kita harus memastikan bahwa keluarga kita yang akan menerima warisan dari kita atau pemilik aset kripto sudah mengerti dan paham apa itu kripto.
Ini menarik. Sudah menjadi permasalahan umum bahwa jika keluarga (ke depannnya saya sebut sebagai pewaris) sama sekali tidak mengerti tentang internet, atau istilahnya
gaptek, itu akan menjadi tantangan bagi kita untuk "mengenalkan" aset kripto kita serta bagaimana pemanfaatannya. Mungkin akan lebih mudah jika menyimpannya di
Exchange. Akan tetapi itu sangat tidak disarankan karena ada resiko seperti
Exchange tutup.
Banyak kasus yang pada akhirnya harus merenggut nyawa seseorang karena hal yang sama, karena warisan.
Sebenarnya ini adalah kasus yang sangat umum dalam hal warisan gan. Maksudnya apapun jenis warisannya, bila nilainya besar pasti ada terjadi pertikaian. Kripto juga tidak luput. Namun kelebihan kripto terletak pada aksesnya. Maksudnya hanya orang yang memiliki
private key yang bisa mengakses aset kripto. Berbeda dengan jenis warisan seperti tanah dan properti yang meskipun kepemilikannya sama kita, masih sangat bisa untuk dimanipulasi dan sertifikat nya diubah atas nama pewaris tertentu.
Sebelumnya, juga banyak utas yang membicarakan apakah kita harus berterus terang bahwa memiliki aset kripto atau lebih memilih anonim, bahkan dari keluarga kita sendiri. Jadi ini juga adalah salah satu PR untuk kita masing masing, untuk benar benar memilih orang yang bisa dipercaya untuk menjadi pemegang private key yang nantinya akan menjadi warisan untuk keturunan kita.
Bagaimana dengan melakukan diversifikasi terlebih dahulu? Kalau memang aset kita itu jumlahnya sangat banyak, 5 BTC misalnya. Kita buat beberapa
wallet dan diberikan jumlah yang sama bagi setiap ahli waris. Jadi setiap ahli waris memiliki
private key masing-masing. Dan kita tidak perlu menyebutkan masih tersisa berapa di
wallet kita. Setiap ahli waris juga bisa merahasiakan
private key nya masing-masing.
Lalu bagaimana dengan sisa aset pada kita? Mudahnya ya kita berikan kepada orang yang bisa dipercaya dan dirasa amanah dalam memegang aset kita. Istri dan anak misalnya.
Lantas bagaimana mengatasi ketakutan akan terjadinya perampasan aset kita jika ternyata orang yang kita percaya mengkhianati kepercayaan kita? Yang terpikirkan di benak saya adalah kita bagi 2
wallet. Satu wallet yang kita beritahu ke ahli waris, satunya lagi adalah wallet buat jaga-jaga kalau terjadi sesuatu yang tidak dinginkan. Istilah kata kita masih memiliki modal kalau terjadi apa-apa.
Terdengar ribet, bukan? Ya begitulah yang terjadi jika kita bertindak dengan memikirkan banyak kemungkinan-kemungkinan. Dan memperlihatkan bahwa kita tidak benar-benar percaya dengan orang yang kita percaya itu. Hal yang ingin saya tegaskan di sini adalah, pilihan ada di tangan kita. Kalau emang dia adalah orang yang anda percaya (entah karena istri, anak, atau karena faktor kita merasa udah kenal betul ini orang) ya sudah tinggal berikan saja private key kita dan berharap dia amanah. Kalau kita merasa tidak ada seorangpun yang bisa kita percaya, ya tinggal diversifikasi wallet aja. Jadi Kalaupun ada apa-apa ahli waris kita tetap menerima "warisan" dari kita meskipun enggak full.
Sekian pendapat dari saya