Topic: ⚽ Diskusi Piala Dunia FIFA 2026 (Bahasa Indonesia) ⚽ (Read 437 times)

Bisa finish di urutan kedua memang merupakan target yang sulit, namun bukan sebuah hal yang mustahil untuk didapatkan, dan menurutku salah satu kuncinya ada di pertandingan selanjutnya melawan Australia. Jika kita bisa menang maka kans itu akan semakin terbuka lebar dan kemungkinan hasil seri di laga terakhir melawan Jepang bisa saja membuat Indonesia berada di posisi kedua. Sementara untuk kunci lainnya adalah tim Jepang, karena ketika mereka sudah dipastikan lolos ke Pildun maka ada kemungkinan mereka tidak akan menurunkan skuad intinya, yang berarti Indonesia memiliki peluang untuk mencuri poin.

Semisalpun tidak bisa mendapatkan posisi kedua, maka harapannya ada di posisi 3 atau 4 yang masih berkesempatan untuk berlaga di putaran 4 (masing-masing juara grup di putaran 4 akan lolos pildun, sementara runner-up akan bertanding dan pemenangnya akan menjadi wakil asia di play-off antar-konfederasi).

Ya anda benar, meskipun Timnas Indonesia banyak diisi oleh para permain diaspora yang berkarir di liga-liga eropa, akan tetapi perlu di ingat bahwa sebagian pemain diapora yersebut berkarir bukan berkarir di liga-liga top eropa seperti halnya para pemain jepang.

namun bukan berarti saya melemahkan para pemain timnas garuda, karena bagaimanpun mereka selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik ketika berada dilapangan, meskipun terkadang hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan oleh para pengemar, seperti pada saat Indonesia menghadapi China, yang kalah 2-0 kala itu. dan mengingat persaingan yang semakin ketat di putaran ketiga kulaifikasi piala dunia, kecil kemungkinan untuk Indoenesia bisa langsung lolos ke piala dunia sebagi runner up group C, karena skenarionya cukup rumit. Sehinga bisa finish di posisi kedua menjadi target yang dirasa kurang realistis, karena setidaknya untuk bisa finish di posisi kedua Indonesia, maka Inodeisa tidak boleh kalah dalam 4 pertandingan tersisa dengan meriah tiga kemenangan dan satu hasil imbang.

Sebagai penggemar, saya hanya berharap pelatih dan pemain bisa memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Karena Timnas Indonesia masih punya peluang untuk lolos ke Piala Dunia, meski persaingannya cukup ketat mengingat tim peringkat 3 hingga 6 punya poin yang sama, yakni 6 poin.

Dan dengan batas jeda yang cukup lama, dimana pertandingan akan berlangsung kembali pada tanggal 20/3/2025. Saya harap Indonesia bisa lebih matang lagi untuk melakukan persiapan ketika bertamu ke australia dan menjadi tuan rumah ketika menghadapi bahrain. terlebih lagi Indonesia akan mendatangkan amunisi baru dari FC Utrecht yakni Ole Romery, dan mungkin beberapa pemain diaspora lainnya untuk semakin memperdalam kedalaman skuad garuda. Dengan penamabahan beberapa materi pemain diaspora, saya harap Shin selaku pelatih timnas Indonesia, bisa meramu materi tersebut dengan baik, sehingga bisa mendaptakn asil yang baik pula.

disisi lain menargetkan Timnas Inodenesia bisa finish diposisi kedua, meang terdengar tidak realistis, tetapi meskipun demeikian, tidak ada hl yang tidak mungkin ketika sudah berada di lapangan. Dibabak kulaifikasi ini, Timnas Indoneisa sudah beberapa kali mentcatatkan sejarah, termasuk sebagi tim ASEAN dengan perolehan poin tertinggi di babak kualifikasi. Sehingga saya berharap bahwa Indonesia bisa terus mencatatkan sejarah dalam persepak bolaan dunia, karena sampai saat ini belum ada satupun tim debutan yang langsung lolos ke piala dunia, dan Indonesia berjuang dan putaran oertama dan kini untuk pertama kalinya menyentuh putaran ketiga kualifikasi piala dunia. jadi mari kita berdoa semoga Indeonisa bisa mencetak sejarah sebagai tim debutan yang bisa lolos ke piala dunia.

Saya kira itu adalah target yang paling realistis buat saat ini. Timnas kita belum masuk Grade A dan Grade B kalau kata Coach Justin. Timnas kita memang sedang berkembang dan saya optimis jika konsisten maka timnas kita akan masuk peringkat 100 besar dunia. Namun yang perlu diingat adalah sebagai fans kita tidak bisa memasang ekpektasi yang terlalu tinggi dan berharap cerita timnas akan berjalan seperti negeri dongeng. Lolos ke piala dunia 2026 adalah keinginan seluruh rakyat Indonesia. Akan tetapi yang paling realistis saat ini adalah target masuk 4 besar dan bertarung di ronde selanjutnya. Jika melihat tim-tim yang berpotensi masuk ke ronde ke-4 saya kira timnas butuh perjuangan ekstra keras untuk menciptakan keajaiban. Lolos ke piala dunia adalah bonus terbaik akan tetapi jikapun tidak lolos fans jangan kecewa berlebihan dan menghujat para pemain.

IMO jika terus seperti ini maka target timnas ke piala dunia yang realistis adalah piala dunia 2030 atau 2034. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut butuh pemimpin PSSI yang bebas dari mafia yang hanya ingin mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Saya masih ingat dengan skuad era Evan Dimas yang saat ini bisa dikatakan yang terbaik di ASEAN bahkan mampu mengalahkan Korea Selatan. Akan tetapi tur nusantara dan laga-laga persahabatan yang dijadwalkan sama PSSI telah menghancurkan timnas kala itu.

Ya permasalahan klasik indonesia saat ini bukan hanya dalam strategi, tapi juga dalam hal menyatukan squad yang banyak diisi pemain naturalisasi. Mereka kan banyak yang baru dijadikan bangsa indonesia, jadi di antara mereka belum banyak saling mengenal satu sama lain. Dan rata-rata di antara mereka juga banyak main di negara eropa, dan itu juga membuat mereka kesulitan jika bermain di negara tropis karena telah terbiasa dengan suhu dingin, sehingga kalau latihan terkadang tidak seimbang dan butuh adaptasi lagi mengenai keadaan.

Begitulah, memang perlu waktu yang tidak singkat, tapi setidaknya target 4 besar dan lanjut ke round ke 4 kualifikasi piala dunia harus tercapai. Ya setidaknya proyek besar ini tidak sia-sia walau telah menghabiskan anggaran besar.

Hal seperti ini menjadi sesuatu yang normal sepertinya untuk atlet profesional kita karena bahkan tidak jarang bahwa faktanya sampai saat ini masih banyak para pemain yang berada dalam kebiasaan yang kurang baik dimana bahkan hal ini pernah di singgung oleh STY dalam podcast di platform youtube om botak (close the door) dimana permasalahan atlet kita adalah pola hidup dimulai dari makanan dan kebiasaan, profesionalitas dan latihan sehingga cukup wajar sejak STY datang langkah awal untuk melatih adalah memusatkan latihan bahkan dari dasar seperti latihan passing yang sebenarnya itu adalah basic untuk para pemain bola harusnya.

Tetapi mengacu kepada utas awal sekarang kita sudah jauh lebih banyak meningkat dan saat ini kesempatan untuk piala dunia masih terbuka lebar karena saat ini timnas kita masih berjuang untuk bisa mendapatkan posisi untuk bisa berada di piala dunia dan kita hanya berharap peningkatan ini mendapatkan hasil maksimal pada akhirnya.

Setauku Indra Sjafri adalah salah satu pelatih yang bagus dalam menggembleng stamina dan fisik para pemain, dan itu pernah dilakukannya saat melatih timnas muda dulu. Jika PSSI jeli mungkin mereka bisa memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan Indra Sjafri untuk membantu STY dalam meningkatkan permasalahan stamina dari para pemain timnas senior.

Jeda ke pertandingan selanjutnya kan sangat panjang, jadi seharusnya itu bisa digunakan oleh PSSI dan STY untuk mencari solusi agar waktu bertanding melawan Australia dan laga-laga selanjutnya, permasalah stamina ini tidak menjadi penyebab Indonesia tidak bisa bermain optimal.

Jika memang ini terjadi tentu ini akan menjadi sebuah hal yang sangat baik karena bagaimanapun juga dengan melihat naturalisasi pemain saat ini memang Indoensia masih belum bisa mendapatkan sosok pemain yang memiliki insting mencetak gol yang baik dan saya rasa Ole Romeny masih sangat layak berada di posisi itu. Tetapi ketika berbicara tentang yang menjadi cadangan itu bisa menjadi opsional karena memang melihat dari posisi Ole Romeny dia juga bisa menjadi fleksibel dimana bisa ditempatkan sebagai targetman atau pemain sayap.
Jika Ole Romeny bisa di naturalisasi sebenarnya STY bisa berkembang dari segi skema maupun formasi karena memang dia memiliki banyak amunisi nantinya terlebih kita tahu bahwa terkadang kecepatan selalu ditekankan dalam permainan awal Indonesia ketika menyerang sehingga ini bisa menjadi opsi tambalan yang baik untuk minimnya lini serang untuk timnas kita.

Fokus kita sekarang adalah piala dunia dan memang kesempatan kita masih terbuka lebar sehingga selama masih memungkinkan untuk melakukan dengan naturalisasi beberapa pemain lagi saya rasa saya tidak akan ada keberatan untuk hal itu meskipun pasti masih ada yang nyinyir dengan perkataan akamsi atau pemain keturunan

Di satu kesempatan STY pernah mengungkapkan bahwa stamina dan mental pemain dari Liga 1 benar-benar dibawah standar beliau. Sepertinya hal itu diucapkan saat melatih timnas untuk piala AFF tahun ini. Di satu wawancara Rizki Ridho juga pernah bilang bahwa dia baru tahu bahwa gizi dan nutrisi sangat penting bagi atlet adalah ketika dibawah kepelatihan STY. Dulu katanya sebelum latihan yang penting ada makanan entah itu gorengan atau junkfood. Ini aneh juga mengingat Ridho adalah pemain Persija yang merupakan klub top di Indonesia yang tentu seharusnya hal-hal seperti kontrol nutrisi sudah harus menjadi standar mereka. Apakah karena manajemennya yang buruk sehingga hal-hal seperti itu luput dari perhatian atau memang karena tidak peduli dengan pengembangan atlet. Karena saya kira tidak mungkin jajaran petinggi klub sepakbola tidak paham hal-hal dasar seperti itu. Kita saja yang bukan atlet paham bahwa nutrisi sangat penting bagi tubuh apalagi atlet yang sangat mengandalkan fisik mereka.

Tidak heran karena pada akhirnya melihat dari line up yang ada saat ini kita memang masih sangat kekurangan dalam striker murni sehingga memang pasti ini akan sangat berdampak dalam lini serang meskipun lini pertahanan dan lini tengah sudah tampil solid dan ada peningkatan dibanidng sebelumnya. Masalah naturalisasi untuk striker juga sepertinya tidak mudah karena melihat dari yang terjadi saat ini ketika kita melakukan naturalisasi dari Belanda misalnya seperti yang selalu dilakukan mereka juga saat ini selalu kerepotan dalam masalah striker sehingga pada akhirnya tidak salah ketika Indonesia saat ini merasakan hal yang sama. Mencari di striker lokal untuk Liga 1 juga masih ada yang belum benar-benar mencolok saat ini apalagi dengan mayoritan pemainnya yang terkadang kurang disiplin ini membuat situasi menjadi lebih sulit untuk mencari striker yang bagus di Liga 1.

Bukan bermaksud merendahkan liga 1 tetapi memang kompetisi domestik atau liga lokal kita masih banyak butuh perhatian agar mencapai standar yang baik dan patut untuk dilirik dari segi popularitas club mauapun dari segi pemain karena kita tahu sendiri terkadang liga ini terkadang konyol bahkan terksean menjadi tarkam dimana lebih banyak adu pukul dan karate dibanding dengan permainan yang indah.

Sejauh yang saya tahu masalah Indonesia saat ini adalah kita kekurangan ujung tombak atau lini depan yang bisa mengkonversikan setiap peluang menjadi gol. Sejauh ini Struick yang dipasang sebagai CF di beberapa pertandingan masih tidak memberikan performa yang mengesankan. Beberapa kali terlihat Struick kesulitan ketika 1 vs 1 meskipun ada beberapa situasi Struick tampil apik seperti saat melawan Bahrain. Semoga Ole Romeny benar-benar bisa menjadi puzzle terakhir timnas Indonesia jelang pertandingan melawan China dan Bahrain di tahun 2025. Kalau masalah winger sepertinya Ragnar dan Marselino akan menjadi pilihan STY. Bagaimana menurut teman-teman yang lain?

Ketika Ole Romeny masuk ke skuad timnas Indonesia, kira-kira siapakah pemain yang akan dibangku cadangkan oleh STY, apakah Ragnar Oratmangoen atau Rafael Struick yang untuk posisi winger diberikan kepada Ragnar ?

Ole Romeny, sendiri sebenarnya bisa juga bermain di posisi penyerang lubang, sehingga opsi untuk memainkan Romeny di belakang Ragnar Oratmangoen juga bisa menjadi pilihan yang layak untuk dicoba. Kedatangan Romeny jelas bukan hanya akan menambah daya gedor timnas Indonesia, namun juga akan memacu motivasi pemain di lini depan lainnya untuk bermain lebih bagus lagi karena kini mereka mendapatkan saingan untuk menjadi starter.

Dalam beberapa channel bola disebutkan performa impresif Marselino Ferdinand di pertandingan kemarin adalah karena STY telah memberikan kebebasan bagi Marselino untuk bermain bebas. Jadi Marselino bisa membantu pertahanan, mengekpos ruang kosong (yang merupakan keahliannya) atau membantu membangun serangan dalam skema counter attack dengan mengandalkan speednya. Ini tentu menjadi pelajaran penting bagi STY untuk menetapkan setiap pemain ada posisi terbaiknya. Struick juga terlihat kepayahan untuk melakukan finishing tetapi dia sangat bagus ketika menjadi winger. Semoga dengan kehadiran Ole Romeny bisa menjadi ujung tombak Timnas sehingga pemain  seperti Struick dan Oratmangoen bisa kembali mengisi posisi winger.

Itulah mengapa banyak desakan STY mundur ketika kita kalah 4-0 lawan jelang kemaren. karena orang berpikir strategi yang kita punya sudah terbaca oleh lawan dan gampang untuk dicounter. Namun kemenangan lawan arab kemaren menunjukan kalau STY punya strategi baru yang bisa meredam semua kritikan dan cemoohan bagi dia. Hal ini menandakan ada era baru, apa lagi yang nyetak brice lawan arab kemaren orang indonesia asli, bukan pemain naturalisasi. Sehingga ada asa di bulan maret nanti kita akan menerapkan strategi baru lagi biar bisa menang lawan autralia atau setidaknya seri bermain di kandang mereka.

Strateginya STY memang terlihat cukup monoton, sehingga akan mudah bagi lawan-lawannya timnas untuk menyiapkan antisipasinya. Sepertinya STY adalah tipe pelatih yang ortodoks yang menyebabkan sepakbolanya minim improvisasi atau bisa juga dia adalah modelan pelatih yang pragmatis, dimana yang menjadi tujuan utamanya adalah mencetak gol apapun cara yang digunakan untuk mendapatkan gol tersebut (seperti halnya Mourinho).

Ekspetasi masyarakat Indonesia terhadap Ole Romeny cukup besar, karena penyerang tersebut memang digadang-gadang memiliki skill ofensif yang bagus dan semoga saja harapan itu bisa diemban oleh Romeny dengan baik.

IMO dengan adanya tambahan amunisi baru di bulan Maret 2025 Indonesia seharusnya bisa mencoba variasi taktik yang baru. Dan memang pada sepakbola modern fleksibilitas dalam memilih taktik sangat menentukan hasil akhir sebuah tim. Mengandalkan taktik yang sama terus-terusan akan terbaca oleh lawan dan akan mempersiapkan counter nya.

Dan buat masalah stamina sejauh ini sepertinya Indonesia sudah jauh lebih baik dari beberapa tahun sebelumnya. Kehadiran pemain yang bermain di Eropa apalagi di liga top Eropa seperti Serie A dan Eredivise tentu membuat mereka memiliki stamina yang luar biasa. Saat ini saya rasa yang menjadi PR Indonesia adalah membentuk chemistry antar pemain karena hampir setiap bulan kita kedatangan pemain naturalisasi yang baru. Dan PR kedua adalah kita kekurangan striker dengan finishing yang bagus. Sejauh ini gol Indonesia tercipta melalui winger seperti Marselino dan Oratmangoen. Semoga kedatangan Ole Romeny bisa melengkapi puzzle terakhir dimana Indonesia sudah memiliki pertahanan yang solid dan lini tengah yang dikomandoi oleh Haye tetapi masih kekurangan seorang finisher yang bisa memanfaatkan setiap peluang menjadi gol.

Indonesia punya kans di pertandingan melawan Australia, namun tuntutannya agak banyak, dimana bukan hanya pemain saja yang harus all-in di pertandingan itu, namun STY juga harus jeli membaca situasi, serta menyiapkan sebuah strategi yang berbeda dari biasanya. Selain itu ada sebuah PR yang menurutku sampai saat ini belum begitu bisa diantisipasi oleh tim Indonesia, yakni masalah kedodoran stamina saat pertandingan sudah berada di menit ke-70 keatas. Sepertinya STY harus meminta saran kepada Indra Sjafri, agar masalah kebugaran itu bisa segera diatasi.

Yup, ane denger target indonesia sebenarnya gak muluk-muluk amat, bisa finish di posisi 4 pun mujur biar bisa lanjut di fase play off berikutnya. Kita pernah bikin seri Australia di beberapa waktu lalu sehingga untuk mendapatkan hasil yang sama di pertandingan berikutnya bukan sesuatu yang mustahil. Jadi sekarang ini bagaimana cara membuat timnas kita terus bermain stabil seperti sekarang ini. Jadi tidak harus ditekan dulu baru bisa menenag, tapi sudah harus jadi tracknya menang dan berjuang dengan maksimal.

Ane harap akan ada strategi baru yang diterapkan oleh pelatih. Karena kalau tetap mengandalkan strategi yang kemaren, ane rasa sudah dapat dibaca oleh pemain Australia dan mungkin bakal banyak dapat kebobolan goal kayak lawan jepang tempo hari.

IMO dengan kondisi timnas Australia yang underperform jauh banget sejauh ini ane rasa menang bukan hal yang mustahil sih. Mereka ini imbang 4 kali lho melawan tim yang ada di grup C. Kalau masalah Jepang kemungkinan sih bakal tetap mengincar kemenangan meski yang main pemain lapis dua sekalipun, apalagi hasil di AFC kan kurang memuaskan buat mereka seingat ane. Ga mungkin juga sengaja ngalah sih, bisa dimakan publik ntar.

Semoga saja ga blunder lagi kayak waktu lawan China yang dari posession dkk udah cukup menguasai, tapi konversi golnya rendah sekali.

Kalo menurutku pertandingan laga melawan Australia nanti bakal menjadi kunci mengenai kelangsungan Indonesia di kualifikasi Pidun 2026. Harapannya jelas mendapatkan kemenangan, namun taget yang cukup realistis adalah mendapatkan hasil imbang supaya asa lolos tetap terbuka lebar, karena di laga-laga sisa kemungkinan Indonesia hanya akan mendapatkan 6 poin tambahan (Menang lawan China dan Bahrain, dimana Indonesia menjadi tuan rumah).