga worth it, kalau untuk farm harus dikaji lagi.
copper member
Activity: 2156
Merit: 983
Part of AOBT - English Translator to Indonesia
menurut ane sih worth it tapi ada yang pernah bahas ginian di board mining, cuman problem nya kalau paki solar cell ini waktu malem soalnya kita perlu battery yang gede untuk nyimpen energy waktu siang.

tapi kalau seperti di gambar mining dengan USB mining sih nothing to lose menurut ane mining di siang hari aja
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Kalo tujuan aktifitas mining adalah Income, maka mining Bitcoin menggunakan mini Solar cell + Nerd Miner seperti yang ada di tweet tersebut tidak akan memberikan profit apapun karena tingkatan hashpower yang didapatkan sangat kecil (kisaran 21 Kh/s). Namun kalo tujuannya hanya untuk berpartisipasi di jaringan Bitcoin (decentralized), maka tidak ada salahnya untuk dicoba  Grin.

Untuk mendapatkan Hashpower gede yang profitable sebaiknya menggunakan mining hardware ASIC yang tentunya membutuhkan sokongan daya yang juga tinggi. Oleh karena itu lebih baik bukan dibackup dengan mini solar panel, melainkan dengan rangkaian solar farm yang tentunya membutuhkan modal gede diawal.
Pages:
Jump to: