Topic: Donald Trump Kena Tembak, Nepis kena telinga (Read 311 times)

Politik "tersakiti" atau "terdzalimi" sekarang ini memang sangat mumpuni untuk mendulang suara. Kita tentu masih ingat bagaimana suara SBY terdongkrak habis di pemilu 2024 [1], Kala itu Taufik Kiemas mengatakan SBY itu "jendral anak kecil" dan kekanak-kanakan karena SBY bilang ke media kalau dia tidak diajak Megawati (kala itu jadi presiden) dirapat kabinet. Sehingga ada kesan kalau SBY menjadi menteri yang tersingkirkan dan tersakiti oleh kebijakan tersebut, dan akhirnya rakyat bersimpati membuat SBY naik jadi presiden menggantikan megawti.

Trump menggunakan metode tersebut. Secara tidak langsung banyak yang bersimpati kepadanya, karena rakyat merasa Trump sudah didzalimi sebagai capres. Biden (yang melihat ini bisa jadi ajang "politis") segera angkat bicara untuk meluruskan, tapi ya tetap saja penembakan ini (baik itu dirancang atau real) membuat posisi Trump di atas angin dibanding dengan musuhnya Kemala Haris.

[1]. https://news.detik.com/berita/d-2268316/di-bukunya-taufiq-kiemas-jelaskan-masalah-sebutan-sby-anak-kecil

Tapi kalau menurut ane ni gan, entah itu dirancang atau memang real yang namun ane merasa kasus ini tidak akan menemukan titik terang yang sebenarnya. Bisa jadi akan ada orang yang dijadikan kambing hitam atau kasus ini akan ditutup. Trump tidak terkena dampak serius jadi sudah pasti kasus ini bakal hilang seiring waktu. Beda cerita kalau Trump menjadi korban dalam kejadian ini. Dan siapapun yang merancang hal ini yang jelas kejadian ini sudah menaikkan elektabilitas Trump ke level yang lebih tinggi sehingga peluangnya menjadi pemenang dalam pipres Amerika kali ini menjadi lebih besar dari lawannya yang dari Demokrat.

Dalam dunia politik memang kita sangat sulit untuk mencari sebuah fakta yang sudah terjadi seperti yang menimpa Donald Trump apakah ini sudah dirancang atau memang ada masyarakat yang anti terhadap Donald Trump,dan mereka salah karena tanpa melakukan interogasi terhadap pelaku malah mereka menembak mati,dan saya yakin kasus ini akan terus di proses apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi.

Kalau ini beneran terjadi tanpa settingan epik banget sih, seolah trump menjadi seseorang yang berjuang untuk Amerika dan berhasil selamat dari maut.

Tidak sedikit juga yang ragu dan bercanda dengan mengatakan kalau sistem keamanan dari yang mengawal Trump sangatlah lalai sehingga bisa ditembak oleh seorang anak muda dari jarak kurang lebih 150 meter, dan pelakunya malah ditembak mati tanpa bisa dilakukan interogasi lebih lanjut.

Tapi, adanya korban jiwa juga membuat orang semakin percaya kalau ini adalah beneran sebuah percobaan pembunuhan tanpa rekayasa.

permainan politik biar dia kayak kena aniaya gitu dan dapat simpati rakyat US

Menurut saya ini adalah salah satu strategi Donald Trump untuk mencari simpati rakyat agar bisa terpilih kembali sebagai presiden Amerika. Jika melihat dari jaraknya tidak masuk akal kalau tembakannya hanya mengenai telinganya saja. Itu sudah di atur sebelumnya yang seolah-olah benar-benar ingin menembak mati Donald Trump.

Ane ragu sih, terlalu ribet kalau goalnya hanya untuk mencari simpati publik wong sebelumnya kan dia cukup banyak juga simpatisannya. Sekarang Biden mundur dan lawannya jadi lebih berat, apalagi wakil pilihannya juga kena negative campaign cukup besar juga jadi kalaupun dia ada plan begitu malah hasilnya bikin dia rugi sendiri. Setidaknya itu yang ane baca dari beberapa media di AS. Ane sih lebih melihat tim keamanan aja yang emang ga becus dalam mengamankan tempat kampanye itu, sebelum ada bukti" lain yang muncul yang menunjukkan sebaliknya.

Jika saya berada di posisi Trump, mungkin saya akan melakukan hal tersebut (men-setting penembakan). Setelah itu tim buzzer yang sudah saya siapkan, beraksi untuk menggiring opini masyarakat bahwa Bidden berada di balik peristiwa tersebut, dengan harapan Bidden terlempar dari persaingan. Gimana menurut kalian?

Saya juga percaya ini di sudah dirancang untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Saya tidak mudah percaya dengan politik begitu saja karena Politik itu sangat kejam untuk mencapai kekuasaan apa saja akan di lakukan, yang dilihat berita belum tentu benar. Di indonesia saja begitu untuk mencapai kekuasaan segala cara di lakukan apalagi di Amerika yang merupakan negara adidaya, tentu saja untuk mencapai kekuasaan tidak lah mudah pasti penuh dengan strategi yang di luar dari pemikiran orang awam.

Saya juga sepaham dengan agan, Saat terjadi penembakan tersebut kalau kita benar-benar melihat dengan baik dari video maupun informasi yang beredar, awalnya ada yang melihat pelaku sedang berada diatas atap dan telah melaporkan hal ini pada polisi beberapa menit sebelum terjadi penembakkan ini bisa dilihat saat terjadi penembakan sniper dari keamanan setempat sudah melihat pelaku. Tapi yang jadi pertanyaan kenapa tim sniper di tempat kampanye tersebut tidak langsung melumpuhkannya, malah terlihat seperti memberi kesempatan kepada pelaku untuk menembak Trump terlebih dahulu baru langsung di bunuh mati.

Terus yang jadi pertanyaan nya saat terjadi penembakan tersebut kenapa pelaku bukan dilumpuhkan saja kenapa harus ditembak mati. Jadi sangat wajar kasus penembakan ini ada banyak orang yang percaya ada juga yang tidak percaya malah menganggap ini sebagai gimik, karena dengan menembak mati pelaku kita tidak tau dengan pasti apa motif penembakan di lakukan, bisa juga dengan penembakan mati agar konspirasi ini tidak terkuak.

Ngeri sih disana, ga tunggung-tanggung kalo gasuka sama salah satu pihak, langsung di dor. Biden juga sepertinya udah mulai kelihatan tegang, apalagi dengan pemilu yang semakin dekat. Sementara itu, pihak oposisi makin agresif, bahkan kabar ada yang udah siap-siap buat turun ke lapangan. Kalo diliat sih, tahun ini bakalan jadi tahun yang penuh drama politik. Kalo Biden keluar, mungkin dua partai bakal geser strategi, nyari celah untuk ambil simpati rakyat.Gak heran sih kalo di media sering muncul berita kontroversial. Masyarakat juga skeptis, banyak yang mulai menuntut transparansi dan akuntabilitas dari semua calon. Kita tunggu aja deh, apa yang bakal terjadi selanjutnya, karena ketegangan ini kayaknya belum selesai dalam waktu dekat

Ngeri juga ya gan politik rimba sperti itu, di antara kerumunan orang ada saja niat busuk yang mewarnai jalan nya kampanye, entah itu motif nya personal, bisnis, atau untuk perjudian semata. jika iya, ini rencana tentu sangat menjijikan.

Memang calon presiden identik di atas manula ya? usia di benturkan dengan tinggal kesenerioran yang kata nya "pengalaman". tapi di indo sekarang mulai terpatahkan dengan terpilih nya politisi muda bahkan belia .

Saya sepakat bahwa kekerasan apapun itu bentuk kriminalitas yang memalukan, jika memang persaingan yang tidak sebanding (segi usia) tentu akan ,menambah leluasa bagi pesaing, itu pun jika bereputasi baik di periode masa lalu, kalau memang ada unsur kotor berati pendukung seseorang kandidat takut kalah saing karena tidak ada opsi lain untuk ingin di pilih

Kekerasan seperti rahasia umum ini jika di biarkan akan berulang di masa yang akan datang.

Dalam panggung politik ada yang pro dan kontra, dari dua sisi ini ada juga yang namanya lawan politik dalam hal ini Biden yang mereka Trump menjadi lawan terberatnya dalam pilpres AS kali ini. Mungkin saja si penembak Trump orang suruhan Biden dengan alasan dia ingin menyingkirkan pesaingnya sebelum Pilpres dimulai, kemungkinan lain kejadian ini dilakukan oleh orang yang tidak suka dengan Trump atau mungkin saingan bisnisnya yang merasa terancam Bisnisnya bisa hancur jika Trump terpilih sebagai presiden. Banyak sekali kemungkinan dari kejadian ini termasuk settingan dari si Trump sendiri, namun jika dia otak dari kejadian ini, maka dia telah melakukan tindakan yang paling keji kerena kejadian ini memakan korban jiwa.

Saya lebih percaya ini bukan setingan sih, kalo setingan pasti gaboleh kena bagian apapun, lagian buat apa juga dia nyeting hal kosong yang membahayakan nyawa kaya begini

Ane ga mendalami kronologi kejadian penembakan Trump. Akan tetapi jika itu adalah settingan, maka apakah Trump juga sudah mempersiapkan korban jiwa yaitu si sniper sendiri dan katanya ada seorang pendukung Trump yang juga meninggal? Trump benar-benar menjadi seseorang yang menjijikkan jika sampai menimbulka korban jiwa dalam kampanyenya. Sekilas ane melihat Trump unggul dari Biden dalam beberapa survey dan masih ada kemungkinan ini adalah orang suruhan Biden atau mungkin musuh Trump yang lain karena sebagaimana yang kita ketahui Trump memiliki banyak sekali penggemar, tetapi yang membencinya juga tidak sedikit.

Kena gak kena besok ente masih tetep makan nasi gan dan Wowo juga bakal naek jadi presiden, ga ada urusannya sama kita
Ga perlu dukung/tidak dukung perpolitikan mamarika sana karena unfaedah.

Kalau buat ane kekerasan pada siapapun harus dicibir, gitu aja. Liat maling digebukin aja ga tega ane.

---

Enywey, buat yang buta sama sekali politik di mamarika:
- Joe Biden itu udah tuwir banget, jadi meme dimana-mana gegara "pikun." Debat vs Trump kemaren juga jadi meme.
- Trump itu unggulan di betting market, diprediksi pasar taruhan bakal menang.
- Sementara Trump trend naik, Biden trend turun, ini udah terjadi sebelum penembakan.
- Trump itu meskipun suaranya banyak, tapi yang benci juga banyak. Fenomena yang ekstrim-ektrim gini mirip ama di Indo ya BTP/Ahok. Yang dukung banyak, yang jijik juga banyak. Ga heran dua-duanya banyak masalah.

Menjelang pemilihan umum kejadian atau hal hal yang tidak masuk akal akan bermunculan atau bisa dikatakan seperti halnya kejadian yang tak terduga padahal di dalamnya atau dibelakangnya bisa jadi merupakan salah satu yang sudah direncanakan entah itu dari pihak si korban atau benar-benar fiur dari pihak musuh.
Ya baru baru ini kita mendengar berita bahwa Donald Trump saat mengadakan kampanye terbuka beliau mendapatkan insiden yang sangat berbahaya sekali bagi dirinya yaitu penembakan dari seseorang yang tidak dikenal dan nyaris saja merenggut nyawanya, namun apakah ini fiurr dari orang suruhan musuh trump untuk menghalangi kampanye tersebut atau orang tersebut benar-benar salah satu pembenci donald trump yang sebenarnya.
Entah hal ini masih menjadi misteri dan masih didalami oleh pihak kepolisian.

Saya lebih percaya ini dirancang Trump dan tim. Ada beberapa kejanggalan;

- Area posisi penembak seperti sengaja dikosongkan, padahal itu kan area terbuka yang harusnya penembak jitu ataupun sniper bisa dengan mudah mendeteksi. Buktinya pada saat pelaku menembak, langsung dengan mudah dihajar sama penembak jitu.

- Guard terlalu jauh dari panggung/podium.

Kalau saya sendiri tidak bisa berkomentar lebih jauh, karena terlalu banyak berita yang beredar dimana-mana, ada yang mengatakan ini sabotase, penembak suruhan joe biden, dsb. Terlepas dari semua itu saya cukup menyayangkan ada kasus penembakan seperti ini terjadi, apalagi menyasar seorang calon presiden dan sekaligus mantan presiden negara sebesar US yang padahal dikawal oleh pengawal presiden yang terkenal dengan profesionalismenya. Itu seperti tamparan buat mereka karena seorang mantan presiden itu disana cukup dihormati dan pengamanannya itu biasaya tidak main-main, namun bisa-bisanya kecolongan oleh seorang anak remaja.

Wah gan memang ini jelas ya paktor keberuntungan dan yang pasti ada bantuan dari sang penjaga yaitu (khodam trump😅wkwkwk).
Tapi jujur kenapa sih gak kena saja tuh tembakan?🤭
Bisa di replay gak ya kira-kira?😁

Pertama yang perlu digaris bawahi adalah, politik itu kejam. Apapun bisa dilakukan oleh politisi untuk mencari simpati rakyat, apalagi Donald Trump sangat bernafsu ingin kembali menjadi presiden setelah gagal di pemilu sebelumnya. Dia bisa saja menjadi aktor utama dari kejadian tersebut dengan harapan mendapat simpati dari masyarakat atau merasa iba setelah kejadian itu, namun jika dia benar-benar melakukannya maka tindakan dia tidak bisa dimaafkan karena menurut kabar yang saya baca sempat terjadinya korban dalam kejadian tersebut.

Dunia perpolitikan di negara yang mengusung sistem demokrasi memang agak berbau sedikit kejam dan mendapat saingan dalam memperebutkan kursi nomor satu di negara tersebut. Jadi ada dua kemungkinan atas kejadian ini, Donald Trump yang membuat skenario demi mendapat simpati rakyat atau para pesaingnya di kancah politik yang ingin menjatuhkannya dengan cara yang tidak sehat.