Aduh banyak sekali tim-tim pegangan ane yang bikin kecewa minggu ini. Barcelona, Manchester city, dan terakhir timnas Indonesia, lama-lama abis juga modal ngebet mereka.
Ane kira timnas kita bakal mudah ngelawan tim yang ane rasa tidak diunggulkan kali ini, tapi kok malah kacau balau ya?. Apa karena menurunkan pemain muda yang minim pengalaman?, atau karena timnas kita terlalu percaya diri bakal lolos ke semifinal?.
Entahlah, sudah kebiasaan timnas kita kalau sudah dielu-elukan terlalu banyak akan membuat mereka blunder sendiri. Sepertinya kedepan kita harus nyuekin mereka dan tidak usah kasih support lagi. dengan demikian mereka akan termotivasi dan akan show up kalau mereka itu pemain hebat yang harus diperhatikan.
Buat pembelajaran saja Om, setidaknya dengan kekalahan di AFF bisa membuat persiapan di laga lanjutan kualifikasi Pildun menjadi lebih semakin matang lagi. Dari awal saya ragu kalo skuad AFF bisa melaju sampai Final karena dari komposisi skuadnya saja bukan merupakan kumpulan para pemain yang sudah memiliki chemistry kuat, sehingga wajar jika dari sisi permainan dan kerjasama tim masih banyak kekurangan.
Pemain naturalisasi senior hanya satu orang, yakni hanya Rafael Struick, sementara para pemain senior yang berlaga di BRI Liga 1 tidak ada satupun yang dipanggil oleh STY (sepertinya cukup sulit mendapatkan ijin dari masing-masing club karena kompetisi di BRI Liga 1 belum libur)