Layak atau tidak, menurutku kita harus melihat dan menunggu dulu next halving berikutnya, karena biasanya jaringan blockchain penerus ethereum akan nampak preogresnya setelah fase tersebut.
Pada dasarnya, semua koin top yang punya fundamental kuat layak untuk menjadi pesaing Ethereum. Hanya saja apakah koin-koin tersebut mampu bersaing dengan Ethereum yang marketcapnya jauh di atas altcoin lainnya. Bukan hanya soal marketcap, Ethereum tetap menjadi koin dengan popularitas tertinggi dan punya peranan vital dalam dunia crypto. Jadinya sulit bagi koin lainnya untuk menggeser Ethereum yang posisinya terlalu kokoh di peringkat ke 2.
Seperti pernah kurasakan periode sebelumnya, BNB menjadi kuda hitam yang kuat setelah Ethereum. Banyak yang salah tebak kala itu, karena ada jaringan yang lebih bagus dan ringan yaitu Tron. Namun karena mungkin banyak yang hype ke BNB, jadinya Tron dan TRX jadi agak tersingkir dan jadi nomor sekian di top cmc.
Tron tersingkir karena tidak ada pengembangan signifikan dari ownernya (Justin Sun). Sedangkan BNB selalu ada inovasi barunya dan harganya pun berkembang seiring kemajuan exchange Binance itu sendiri. Selama Binance tetap menjadi exchange nomer 1 dunia dan menjadi prioritas orang-orang, maka BNB akan selalu sulit dikalahkan oleh koin-koin seperti TRX, MATIC, SOL, ataupun DOT.
Solana memang mengalami perkembangan yang cukup pesat dan untuk saat ini sudah mampu menembus Top Ten CMC. Namun masih terlalu cepat disimpulkan jika Solana bakal menjadi pesaing serius buat ETH karena pada kenyataannya market cap Solana masih jauh dibawah ETH. Bahkan jika dibandingkan dengan XRP yang memiliki peringkat 6 di CMC, market cap solana hanya 1/3 nya XRP.
Masih terlalu jauh untuk dikatakan bisa bersaing dengan Ethereum. Bahkan BNB dan XRP pun masih bukan saingan ETH. Dengan marketcapnya yang sekarang, bisa dikatakan belum ada koin yang mampu menjadi pesaing serius ETH. ETH ini masih terlalu superior di antar altcoin lainnya, makanya disebutkan ETH itu the Queen of crypto.
