Author

Topic: Fenomena BISNIS DITUTUP[Diskusi] (Read 627 times)

full member
Activity: 307
Merit: 107
Binance #Smart World Global Token
February 07, 2024, 06:15:33 PM
#46
jika mengenai toko atau orang berjualan ya tutup karena tidak laku.
tidak laku bisa karena kurang promosi atau kreativitas pemiliknya yang kurang sehingga tidak laku.
jika bisnis hiburan macam karoeke kemungkinan bisa jadi karena pajak yang makin meroket. pajak hiburan sekarang ini sampai 75%. jadi buka usaha hiburan serasa kerja bakti.
sr. member
Activity: 1400
Merit: 268
Fully Regulated Crypto Casino
February 06, 2024, 08:39:56 AM
#45
Menurutku salah satu akar masalahnya adalah judi online, sempat dibahas di youtubenya Ferri Irwandi, kalau perputaran uang di Judi Online tu sampai 300 Triliun, secara gak langsung hal ini mempengaruhi UMKM lokal lho. Orang-orang yang dulu bisa menyisihkan uang buat sekedar beli makan di lluar, atau beli kebutuhan buat hobbinya, atau beli hal-hal tersier lain sekarang sudah gak bisa, karena uang yang dulu bisa disisihkan habis buat depo ke situs judi online. Akhirnya ekonomi gak bergerak dan usaha-usaha lesu.

Dan menurutku argumen itu sangat masuk akal, disekitarku saja masih banyak orang yang main slot, dari temen deket yang sekarang kalau diajak nongkrong alasannya gak punya duit mulu karena buat Depo, sama bapak-bapak di RT yang sudah pada gak merokok bukan karena sengaja berhenti tapi karena Uang yang dulunya buat beli rokok sekarang buat Depo.
member
Activity: 111
Merit: 38
February 06, 2024, 03:22:25 AM
#44
mertua saya adalah pedagang dijakarta gan usaha makanan. memang benar yang agan katakan bahwa terjadi fenomena demikian, fenomena inipun mertua saya ceritakan juga ke saya. masa sulit banget pas awal - awal covid kemaren 2020 pedagang seperti mertua saya bener - bener keos, hampir gak ada pemasukan, yang beli drop 90% mungkin karena orang takut makan di luar. selain nitu orang - orang pada nyimpen duitnya atau super hemat buat ngadepin pandemi, bayangkan kalau ada jutaan orang berfikir kek gitu ya bener ekonomi gak jalan, usaha pada bangkrut disegala sektor. tapi alhamdulilahnya sekarang dah mulai membaik gan terutama untuk usaha makanan kek mertua saya dah mulai pulih setelah berdarah - darah dari 2020 - 2023, 2024 keknya ada harpan lagi kek dulu. selain itu gegara pandemi kemaren keknya ada perilaku konsumen yang berubah, koreksi kalau saya salah, sekarang manusia - manusianya lebih suka belanja online daripada offline, jangankan yang di kota, yang di kampung saya aja emak - emaknya beli online semua, jadi masuk akal kalau banyak sekarang ruko kosong.
Yah bang saya sepakat. Memang diwaktu pandemi itu banyak yang menutup usahanya disebabkan hal yang memungkinkan mereka menutup usahanya, bisa jadi takut akan makan diluar dan juga menghemat pengeluaran nya sedemikian rupa demi bertahan di sikon tersebut apalagi mereka yang di-PHK dari pekerjaan nya yang membuat mereka memutuskan memilih jalur terbaik seperti itu.
Cerita OP yang membuat saya merenung sejenak, dimana kita melihat banyak pengusaha-pengusaha besar yang down diwaktu itu, jangankan membayar kariawan nya untuk keperluan perusahaan nya pun kayanya sulit bang, karena penjualan merekapun terhambat berbagai faktor berbagai alasan, seperti terhambatnya impor dan ekspor gara-gara aturan pandemi, yah meskipun itu demi kebaikan kita bersama saya rasa itu akan sangat mempengaruhi perekonomian kita semua. Dan setelah semua nya membaik saya rasakan tidak langsung membaik juga bang karena ini butuh waktu dan proses penyembuhan perekonomian yang ada.
member
Activity: 235
Merit: 42
February 06, 2024, 03:22:16 AM
#43
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.

kalau masalah nya mengenai daya beli masyarakat mengenai uang ya untuk memutar roda ekonomi ya penghasilan nya di tingkatkan.
jika dari sisi pemerintah ya meningkat kan gaji UMR nya itu bisa meningkatkan daya beli.
kalau menurutku bukan masalah daya beli. karena dunia online market placed malah penjualan nya tetap ramai. karena perubahan gaya hidup dalam berbelanja dari offline ke online
Jika seseorang tidak punya uang, apakah mungkin bisa membeli sesuatu baik online maupun Offline? Sepertinya agan juga sepakat dengan ini, dan kebanyakan orang berpikir bahwa mendapatkan uang itu dengan cara berkerja, tapi jika perusahaan nya gulung tikar bagaimana? Seperti @agan-ahli38 sampai kan. Dan bukan hanya data itu saja melainkan banyak diantara kita pasti menemukan berita/real depan mata yang kejadian fenomena bisnis ditutup seperti itu.
Jadi aku rasa itu akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

_edit_
Memang sekarang ekonominya lagi sepi dikarenakan pendapapatan khusunya masyarakat kita nih lagi menurun. Jadi minat beli dari masyarakat lebih mengutamakan untuk kebutuhan utama seperti beras atau kebutuhan pokok dulu. Dan ini bukan disuatu tempat saya tapi apakah mungkin mungkin hampir seluruh indonesia. Saya juga kurang, tapi disini saya merasakan hal yang sama seperti anda. Semoga ekonominya cepat membaik lagi
Aamiin,, namun dari sekian banyak informasi yang beredar aku tertarik dengan ungkapan yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia ini disebabkan karena pertumbuhan korupsi yang belum juga usai meskipun memang bukan hanya itu penyebab nya, tapi aku rasa jika korupsi bisa ditekan dan musnah dinegara ini kemungkinan besar perekonomian negara ini akan cepat membaik dan masyarakat nya pasti sejarahtra.

_edit_
Sebagian cerita yang gagan sampaikan itu ada benarnya juga, didaerah kami pun sama gan dimana kondisi sekarang cara mendapatkan uang itu lumayan sulit, seperti gagan sebutkan memang jika posisi saya di mereka juga akan sama rasanya cari uang jaman sekarang itu mudah-mudah sulit, apalagi sering mengalami inflasi seperti saat ini, 1tahun yang lalu saya meminjam kan uang ke teman saya di waktu itu BBM juga blm naik, dan sekarang jika teman saya lunasi dengan uang yang sama nominal nya diwaktu ini, itu akan merugikan saya karena nilai nya akan berkurang.
Jadi maksud saya ini juga ada kaitannya dengan inflasi dan masalah perekonomian di masyarakat kita ini.
Memang aku juga merasa jika inflasi juga sangat mempengaruhi kondisi saat ini, tapi aku sangat mencurigai bahwa inflasi juga bisa diakibatkan oleh berbagai faktor seperti korupsi aku rasa itu akan sangat mempengaruhi perekonomian saat ini.
Quote
Meluasnya praktik korupsi di suatu negara akan memberikan efek penghancuran yang hebat (an enormous destruction effect) dimana efek tersebut dapat memperburuk kondisi ekonomi bangsa, dengan meningkatnya harga barang dan jasa yang berlangsung secara terus menerus atau yang biasa disebut dengan inflasi.
SUMBER
Yah bisa jadi inflasi juga akan mempengaruhi perekonomian masyarakat kita ini, aku melihat banyak sekali berita terkait ini jadi aku merasa banyak hal/faktor yang mempengaruhi semua ini jadi, bukan hanya inflasi aku rasa beragam cerita yang mempengaruhi ini termasuk kasus koruptor lah, harga pangan, kebutuhan tak sebanding dengan penghasilan, bahkan harga jual masyarakat yang melemah terutama di pertanian/perkebunan. Tapi aku yakin bahwa ini hanya sementara dan Indonesia juga masyarakat pasti akan merdeka secara utuh.
jr. member
Activity: 119
Merit: 2
February 06, 2024, 03:22:02 AM
#42
Loh kok nada-nada responsnya beda dengan yang di thread ane: https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-dagangan-sepi-pkl-penjual-makanan-curhat-di-medsos-5467330
Katanya masih ramai? Apa terjadi hal yang luar biasa dalam 2 bulan ini yang membuat sentimen jadi negatif?
Aduh-aduh kayanya baru-baru sadar gagan Grin..
Maaf ya,,, memang sikon sekarang lagi gitu sih, waktu sekarang ini banyak fenomena ini dimana-mana sih gan.
Kalau ditempat situ bagaimana gan, baik-baik sajakah?
Situasi yang sangat menyeluruh gan, kayanya hampir di seluruh pelosok negeri kalau untuk sekarang kayanya mulai membaik gan, meskipun dulunya yah begitulah kira-kira. Kata para pakar sih ini hanya sementara dan akan menjadi lebih baik dikemudian hari tapi kenyataannya yah begitulah saya kurang paham dengan hal itu yang terpenting perekonomian kita semakin hari semakin membaik sajalah,
member
Activity: 193
Merit: 12
I will write anything for you
February 05, 2024, 11:38:13 AM
#41
mertua saya adalah pedagang dijakarta gan usaha makanan. memang benar yang agan katakan bahwa terjadi fenomena demikian, fenomena inipun mertua saya ceritakan juga ke saya. masa sulit banget pas awal - awal covid kemaren 2020 pedagang seperti mertua saya bener - bener keos, hampir gak ada pemasukan, yang beli drop 90% mungkin karena orang takut makan di luar. selain nitu orang - orang pada nyimpen duitnya atau super hemat buat ngadepin pandemi, bayangkan kalau ada jutaan orang berfikir kek gitu ya bener ekonomi gak jalan, usaha pada bangkrut disegala sektor. tapi alhamdulilahnya sekarang dah mulai membaik gan terutama untuk usaha makanan kek mertua saya dah mulai pulih setelah berdarah - darah dari 2020 - 2023, 2024 keknya ada harpan lagi kek dulu. selain itu gegara pandemi kemaren keknya ada perilaku konsumen yang berubah, koreksi kalau saya salah, sekarang manusia - manusianya lebih suka belanja online daripada offline, jangankan yang di kota, yang di kampung saya aja emak - emaknya beli online semua, jadi masuk akal kalau banyak sekarang ruko kosong.
member
Activity: 176
Merit: 34
Reward: 10M Shen (Approx. 5000 BNB) Bounty
February 05, 2024, 09:38:29 AM
#40
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.
Sebagian cerita yang gagan sampaikan itu ada benarnya juga, didaerah kami pun sama gan dimana kondisi sekarang cara mendapatkan uang itu lumayan sulit, seperti gagan sebutkan memang jika posisi saya di mereka juga akan sama rasanya cari uang jaman sekarang itu mudah-mudah sulit, apalagi sering mengalami inflasi seperti saat ini, 1tahun yang lalu saya meminjam kan uang ke teman saya di waktu itu BBM juga blm naik, dan sekarang jika teman saya lunasi dengan uang yang sama nominal nya diwaktu ini, itu akan merugikan saya karena nilai nya akan berkurang.
Jadi maksud saya ini juga ada kaitannya dengan inflasi dan masalah perekonomian di masyarakat kita ini.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
January 30, 2024, 10:07:39 PM
#39
kalau menurutku bukan masalah daya beli. karena dunia online market placed malah penjualan nya tetap ramai. karena perubahan gaya hidup dalam berbelanja dari offline ke online
Sekarang ini memang sudah era dimana semua serba online, saat covid tempo hari, olshop kayak tokped, shoppe, dsb meraup untung milyaran rupiah, betul daya beli kurang jika offline, kalau online banyak banget, malah melebih ekspektasi perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu pedagang-pedagang offline harus merubah paradigma mereka untuk jualan offline. segeralah move on dan mulai mempelajari cara berjualan online. Aku saja ketika covid kemaren bisa jualan online, tanpa modal, dan tanpa ada barang. Ya, aku dulu sebagai dropshiper saja. Aku buka akun toko dan menjual produk-produk orang lain, jika ada yang beli, aku lempar permintaan tersebut ke yang punya barang, lalu yang punya barang mengirim langsung ke pembeli. Ya istilahnya middleman lah atau kalau bahasa kerennya makelar.
full member
Activity: 868
Merit: 202
January 30, 2024, 02:30:24 PM
#38
Memang sekarang ekonominya lagi sepi dikarenakan pendapapatan khusunya masyarakat kita nih lagi menurun. Jadi minat beli dari masyarakat lebih mengutamakan untuk kebutuhan utama seperti beras atau kebutuhan pokok dulu. Dan ini bukan disuatu tempat saya tapi apakah mungkin mungkin hampir seluruh indonesia. Saya juga kurang, tapi disini saya merasakan hal yang sama seperti anda. Semoga ekonominya cepat membaik lagi

melemahnya daya beli masyarakat saat ini terjadi di hampir seluruh daerah di indonesia apalagi di masa pemilu gini, banyak orang yang was was dengan pengeluaran mereka, namun para caleg banyak kok yang buang buang uang sekarang ini untuk pemilu hahaha.

untuk mendongkrak kembali daya beli masyarakat, peran pemerintah sangat penting, seharusnya pemerintah mengadakan pasar rakyat murah setiap bulan, sehingga masyarakat menengah ke bawah mampu membeli bahan bahan pokok untuk kebutuhan mereka sehari hari, jangan mereka mengadakan bagi bagi sembako hanya pada masa kampanye begini, nampak kali mau cari mukaknya.
member
Activity: 393
Merit: 13
Sugars.zone | DatingFi - Earn for Posting
January 30, 2024, 03:25:22 AM
#37
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.
Memang sekarang ekonominya lagi sepi dikarenakan pendapapatan khusunya masyarakat kita nih lagi menurun. Jadi minat beli dari masyarakat lebih mengutamakan untuk kebutuhan utama seperti beras atau kebutuhan pokok dulu. Dan ini bukan disuatu tempat saya tapi apakah mungkin mungkin hampir seluruh indonesia. Saya juga kurang, tapi disini saya merasakan hal yang sama seperti anda. Semoga ekonominya cepat membaik lagi
full member
Activity: 307
Merit: 107
Binance #Smart World Global Token
January 29, 2024, 06:51:55 AM
#36
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.

kalau masalah nya mengenai daya beli masyarakat mengenai uang ya untuk memutar roda ekonomi ya penghasilan nya di tingkatkan.
jika dari sisi pemerintah ya meningkat kan gaji UMR nya itu bisa meningkatkan daya beli.
kalau menurutku bukan masalah daya beli. karena dunia online market placed malah penjualan nya tetap ramai. karena perubahan gaya hidup dalam berbelanja dari offline ke online
member
Activity: 235
Merit: 42
January 01, 2024, 10:15:47 PM
#35
Menurut saya"penomena bisnis ditutup",terjadi atas beberapa hal, salah satunya yaitu memang gak bisa dipungkiri sepinya pembeli bisa jadi bisnis ditutup(secara tidak langsung mempengaruhi keuangan si pelaku usaha),apa lagi ketika kita berbisnis,berusaha di bidang makanan yang mana makanan itu cepet basi,
Ada juga nih usaha nya bagus laris manis,tapi kenapa pas di hitung-hitung uangnya gak ada,coba cek pengeluaran ternyata uang nya banyak kepake untuk kebutuhan pribadi (alhasil gak bisa belanja lagi),itu juga bisa terjadi penutupan bisnis,menurut saya banyak paktor sih tentang penomena bisnis di tutup.
Ada benarnya juga pendapat gagan ini, meskipun seorang pelaku usaha menerapkan sistem yang baik dan mengantisipasi kejadian yang gagan sampakan, rasanya kurang efektif bila seorang pembeli tak mampu untuk membeli nya,
Quote
Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Ada satu cerita dari rekanku disana ketika dia mengunjungi sebuah pameran dimalam hari dan melihat banyak sekali penjual makanan yang sangat menggoda selera, Dia Nyeleneh Seperti Ini: "Bukan Aku Tidak Tergiur, Bukan Aku Tidak Mau, Bukan Aku Tidak Ingin Membeli. TAPI AKU TIDAK CUKUP UANG UNTUK MEMBELI-Nya" aku sebenarnya tergiur melihat para penjual jajanan disana tapi apalah daya jika uang menjadi penyebab nya.
Aku merasa cerita rekan ku ini bukan hanya dia saja yang merasakan, tapi rekan-rekan yang lain juga memang seperti nya merasakan apa yang dia alami. Jadi aku rasa penting bagi mereka mempunyai cukup uang(calon pembeli) agar bisa stabil dalam ekonomi ini dan fenomena bisnis tutup ini tidak semakin meningkat. Mari kita doakan agar ekonomi ini semakin membaik.
full member
Activity: 1190
Merit: 212
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 30, 2023, 11:50:16 PM
#34
Sebagai pemilik bisnis, tentunya ini menjadi tugasnya dia untuk menemukan solusinya. Bagaimana kita memecahkan masalah ini? Saya belum jadi seorang pemilik bisnis jadi saya kurang memahaminya. Tapi saya kira kondisi sekarang ini sudah berubah dari tahun-tahun sebelumnya dimana sejak pandemi kemarin, orang-orang yang membeli barang-barang sudah mulai berpindah ke toko online. Jadi mungkin ini penyebabnya karena pemilik usaha kurang bisa beradaptasi dengan keadaan.

Daannnnn... Untuk memecahkan masalah ini, lagi-lagi pemerintah nantinya yang harus turun tangan memberikan pengarahan apa yang perlu dilakukan. Ingat kasus TikTok kemarin, dimana pedagang di pasar pada protes karena barang-barangnya kurang laku trus TikTok menghentikan sementara jualan onlinenya. Dan ada peningkatan pembelian di pasar tradisional setelah TikTok ditutup. Tapi kemudian TikTok dibuka kembali. Apakah ini ada imbasnya seperti sebelumnya?

Jadi dengan adanya perkembangan teknologi yang cepat ini membuat pemilik toko harus memikirkan solusinya. Jika memang usaha mereka perlu memiliki toko online, mereka mau tidak mau harus membuatnya. Itupun jika mereka masih ingin menjalankan bisnisnya.

Tapi saya lihat di toko-toko sekitar tempat tinggal masih baik-baik saja dan masih banyak pengunjungnya. Mungkin untuk bidang usaha tertentu yang terkena dampak dari penyebab yang disampaikan oleh @OP tapi untuk bidang usaha yang lainnya, sepertinya masih baik-baik saja. Mungkin bisa dikasih contoh toko-toko apa saja yang tutup supaya kita bisa dapat gambarannya dan menebak kira-kira apa penyebab tokonya tutup.
Memang sudah seharusnya pemilik bisnis memiliki kreativitas dalam memasarkan produk yang mereka pasarkan jika memang mereka masih memilih bertahan dalam bidang bisnis yang dijalankan dan jika mereka tidak mendapat solusi dari masalah yang dihadapi saat ini tentu mereka harus menutup usaha mereka karena kalah saing dengan para pesaing mereka.
Tentu sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk dapat menstabilkan harga yang ada di pasar agar perekonomian tetap dapat berjalan dengan baik dan juga pemerintah jangan hanya memihak pada satu pihak saja tentu akan sangat merugikan pihak lain.

Di era perkembangan teknologi sekarang ini sudah sangat banyak orang yang memilih memasarkan produk mereka melalui toko online dan bagi yang memiliki toko offline saya rasa sudah saatnyan untuk dapat memiliki toko online yang dapat memasarkan produk mereka jika tidak ingin kalas saing dari toko online.
full member
Activity: 784
Merit: 115
December 30, 2023, 11:04:30 AM
#33
Pemilik toko seharusnya bisa mencari akar permasalahannya untuk menemukan solusinya. Memang itu tidak mudah tapi seorang pemilik bisnis pasti tidak akan mau menyerah sebelum dia berusaha menemukan solusinya. Kalaupun penyebabnya itu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau, kenapa toko online malah ada yang kebanjiran order. Mungkin untuk bidang usaha tertentu masih bisa mendapatkan orderan yang banyak. Tapi di bidang usaha lainnya mulai berkurang.

Sebagai pemilik bisnis, tentunya ini menjadi tugasnya dia untuk menemukan solusinya. Bagaimana kita memecahkan masalah ini? Saya belum jadi seorang pemilik bisnis jadi saya kurang memahaminya. Tapi saya kira kondisi sekarang ini sudah berubah dari tahun-tahun sebelumnya dimana sejak pandemi kemarin, orang-orang yang membeli barang-barang sudah mulai berpindah ke toko online. Jadi mungkin ini penyebabnya karena pemilik usaha kurang bisa beradaptasi dengan keadaan.

Daannnnn... Untuk memecahkan masalah ini, lagi-lagi pemerintah nantinya yang harus turun tangan memberikan pengarahan apa yang perlu dilakukan. Ingat kasus TikTok kemarin, dimana pedagang di pasar pada protes karena barang-barangnya kurang laku trus TikTok menghentikan sementara jualan onlinenya. Dan ada peningkatan pembelian di pasar tradisional setelah TikTok ditutup. Tapi kemudian TikTok dibuka kembali. Apakah ini ada imbasnya seperti sebelumnya?

Jadi dengan adanya perkembangan teknologi yang cepat ini membuat pemilik toko harus memikirkan solusinya. Jika memang usaha mereka perlu memiliki toko online, mereka mau tidak mau harus membuatnya. Itupun jika mereka masih ingin menjalankan bisnisnya.

Tapi saya lihat di toko-toko sekitar tempat tinggal masih baik-baik saja dan masih banyak pengunjungnya. Mungkin untuk bidang usaha tertentu yang terkena dampak dari penyebab yang disampaikan oleh @OP tapi untuk bidang usaha yang lainnya, sepertinya masih baik-baik saja. Mungkin bisa dikasih contoh toko-toko apa saja yang tutup supaya kita bisa dapat gambarannya dan menebak kira-kira apa penyebab tokonya tutup.
hero member
Activity: 714
Merit: 516
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
December 30, 2023, 05:20:25 AM
#32
tutup usaha banyak sebabnya bukan masalah karena daya beli
karena kalau masalah daya beli perusahaan mobil toyota honda dll pasti sudah tutup.
kalau mall tutup persoalan nya masalah pembeli lebih suka beli online dari pada di mall, karena faktor lebih murah
member
Activity: 322
Merit: 22
WOITOKEN Play to Earn NFT Game
December 15, 2023, 10:34:23 AM
#31
Menurut saya"penomena bisnis ditutup",terjadi atas beberapa hal, salah satunya yaitu memang gak bisa dipungkiri sepinya pembeli bisa jadi bisnis ditutup(secara tidak langsung mempengaruhi keuangan si pelaku usaha),apa lagi ketika kita berbisnis,berusaha di bidang makanan yang mana makanan itu cepet basi,
Ada juga nih usaha nya bagus laris manis,tapi kenapa pas di hitung-hitung uangnya gak ada,coba cek pengeluaran ternyata uang nya banyak kepake untuk kebutuhan pribadi (alhasil gak bisa belanja lagi),itu juga bisa terjadi penutupan bisnis,menurut saya banyak paktor sih tentang penomena bisnis di tutup.
Ane rasa sih ada benarnya juga gan, namun itu biasanya disebabkan karena tidak berjalan nya sebuah usaha yang ujung-ujungnya uang modal jadi terpakai, namun tidak menutup kemungkinan jika uang hasil dan modal yang sedikit/pendapatan yang menipis, saya rasa itu bisa juga bisa menyebabkan hal tersebut terjadi, contoh nya jika anda mendapatkan hasil dari modal dibawah 10% dan perputaran yang lambat itu juga menyebabkan usaha bisa saja gulung tikar.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
December 08, 2023, 01:12:40 AM
#30
Menurut saya"penomena bisnis ditutup",terjadi atas beberapa hal, salah satunya yaitu memang gak bisa dipungkiri sepinya pembeli bisa jadi bisnis ditutup(secara tidak langsung mempengaruhi keuangan si pelaku usaha),apa lagi ketika kita berbisnis,berusaha di bidang makanan yang mana makanan itu cepet basi.
Bisnis makanan itu walau pun strategis (karena semua orang butuh makan), namun juga harus pandai untuk mengatur kapan tepatnya dijual. Misal contoh nasi uduk, karena ini cukup ringan, maka cocoknya dijual pagi atau malam hari. kalau ada yang jual di siang hari atau saat launch, niscaya tidak ada yang beli, karena pada saat siang, makan nasi uduk tidak begitu mengenyangkan. Jadi ya harus pandai ngatur waktunya dan lokasinya. Jual roti pun kalau lokasinya tidak tepat ya tidak bakal laku, misal jual roti bread talk di pedesaan, ya gak bakal laku, mending beli nasi bungkus, kenyangnya bisa seharian.
member
Activity: 267
Merit: 42
December 03, 2023, 02:20:06 PM
#29
Menurut saya"penomena bisnis ditutup",terjadi atas beberapa hal, salah satunya yaitu memang gak bisa dipungkiri sepinya pembeli bisa jadi bisnis ditutup(secara tidak langsung mempengaruhi keuangan si pelaku usaha),apa lagi ketika kita berbisnis,berusaha di bidang makanan yang mana makanan itu cepet basi,
Ada juga nih usaha nya bagus laris manis,tapi kenapa pas di hitung-hitung uangnya gak ada,coba cek pengeluaran ternyata uang nya banyak kepake untuk kebutuhan pribadi (alhasil gak bisa belanja lagi),itu juga bisa terjadi penutupan bisnis,menurut saya banyak paktor sih tentang penomena bisnis di tutup.
member
Activity: 235
Merit: 42
December 03, 2023, 12:21:12 PM
#28

-snip-

Tapi dampak dari banyak pabrik tutup ini sebenarnya benar-benar bisa memicu resesi dalam jangka waktu tertentu kalau tidak segera disediakan lapangan pekerjaan lainnya. Jadi kita harus bersiap dengan semua itu. Inflasi telah terjadi dan Resesi bisa saja memang sudah ada didepan mata. Tapi semoga saja kita semua baik-baik saja dan Indonesia bisa terhindar dari Resesi.

Mungkin ini salah satu penyebab resesi itu bisa terjadi: Klik Disini

Disitu aku sedikit mengutip dari sekian penyebab resesi terjadi yaitu: Pengelolaan Utang Tidak Sehat

Didalam sumber tersebut aku juga sedikit mengkutip tentang Tips Mengelola Utang Dengan Bijak:
1. Atur kembali pengeluaran bulanan
2. Berhemat
3. Kelola kembali pendapat ektramu untuk melunasi hutang.

Biar lebih jelanya bisa Lihat Disini

hero member
Activity: 952
Merit: 779
November 24, 2023, 09:05:33 PM
#27
Cukup miris juga saya melihat banyak para pembisnis kecil yang kini mulai menutup tempat usahanya. Bahkan beberapa hari yang lalu saya kebetulan bepergian untuk berbelanja kebutuhan anak yang kebetulan di onlineshop tidak ada. Dan betapa kagetnya saya saat melihat toko-toko dikota saya sudah banyak yang tutup. Padahal saya hanya beberapa bulan saja tidak keluar rumah Tongue tapi ternyata perubahannya sudah benar-benar drastis.

Walaupun di indonesia belum dinyatakan masuk dalam situasi ekonomi yang disebut Resesi. Dan bahkan berdasarkan data dari tahun lalu disaat negara lain sedang dalam kondisi krisis ekonomi yang begitu pelik. Nyatanya indonesia masih bisa dikatakan baik-baik saja. Seperti yang terlihat pada data tahun 2022 dibawah ini yang berasal dari situs Kominfo (Sumber).


Tapi melihat perubahan ditahun ini sepertinnya memang telah terjadi suatu perubahan dalam kondisi ekonomi di indonesia. Walaupun saat ini pedagang kaki lima tumbuh lebih banyak. Tapi jumlah toko-toko yang tutup tidak kalah banyak. Bahkan yang lebih miris adalah pabrik-pabrik yang tutup juga terus bertambah saat ini yang membuat angka pengangguran pastinya meningkat pesat.
Seperti beberapa perusahaan dan toko di indonesia dibawah ini yang juga terus memangkas jumlah karyawannya (PHK massal) bahkan sampai sudah ada rencana akan gulung tikar diakhir tahun ini.
1. Pabrik Puma (Tercatat sekitar 1.763 karyawannya yang telah dipecat hingga pertengahan tahun ini sejak awal tahun. Dan mungkin sekarang sudah bertambah).
2. Toko Gunung Agung (Sudah mulai menutup bertahap setiap Toko/outlet resmi mereka yang jumlahnya cukup banyak dan rencananya seluruh toko mereka diakhir tahun ini akan tutup semuanya)

Dan banyak lagi toko dan perusahaan besar yang terus melakukan PHK dan bahkan telah tutup ditahun ini. Lebih lengkapnya bisa baca di sumber ini ( Finance detik com : Daftar 8 Perusahaan Tanah Air yang PHK Massal Sejak 2023).

Bahkan saya juga mendapatkan kabar dikota saya ada sebuah perusahaan garmen yang cukup besar yang karyawannya bahkan mencapai ribuan atau bahkan belasan ribu. Dan katanya sekarang sudah tutup. Tapi saya belum memastikan informasi ini karena memang minim informasi update di kota saya. Tapi berdasarkan beberapa kesaksiaan keluarga yang anaknya kerja dipabrik tersebut katanya kabar tersebut memang benar adanya.


Saya pikir salah satu masalah yang menimpa banyak toko yang tutup dan semisalnya tidak hanya karena disebabkan oleh kondisi ekonomi yang memang sedang sulit. Tapi ada faktor tambahan seperti kalah dalam persaingan akibat kalah cepat dalam beradaptasi dengan tekhnologi dan perkembangan zaman. Kebanyakan toko yang tutup ternyata mereka adalah toko yang hanya mengandalkan pelanggan offline. Dan mereka ternyata tidak siap dan tidak membuat persiapan sejak dini dalam membangun toko online. Padahal saat ini berdasarkan pandangan saya konsumen lebih banyak yang lari ke toko online. Sehingga konsumen toko offline jelas akan berkurang cukup signifikan. Sehingga kita akan menyangka bahwa resesi benar-benar terjadi saat ini. Padahal bisa saja kemungkinan besar konsumen tidak banyak berada dipasar karena mereka memang sudah merasa puas dengan berbelanja melalui toko online. Dan buktinya coba kita perhatian setiap toko online yang jualan secara live. Kita lihat jumlah penontonnya ternyata cukup banyak. Bahkan Live Chatnya pun terus ramai yang menanyakan barang-barang ditoko tersebut. Dan tukang kurir paket nyatanya semakin mengeluhkan karena paket pesanan yang harus diantar yang terus menumpuk  Grin


Tapi dampak dari banyak pabrik tutup ini sebenarnya benar-benar bisa memicu resesi dalam jangka waktu tertentu kalau tidak segera disediakan lapangan pekerjaan lainnya. Jadi kita harus bersiap dengan semua itu. Inflasi telah terjadi dan Resesi bisa saja memang sudah ada didepan mata. Tapi semoga saja kita semua baik-baik saja dan Indonesia bisa terhindar dari Resesi.
member
Activity: 322
Merit: 22
WOITOKEN Play to Earn NFT Game
November 24, 2023, 02:55:25 PM
#26
Pelaku usaha saat ini harus mampu beradaptasi sesuai perkembangan zaman. Selain itu semuanya bisa dianggap sebagai pelengkap dalam menurunnya omset mereka, katakanlan keadaan seperti Inflasi sekarang. Secara pribadi saya melihat hal tersebut adalah indikator utama dalam semua keluh kesah pelaku usaha. Disisi lain para pelaku usaha Offline harus belajar bagaimana menjajaki usahanya secara Online, supaya mampu bersaing dan mencapai target yang di tetapkan. Namun disinilah letak tantangan sebenarnya, mereka harus terlibat aktif dan harus mau belajar menguasai ilmu baru seperti memahami algoritma pasar online. Sebab jika tidak maka mereka harus menutup usahanya.
Saya setuju dengan pendapat agan memang sudah seharusnya seperti itu, pelaku usaha perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman, jika tidak mungkin risiko penutupan usaha akan semakin meningkat.

Pada akhirnya tantangan yang jauh lebih besar akibat fenomena semacam ini adalah arah kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, yang menjadi acuan mata barang lainnya ikut naik apabila salah satu kebutuhan pokok naik.
Memang betul juga sih gan, pemerintah harus lebih bijak dalam menjaga harga kebutuhan pokok karena bisa mempengaruhi harga barang lainnya dan kebijakan pemerintah lah yang membuat perekonomian dapat stabil.
legendary
Activity: 2450
Merit: 1140
duelbits.com
November 24, 2023, 02:49:17 PM
#25
Beberapa usaha yang  tutup menurut saya disebabkan oleh dua faktor :
Pertama, perubahan perilaku konsumen modern  dengan lebih memilih belanja melalui e-commerce atau perniagaan elektronik (Sekarang apa-apa belinya online, barang kecil aja belinya online) .
Kedua, penurunan daya beli masyarakat imbas keadaan ekonomi global menururn, hal ini mengakibatkan kemampuan belanja masyarakat menjadi berkurang.
- Memang dengan semakin banyaknya e-commerce dan semakin mudahnya jual-beli online, ada pergeseran kebiasaan dalam masyarakat. Dulu orang-orang berbelanja ke toko-toko yang ada di sekitar mereka, sekarang mulai beralih berbelanja lewat online shop. Alasannya jelas karena harga-harga di toko online shop lebih kompetitif dan pilihannya variatif. Toko-toko yang ada di sekitar kita melihat ini pun mulai beralih fokus, yang tadinya fokus ke penjualan real tapi saat ini beralih ke penjualan online. Akhirnya baik pemilik toko dan konsumen, dua-duanya beralih ke sistem online. Dengan sistem online, toko real sudah tidak menjadi prioritas. Sehingga ada yang jalan ala kadarnya, ada juga yang tutup permanen.

- Daya beli menurun karena adanya goncangan ekonomi. Mulai dari tahun-tahun Covid kemaren, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Para pebisnis pun banyak yang tutup usahanya. Akhirnya banyak orang yang mulai membatasi pengeluarannya karena income yang didapat mengalami penurunan drastis. Apalagi saat ini hampir semua barang-barang mengalami kenaikan cukup signifikan. Sehingga orang-orang membuat skala prioritas untuk rutinitas belanja mereka.

Kesimpulannya tempat usaha itu bukan benar-benar tutup , tapi mereka hanya mengikuti zaman dan merubah strategi untuk banyak menggunakan usaha online.
Ada yang memang tutup permanen (bisnisnya tutup total) tapi ada juga yang beralih ke online shop. Dengan adanya perubahan style belanja dan daya beli menurun, mau tidak mau pemilik toko harus mengambil keputusan untuk mencari jalan keluar. Yang memilih tutup total, mungkin karena sudah tidak melihat peluang bisnisnya bisa survive. Sedangkan yang beralih ke online, mungkin merasa sistem online jauh lebih efektif dan efisien untuk saat ini.

sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
November 24, 2023, 10:57:35 AM
#24
aat ini banyak bisnis ditutup disebabkan oleh daya jual sangat menurun, setelah pandemi malah merosot semua daya beli akibat dipengaruhi oleh online shope, kebiasaan belanja online saat pandemi sampai saat ini semua masyarakat sudah merasakan bagaimana sistem online, belanja online lebih murah dan masyarakat kelas bawah juga sudah mulai mengaplikasikannya. Kalau rumah makan dan warung kopi juga sudah mulai terasa kalau warung kopi disebabkan masyarakat banyak yang mendapatkan pekerjaan sehingga lebih menikmati di rumah akibat tidak ada uang, karna dengan keluar perorang minimal menghabiskan uangnya rp 15000, sangat terasa semua bisnis dalam tahun ini

menurun nya daya beli masyarakat saat ini merupakan hal yang alami, harga kebutuhan pokok yang terus naik membuat orang2 lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan pokok keluarga mereka terlebih dahulu ketimbang jajan di luar, wajar jika orang2 berpikir keras saat ini untuk mengeluarkan uang 20 ribu untuk jajan. saya sangat yakin jika pemerintah tidak menaikkan batas minimum penggajian, maka daya beli masyarakat akan terus lemah dan imbasnya adalah pertumbuhan ekonomi yang melambat.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 24, 2023, 01:12:21 AM
#23
Karena jujur saja pada saat ini, walaupun jumlah pertambangan MiGas di negara kita ini terbilang banyak, akan tetapi dalam hal pengelolaan sumberdaya itu masih bergantung pada negara lain, sehinga walaupun negara kita memiliki banyak pertambangan akan tetapi harga energi tetaplah mahal. Dan jika negara kita mampu menguasai semua pertambangan yang ada dalam negeri dan mampu mengelola sendiri dalam negeri, maka bukan hal yang tidak mungkin jika negara kita mampu menekan harga BBM didalam negeri diharga terendah. Sehingga harga barang dan jasa akan menjadi lebih rendah pula.
Sudah habis bro, Isi perut bumi Indonesia sudah disedot oleh negara lain. Oleh karena itu yang tersisa sekarang ini hanya keraknya saja. Kayak freeport misalnya, ane tentu tidak bangga jika itu tambang sudah balik ke negara kita, karena emas di sana itu sudah habis dikeruk sama mamarika. Yang ada sekarang hanya sisa-sisa yang menimbulkan banyak masalah lubang, perubahan ekosistem dan perbaikan alam yang imposible dikembalikan lagi kayak dulu. Mamarika jelas pintar, mereka tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan alam papua, yang ada sekarang, mereka malah cuci tangan, dan yang menikmati pahitnya itu rakyat indonesia khususnya Papua.

Negara kita ini sudah terlalu lama dijajah oleh bangsa lain, sehingga untuk lebih pintar dari mereka itu sulit. yang ada sekarang, kita hanya menikmati hasil yang sudah rusak. Negara kayak Belanda, misalnya, dia menjadi kaya dan maju sekarang ini, karena sedang menikmati hasil jajahan 350 tahun lalu di Indonesia, mereka bangun negeri mereka berkat darah dan air mata rakyat Indonesia.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
November 22, 2023, 07:34:06 AM
#22
sebagai pelaku usaha saya bisa bilang bahwa apa yang agan katakan itu benar bahwa dilapangan sekarang ini banyak usaha itu sepi atau menutup usahanya karena sepi pelanggan. usaha saya sendiri merasakan hal tersebut, saya menjual minuman kemasan dan dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan minuman saya tahun ini lebih sedikit, dan itu tidak hanya saya namun banyak teman-teman penjual lainnya yang mengeluhkan hal yang sama.

mungkin faktor daya beli yang semakin menurun seperti yang anda bilang atau persaingan usaha, inovasi, dan kebosanan pelanggan yang menyebabkan masalah ini, namun jika terus-menerus seperti ini saya pikir itu tidak akan berdampak baik, akan ada banyak UMKM yang menutup usahanya dan itu akan berimbas kepada ekonomi daerah atau nasional.

saya juga tidak tahu solusi apa untuk masalah ini mengingat bahwa masalahnya berasal dari sisi pelanggan dan saya sebagai penjual juga tidak mungkin membuat promosi terus-menerus untuk menarik pelanggan karena margin profit dari penjualan saya juga tipis dan harga bahan baku yang semakin naik. semoga saja kedepannya kondisi akan semakin bagus karena saya khawatir dengan usaha saya ini kedepannya.

aat ini banyak bisnis ditutup disebabkan oleh daya jual sangat menurun, setelah pandemi malah merosot semua daya beli akibat dipengaruhi oleh online shope, kebiasaan belanja online saat pandemi sampai saat ini semua masyarakat sudah merasakan bagaimana sistem online, belanja online lebih murah dan masyarakat kelas bawah juga sudah mulai mengaplikasikannya. Kalau rumah makan dan warung kopi juga sudah mulai terasa kalau warung kopi disebabkan masyarakat banyak yang mendapatkan pekerjaan sehingga lebih menikmati di rumah akibat tidak ada uang, karna dengan keluar perorang minimal menghabiskan uangnya rp 15000, sangat terasa semua bisnis dalam tahun ini
sr. member
Activity: 1148
Merit: 409
Duelbits
November 19, 2023, 12:34:35 PM
#21
Jika harga tidak mengalami kenaikan dan upah kerja pun sama, tidak mengalami kenaikan, maka pasar akan cenderung stagnan.
Sementara yang terjadi pada saat ini, sebagian masyarakat sudah mulai berusaha untuk hidup hemat. Karena pada saat ini pendapatan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dimana harga terus mangalami kenaikan, namun upah kerja tidak mengalami kenaikan.
Dan pasar hanya akan kembali normal, itu hanya ketika harga barang dan jasa sudah mengalami penurunan harga. Ataupun ketika upah kerja mengalami kenaikan. Tapi sepertinya untuk saat ini, itu merupakan hal tidak mungkin, karena harga BBM pada saat ini terus mengalami peningkatan. Dan perusahaan-perusahaan pun belum mampu untuk bisa menaikan upah pekerjanya, karena mereka masih dihadapkan dengan permasalahan dan ketidakstabilannya pasar dan perekonomian.

Saya setuju dengan pendapat mas nya.
Yang merasa pekerja yang menerima upah umr atau upah kerja dibawah umr untuk saat ini memang sangat sulit jika kita tidak pilih-pilih, seperti pilih-pilih kebutuhan pokok dllnya,pastinya pilih yang agak murah yang penting layak makan.
Untuk soal bisnis tutup,gimana mau gak tutup harga kebutuhan pokok nya makin hari makin naik sedangkan penghasilan makin hari makin turun,udah bersyukur sih kayaknya bisa belanja lagi juga,lah ini barang habis uang nya kurang pas mau belanja, otomatis sih pasti yang punya bisnis akan tutup jika keadaannya seperti itu.

Para buruh dan pekerja, pada saat ini sedang mengalami masa yang cukup sulit karena terbukti bahwa pendapatannya tidak mampu mencukupi kebutuhannya, dan jika mereka memilih untuk keluar dari pekerjaan yang sekarang dan mencari lagi pekerjaan baru yang upahnya lebih besar, maka mereka harus berpikir berulang kali karena mencari pekerjaan baru pada saat ini sangatlah sulit. Sehingga pada saat ini mereka harus terus bertahan dengan pekerjaanya yang walaupun pendapatnnya rendah. karena jika mereka memaksakan diri untuk keluar dari pekerjaan tetapnya, maka untuk bisa menjani kehidupan sehari-harinya akan menjadi semakin sulit. dan jika mereka memilih untuk membuat sebuah bisnis, sepertinya hal ini juga bukanlah solusi yang cukup baik, karena kondisi pasar pada saat ini sedang mengalami ketidakstabilan. Dan mungkin ini juga alasan lainnya mengapa banyak sekali toko yang tutup, karena jelasnya kondisi pasar saat ini sedang tidak stabil dan perekonomian pun sedang mengalami ketidak pastian bahwa perekonomian akan kembali normal dalam waktu yang dekat.


Dan satu lagi solusi agar pereokoniam dinegara kita bisa berjalan dengan lancar, selain dari meeningkatkan UMR dan menurunkan harga barang dan jasa, akan tetapi ada langkah yang lebih solutif untuk memecahkan permasalahan ini. Yaitu dengan meninggalkan ketergantungan negara kita terhadap negara lain. Karena jujur saja pada saat ini, walaupun jumlah pertambangan MiGas di negara kita ini terbilang banyak, akan tetapi dalam hal pengelolaan sumberdaya itu masih bergantung pada negara lain, sehinga walaupun negara kita memiliki banyak pertambangan akan tetapi harga energi tetaplah mahal. Dan jika negara kita mampu menguasai semua pertambangan yang ada dalam negeri dan mampu mengelola sendiri dalam negeri, maka bukan hal yang tidak mungkin jika negara kita mampu menekan harga BBM didalam negeri diharga terendah. Sehingga harga barang dan jasa akan menjadi lebih rendah pula.

Dan walaupun kita ini adalah negara yang memiliki tanah yang cukup subur dan lahan pertanian yang cukup luas, akan tetapi dalam hal kebutuhan pangan, negara kita itu masih mengandalkan negara lain untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. dan andai saja, jika negara kita mampu mengelola pertaniannya dengan baik, maka bukan hal yang tidak mungkin jika hasil pertanian dalam negeri itu bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dan saya pikir jika hal ini dapat tercapai maka harga panganpun akan jauh lebih murah.

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 18, 2023, 11:21:21 PM
#20
kita tidak akan mungkin bisa menemukan titik terang untuk masalah di atas, memang saat ini persaingan bisnis itu sangat ketat, tidak hanya di tempat anda, namun di tempat saya juga ada banyak bisnis yang di tutup, hal ini terjadi karena daya beli masyarakat menurun dan pelanggan hanya mencari produk yang mereka butuhkan dengan harga yang murah. para pedagang yang menutup usaha mereka sebenarnya sudah melakukan hal yang tepat karena jika mereka tetap membuka bisnis mereka maka yang merkea dapatkan hanyalah kerugian saja, maka itu menutup bisnis mereka adalah pilihan yang terbijak agar pengeluaran yang mereka buat tidak lebih besar ketimbang pendapatan yang mereka hasilkan.
kalau teman ane yang berada di kota yang sama malah tidak menutup dagangannya. Dia malah berganti jualan dari dulunya jualan mainan, ke jualan es jeruk peres. Kata dia, kalau ditutup, anak dan istri mau makan apa, sehingga dia memutar otak untuk bagaimana caranya supaya dapur dia tetap ngebul, salah satu caranya yaitu ganti jenis dagangan ke es jeruk peres. Soalnya, jualan mainan itu musiman, ada kalanya ramai bener (pas lebaran dan tahun baru), ada kalanya sepi banget ketika anak-anak sudah masuk sekolah. Nah untuk minuman jenis es ini, bukan musiman, artinya tiap hari selalu ada yang beli, karena air itu sebuah kebutuhan manusia, pasti ada yang beli walau musim hujan sekalipun.
member
Activity: 267
Merit: 42
November 18, 2023, 10:05:05 PM
#19
Jika harga tidak mengalami kenaikan dan upah kerja pun sama, tidak mengalami kenaikan, maka pasar akan cenderung stagnan.
Sementara yang terjadi pada saat ini, sebagian masyarakat sudah mulai berusaha untuk hidup hemat. Karena pada saat ini pendapatan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dimana harga terus mangalami kenaikan, namun upah kerja tidak mengalami kenaikan.
Dan pasar hanya akan kembali normal, itu hanya ketika harga barang dan jasa sudah mengalami penurunan harga. Ataupun ketika upah kerja mengalami kenaikan. Tapi sepertinya untuk saat ini, itu merupakan hal tidak mungkin, karena harga BBM pada saat ini terus mengalami peningkatan. Dan perusahaan-perusahaan pun belum mampu untuk bisa menaikan upah pekerjanya, karena mereka masih dihadapkan dengan permasalahan dan ketidakstabilannya pasar dan perekonomian.

Saya setuju dengan pendapat mas nya.
Yang merasa pekerja yang menerima upah umr atau upah kerja dibawah umr untuk saat ini memang sangat sulit jika kita tidak pilih-pilih, seperti pilih-pilih kebutuhan pokok dllnya,pastinya pilih yang agak murah yang penting layak makan.
Untuk soal bisnis tutup,gimana mau gak tutup harga kebutuhan pokok nya makin hari makin naik sedangkan penghasilan makin hari makin turun,udah bersyukur sih kayaknya bisa belanja lagi juga,lah ini barang habis uang nya kurang pas mau belanja, otomatis sih pasti yang punya bisnis akan tutup jika keadaannya seperti itu.
full member
Activity: 1680
Merit: 169
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
November 18, 2023, 04:19:18 PM
#18
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.
kita tidak akan mungkin bisa menemukan titik terang untuk masalah di atas, memang saat ini persaingan bisnis itu sangat ketat, tidak hanya di tempat anda, namun di tempat saya juga ada banyak bisnis yang di tutup, hal ini terjadi karena daya beli masyarakat menurun dan pelanggan hanya mencari produk yang mereka butuhkan dengan harga yang murah. para pedagang yang menutup usaha mereka sebenarnya sudah melakukan hal yang tepat karena jika mereka tetap membuka bisnis mereka maka yang merkea dapatkan hanyalah kerugian saja, maka itu menutup bisnis mereka adalah pilihan yang terbijak agar pengeluaran yang mereka buat tidak lebih besar ketimbang pendapatan yang mereka hasilkan.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 409
Duelbits
November 18, 2023, 01:53:08 PM
#17
Jika harga tidak mengalami kenaikan dan upah kerja pun sama, tidak mengalami kenaikan, maka pasar akan cenderung stagnan.
Sementara yang terjadi pada saat ini, sebagian masyarakat sudah mulai berusaha untuk hidup hemat. Karena pada saat ini pendapatan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Dimana harga terus mangalami kenaikan, namun upah kerja tidak mengalami kenaikan.
Dan pasar hanya akan kembali normal, itu hanya ketika harga barang dan jasa sudah mengalami penurunan harga. Ataupun ketika upah kerja mengalami kenaikan. Tapi sepertinya untuk saat ini, itu merupakan hal tidak mungkin, karena harga BBM pada saat ini terus mengalami peningkatan. Dan perusahaan-perusahaan pun belum mampu untuk bisa menaikan upah pekerjanya, karena mereka masih dihadapkan dengan permasalahan dan ketidakstabilannya pasar dan perekonomian.
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
November 18, 2023, 12:55:56 PM
#16
Pelaku usaha saat ini harus mampu beradaptasi sesuai perkembangan zaman. Selain itu semuanya bisa dianggap sebagai pelengkap dalam menurunnya omset mereka, katakanlan keadaan seperti Inflasi sekarang. Secara pribadi saya melihat hal tersebut adalah indikator utama dalam semua keluh kesah pelaku usaha. Disisi lain para pelaku usaha Offline harus belajar bagaimana menjajaki usahanya secara Online, supaya mampu bersaing dan mencapai target yang di tetapkan. Namun disinilah letak tantangan sebenarnya, mereka harus terlibat aktif dan harus mau belajar menguasai ilmu baru seperti memahami algoritma pasar online. Sebab jika tidak maka mereka harus menutup usahanya.

Faktor lain seperti menerapkan gaya hidup hemat sebenarnya juga mempunyai andil dalam hal ini, tetapi ini berkaitan erat dengan pendapatan masing-masing orang. Pada akhirnya tantangan yang jauh lebih besar akibat fenomena semacam ini adalah arah kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, yang menjadi acuan mata barang lainnya ikut naik apabila salah satu kebutuhan pokok naik.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 18, 2023, 11:30:57 AM
#15
.. pangkas...
Pangkas.... sebenarnya cara untuk meramaikan kembali usaha yang sudah pernah ramai hanya dengan satu cara yaitu dengan melakukan promo, banyak yang sudah membuktikan bahwa cara ini sangat efektif untuk merangsang pembeli
Memang benar sih gan, itu sesuai pakta dilapangan, yang jadi tanda tanya besar. orang sekarang pada tidak mudah mendapatkan uang, jangan kan untuk membeli apa yang mereka inginkan untuk memenuhi kebutuhan nya pun sangat tidak mudah.
Quote
seperti yang sekarnag ini di lakukan oleh mcdonald dan KFC, karena ada isu boikot produk merkea, maka mereka melakukan promo potongan harga 50% dan terbukti cukup efektif untuk mempertahankan pelanggan mereka.
Apalagi ada isu boikot.
Sempat bertanya-tanya dipikiran ga yah, mungkin kah yang di boikot itu ada tetangga, sanak saudara yang kerja di tempat itu?
Bagaimana coba nasibnya sekarang?

Kalau aku sih jadi serba salah menanggapi ini.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 18, 2023, 11:05:51 AM
#14
Pangkas....
Ya mungkin karena pemerintahan sekarang ini pada sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak lagi memperhatikan rakyatnya. Permasalahanya di situ,
Bisa jadi seperti itu.. namun, saya kira bukan itu penyebab utama nya.

Quote
uang negara kita habis untuk biaya insfrastruktur yang menurut pengamat tidak tepat. Coba kalau pemerintah serius mengatasi masalah perekonomian, inflasi, resesi dsb, ane yakin akan banyak UMKM2 yang tumbuh di sekitar kita. Cerita ente di atas itu tidak hanya terjadi di tempat saudara, tapi juga di lain tempat dengan lingkup persoalan yang sama.
yang saya garis bawahi, ada benarnya juga hanya saja yang membuat uang negara habis itu akibat banyak onkum yang kurang ajar (pak korup, bu usi atau pak tor)
Menurut saya itu yang paling merugikan negara kita ini.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 18, 2023, 10:54:05 AM
#13
Loh kok nada-nada responsnya beda dengan yang di thread ane: https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-dagangan-sepi-pkl-penjual-makanan-curhat-di-medsos-5467330
Katanya masih ramai? Apa terjadi hal yang luar biasa dalam 2 bulan ini yang membuat sentimen jadi negatif?
Aduh-aduh kayanya baru-baru sadar gagan Grin..
Maaf ya,,, memang sikon sekarang lagi gitu sih, waktu sekarang ini banyak fenomena ini dimana-mana sih gan.
Kalau ditempat situ bagaimana gan, baik-baik sajakah?
member
Activity: 235
Merit: 42
November 18, 2023, 10:52:51 AM
#12
Pangkas....
Bener, disini juga begitu. Dalam tahun-tahun ini memang seperti itu, pernah pergi pada saat jam-jam sibuk di pasar saya liat toko sambil motoran udah mulai ada tutup, atau disewakan. Itu artinya ekonomi lagi sulit, jangan dengerin orang pemerintahan, jadi fakta dilapangan begitu. Klo pasar sayur sih rame yah cuman ini yang tutup sperti toko baju, perlengkapan olahraga atau yang memang bukan kebutuhan pokok. Intinya orang-orang lebih menahan duit buat keperluan dapur aja. Apalagi sekarang beras naik, belum lagi kebutuhan sekolah anak-anak aduh bikin puyeng. (.....)
Jadi bukan masalah toko online maupun offline ya gan?
Namun..Pendapatan sekarang tak seimbang dengan keperluan.
Apalagi yang hidup nya di perkotaan pasti lebih memacu adrenalin kayanya nih.
Quote
Maka nya saran kalau ada sedikit lahan atau yang punya tanah, kebun gitu tanamin sayur-sayur buat keperluan sehari-hari.
Saran yang bagus gan, memang seharusnya seperti itu, daripada serba beli kalau bisa nanam sendiri.
hero member
Activity: 1540
Merit: 772
November 18, 2023, 03:04:05 AM
#11
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.
Tingginya permintaan barang menandakan harga barang sedang dalam kondisi murah. Menurunnya permintaan barang menandakan harga barang mahal. Bukannya itu saja, menurunnya pembeli karena faktor sulitnya pendapatan pelaku ekonomi sehingga usaha atau bisnis menjadi sepi dan berpotensi tutup toko karena hitungan akhir tahun tidak mencukupi biaya sewa toko belum lagi balik modal yang telah dikeluarkan untuk memasok barang.

Kondisi ekonomi saat ini sangat sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan sehingga untuk menerapkan prinsip hemat sudah kesulitan untuk dilakukan dalam pengelolaan keuangan.
Saya menilai ini sudah masanya penurunan nilai uang. Kalau dulu 1 juta Rupiah bisa belanja untuk kebutuhan satu minggu, mungkin saat ini sudah tidak lagi cukup.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
November 18, 2023, 12:12:54 AM
#10
Loh kok nada-nada responsnya beda dengan yang di thread ane: https://bitcointalksearch.org/topic/diskusi-dagangan-sepi-pkl-penjual-makanan-curhat-di-medsos-5467330
Katanya masih ramai? Apa terjadi hal yang luar biasa dalam 2 bulan ini yang membuat sentimen jadi negatif?
newbie
Activity: 75
Merit: 0
November 17, 2023, 09:49:42 PM
#9
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.
Bener, disini juga begitu. Dalam tahun-tahun ini memang seperti itu, pernah pergi pada saat jam-jam sibuk di pasar saya liat toko sambil motoran udah mulai ada tutup, atau disewakan. Itu artinya ekonomi lagi sulit, jangan dengerin orang pemerintahan, jadi fakta dilapangan begitu. Klo pasar sayur sih rame yah cuman ini yang tutup sperti toko baju, perlengkapan olahraga atau yang memang bukan kebutuhan pokok. Intinya orang-orang lebih menahan duit buat keperluan dapur aja. Apalagi sekarang beras naik, belum lagi kebutuhan sekolah anak-anak aduh bikin puyeng. Maka nya saran kalau ada sedikit lahan atau yang punya tanah, kebun gitu tanamin sayur-sayur buat keperluan sehari-hari. Perlu ini.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 17, 2023, 09:48:09 PM
#8
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Ya mungkin karena pemerintahan sekarang ini pada sibuk dengan urusan masing-masing sehingga tidak lagi memperhatikan rakyatnya. Permasalahanya di situ, uang negara kita habis untuk biaya insfrastruktur yang menurut pengamat tidak tepat. Coba kalau pemerintah serius mengatasi masalah perekonomian, inflasi, resesi dsb, ane yakin akan banyak UMKM2 yang tumbuh di sekitar kita. Cerita ente di atas itu tidak hanya terjadi di tempat saudara, tapi juga di lain tempat dengan lingkup persoalan yang sama.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
November 17, 2023, 12:54:33 PM
#7
Memang tidak dapat dipungkiri dengan segala perubahan yang terjadi dan permasalahan ekonomi yang ada pada saat ini membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan. Dan hal ini sudah menjadi perbincangan yang cukup hangat pada awal tahun 2023.
Melonjaknya harga barang dan jasa terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dan jika hal ini terus berlanjut hingga beberapa tahun kedepan, maka besar kemungkin bahwa hal ini akan membawa kita pada masalah yang cukup serius, yaitu inflasi. Dan jika harga terus mengalami kenaikan, maka selama itulah daya beli masyarakat akan terus mengalami penurunan. Terkecuali, jika pendapatan mereka itu bisa bertambah atau adanya kenaikan upah pekerja. Karena pada saat ini untuk sebagian besar buruh ataupun karyawan, dari upah yang mereka selama merka bekerja, itu hanya sanggup untuk memenuhi kebutuhannya pokok mereka saja dan bahkan seringkali mereka melakukan pinjaman atau kasbon untuk memenuhi kebutuhannya, karena upah mereka dapatkan tidak mampu menutupi akan kebutuhannya.

Jadi yanga menjadi dasar utama mengapa fenomena ini terjadi, hal ini dikarenakan upah pekerja tidak mengalami kenaikan, sementara harga barang dan jasa terus meroket. Sehingga mereka hanya mempu untuk membeli apa yang mereka butuhkan, bukan apa yang mereka inginkan.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
November 17, 2023, 10:41:23 AM
#6
Melihat dari apa yang saya perhatikan sejauh ini ane rasa ini di akibatkan dari tingkat inflasi dan jumlah pendapatan yang terbilang stagnan sementara itu harga-harga di semua sektor naik cukup signifikan, terlebih lagi jika anda memperhatikan bahwa jaman dulu untuk menghidupi satu keluarga, seorang ayah saja bisa terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan, sementara hari ini sangat sulit seseorang yang gajinya UMR untuk bertahan lebih panjang. Ini yang mungkin bisa sadari bahwa masyarakat lebih menahan uangnya daripada membelanjakannya.

Dan hal ini kita tidak bisa memungkiri bahwa pasar menjadi dua yaitu pasar online dan offline, yang pada dasarnya untuk jaman sekarang para konsumen lebih merasa lebih baik ketika belanja offline, yang mengakibatkan bangunan toko-toko tidak di perlukan untuk berbisnis jaman sekarang, dan lagi di lihat dari aktivitas masyarakat jaman sekarang apalagi generasi terbaru semakin malas untuk bepergian ke pasar yang panas dan bau, ane rasa hal ini juga perlu di pertimbangkan dalam sebuah fenomena yang agan sebutkan.

Hal seperti itu banyak sekali aspek yang perlu di masukan untuk meninjau sebuah kesimpulan yang mungkin bisa di tuangkan sebagai kajian ilmiah jaman sekarang dalam fenomena perkembangan pasar.
member
Activity: 700
Merit: 55
November 17, 2023, 10:03:19 AM
#5
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.

Beberapa usaha yang  tutup menurut saya disebabkan oleh dua faktor :
Pertama, perubahan perilaku konsumen modern  dengan lebih memilih belanja melalui e-commerce atau perniagaan elektronik (Sekarang apa-apa belinya online, barang kecil aja belinya online) .
Kedua, penurunan daya beli masyarakat imbas keadaan ekonomi global menururn, hal ini mengakibatkan kemampuan belanja masyarakat menjadi berkurang.

Kesimpulannya tempat usaha itu bukan benar-benar tutup , tapi mereka hanya mengikuti zaman dan merubah strategi untuk banyak menggunakan usaha online.
sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
November 17, 2023, 06:47:21 AM
#4
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.

iya gan, orang orang sekarang ini banyak yang ngeluh semakin sulit dapetin uang, saya juga sih merasakan hal yang sama, saya kan jualan olshop ni namun beberapa bulan terakhir penjualan saya menurun drastis, kalo saya gak punya penghasilan sampingan lainnya mungkin saya bisa kesulitan mendapatkan uang. sebenarnya cara untuk meramaikan kembali usaha yang sudah pernah ramai hanya dengan satu cara yaitu dengan melakukan promo, banyak yang sudah membuktikan bahwa cara ini sangat efektif untuk merangsang pembeli, seperti yang sekarnag ini di lakukan oleh mcdonald dan KFC, karena ada isu boikot produk merkea, maka mereka melakukan promo potongan harga 50% dan terbukti cukup efektif untuk mempertahankan pelanggan mereka.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 16, 2023, 08:44:36 PM
#3
mungkin faktor daya beli yang semakin menurun seperti yang anda bilang atau persaingan usaha, inovasi, dan kebosanan pelanggan yang menyebabkan masalah ini, namun jika terus-menerus seperti ini saya pikir itu tidak akan berdampak baik, akan ada banyak UMKM yang menutup usahanya dan itu akan berimbas kepada ekonomi daerah atau nasional.
Jika melihat Inovasi UMKM, itu sebenarnya sangat bagus sekali, dan cara menjual nya pun sangat menarik minat pelanggan, hanya saja sekarang para pembeli bukan nya tidak ingin membeli, melainkan masih banyak kebutuhan yang lebih utama dari apa yang mereka inginkan.
Apalagi ditahun-tahun setelah covid, aku melihat ada banyak pabrik yang tutup, dan banyak kariawan yang dibubarkan. Itu sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.
full member
Activity: 868
Merit: 202
November 16, 2023, 11:33:22 AM
#2
sebagai pelaku usaha saya bisa bilang bahwa apa yang agan katakan itu benar bahwa dilapangan sekarang ini banyak usaha itu sepi atau menutup usahanya karena sepi pelanggan. usaha saya sendiri merasakan hal tersebut, saya menjual minuman kemasan dan dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan minuman saya tahun ini lebih sedikit, dan itu tidak hanya saya namun banyak teman-teman penjual lainnya yang mengeluhkan hal yang sama.

mungkin faktor daya beli yang semakin menurun seperti yang anda bilang atau persaingan usaha, inovasi, dan kebosanan pelanggan yang menyebabkan masalah ini, namun jika terus-menerus seperti ini saya pikir itu tidak akan berdampak baik, akan ada banyak UMKM yang menutup usahanya dan itu akan berimbas kepada ekonomi daerah atau nasional.

saya juga tidak tahu solusi apa untuk masalah ini mengingat bahwa masalahnya berasal dari sisi pelanggan dan saya sebagai penjual juga tidak mungkin membuat promosi terus-menerus untuk menarik pelanggan karena margin profit dari penjualan saya juga tipis dan harga bahan baku yang semakin naik. semoga saja kedepannya kondisi akan semakin bagus karena saya khawatir dengan usaha saya ini kedepannya.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 16, 2023, 09:45:56 AM
#1
Ada banyak tempat yang aku lewati di daerah sekitar ku diantaranya yang menutup usahanya, bahkan dikota yang cukup besar (waktu dulu) sekarang sepi pengunjung, awalnya ku kira itu karna masalah keuangan, persaingan pasar yang ketat, perubahan kondisi ekonomi, manajemen yang tidak efektif, atau bahkan perubahan minat pribadi.

 Setelah aku mencari data dilapangan ngobar (tukar pikiran dengan yang lain) membahas Fenomena ini.
Sekarang aku menemukan jawabannya yaitu karena orang-orang sekarang kurang mampu membeli apa yang dia mau.
Banyak sebab diantaranya: kesulitan mendapatkan uang, bubar dari kerjaan, pengeluaran tak sesuai penghasilan, dan masih banyak lagi.

Bagaimanakah memecahkan masalah yang lumayan serius ini?

Marilah kita diskusikan fenomena ini, dan semoga menemukan titik terang.


Dan terimakasih kepada yang mau memperbaiki.
Jump to: