Pages:
Author

Topic: Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Altcoin (Read 1422 times)

legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Poin kedua itu yang kebanyakan yang jadi pertimbangan untuk memilih altcoin untuk di trading. Soalnya di lingkungan saya seperti itu gara2 satu teman dapet banyak jadi ikut2n trading di coin itu semua ujung malah rugi karena momen sudah tidak tepat.
Poin ke 2 tidak ada kaitannya dengan momen untuk melakukan pembelian (hype dan fomo) tetapi yang dimaksud adalah hashrate dari koin yang akan ia pilih. Untuk penjelasannya silakan baca kembali beberapa komentar di awal. Kalau temen Anda membeli koin yang sama, itu berarti fomo, sedangkan ini kaitannya dengan ikut mining koin.
member
Activity: 294
Merit: 25
Poin kedua itu yang kebanyakan yang jadi pertimbangan untuk memilih altcoin untuk di trading. Soalnya di lingkungan saya seperti itu gara2 satu teman dapet banyak jadi ikut2n trading di coin itu semua ujung malah rugi karena momen sudah tidak tepat.
hero member
Activity: 1652
Merit: 772
Take a look at my merits, It's lucky number
Kalau saya sih mempertimbangkan perkembangan coin itu sendiri bagimna proses dibuatnya coin,pembuatnya siapa, terus juga komunitas coinnya saya pertimbangkan juga,jika memang semua aspek bida meyakinkan berati gaskeun.

Njir, Topik Lama di Up Kembali Grin

BTW, [1]Kenapa Om Harus Mengetahui Pembuatnya Siapa? [2] Kenapa Komunitasnya Harus Dipertimbangkan? [3] Semua Aspek? Apa Sajakah? dan Tolak Ukur Meyakinkan Itu Seperti Apa?, Yuk Diskusi dengan Pembahasan Yang Spesifik (Tanpa Pernyataan Yang Umum) Smiley

Jangan Lupa Take a Look di Eloncoin (EMC) Ya Cheesy, Siapa Tahu Harganya Bisa Seperti Dogecoin (DOGE), Kalau Mau Tahu Lebih Lanjut Bisa Main-Main Ke Topik Yang Dibuat om @blue Snow Dibawah Ini Smiley

legendary
Activity: 2226
Merit: 1086
duelbits.com
Kalau saya sih mempertimbangkan perkembangan coin itu sendiri bagimna proses dibuatnya coin~~
Menurut saya tidak begitu penting mengetahui cara koinnya dibuat, untuk apa? Toh prosesnya saya kira sama saja antara satu koin dan koin lainnya. Yang perlu dicek mungkin terkait smartcontract, total supply, chain apa yang digunakan, atau program yang akan berkaitan dengan perkembangan koin kedepannya (ex: burning, farming, stacking, etc). Juga yang cukup penting yaitu terkait dengan kegunaan koin tersebut ke depannya, sebaiknya pilih koin yang jelas fungsinya (bukan cuman koin hype saja).
newbie
Activity: 33
Merit: 0
Kalau saya sih mempertimbangkan perkembangan coin itu sendiri bagimna proses dibuatnya coin,pembuatnya siapa, terus juga komunitas coinnya saya pertimbangkan juga,jika memang semua aspek bida meyakinkan berati gaskeun.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Indikator Memilih Altcoins yang Potensial
Ada 3 indikator untuk memilih altcoin yang berpotensi. Indikator tersebut sebagai berikut.
1. melihat banyaknya situs faucet dari suatu altcoins.
2. melihat banyaknya situs exchange yang memperjualbelikan suatu altcoins.
3. ketersediaan walletnya.
Untuk lebih jelasnya kamu bisa baca di sini😊

Sepertinya poinnya sedikit kurang tepat.
1. Faucet tidak menjamin kalau koin tersebut bakal potensial, mau sebanyak apa pun itu. ga ada jaminan hanya karena tersedia di faucet koin bakal berkembang.

2. exchange bakal delisting jika ternyata pengembang tidak melakukan pembaruan dan koin memiliki peminat yang sedikit atau dibawah standar volume exchange.

3. Ketersediaan wallet, tidak ada hubungannya dengan potensi suatu koin.
member
Activity: 490
Merit: 10
Indikator Memilih Altcoins yang Potensial
Ada 3 indikator untuk memilih altcoin yang berpotensi. Indikator tersebut sebagai berikut.
1. melihat banyaknya situs faucet dari suatu altcoins.
2. melihat banyaknya situs exchange yang memperjualbelikan suatu altcoins.
3. ketersediaan walletnya.
Untuk lebih jelasnya kamu bisa baca di sini😊

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/cryptoholix/5a32237dcf01b436802f3e42/indikator-memilih-altcoins-yang-potensial-bagian-3?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D%3D#aoh=16130067704657&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fcryptoholix%2F5a32237dcf01b436802f3e42%2Findikator-memilih-altcoins-yang-potensial-bagian-3
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
^
Faktor booming itu biasanya tidak berlangsung panjang, jadi early buyer aja yang mungkin bisa ngeflip. Untuk ke depannya balik lagi ke perkembangan proyeknya. Walau developernya terkenal sekalipun kalau progressnya mandek harganya atau valuenya juga bakal turun, jadi tetap riset lebih jauh lagi, jangan berhenti di timnya saja. Apalagi kalau proyeknya udah launch cukup lama dari waktu agan trading.
hero member
Activity: 1246
Merit: 502
Satu lagi gan ane mau tambahin. Biasanya kalo Developer nya udah terkenal pernah bikin projek yang sukses, orang-orang bakalan percaya projek dia yang selanjutnya bakalan booming juga. Contoh dari coin2 yang begitu kayak omisego( kalo ga salah ini juga co founder ethereum ), Cardano ( foundernya bekas co-founder ethereum )
jr. member
Activity: 406
Merit: 1
Menurut saya apabila ingin membeli coin untuk trading
pertama kali yang saya perhatikan adalah Komunitas coin tersebut kalau mereka selalu mengembangkan projek dan memberikan informasi menarik dapat menjadi dasar kita memilih coin
Setiap trader punya teknik berbeda- beda. Jika saya targetkan untuk jangka panjang atau pendek.  Untuk pertama kali saya pasti lihat candel dan volum kemudian melakukan analisa, melihat momentum dan trend  tak lupa juga ini dilakukan pada bebrapa TF.
Memang yang mas sampaikan para Trander bila membela coin perrama adalah pada comonitas coin akan tetapi faktor nya juga harus diperhatikan sebagai informasi menjadi analisis, terkadang informasi di sampaikan bisa menjadi ucuan dalam memilih Altcoin sehingga para Trander tidak asal pilih.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Nah kurang lebih model desentralisasi yang ane maksud adalah Bitcoin (terlepas perdebatan masalah satoshi punya koin banyak, mining yang katanya terpusat di China dkk) seperti yang digambarkan di atas.

Untuk pertanyaan tentang filter itu ane merasa udah agak OOT dari topik ini. Bisa juga nanti masalahnya bukan apakah ada komunitas yang yakin apa engga, tapi lebih ke mengikuti kelompok yang ikut" hype sama yang emang riset dari awal. Soalnya standarisasi "dipercaya komunitas" juga tidak jelas karena koin scam pun bisa aja banyak di shill karena banyak yang dapet untung.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Jika konsep desentralisasi ini dilakukan dengan pada faktor trust seperti yang mas joni katakan, bisa saya tarik kesimpulan bahwa faktor yang harus dijadikan pertimbangan mengacu pada use case suatu token dan kekuatan komunitas dalam menggunakan token dan produk turunan dari proyek/pengembang token tersebut. Ibarat kata seperti pada Bitcoin, kita tidak tahu siapa satoshi, dimana dia, dan komunitas bitcoin tumbuh dengan sendirinya karena faktor trust ini. Yang baru saja booming seperti Uniswap, meski sudah ada 2 tahun lalu, namun kepercayaan komunitas baru tumbuh baru-baru ini, sehingga meskipun belum diketahui apakah ada legalitas atau tidak, keyakinan dari komunitas ini dapat menjadi faktor yang dapat dijadikan pertimbangan oleh seseorang untuk memilih altcoin. Akan tetapi, ini tentu memiliki risiko yang sangat besar, karena komunitas crypto terkadang tercipta karena lebih banyak hunter daripada investor, apakah ada cara untuk memfilter hal tersebut? Mari lupakan tentang uang investasi crypto yang hilang karena investasi pada scam karena trust yang sudah hilang disebabkan developer. Tentunya, ada solusi pertimbangan lain yang bisa dijadikan acuan untuk menghindari hal tersebut. Karena menurut saya menjadikan trust ini diperlukan proses analisa yang berbeda dengan apa yang saya sebutkan pada op.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Emm, ane agak bingung ini jadinya untuk merespons om abhi. IMO, prinsipnya mau lisensi pemerintah sama regulasi atau legalitas sebagai badan atau sejenisnya, menurut ane proyek yang spiritnya "desentralisasi" tidak akan mengejar hal-hal itu. Agan masulum kan awalnya bilang kalau layanan defi itu kan baik kalau mau mendaftarkan diri ke pemerintahan, nah di point ini ane gak setuju, dan di post itu ane tawarkan pandangan ane framework yang bisa dipakai untuk menggantikan 'trust' yang muncul dengan legalitas/lisensi/dkk (yang bisa dianggap nilai "plus" juga kalau frameworknya terpenuhi kalau mau invest di sini).
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
^^^
Gini lho Jon .. yang disebut oleh masulum kan jika exchange macam idex memiliki token sendiri dan disatu sisi exchange tersebut dibawah naungan regulasi pemerintahan. Jadi jika legalitas dari pihak yang mengeluarkan token sudah jelas secara hukum, maka faktor ini bisa dijadikan opsi tambahan (nilai plus) pada saat calon investor mau membeli token tersebut. Dengan adanya nilai plus tersebut (legalitas yang jelas) maka potensi investor terkena scam semakin kecil.

(jadi yang menjadi fokus utama bukanlah lisensi pemerintah, tetapi kebetulan yang dijadikan contoh adalah token yang dikeluarkan oleh exchange yang seandainya mengantongi lisensi pemerintah)
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
nah dalam hal ini, jika ada proyek yang memiliki token sendiri seperti IDEX, tentunya mendapatkan lisensi dari pemerintah akan memudahkan user baru untuk percaya terhadap legalitas dan keamanan layanan tersebut, yang mana akan menjadi salah satu faktor sebelum komunitas memilih berinvestasi pada  koin/token tersebut?
Saya setuju dengan pendapat ini ... Sebagai pelaku pasar tentunya kita tidak ingin terjebak atau salah dalam memilih suatu portfolio, karena dalam dunia crypto memang rawan dengan modus scam.
Nah mungkin kalau di sini, ane lebih berpandangan untuk filter mana scam atau tidak itu bukan dari lisensi pemerintahnya (untuk decentralized services), tapi harus ada framework lain yang salah satunya dibahas di OP atau diskusi" berikutnya. Yang ideal mungkin adalah dilihat dari smart contract yang dipake, alokasi token yang ada, dkk. Setidaknya dari situ bisa ada potensi untuk menghindari: rug pull, tim bikin token lagi tanpa permisi, dkk.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Garis besarnya jika suatu DEX ataupun Defi apabila dalam operasionalnya memberlakukan KYC karena tuntutan regulasi (AML) dari pemerintahan setempat atau mengharapkan lisensi, maka besar kemungkinan yang menjadi target mereka adalah duit/profit. Tentu saja konsep ini sudah melenceng dari pakem Decentralized, karena meskipun regulator tidak bisa meng-interupsi transaksi yang dilakukan akan tetapi dengan data-data KYC tersebut mereka memiliki jalan untuk berinteraksi (secara langsung) dengan para pelaku pasar dari platform tersebut.


nah dalam hal ini, jika ada proyek yang memiliki token sendiri seperti IDEX, tentunya mendapatkan lisensi dari pemerintah akan memudahkan user baru untuk percaya terhadap legalitas dan keamanan layanan tersebut, yang mana akan menjadi salah satu faktor sebelum komunitas memilih berinvestasi pada  koin/token tersebut?

Saya setuju dengan pendapat ini ... Sebagai pelaku pasar tentunya kita tidak ingin terjebak atau salah dalam memilih suatu portfolio, karena dalam dunia crypto memang rawan dengan modus scam.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Kalau menurut saya, ketika berbicara tentang decentralized services, maka trust semestinya tidak digantungkan pada pemerintah atau organisasi tertentu. Kalau akhirnya mau make karena ada lisensi, ya berarti spirit awalnya bukan desentralisasi, tapi bisnis yang memarketkan diri dengan kata "desentralisasi" saja. Kalau bener-bener spiritnya desentralisasi maka arah yang bakal ditempuh adalah bikin open source, bikin jaringan P2P biar ga bergantung ke server tertentu, ga ada alokasi token tim/premine, dkk. Kalau ujungnya daftarin jadi bisnis/UMKM, minta lisensi pemerintah, dkk, kok ya agak gimana gitu. IMO.

Kalau yang dicari jasa seperti itu ya silahkan saja sih, asal jangan mudah termakan kata "defi", "decentralized" dsm saja.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Oh oke mas saya paham sekarang, cuma ada hal yang menurut saya ada kemungkinan sistem decentralized yang ingin mendaftarkan usaha ke pemerintah justru baik sih mas. Misal, layanan dari proyek A ini menyediakan layanan exchange mirip IDEX, penjual dan pembeli melakukan pembelian secara langsung namun dengan menggunakan smart contract, yang seharusnya aman karena token tetap didalam wallet masing2 trader. Cuma, untuk listing di IDEX proyek kreator kan harus membayar, bukankah lisensi ini adalah untuk mendukung diterimanya exchange tersebut karena sudah terdaftar, banyak proyek baru yang legit menjadi ingin mendaftarkan tokennya di exchange tersebut?

nah dalam hal ini, jika ada proyek yang memiliki token sendiri seperti IDEX, tentunya mendapatkan lisensi dari pemerintah akan memudahkan user baru untuk percaya terhadap legalitas dan keamanan layanan tersebut, yang mana akan menjadi salah satu faktor sebelum komunitas memilih berinvestasi pada  koin/token tersebut?
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Contohnya mungkin IDEX yang akhirnya menerapkan KYC. Sebenarnya kalau praktiknya bisa berbagai macem gan, tapi prinsipnya yang ane tekankan adalah agak aneh kalau proyek yang melabelkan diri dengan decentralized finance berusaha mencari lisensi dari pemerintah, karena hal itu harusnya ga perlu kalau sistemnya bener-bener decentralized. Kecuali mereka perlu kerja sama dengan bank tertentu, atau yang lainnya. Kalaupun alasannya dapet izin biar websitenya ga diblokir, ane rasa itu bukan alasan prinsip toh mereka bisa buat app P2P supaya ga bergantung pada centralized web atau memanfaatkan protokol seperti ZeroNet.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Untuk apa yang disebutin oleh mas joniboini, pengemasan ulang (aka kedok) centralized pada decentralized ini saya masih rada bingung dengan kejadian realnya seperti apa. Apakah jika suatu kasus

Proyek A memiliki layanan decentralized, kemudian mendaftarkan nama usaha untuk legalitas usaha ke penerintah, apakah ini akan mengubah tatanan sistem decentralized di dalamnya secara keseluruhan? Atau apakah bisa pendaftaran nama usaha di pemerintah tetap tidak mencampuri layanan itu sendiri. Anggap saja, platform lending defi, jika sistem sebelumnya decentralized perusahaan mendaftarkan usaha organisasi  ke pemerintah, apakah ini akan mengubah ke proses pure centralized
Pages:
Jump to: