Cukup menyedihkan dengan keadaan sekarang yang secara ekonomi sangat buruk, katanya lagi tahap pemulihan tetapi kita berada di ambang kelaparan dan kesusahan karena biaya untuk hidup semakin meningkat jika di rasakan secara jeli, seluruh sektor dari mulai sandang pangan atau kebutuhan primer ini mengalami lonjakan yang mulai terasa menyetit dompet.
Saya memiliki usaha toko sembako/ warung dan mearasakan bahwa daya beli masyarakat akhir-akhir ini sangat minim, perputaran uang juga pelan di daerah pinggir perkotaan, saya belum membaca lebih dalam mengapa hal ini terjadi, jujur dua bulan terakhir tidak seperti bulan-bulan sebelumnya yang masih terbilang lumayan dalam daya beli masyarakat.
Inflasi yang terjadi cukup tinggi, dan pemulihan ini belum efektif dari apa yang saya perhatikan, apakah ini domino effek dari kegiatan pemerintah yang memberikan bantuan-bantuan secara gratis tahun lalu.
sebagai salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia, saya masih lucu melihat banyak kabar tentang harga beras yang terus menguat di tengah kesulitan ekonomi yang di hadapi para warga, bahkan cina dan india berupaya keras menjaga pasokan beras mereka dengan memberikan insentif bagi para petani dan mengubah tambang yang tidak terpakai lagi menjadi ladang pertanian, namun di negara kita ini justru ladang sawit lebih di utamakan, dari beberapa bacapres yang akan maju, tidak ada satu pun yang menjanjikan akan menurunkan harga beras wkwkwk.
Yah beginilah negara kita, pemerintah sangat tidak memahami bagaimana sulitnya para petani untuk menanam padi, seperti: harga pupuk mahal, gabah naik, dan ladang yang digunakan untuk bercocok tanam malah dipagari oleh pembatas yang membuat sulit petani untuk mengairi sawahnya. Kalau presiden terdahulu memulai untuk memanjakan petani, ane rasa keadaan kita tidak seperti sekarang. Dulu itu, harga beras sangat kompetitif, beras kita malah lebih murah dari beras impor, tapi sekarang, malah beras impor yang lebih murah dari beras petani, sehingga para petani pun mulai enggan untuk bercocok tanam karena kondisi persaingan harga yang sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan sekarang.
Untuk melihat sisi ini memang sangat menyedihkan,, tanah di bumi pertiwi ini sangat luas dan subur dan produk paling besar di hasilkan adalah padi salah satunya, tapi menggapa semakin hari harganya semakin mahal, dan ya masalah beras impor juga saya tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi padahal jika pemerintah serius pasti bisa menutupi permintaan masyarakat..
Untuk masalah beras saya pikir ada keterlambatan panen, karena musim kemarau yang berkepanjangan, dan hal ini mempengaruhi pertanian yang berefek pada supply ke pasar semakin berkurang karena keterlambatan panen yang di akibatkan cuaca, seharusnya hari ini tepatnya di mulai bulan september harus sudah beralih musim ke musim hujan, bahkan tahun-tahun sebelumnya bulan agustus sudah hujan tetapi hari ini sampai pada oktober sangat jarang sekali terjadi hujan, yang membuat para petani kekuarangan air. IMO