Sedangkangkan menurut akademisi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Heru SP Saputra, dalam tulisannya yang bertajuk Tradisi Mantra Kelompok Etnik Using di Banyuwangi dan diterbitkan dalam jurnal Humaniora Volume XIII No 3/2001.
"Dalam konteks budaya Using, mantra magi hitam digolongkan ke dalam sihir ('pembunuhan'), mantra magi merah dan kuning digolongkan ke dalam santet ('pengasihan')..."
Sumur: https://media.neliti.com/media/publications/11730-none-54b0a3f9.pdf (hal 263)
Ane tidak akan mendebat hal ini karena ane bukan ahli dalam Budaya Using. Bukan berarti ane percaya dengan budaya tersebut, karena ane punya kepercayaan sendiri
Meskipun demikian, kuotes agan tidak tepat karena itu berbicara tentang kasus Oktober 1998 tentang pembantaian orang yang diduga dukun santet, pada halaman 263. Di akhir sitasi yang tidak lengkap tersebut ada kata "muatan politis" yang berbicara tentang sebenarnya itu kasus pembantaian bukan untuk memusnahkan para dukun, melainkan karena muatan politis. Jadi ya OOT.
- Pengasihan
- Pesugihan
- dll
Memang benar adanya bahwa yang ghoib hanya Allah yang tau, tapi apakah kita tidak harus mempercayainya bahwa ghoib itu ada?
Ketika bukti menunjukkan kalau santet itu tidak mempan, lalu ane bilang itu scam... kemudian sanggahan diberikan kalau itu ada dan termasuk ghoib, padahal sudah disebutkan kalau hanya Allah yang tau hal ghoib. Logika ane menyimpulkan kalau orang yang mengkategorikan santet ke dalam hal ghoib itu sok tau... Gimana menurut agan?