Topic: [Edukasi] Privasi dan Anonimitas Bitcoin (Read 2534 times)

Karena pencantuman Wasabi wallet dibahasan mengenai CoinJoin, jadinya fokus perdebatan yang pro maupun kontra disini terkait privasi "lebih" yang semula diusung wallet tersebut yang dengannya menjadi salah satu wallet pionir dalam menerapkan konsep CoinJoin. Sementara itu dari sisi penggunaan wallet pada umumnya saya kira juga wallet tersebut masih bisa digunakan (dengan mengesampingkan penggunaan CoinJoin).

Meskipun ada beberapa user yang menyarankan untuk menghapusnya dari bahasan tersebut, namun agar lebih adil saya coba cantumkan kedua pendapat dari sisi yang berseberangan dengan menambahkan link kebijakan baru Wasabi wallet tersebut agar pembaca bisa menilai dari kedua sisinya.

---

btw, pada update Trezor Suite versi 23.2.2-beta, Trezor sudah mulai bersiap dengan penerapan CoinJoin:

Kalau menurut saya walau kontroversial, wasabi wallet itu masih bisa digunakan secara umum layaknya wallet bitcoin lainnya, hanya soal perspektif masing-masing mau menggunakannya seperti apa. Selama saya memakai wallet tersebut belum pernah memakai fitur coin join memakai jaringan bitcoin, hanya pernah memakai jaringan testnet sebagai rasa penasaran. Kalau pun dipakai untuk wallet seperti halnya electrum pun saya kira cukup nyaman karena beberapa fiturnya tidak jauh beda, jadi ya tidak perlu diuninstall, karena kontroversinya hanya seputaran penggunaan coin join bukan wallet wasabi itu sendiri

UPDATE

Pada topik mengenai CoinJoin ([Edukasi] Privasi dan Anonimitas Bitcoin - [6. CoinJoin]), saya telah menambahkan beberapa catatan terbaru (untuk saat ini) khususnya pada pencantuman Wasabi wallet; Mengingat pada sekitar 2022 lalu Wasabi wallet mengeluarkan kebijakan zkSNACKs' Blacklisting (https://blog.wasabiwallet.io/zksnacks-blacklisting-update/) terhadap transaksi-transaksi tertentu dan hal ini menimbulkan pro-kontra bagi sebagian member Bitcointalk (https://bitcointalksearch.org/topic/--5286821).

Saya tetap mencantumkannya mengingat Wasabi wallet memang merupakan pionir dalam menerapkan konsep CoinJoin sebagaimana yang disebutkan pula theymos pada 2019 lalu disini: Re: CoinJoin: Bitcoin privacy for the real world, dan hal tersebut tidak merubah sejarah masa lalu, meskipun pada perkembangan berikutnya mereka mengeluarkan kebijakan yang cukup kontroversial seperti diatas.

Saya menyerahkan kembali ke pembaca untuk menilainya sesuai dengan perspektif masing-masing dalam menggunakan wallet tersebut. DWYOR.

Terima kasih sudah bantu mengingatkan agar perihal "Travel Rule" ini tidak melebar diskusinya. Pesan yang ingin dikemukakan sebelumnya diatas sebenarnya lebih ke privasi data dalam alur transaksi, baik data pengirim maupun data penerima, dan masih terkait dengan KYC dan AML yang secara umum dibahas di awal-awal thread (https://bitcointalksearch.org/topic/m.50806922).

Apakah kita tidak menyimpang dari topik thread jika terus berlanjut ke peraturan dan exchange?..Karena saya pun menyadari dalam menanggapi post agak rada-rada menyimpang dan mengundang pelebaran topik. IMO sih,  "Travel Rule" tersebut hanya info yang menurut saya tidak perlu dilanjutkan/dilebarkan sampai detil peraturan dan exchange karena sudah ada threadnya.

Skenario itu mungkin bisa menjadi jalan satu-satunya untuk memudahkan proses deposit ke exchange karena aset berasal dari wallet pribadi dan dikirimkan ke exchange. Jadi kalau pemberlakukannya akan efektif maka sepertinya menggunakan wallet exchange untuk menerima bayaran tidak lagi kita gunakan karena bisa saja aset yang sudah masuk ke wallet exchange akan dibekukan karena tidak ada alasan yang jelas darimana datangnya.

Sementara saya hanya berpikir bahwa jika aturan itu akan berlaku efektif maka setiap user yang melakukan deposit harus mengkonfirmasi depositnya dengan mengisi formulir konfirmasi seperti halnya saat kita melakukan deposit fiat dari bank ke akun exchange supaya bisa di kreditkan. Hal yang membuat saya berpikir adalah volume perdagangan pada exchange lokal sepertinya akan sangat menurun drastis karena aturan ini dan setiap komfirmasi yang dikirimkan user harus di verifikasi manual oleh pihak exchange. Trader mungkin akan sangat tidak diuntungkan lagi karena lamanya proses verifikasi yang bisa jadi mencapai ribuan hingga ratusan ribu mungkin akan sangat berpengaruh.

Aturan ini benar-benar akan berdampak negatif terhadap volume trading harian exchange Indonesia meskipun tujuannya adalah untuk mencegah penyalahgunaan dan ilegal actions. Selama ini KYC saja tampaknya sudah cukup, tapi paranoidnya pemerintah terhadap kekayaan masyarakat karena crypto telah membuat mereka berpikir harus menerapkan aturan ini.

Dari keterangan informasi sebelumnya yang saya dapatkan ketentuan tersebut memang salah satu yang disyaratkan Bappebti:


Screenshot: [email protected] ; Pembaruan Penting Terkait Transaksi Kirim dan Terima Aset Kripto

---

Kalau semisal Independent Exchange yang memang tidak terikat dengan regulasi negara manapun kemungkinan enggan menerapkan ini. Tetapi untuk exchange di Indonesia sendiri mau tidak mau mesti mengikuti regulasi dari pemerintah dalam hal ini melalui Bappebti.

Solusinya, ya cari Exchange yang tidak terikat dengan regulasi "Travel Rule". Saya kira tidak semua exchange juga akan langsung menyetujui untuk membenamkan regulasi tersebut didalam platform mereka, terutama Indepent Exchange yang pada dasarnya tidak suka terikat dengan regulasi dari negara manapun.


Sebelumnya saya memilih untuk memakai personal wallet untuk menerima bayaran sigcamp (dalam BTC), namun karena nilai fee transaksi pada jaringan Bitcoin adakalanya mengalami kenaikan yang sangat drastis, maka saya memutuskan untuk menggunakan exchange wallet supaya tidak terkena 2x fee transaksi pada saat ingin mengkonversi ke bentuk Rupiah.

Ya kalau maksud dan tujuannya baik, mau gimana lagi kita harus ngikut aturan tersebut. Ibarat rekening bank pasti sudah jelas siapa penerima dan pengirim, namun ya lagi-lagi hal ini bisa diakalin. Apalagi ada sebagian pendapat gelap: aturan dibuat untuk dilanggar.

Saya sependapat dengan mas Husna di atas, saya juga heran jika masih ada peserta campaign yang masih pakai wallet exchange untuk nerima pembayaran, apalagi bitcoin. Belum lagi stuck dan sebagainya, pengalaman saya pribadi ketika nerima langsung pembayaran apa lagi dari wallet juday, akan stuck dan butuh manual review dari exchange supaya masuk tiap deposit.

Nah itu, kalau aset kripto sudah di exchange mau tidak mau mesti mengikuti regulasi yang ada, termasuk menyerahkan informasi penerima dan pengirim atas transaksi aset kripto di sana.

Jika melihat pada keterangan di atas mau nominal berapapun terkena semua dan wajib mencantumkan data-data yang diminta hanya saja untuk transaksi diatas 1000 USD ada tambahan informasi lainnya lagi yang mesti dipenuhi.

Untuk pembayaran semisal dari campaign yang diarahkan ke wallet non-custodial mungkin tidak terlalu berabe dan ketika hendak dikirim ke exchange tentunya si pengirim adalah kita sendiri dari wallet pribadi tersebut. Yang mungkin berabe sebagaimana disebut diatas jika pembayarannya langsung diarahkan ke address yang ada di exchange (entah untuk menghindari fee transfer lagi atau karena alasan lainnya).

---

btw, saya juga belum melihat detailnya lagi yang dimaksud mesti mencantumkan data-data saat menerima aset kripto itu apakah penerimaan/deposit aset kripto yang atas permintaan user pada exchange tersebut atau berlaku untuk semua aset yang masuk dari sumber manapun sekalipun user tidak memintanya.

Jadi tambah ribet lagi sekarang sepertinya, dan pada akhirnya desentralisasi bitcoin di pihak pengguna berangsur-angsur hilang dan akan menjadi sentralisasi seperti keinginan pemerintah. Kira-kira kalau nominal terima dibawah $200 bakalan kena aturan wajib ini tidak ya? Kalau iya bakalan berabe juga untuk peserta kampanye tanda tangan yang mana pengirim cryptonya sebagai pembayaran sama sekali tidak kita kenal.

Kalau itu aturan wajib dari Bappebti, maka mungkin seluruh exchange yang berizin akan segera mengumumkannya juga om. Hanya masalah waktu saja mungkin.

  "Travel Rule" ? 

Nampaknya privasi dari transaksi Bitcoin ataupun aset kripto yang menggunakan exchange, baik itu untuk menerima ataupun mentransfer aset kripto 'dipaksa' dalam hal keharusan menyertakan sejumlah data si pengirim dan juga si penerima. Lagi-lagi ini ada kaitannya untuk mencegah pencucian uang ataupun pendanaan teroris.

Beberapa saat lalu saya mendapat informasi via email dari Luno perihal kebijakan Travel Rule* yang diwajibkan Bappebti. Saya kutipkan langsung saja poin dari emailnya berikut ini:


Sumber: [email protected]

* https://discover.luno.com/id/apa-itu-travel-rule-dan-apa-dampaknya-untuk-transaksi-aset-kripto-anda-di-luno/

---

Untuk exchange di Indonesia lainnya saya belum tahu apakah sudah mulai menerapkan kebijakan seperti diatas atau belum.

Belum pernah mas, pada Trezor Suite 22.3.2 (22.3.2.16437) versi macOS yang saya gunakan pun belum ada fitur Sign & Verify message untuk Taproot address tidak sebagaimana pada Native dan Legacy segwit address yang bahkan pada suite versi tersebut sudah ada tambahan format Sign message yang bisa kompatibel dengan Electrum.



Seperti nampak pada screenshot di atas, disamping tombol Trade belum ada tombol Sign & Verify-nya.
btw, mungkin bisa lihat post berikut ini: https://bitcointalksearch.org/topic/m.59584562

Sudah pernah nyoba sign message pake taproot address di trezor belum om?,

saya kelupaan tadi habis generate, (suite versi 22.3.2, linux AppImage 64 bit), baru ngeh sekarang. mau buka wallet lagi ribet mekanisme security yang saya buat.

Saya berifikiran positif saja, hal tersebut dilakukan lebih ke untuk menjaga citra dari Bitcoin ataupun keberlangsungan dari Mixing service tersebut. Dulu salah satu mixing service Bitcoin bahkan ada yang ditutup oleh Dutch Finansial Criminal Investigation Service (FIOD) (https://archive.is/MymVC).

---

Setahu saya Chipmixer juga termasuk salah satu centralized mixing service.

---

Btw, berikut ini hasil thesis karya Felix Maduakor yang membahas tentang Anonymous Bitcoin Transactions:
https://www.dropbox.com/s/3yapwyfz72tvswh/BA_mixing_services.pdf?dl=0

Thread di Bitcointalk: Breaking Mixing Services

Karena mereka (CoinJoin - Wasabi) ini sebuah perusahaan, bisa saja mereka memblokir apa pun jenis UTXO yang masuk. Dulu pertama kali nyoba wallet ini beranggapan kalau desentralisasi eh lama-lama gabung di pool (coin join) rupanya tidak. Jadi ya, pilih-pilih aja nanti kedepan mana mixer yang terbaik, Saya rasa semua mixer tidak ada yang desentralisasi, mereka semua bisa memutuskan mana transaksi yang akan lanjut dimixer pada service mereka.

Up tread lawas semoga masih masuk pembahasan.
Baca berita di Cointelegraph CoinJoin akan memblokir transaksi yang dicurigai bersifat pencucian uang atau ilegal. CoinJoin akan memanfaatkan fitur dari zkSNACKs. Sepertinya keputusan ini menjadi sebuah pertentangan antara pendukung prifasi dan pendukung keterbukaan (pemerintah). Tapi sepertinya itu juga tidak menghilangkan fitur prifasi milik mereka, mereka tetap menjalankan fitur Mixernya.
Sepertinya pernyataan ini mempunyai tujuan khusus kepada pemerintahan jika sebenarnya Bitcoin tidak sepenuhnya dapat disalahgunakan. Mereka (penyedia jasa mixer) bisa menadi filter transaksi yang mencurigakan.

Mohon koreksi jika saya salah memahami isi berita.

Sumber: https://cointelegraph.com/news/no-crypto-for-criminals-coinjoin-btc-mixing-tool-to-block-illicit-transactions

Untuk pengguna (publik) Trezor + Trezor Suite, fitur Taproot (Send to Bech32m/Receive to P2TR) ini kemungkinan tersedia pada update Desember mendatang, sementara untuk hardware wallet yang sudah support baik untuk mengirim ataupun menerima tipe address taproot, baru Ledger + Ledger Live (Ledger Live Desktop 2.35 + Bitcoin App 2.0.0, Ledger Live Mobile support TBD)*.

---

Karena Taproot ini baru aktif beberapa hari yang lalu, pastikan ketika hendak bertransaksi cari tahu informasi apakah wallet yang digunakan ataupun yang dituju sudah mensupport tipe address ini atau belum, baik untuk menerima ataupun mengirim.

Referensi wallet manasaja yang sudah support, antara lain bisa dilihat di sini:
*https://en.bitcoin.it/wiki/Bech32_adoption

Sepertinya taproot ini membuat size lebih ringan dari segwit biasanya. Kalau saya compare Taproot dengan transaksi segwit0, ada perbedaan ukuran antara mereka. Mungkin akan tampak sama jika ada message di OP_RETURN yang tentu sedikit menambah size pada transaksi.

---

---

Saya lihat ada seseorang yang sudah sukses transaksi taproot menggunakan Trezor, saya lihatnya di OP return ada message; Greetings from team Trezor! Celebrating the Taproot activation!, tapi saya juga masih bingung bagaimana cara melihat transaksi tersebut memang menggunakan trezor, bisa saja bunyinya seperti itu kalau kenyataannya dia pakai bitcoin core.

Mungkin ada sebagian yang kurang paham apa itu taproot, bisa baca di sini [1], kalau pada intinya sih, meningkatkan privasi, mengurangi ukuran dan fee.

1. membelanjakan Bitcoin menggunakan Taproot dapat membuat transaksi di saluran Lightning Network, transaksi peer-to-peer, atau kontrak pintar
2. Taproot juga akan menyelubungi transaksi, misalkan multi sig, transaksi kompleks dan sebagainya menjadi seperti hanya 1 transaksi

[1]. https://academy.binance.me/en/articles/what-is-taproot-and-how-it-will-benefit-bitcoin

Kalau coba pakai Bitcoin Core v22.0, secara default masih belum bisa generate bech32m. Setidaknya belum bisa generate otomatis sampai ada versi terbaru dan PR#22364 sudah di-merge.

Ane iseng coba bikin addressnya secara manual dari sini, tapi entah kenapa tidak berhasil gan. Akhirnya, coba langsung build dari source code PR tersebut, dan langsung coba testing di testnet.