Ini pembahasan yang sangat menarik bagi para pecinta sepak bola dalam negeri, di lansir dari
LIPUTAN6.COM, Bahwa PT LIB telah membeli 15 var dengan harga yang fantastis yakni sekitar 100 millyar, untuk di terapkan di Bri liga 1 di negeri ini.
Hal ini tentu akan semakin menarik di perbincangkan, apakah hal itu akan mendongkrak kualitas permainan bri liga 1 dan akan memberikan angin segar untuk ketegasan wasit?.
Ini kalau pendapat saya dilihat dari pengalaman negatif liga 1, di terapkannya var di liga ini tentu akan membuat perubahan besar-besaran dalam kemajuan kualitas liga yang nantinya akan berdampak positif bagi klub maupun timnas indonesia.
Karena dengan adanya var seperti yang telah di terapkan di liga-liga terbaik dunia, setiap pemain wajib bisa mengontrol emosi dan di wajibkan menyuguhkan permainan yang sehat dan berkualitas.
Lantas bagaimana dengan pendapat anda?
Memang bagus sih perkembangannya, gapapa pelan pelan menuju liga 1 yang lebih baik. Untuk VAR sendiri kalau melihat di perhelatan piala dunia 2022 di Qatar untuk teknologi VAR yang digunakan sangat
integrated dengan semua unsur didalamnya. Kalau dilansir dari
https://uzone.id/apa-itu-var-di-piala-dunia-2022-dan-cara-kerja-mendeteksi-offside untuk pertandingan piala dunia di Qatar sendiri VAR dipadukan dengan
semi-automated offside technology (SAOT) yang berbasis
artificial intelligence (AI), dilain itu juga harus dibekali dengan kamera yang mumpuni apalagi dengan pengambilan gambar yang super slowmo dan juga harus bisa
render 3D pemainnya, kalau temen temen ingat waktu itu, ketika wasit memutuskan ada
offside di TV langsung menyiarkan 3D dari pemain yang
offside, hebat kan? secepat itu loh untuk
rendernya. Belum lagi bola, bola resmi pertandingan yang bernama Al Rihla juga dikasih chip untuk mendeteksi insiden
offside, karena bola ini didalamnya terdapat sensor khusus bernama
Inertial Measurement Unit atau IMU. Jadi perpaduan dari SAOT dan IMU dari bola itu bisa memangkas waktu diskusi wasit terkait insiden
offside yang mana terkadang bisa memakan waktu, ya walaupun sekarang aturan FIFA bilang kalau
extra time sendiri itu hasil dari waktu yang terbuang di 45 menit pertandingan.
Pertanyaanya? Apakah liga kita sudah siap dengan semua teknologi yang saya sebutkan tadi? ada pro kontra memang semenjak adanya VAR di dalam pertandingan, dimana drama sepakbola jadi jarang terjadi, tapi di lain sisi VAR dan berbagai teknologi dalam sepakbola juga memudahkan kinerja wasit dalam menjalankan suatu pertandingan, kecurangan kecurangan juga bisa ditekan dengan adany VAR ini. Ya kita doakan saja liga 1 kita bisa terus berkembang sehingga bisa terus menyajikan tontonan yang bisa menghibur kita.