Author

Topic: [DISKUSI] Bitcoin Di Dalam Silabus Pendidikan (Read 414 times)

hero member
Activity: 1694
Merit: 787
January 20, 2020, 07:13:10 PM
#19
Terimakasih sebelumnya untuk rekan-rekan yang telah menyampaikan aspirasi serta reaksinya terhadap thread yang saya buat ini, saya sudah mendapatkan konklusi atau kesimpulan dari thread ini yakni:

Berdasarkan argumen om @kawetsriyanto, bahwanya memang untuk saat ini belum ada urgensi daripada harusnya seorang peserta didik di Indonesia ini untuk mempelajari apa itu bitcoin, mata uang digital dan blockchain karena memang salah satu kendala yang paling besar saat ini ialah kurang di didukungnya Bitcoin ini sendiri di negara kita tercinta ini.

Harapan kita semua tentunya untuk kemajuan peradaban manusia bahwa semoga Bitcoin, mata uang digital dan tentunya Blockchain dapat teradopsi dengan penuh di seluruh belahan dunia manapun.

Untuk itu saya akan menutup thread ini.
hero member
Activity: 2156
Merit: 670
Hire Bitcointalk Camp. Manager @ r7promotions.com
-snip- Bukan cuma tentang masyarakatnya saja , tapi pihak sekolahnya pun masih jauh dari siap. -snip-
Lebih tepatnya, bukan cuman siswa nya yang harus siap tapi seluruh perangkat pendidikannya harus siap terlebih dahulu. Perangkat pendidikan itu termasuk guru (pengajar), sekolah (tempat belajar), dan sistem pendidikan nya apakah sudah support untuk punya silabus bitcoin. Semua itu harus siap lebih dahulu baru bisa bilang kapan penerapannya.  Cheesy

-snip- Waktu mengajarnya guru itu kan lebih padat dari dosen. -snip-
Palingan nanti guru dikasih buku pokok tentang pedoman umum tentang Bitcoin. Jadi mereka ibaratnya cuman mengajarkan kulit luarnya saja tentang bitcoin, sisanya siswa nyari referensi sendiri. Jadi gurunya gak begitu pusing mikirin jam mengajar atau waktu untuk riset pengetahuan tentang bitcoin.

-snip- Kasian aja nanti kalau pelajarannya diterapkan dalam waktu dekat tapi nantinya muridnya malah disuruh baca2 lebih lanjut di internet. -snip-
Ya gak masalah sih. Kan emang dunianya internet, kalo siswanya gak buka referensi ke internet terus gimana aplikasi ilmunya nanti. Kan lucu aja belajar bitcoin tapi gak tau buka internet.  Cheesy
hero member
Activity: 2282
Merit: 589

Istilahnya "tidak semudah membalikkan telapak tangan", artinya tidak mungkin edukasi bitcoin dapat diterapkan dengan mudah dalam waktu dekat walaupun secara undang2 sudah ada legalitasnya sebagai alat investasi dan dibutuhkan pertimbangan khusus serta aspek2 yang mendukung bahwa pengenalan cryptocurrency dapat diterapkan pada kurikulum khususnya tingkat SMA, tapi bukan tidak mungkin edukasi bitcoin bisa merambah ke dunia pendidikan dalam waktu dekat dengan secara perlahan mungkin masuk ke dalam bab investasi walaupun hanya tertera sebagai contoh sehingga guru yang mengajar pun tidak perlu keahlian khusus terhadap bitcoin
hero member
Activity: 1456
Merit: 567
Dalam pandangan saya, mau diterapkan atau tidaknya edukasi bitcoin di dalam pendidikan SMA, itu tidak akan bisa terjadi dalam waktu dekat (kurang dari 5 tahun).
Bukan cuma tentang masyarakatnya saja , tapi pihak sekolahnya pun masih jauh dari siap.

Boro-boro mau pikirin dampak nya ke murid, cari gurunya saja pasti susah. Waktu mengajarnya guru itu kan lebih padat dari dosen. Orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia bitcoin dan blockchain ini pasti tidak terlalu tertarik untuk mengabdi jadi guru, karena punya banyak kesibukan lain diluar.

Kasian aja nanti kalau pelajarannya diterapkan dalam waktu dekat tapi nantinya muridnya malah disuruh baca2 lebih lanjut di internet. Udah kayak kuliah aja.

Sependapat sama agan @50cent, hal seperti blockchain ini adalah hal yg advance.
Kalau lebih ke teknologi atau teknikal seperti blockchain memang advance gan. Tapi kalau lebih ke bidang ekonomi dan finansial seperti yang dimaksud di artikel, pembahasannya lebih ringan dan masih bisa untuk anak SMA kalau gurunya bagus jelasinnya.
sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0
Mau nambahin pemikiran ane lagi,
Ane lebih dukung adanya course2 blockchain di kampus, contohnya kyk course Cisco buat mahasiswa yg jurusan IT khususnya jaringan, dan semacamnya, ketimbang secara khusus masuk silabus. Sependapat sama agan @50cent, hal seperti blockchain ini adalah hal yg advance. Sementara itu, orang indonesia masih konservatif, masih banyak yg nimbun uang di lemari bahkan.

Internet itu masih sebatas viral di media sosial buat sebagian besar org indo. Sebelum melangkah lebih jauh lg, mending kasi ruang dulu buat emoney, digital wallet kyk gopay, ovo, dll. Memasyarakatkan bahwa uang itu tidak hanya berbentuk fisik, yg di hp ini nilainya jg sama. Bertahap gitu sih.

Orang luar kan udah biasa bayar2 tap and go, scan and go, lah kita masih jauh.

Permintaan apa Om? Permintaan skill yang dibutuhkan di negara-negara tertentu terkait peluang kerja di tahun 2020? Ya mungkin kalo di negara yang sudah menyatakan mendukung penuh Bitcoin/blockchain/crypto (statusnya legal). Tapi cek negara kita, saya rasa belum masuk di jajaran tersebut, masih dalam daftar negara yang "netral" terhadap Bitcoin/blockchain/crypto.

Ini secara global berdasarkan datanya linkedin, dan menurut ane itu tidak ada hubungannya dengan crypto dilarang atau legal di negara tertentu. Karena yg dibahas adalah data demand skill blockchainnya. Kita perlu misahin crypto dan blockchain untuk hal ini.

Sekarang semakin banyak jasa2 blockchain solution atau expertise, dmn mrka memberikan solusi ke enterprise bahwa blockchain itu bisa gini loh, bisa gitu loh untuk jadi solusi atau memudahkan kerjaan yg bersangkutan.

Blockchain ane rasa gak ada yg larang dimana2. Nah si blockchain ini, tidak melulu soal institusi finansial atau perusahaan keuangan lainnya seperti yg banyak beredar sekarang ini. Blockchain ini kan bisa soal cyber security, database, network protocol, kesehatan, shipping, bahkan hiburan seperti game, dll misalnya. Nah kebutuhan untuk hal2 tersebut maksudnya yg akan jadi demand kedepannya di 2020 ini. Jelas blockchain tidak akan masuk ke semua sektor, tp migrasi tersebut akan ada.

Untuk Indonesia sendiri, mungkin agan pernah baca ini,
https://kominfo.go.id/content/detail/20929/pemerintah-bakal-implementasikan-teknologi-blockchain-pada-aplikasi-e-government/0/berita_satker
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4792929/pns-boleh-kerja-dari-rumah-tapi
legendary
Activity: 2450
Merit: 1140
duelbits.com
Dengan kata lain follow up dari pembelajaran Bitcoin pada silabus pendidikan itu akan sulit diterapkan di Indonesia selama Bitcoin itu sendiri belum dilegalkan pemerintah di Indonesia, demikankah?
Intinya adalah akankah otoritas penentu kewenangan pendidikan mau menerapkan hal tersebut tanpa adanya kepentingan atau urgensi dari hal tersebut? Jika Indonesia masuk dalam katagori negara yang melegalkan Bitcoin, tentu akan ada kemungkinan untuk penerapannya. Sebab pasti bisnis terkait Bitcoin akan gampang tumbuh dan akan muncul banyak lapangan kerja di situ. Maka akan masuk akal jika kebutuhan pendidikan terkait Bitcoin menjadi urgent pada kondisi ini.

>Penenkanannya ada pada kemungkinan penerapannya Om, possibility. Bukan tidak mungkin, tapi kemungkinannya menurut saya "kecil".

Bagaimana jika skill tersebut dipelajari/dimliki orang Indonesia dan akhirnya bisa bekerja pada perusahaan luar negeri (meskipun secara online) sebut saja contohnya om joniboini, apakah masih bisa dikategorikan akan sulit menemukan follow up dari pembelajaran skill tersebut?
Konteksnya adalah pada penerapan secara "masif". OP di atas, berbicara kemungkinan jika diterapkan ke silabus pendidikan dalam arti luas. Ini berarti dalam berbagai tingkatan pendidikan. Jika kita mengukur pada skala masif, tentu akan banyak produk hasil pendidikan tersebut, yaitu banyak orang yang punya skill tersebut.

Yup, kalo yang model Om Joni ya kita tau lah kapasitasnya. Pasti ndak bakal sulit untuk mencari kerja. Bener sih, mungkin akan ada sejumlah orang yang mampu menjadi seperti Om Joni. Tapi apa semua mampu menjadi seperti Om Joni? Untuk skala masif, saya tidak begitu yakin akan menjadi mudah bagi semua. Karena mereka akan menghadapi kondisi di mana lowongan kerja mereka hanya berfokus pada dunia online (1), skala internasional. Kalaupun mau usaha sendiri, harus mampu bersaing dengan yang sudah berpengalaman (2). Bagi produk pendidikan* yang baru jadi, 2 hal tersebut akan menjadi kendala besar.

Lain halnya jika lahan bisnis/pekerjaan tumbuh di negara sendiri baik real-life maupun online. Tentu akan mempermudah produk pendidikan tersebut dalam mencari tempat mereka meniti karir. Apalagi kalau ada lapagan pekerjaan yang memang didesain untuk follow up nya. Tentu akan disesuaikan dengan jumlah dan kemampuan mereka itu sendiri.

>Catatan:
1. Fokus terbatas pada lowongan online, lowongan pekerjaan skala internasional. Tidak mudah mendapatkan pekerjaan seperti ini, selain harus bersaing dengan pencari kerja dari negara lain yang lebih maju dalam bidang crypto/Bitcoin/blockchain, skill bahasa dan syarat lain cukup ketat. Chance suskes mendapatkannya tergolong sulit menurut saya Om.

2. Tentu yang berpengalaman tau persis trend dan kondisi yang ada. Mereka juga akan unggul dalam hal strategi dan pengalaman yang ditawarkan. Bagi yang baru berkecimpung, akan sulit sepertinya untuk bersaing.

*Produk pendidikan = orang-orang hasil dari proses pembelajaran skill tsb.

Anyway, saya tidak bermaksud pesimis Om. Cuman kalo melihat kemungkinannya saat ini, dalam pandangan saya masih sulit. Ya coba lihat dulu perkembangannya ke depan.  Smiley
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
-snip-
Sedangkan di negara yang status netral hingga illegal, tentu akan cukup kesulitan untuk menemukan follow up dari pembelajaran skill tersebut. Wajar, pemerintah saja belum menyatakan dukungan. Pasti perkembangan bisnis terkait Bitcoin/blockchain/crypto di sana akan serba punya keterbatasan.
Dengan kata lain follow up dari pembelajaran Bitcoin pada silabus pendidikan itu akan sulit diterapkan di Indonesia selama Bitcoin itu sendiri belum dilegalkan pemerintah di Indonesia, demikankah?
Bagaimana jika skill tersebut dipelajari/dimliki orang Indonesia dan akhirnya bisa bekerja pada perusahaan luar negeri (meskipun secara online) sebut saja contohnya om joniboini, apakah masih bisa dikategorikan akan sulit menemukan follow up dari pembelajaran skill tersebut?
legendary
Activity: 2450
Merit: 1140
duelbits.com
~~Saya banyak setujunya sama yang agan bilang,~~
Sebelumnya terima kasih atas respon agan.  Smiley

~~tapi jika memang di masa depan di butuhkan, mengapa tidak bahkan anak SD kelas 1 sekalipun harus mengetahui apa itu bitcoin dan sebagainya...~~
Ada waktunya, ada tingkatan terkait urgensi nya, dan ada kriteria cocok atau tidaknya untuk materi tingkatan SD/SMP/SMA. Untuk saat ini, jika diadopsi untuk materi pembelajaran SD-SMA belum akan ada gunanya bagi kehidupan mereka, khususnya tingkatan SD. Mungkin untuk SMK sedikit okelah jika itu bisa dianggap sebagai salah satu sarana untuk peluang kerja/bisnis. Tapi saya rasa, perlu beberapa catatan untuk itu, yaitu :
- Negara menyatakan sikap mendukung sepenuhnya keberadaan Bitcoin/blockchain/crypto (tidak dalam posisi abu2)
- Negara mendukung Bitcoin/blockchain/crypto sebagai salah satu peluang usaha yang potensial
- Peserta didiknya punya dasar wawasan terkait internet & dunia online
- Peserta didiknya dibekali ilmu komputer, setidaknya standard nya

>Jika catatan di atas terpenuhi, maka adopsi secara masif Bitcoin/blockchain/crypto untuk dunia pendidikan mungkin saja bisa terjadi. Atau setidaknya dapat dipertimbangkan oleh otoritas penentu kebijakan pendidikan di Indonesia.

Namun, jika kondisinya masih seperti saat ini, menurut saya hanya bisa diadopsi di tingkatan perkuliahan saja. Dan pada jurusan tertentu seperti jurusan ekonomi atau jurusan lain yang berkaitan dengan ranah Bitcoin/blockchain/crypto sebagai mata uang digital/investasi digital. Yang sifatnya untuk pengetahuan saja terkait perkembangan sektor bisnis di dunia digital atau opsi yang mungkin dipilih oleh mahasiswa untuk karir mereka jika ada yang berminat di dunia investasi digital. IMO

~~Tercatat menurut LinkedIn permintaan yang banyak diajukan itu yang berkaitan dengan kriptografi...
Permintaan apa Om? Permintaan skill yang dibutuhkan di negara-negara tertentu terkait peluang kerja di tahun 2020? Ya mungkin kalo di negara yang sudah menyatakan mendukung penuh Bitcoin/blockchain/crypto (statusnya legal). Tapi cek negara kita, saya rasa belum masuk di jajaran tersebut, masih dalam daftar negara yang "netral" terhadap Bitcoin/blockchain/crypto.



Dari: https://howmuch.net/articles/bitcoin-legality-around-the-world

>Catatan: Di negara-negara yang status Bitcoin/blockchain/crypto adalah legal, skill terkait hal tersebut akan mudah diserap dunia kerja (baik untuk real-life maupun online). Mereka ada semacam jaminan yang jelas untuk follow up dari pembelajaran skill tersebut. Mereka juga akan punya keleluasaan dalam mempergunakan hasil pendapatan mereka dari kerja tersebut, jikapun itu berupa koin/token. Sedangkan di negara yang status netral hingga illegal, tentu akan cukup kesulitan untuk menemukan follow up dari pembelajaran skill tersebut. Wajar, pemerintah saja belum menyatakan dukungan. Pasti perkembangan bisnis terkait Bitcoin/blockchain/crypto di sana akan serba punya keterbatasan.
full member
Activity: 854
Merit: 140
Berbicara tentang kurikulum pendidikan saat ini sangat tergantung dari kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang saat ini dijabat oleh Nadiem Makarim. Namun kelihatannya menteri pendidikan Indonesia terlihat tidak terlalu merespon dengan baik kehadiran bitcoin untuk dijadikan sebagai kurikulum atau silabus dalam pendidikan di Indonesia baik pendidakan menengah atas atau penidikan tingkat tinggi setara universitas. Kemungkinan akan lain halnya terjadi jika suatu saat nanti menteri pendidikan Indonesia memiliki latar belakang tentang dunia cryptocurrency bisa memungkinkan untuk mengadopsi bitcoin sebagai silabus dalam pendidikan di Indonesia.
hero member
Activity: 1694
Merit: 787
Lantas apa pendapat Anda tentang hal ini? Haruskah cryptocurrency dan blockchain ada di kurikulum sekolah?
Gue rasa enggak perlu. itu di francis diterapkan di sekolah tinggi, artinya bangku kuliah, bukan di sekolahan sd ampe sma.
ngapain anak -anak disuruh mikir, banyakin main biar pinter.
https://www.brilio.net/wow/8-fakta-pendidikan-di-finlandia-terbaik-di-dunia-tanpa-pr-un-181118a.html
tuh finlandia, anak sekolah cuma belajar 4 jam sehari, gak ada PR, belajr fleksibel semaunya. tapi tau sendiri kualitas pendidikan finlandia terbaik di dunia.
anak sekolah kalo dikasih kurikulum blockchain udah pasti mabok, itu pelajaran matematika terapan, mikir dong.


Maaf gan, sekedar meluruskan Highschool itu setingkat SMA/SMK/MA bukan perkuliahan
hero member
Activity: 1456
Merit: 567
itu di francis diterapkan di sekolah tinggi, artinya bangku kuliah, bukan di sekolahan sd ampe sma.
Sepertinya ada kesalahpahaman disini gan. Kalau saya lihat (sejauh yang saya mengerti) dari artikelnya disitu dibilang kalau yang dimaksud disana adalah sekolah menengah di prancis. Mungkin TS juga salah menerjemahkannya kalau high school itu seharusnya jadi sekolah menengah bukan sekolah tinggi.



Memang seharusnya pelajaran seperti ini diterapkan di kuliah, tapi hal itupun sudah disadari oleh pihak yang terkait atau perdana menteri prancis di bidang edukasi.
Bitcoin has become part and parcel of many university courses as of late and is a popular choice for those at the age to pursue tertiary education. However, this move by the French Education Ministry will introduce a new way of viewing money to a younger learner.
hero member
Activity: 2282
Merit: 589
Saya banyak setujunya sama yang agan bilang, tapi jika memang di masa depan di butuhkan, mengapa tidak bahkan anak SD kelas 1 sekalipun harus mengetahui apa itu bitcoin dan sebagainya...
Apakah yang agan maksudkan pengetahuan tentang bitcoin harus diterapkan sejak usai dini bahkan diluar negeri saja yang mayoritasnya banyak pengguna bitcoin tetapi baru di terapkan di tingkat universitas, penggunaan bitcoin di indonesia baru dilegalkan sebagai alat investasi dan apakah di sekolah tingkat SD sudah ada pembelajaran tentang investasi?


Sekedar share bahwa study tentang bitcoin untuk anak juga ada dengan manfaatkan media seperti youtube serta dibutuhkan pendampingan oleh orang yang mengerti atau memberikan pengarahan tambahan supaya sang anak dapat mencerna dengan mudah, ini salah satu videonya dan kebetulan yang menjelaskannya juga masih anak-anak https://www.youtube.com/watch?v=nqdv6Ad9Nt4
full member
Activity: 519
Merit: 197
Lantas apa pendapat Anda tentang hal ini? Haruskah cryptocurrency dan blockchain ada di kurikulum sekolah?
Gue rasa enggak perlu. itu di francis diterapkan di sekolah tinggi, artinya bangku kuliah, bukan di sekolahan sd ampe sma.
ngapain anak -anak disuruh mikir, banyakin main biar pinter.
https://www.brilio.net/wow/8-fakta-pendidikan-di-finlandia-terbaik-di-dunia-tanpa-pr-un-181118a.html
tuh finlandia, anak sekolah cuma belajar 4 jam sehari, gak ada PR, belajr fleksibel semaunya. tapi tau sendiri kualitas pendidikan finlandia terbaik di dunia.
anak sekolah kalo dikasih kurikulum blockchain udah pasti mabok, itu pelajaran matematika terapan, mikir dong.
hero member
Activity: 1694
Merit: 787
Sepertinya thread ini masih terhubung dengan thread yang dibuat oleh Yansen dengan judul "Mata Pelajaran Bitcoin". Dari thread tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa bukan bitcoinnya yang perlu masuk ranah pendidikan, tetapi teknologi yang mengusung Bitcoin yaitu blockchain.

Saya rasa, pemerintah dan swasta juga tidak akan menutup mata dengan teknologi blockchain kok, lambat laun ini memang akan bakal diterima oleh pemerintah untuk dijadikan salah satu teknologi yang perlu diadopsi. Tetapi, untuk menjadikan bitcoin paling hanya sebatas pengetahuan akan mata uang digital saja yang mungkin akan dibahas pada materi yang berhubungan dengan finansial maupun yang berhubungan dengan bitcoin.



Menurut saya gan, pada ujungnya Indonesia akan membuka diri saat major dari seluruh negara di dunia akan menggunakan bitcoin dalam sesuatu hal yang bisa dilakukan di dalam negeri tersebut.

Dalam hal menggunakan bitcoin yang akan digunakan alat transaksi (alat bayar) saya rasa sangat berat dan terkesan mustahil. Karena, bagaimana pun, ini akan kembali muter-muter pada regulasi dan peraturan bank Indonesia. Dalam hal ini saya menganggap bahwa ungkapan "menggunakan bitcoin" tentu sebagai alat bayar/alat transaksi. Akan berbeda lagi jawabannya jika "menggunakan blockchain" yang notabene bagi sebagian pendapat blockchain bukan bitcoin (masih terdapat selisih juga) di mana ada yang mengatakan bahwa "blockchain adalah bitcoin, bitcoin adalah blockchain". Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, saya rasa penggunaan blockchain memang lambat lain akan merambah pada semua lini bisnis tak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Oleh karena itu makanya saya bilang gan bahwasanya suatu saat nanti pemerintah akan membuka diri suatu saat nanti, pemerintah dalam artiannya disini segala komponennya termasuk regulasi ekonomi di dalam bank di negara kita ini, dan pastinya ini ada korelasinya antara pendidikan dan cryptocurrency dan blockchain
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Sepertinya thread ini masih terhubung dengan thread yang dibuat oleh Yansen dengan judul "Mata Pelajaran Bitcoin". Dari thread tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa bukan bitcoinnya yang perlu masuk ranah pendidikan, tetapi teknologi yang mengusung Bitcoin yaitu blockchain.

Saya rasa, pemerintah dan swasta juga tidak akan menutup mata dengan teknologi blockchain kok, lambat laun ini memang akan bakal diterima oleh pemerintah untuk dijadikan salah satu teknologi yang perlu diadopsi. Tetapi, untuk menjadikan bitcoin paling hanya sebatas pengetahuan akan mata uang digital saja yang mungkin akan dibahas pada materi yang berhubungan dengan finansial maupun yang berhubungan dengan bitcoin.



Menurut saya gan, pada ujungnya Indonesia akan membuka diri saat major dari seluruh negara di dunia akan menggunakan bitcoin dalam sesuatu hal yang bisa dilakukan di dalam negeri tersebut.

Dalam hal menggunakan bitcoin yang akan digunakan alat transaksi (alat bayar) saya rasa sangat berat dan terkesan mustahil. Karena, bagaimana pun, ini akan kembali muter-muter pada regulasi dan peraturan bank Indonesia. Dalam hal ini saya menganggap bahwa ungkapan "menggunakan bitcoin" tentu sebagai alat bayar/alat transaksi. Akan berbeda lagi jawabannya jika "menggunakan blockchain" yang notabene bagi sebagian pendapat blockchain bukan bitcoin (masih terdapat selisih juga) di mana ada yang mengatakan bahwa "blockchain adalah bitcoin, bitcoin adalah blockchain". Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, saya rasa penggunaan blockchain memang lambat lain akan merambah pada semua lini bisnis tak terkecuali dalam dunia pendidikan.
hero member
Activity: 1694
Merit: 787
~snp~ akan menjadi awal yang baik untuk mendidik siswa/siswi tentang uang dan suatu kepercayaan. ~snp~
Sepertinya kalau di Indonesia, untuk diterapkan ke siswa-siswi (SMA, SMP) belum akan bisa. Sebab mereka belum ada urgensi untuk belajar mata uang digital, mata uang masa depan, atau investasi digital. Selain itu, materi tersebut sepertinya belum akan mampu ditelaah dengan baik untuk siswa-siswi. Lebih tepat jika materi Bitcoin ini menjadi bahan diskusi di tingkat universitas/kampus, khususnya jurusan ekonomi atau jurusan lain yang berkaitan dengan ranah Bitcoin sebagai mata uang digital/investasi digital.

~snp~ Bagaimana jika kebijakan ini sampai di negara Indonesia? ~snp~
Saya belum begitu yakin bahwa pendidikan di Indonesia akan mengadopsi Bitcoin atau crypto sebagai salah satu materi pendidikan. Selain keberadaannya masih cukup terbatas hanya sebagai aset digital, hingga saat ini memang belum ada statement dari pakar pendidikan atau yang berwenang dalam hal ini. Mungkin akan menjadi pertimbangan ketika Bitcoin dan crypto sudah cukup familiar di Indonesia.

~snp~ Haruskah cryptocurrency dan blockchain ada di kurikulum sekolah? ~snp~
Kalau untuk materi di bangku perkuliahan, saya setuju. Tapi untuk SD-SMA, saya rasa belum pas. Blockchain, Bitcoin, atau crypto tidak masalah untuk menjadi materi pendidikan. Mungkin saja dengan pemberian materi dari ketigal hal tersebut, bisa membuat salah satu opsi untuk karir sesorang. Tapi tentu pemberian materi tersebut harus disesuaikan dengan kapabilitas peserta didiknya. Dalam hal ini saya rasa mahasiswa lah yang cocok untuk materi tersebut. IMO


Untuk taraf universitas, sudah ada beberapa top university yang mengadopsinya.



Cek: https://blog.coinbase.com/highereducation-c4fb40ecbc0e

Saya banyak setujunya sama yang agan bilang, tapi jika memang di masa depan di butuhkan, mengapa tidak bahkan anak SD kelas 1 sekalipun harus mengetahui apa itu bitcoin dan sebagainya...

Tercatat menurut LinkedIn permintaan yang banyak diajukan itu yang berkaitan dengan kriptografi...



Kebijakan prancis dan indonesia dlm menyikapi cryptocurrency beda gan.
Jadi sepertinya hal2 smacam yg agan sebutin di atas masih sulit (atau belum terpikirkan) untuk dapat direalisasikan.

Di indonesia, crypto cuma jadi aset digital atau komoditas, bukan untuk currency.
Kalau ada materi yg berfokus di atas, malah jd bakal berpotensi si penerima materi jd pro btc untuk pembayaran  Grin which is against the regulation.
Diskusinya bisa baca di sini: https://bitcointalksearch.org/topic/dilema-undang-undang-pelarangan-bitcoin-sebagai-alat-pembayaran-5215093

Sedangkan di prancis lebih terbuka pemerintahnya. European Union (EU) mengikuti perkembangan cryptocurrency, dan tidak mempermasalahkan tentang legalitas, regulasi, atau bahkan penggunaannya untuk pembayaran.
https://www.investopedia.com/articles/forex/041515/countries-where-bitcoin-legal-illegal.asp

Di prancis bahkan udah siap2 nerima btc untuk pembayaran merchant2.
https://coinrivet.com/why-france-could-see-a-bitcoin-boom-in-2020/

Ane sendiri lebih dukung kalo blockchainnya yg jadi materi di pelajaran2 IT.
Bukannya ane gak dukung bitcoin ya, Ane fan satoshi kok.

Negara tetangga seperti filippina udah mainstream dengan blockchain, seperti adanya course2 tentang blockchain di universitas sana.
https://fintechnews.sg/28519/blockchain/blockchain-education-philippines-courses/
https://bitpinas.com/feature/philippines-universities-nem-blockchain-courses/

Di samping itu, menurut linkedin, blockchain masuk dalam top hard skill yg akan banyak dibutuhkan di tahun 2020.
Gimana mereka bisa bilang blockchain di urutan pertama?

Quote
Methodology: The most in-demand skills were determined by looking at skills that are in high demand relative to their supply. Demand is measured by identifying the skills listed on the LinkedIn profiles of people who are getting hired at the highest rates. Only cities with 100,000 LinkedIn members were included in this evaluation.

https://business.linkedin.com/talent-solutions/blog/trends-and-research/2020/most-in-demand-hard-and-soft-skills







Menurut saya gan, pada ujungnya Indonesia akan membuka diri saat major dari seluruh negara di dunia akan menggunakan bitcoin dalam sesuatu hal yang bisa dilakukan di dalam negeri tersebut.

Contohnya saja kota Ho Chi Minh di Vietnam yang katanya 2025 akan mengadopsi sistem blockchain tersebut

===============================================
Today, Vietnam News reported that Ho Chi Minh (HCM) City will develop a blockchain infrastructure to aid its smart city transformation. The technology will be used to mitigate risk and streamline processes, an official said at the annual Hi-tech Park conference on Friday.

At the conference, it was revealed that the Vietnam government will promote and encourage blockchain. Trần Vĩnh Tuyến, VC of HCM City’s People’s Committee, said that the Ministry of Science and Technology will give priority to blockchain start-ups through a new project called ‘Support a National Innovative Start-up Ecosystem by 2025’.
===============================================
Sumber: https://www.ledgerinsights.com/vietnam-smart-city-blockchain-framework/
===============================================
sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0
Kebijakan prancis dan indonesia dlm menyikapi cryptocurrency beda gan.
Jadi sepertinya hal2 smacam yg agan sebutin di atas masih sulit (atau belum terpikirkan) untuk dapat direalisasikan.

Di indonesia, crypto cuma jadi aset digital atau komoditas, bukan untuk currency.
Kalau ada materi yg berfokus di atas, malah jd bakal berpotensi si penerima materi jd pro btc untuk pembayaran  Grin which is against the regulation.
Diskusinya bisa baca di sini: https://bitcointalksearch.org/topic/dilema-undang-undang-pelarangan-bitcoin-sebagai-alat-pembayaran-5215093

Sedangkan di prancis lebih terbuka pemerintahnya. European Union (EU) mengikuti perkembangan cryptocurrency, dan tidak mempermasalahkan tentang legalitas, regulasi, atau bahkan penggunaannya untuk pembayaran.
https://www.investopedia.com/articles/forex/041515/countries-where-bitcoin-legal-illegal.asp

Di prancis bahkan udah siap2 nerima btc untuk pembayaran merchant2.
https://coinrivet.com/why-france-could-see-a-bitcoin-boom-in-2020/

Ane sendiri lebih dukung kalo blockchainnya yg jadi materi di pelajaran2 IT.
Bukannya ane gak dukung bitcoin ya, Ane fan satoshi kok.

Negara tetangga seperti filippina udah mainstream dengan blockchain, seperti adanya course2 tentang blockchain di universitas sana.
https://fintechnews.sg/28519/blockchain/blockchain-education-philippines-courses/
https://bitpinas.com/feature/philippines-universities-nem-blockchain-courses/

Di samping itu, menurut linkedin, blockchain masuk dalam top hard skill yg akan banyak dibutuhkan di tahun 2020.
Gimana mereka bisa bilang blockchain di urutan pertama?

Quote
Methodology: The most in-demand skills were determined by looking at skills that are in high demand relative to their supply. Demand is measured by identifying the skills listed on the LinkedIn profiles of people who are getting hired at the highest rates. Only cities with 100,000 LinkedIn members were included in this evaluation.

https://business.linkedin.com/talent-solutions/blog/trends-and-research/2020/most-in-demand-hard-and-soft-skills





legendary
Activity: 2450
Merit: 1140
duelbits.com
~snp~ akan menjadi awal yang baik untuk mendidik siswa/siswi tentang uang dan suatu kepercayaan. ~snp~
Sepertinya kalau di Indonesia, untuk diterapkan ke siswa-siswi (SMA, SMP) belum akan bisa. Sebab mereka belum ada urgensi untuk belajar mata uang digital, mata uang masa depan, atau investasi digital. Selain itu, materi tersebut sepertinya belum akan mampu ditelaah dengan baik untuk siswa-siswi. Lebih tepat jika materi Bitcoin ini menjadi bahan diskusi di tingkat universitas/kampus, khususnya jurusan ekonomi atau jurusan lain yang berkaitan dengan ranah Bitcoin sebagai mata uang digital/investasi digital.

~snp~ Bagaimana jika kebijakan ini sampai di negara Indonesia? ~snp~
Saya belum begitu yakin bahwa pendidikan di Indonesia akan mengadopsi Bitcoin atau crypto sebagai salah satu materi pendidikan. Selain keberadaannya masih cukup terbatas hanya sebagai aset digital, hingga saat ini memang belum ada statement dari pakar pendidikan atau yang berwenang dalam hal ini. Mungkin akan menjadi pertimbangan ketika Bitcoin dan crypto sudah cukup familiar di Indonesia.

~snp~ Haruskah cryptocurrency dan blockchain ada di kurikulum sekolah? ~snp~
Kalau untuk materi di bangku perkuliahan, saya setuju. Tapi untuk SD-SMA, saya rasa belum pas. Blockchain, Bitcoin, atau crypto tidak masalah untuk menjadi materi pendidikan. Mungkin saja dengan pemberian materi dari ketigal hal tersebut, bisa membuat salah satu opsi untuk karir sesorang. Tapi tentu pemberian materi tersebut harus disesuaikan dengan kapabilitas peserta didiknya. Dalam hal ini saya rasa mahasiswa lah yang cocok untuk materi tersebut. IMO


Untuk taraf universitas, sudah ada beberapa top university yang mengadopsinya.



Cek: https://blog.coinbase.com/highereducation-c4fb40ecbc0e
hero member
Activity: 1694
Merit: 787
Global Thread: https://bitcointalksearch.org/topic/bitcoin-in-high-school-syllabus-5198165

Dilansir dari Cryptocrunch: https://cryptocrunchapp.com/news/bitcoin-officially-included-in-french-high-school-syllabus/

Pendidikan Mata Uang Kripto Bitcoin akan diterapkan ke Silabus untuk Sekolah Tinggi di Prancis. Ini adalah cara baru untuk memperkenalkan uang kepada siswa-siswi di negara Prancis terkhususnya.

Mereka berfokus kepada video berisi empat pertanyaan:
1. Bisakah bitcoin menjadi pengganti Euro?
2. Apakah bitcoin adalah mata uang di masa depan?
3. Apakah bitcoin adalah mata uang seperti mata uang lainnya?
4. Apakah Anda harus mempercayai mata uang Anda?

Mengenai hal ini, akan menjadi awal yang baik untuk mendidik siswa/siswi tentang uang dan suatu kepercayaan.

Bagaimana jika kebijakan ini sampai di negara Indonesia?

Lantas apa pendapat Anda tentang hal ini? Haruskah cryptocurrency dan blockchain ada di kurikulum sekolah?
Jump to: