Pages:
Author

Topic: Harga Komoditi [Diskusi dan Prediksi] (Read 671 times)

sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
December 02, 2024, 05:33:37 AM
#41
Jika surpei kelaparan dan di data serta diteliti dengan benar,memang Indonesia ini kaya akan segala hal tidak hanya bahan pangan nya saja tapi Indonesia juga banyak menghasilkan minyak-minyak bumi,tapi ini memang yang dirasakan kita warga negara Indonesia yang mana mayoritas bukan petani sudah pasti membeli bahan pokok untuk makan sehari-hari berupa beras,tapi kenapa sih kok petani-petani Indonesia yang menanam beras nya dan itu di tanam nya di Indonesia loh,tapi kok harga beras semakin mahal saja,sedang kan saya tau pakta nya harga gabah yang dijual oleh petani itu cukup murah dan tidak sebanding dengan biaya untuk pengolahan sawah nya dan juga harga pupuk nya.
Sudah jelas ini sih ada permainan dibelakang nya Yang mana sengaja di permainkan oleh orang-orang yang berhak atas hal tersebut.

saat ini kementrian pertanian di pimpin oleh bapak amran sulaiman nah beliau cukup tegas dalam menangani bawahannya terbukti di video youtube di bawah di mana beliau menghukum bawahannya yang tak becus dalam mendistribusikan pupuk;

https://www.youtube.com/watch?v=mxSdVhLdHyQ

harga beras naik itu sebenarnya akibat dari pupuk yang sulit di dapatkan akibat dari birokrasi yang tak jelas, maka dari itu dengan tindakan2 tegas yang di lakukan pak menteri sekarang ini semoga saja harga beras dan bahan pokok lainnya yang masih bergantung pada pupuk bisa lebih murah dan stabil.
member
Activity: 250
Merit: 18

mungkin kemaren memang gitu gan, dana nya sengaja di alokasikan untuk kampanye, btw dari berita yang saya baca gan, banyak juga caleg yang sengaja memborong beras untuk tujuan kampanye politik, nah kalo sekarang udah gak ada lagi, mereka yang gagal terpilih hanya bisa menghitung biaya kerugian saja.

Iya gan, mereka mengalokasi anggaran dana untuk keperluan kampanye mereka, seperti kampanye capres kemaren, sangat banyak memakan biaya dari pemerintah untuk pak wowo, menteri keuangan mengumumkan jumlah utang negara terus bertambah, dimasa kampanye kemaren negara berhutang lagi dengan alasan yang tidak jelas, dan banyak dari para caleg yang memborong beras sehingga harga beras melonjak tinggi akibat kelangkaan dan ketidak cukupan stok karna telah di borong oleh pengusaha yang ingin menjadi calon legislatif, dan ujunga-ujungnya gagal juga para caleg yang seperti itu akhlaknya.
Sebenarnya masalah pangan itu harus benar-benar di jaga oleh pemerintah agar tidak terjadi kelangkaan kebutuhan seperti beras yang saat ini sudah menjadi masalah besar bagi kita semua masyarakat Indonesia padahal kalau kita lihat di lapangan Indonesia sangat banyak sawah di setiap provinsi namun harga beras terus meningkat dan kelangkaan seperti yang terjadi saat ini, saya rasa ini bukan masalah caleg yang telah memborong beras saat melakukan kampanye namun ada pemain lain yang sengaja menyimpan beras untuk mencari keuntungan yang lebih besar.
Jika surpei kelaparan dan di data serta diteliti dengan benar,memang Indonesia ini kaya akan segala hal tidak hanya bahan pangan nya saja tapi Indonesia juga banyak menghasilkan minyak-minyak bumi,tapi ini memang yang dirasakan kita warga negara Indonesia yang mana mayoritas bukan petani sudah pasti membeli bahan pokok untuk makan sehari-hari berupa beras,tapi kenapa sih kok petani-petani Indonesia yang menanam beras nya dan itu di tanam nya di Indonesia loh,tapi kok harga beras semakin mahal saja,sedang kan saya tau pakta nya harga gabah yang dijual oleh petani itu cukup murah dan tidak sebanding dengan biaya untuk pengolahan sawah nya dan juga harga pupuk nya.
Sudah jelas ini sih ada permainan dibelakang nya Yang mana sengaja di permainkan oleh orang-orang yang berhak atas hal tersebut.
sr. member
Activity: 1582
Merit: 279
PredX - AI-Powered Prediction Market

mungkin kemaren memang gitu gan, dana nya sengaja di alokasikan untuk kampanye, btw dari berita yang saya baca gan, banyak juga caleg yang sengaja memborong beras untuk tujuan kampanye politik, nah kalo sekarang udah gak ada lagi, mereka yang gagal terpilih hanya bisa menghitung biaya kerugian saja.

Iya gan, mereka mengalokasi anggaran dana untuk keperluan kampanye mereka, seperti kampanye capres kemaren, sangat banyak memakan biaya dari pemerintah untuk pak wowo, menteri keuangan mengumumkan jumlah utang negara terus bertambah, dimasa kampanye kemaren negara berhutang lagi dengan alasan yang tidak jelas, dan banyak dari para caleg yang memborong beras sehingga harga beras melonjak tinggi akibat kelangkaan dan ketidak cukupan stok karna telah di borong oleh pengusaha yang ingin menjadi calon legislatif, dan ujunga-ujungnya gagal juga para caleg yang seperti itu akhlaknya.
Sebenarnya masalah pangan itu harus benar-benar di jaga oleh pemerintah agar tidak terjadi kelangkaan kebutuhan seperti beras yang saat ini sudah menjadi masalah besar bagi kita semua masyarakat Indonesia padahal kalau kita lihat di lapangan Indonesia sangat banyak sawah di setiap provinsi namun harga beras terus meningkat dan kelangkaan seperti yang terjadi saat ini, saya rasa ini bukan masalah caleg yang telah memborong beras saat melakukan kampanye namun ada pemain lain yang sengaja menyimpan beras untuk mencari keuntungan yang lebih besar.
member
Activity: 210
Merit: 55

mungkin kemaren memang gitu gan, dana nya sengaja di alokasikan untuk kampanye, btw dari berita yang saya baca gan, banyak juga caleg yang sengaja memborong beras untuk tujuan kampanye politik, nah kalo sekarang udah gak ada lagi, mereka yang gagal terpilih hanya bisa menghitung biaya kerugian saja.

Iya gan, mereka mengalokasi anggaran dana untuk keperluan kampanye mereka, seperti kampanye capres kemaren, sangat banyak memakan biaya dari pemerintah untuk pak wowo, menteri keuangan mengumumkan jumlah utang negara terus bertambah, dimasa kampanye kemaren negara berhutang lagi dengan alasan yang tidak jelas, dan banyak dari para caleg yang memborong beras sehingga harga beras melonjak tinggi akibat kelangkaan dan ketidak cukupan stok karna telah di borong oleh pengusaha yang ingin menjadi calon legislatif, dan ujunga-ujungnya gagal juga para caleg yang seperti itu akhlaknya.
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
April 19, 2024, 04:08:02 AM
#37
saya masih ingat saat pandemik covid 19 terjadi, pemerintah sering mengadakan pasar murah namun sekarang ini kenapa mereka tidak mengadakan itu lagi.
Anggaran tahun ini sudah habis bro, mungkin dananya ada, tapi tidak untuk itu, kemungkinan disiapkan untuk pemilu di februari nanti, karena dana pemilu itu tidak sedikit butuh trilunan rupiah supaya pelaksanaannya aman dan lancar. Atau kemungkinan kedua karena si pakde jokowi tidak nyalon lagi, sehingga kalau dipikir-pikir, dana bansos itu mending digunakan untuk keperluan urgen saja

mungkin kemaren memang gitu gan, dana nya sengaja di alokasikan untuk kampanye, btw dari berita yang saya baca gan, banyak juga caleg yang sengaja memborong beras untuk tujuan kampanye politik, nah kalo sekarang udah gak ada lagi, mereka yang gagal terpilih hanya bisa menghitung biaya kerugian saja.

Quote
Berdasarkan pantauan Kompas.com di laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 07.29 WIB, harga beras premium naik Rp 710 per kg sehingga menjadi Rp 16.770 per kg dibandingkan harga kemarin. Kemudian, harga beras medium naik sebesar Rp 150 per kg menjadi Rp 14.040 per kg.
SUMBER--

pemilu selesai, harga rupiah atas dollar melemah terus, harga beras naik terus, sementara pendapatan segini gini aja, hahaha
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
December 22, 2023, 08:27:06 AM
#36
saya masih ingat saat pandemik covid 19 terjadi, pemerintah sering mengadakan pasar murah namun sekarang ini kenapa mereka tidak mengadakan itu lagi.
Anggaran tahun ini sudah habis bro, mungkin dananya ada, tapi tidak untuk itu, kemungkinan disiapkan untuk pemilu di februari nanti, karena dana pemilu itu tidak sedikit butuh trilunan rupiah supaya pelaksanaannya aman dan lancar. Atau kemungkinan kedua karena si pakde jokowi tidak nyalon lagi, sehingga kalau dipikir-pikir, dana bansos itu mending digunakan untuk keperluan urgen saja
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
December 14, 2023, 03:31:23 PM
#35
Hal yang seperti ini jelas menampakkan bahwa pemerintah kita tidak memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan padanya dan mereka malah mencampuri bidang lain yang mereka sendiri tidak memahaminya dengan baik. Permasalahan kenaikan harga beras memang sangat disayangkan karena yang di untung kan bukan petani namun orang lain yang mengambil keuntungan dari kenaikan harga beras dan masyarakat sangat sulit untuk bisa membeli beras karena harganya sangat tinggi, pemerintah harus segera mungkin untuk menyelesaikan permasalahan ini jangan hanya memberikan solusi yang membuat orang tertawa jika mendengarkan solusi dari pemerintah.

ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok sebenarnya bukanlah hal yang baru lagi, bahkan ada banyak mafia sembako yang sebenarnya di lindungi oleh oknum pemerintah, menjelang tahun baru sekarang ini, kenaikan harga kebutuhan pokok benar benar seperti tidak bisa di kendalikan lagi, alasan pemerintah pasti seperti biasa (kelangkaan pasokan atau cuaca buruk yang menyebabkan pasokan langka). saya masih ingat saat pandemik covid 19 terjadi, pemerintah sering mengadakan pasar murah namun sekarang ini kenapa mereka tidak mengadakan itu lagi.
full member
Activity: 1190
Merit: 212
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
October 26, 2023, 10:24:49 PM
#34
Saya juga tinggal di daerah penghasil beras yang lumayan banyak serta pihak keluarga saya sendiri juga masih memiliki lahan untuk bertani dan menanam padi walaupun hanya sekali dalam setahun sehingga kami disini belum merasakan kesulitan dan kekurangan beras walaupun harga beras sendiri juga sudah mulai naik pada saat ini sehingga hal tersebut hanya menyulitkan sebagian orang yang berpenghasilan rendah dan tidak memiliki lahan pertanian apapun. Dan saya juga tidak tahu langkah apa yang akan dibuat oleh pihak pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga beras yang mungkin sudah mulai dirasakan oleh semua orang di setiap kalangan.


Baca Lebih: https://twitter.com/petanirumah/status/1717377745016312139

saya heran sih sebenarnya yang bertugas menjawab masalah beras ini apakah bu sri mulyani atau menteri pertanian atau kepala bulog, wkwkwk. intinya permasalahan harga beras naik ini bukan lagi hal yang ringan, banyak pihak yang saling lempar tanggung jawab, padahal ada mafia di belakang yang memang memiliki tujuan unutk mendapatkan untung dari impor beras luar negeri, miris kali negaraku yang batang ubi di lepar saja langsung tumbuh.
Sri mulyani tidak berwenang menanggapi tentang masalah beras karena urusan masalah beras adalah tanggung jawab kepala bulog. Memang persoalan beras akhir-akhir ini mengalami krisis hampir di seluruh dunia yang menyebabkan harganya naik bahkan beberapa negara tidak mau mengekspor beras meraka ke negara lain seperti vietnam. ini menjadi permasalah serius bagi negara kita jika masalah harga beras tidak segera diatasi apalagi mayoritas penduduk negara kita makanan pokoknya adalah nasi. Oleh karena itu pemerintah harus mencari solusinya dengan cara mengimpor beras agar ketersediaan beras dalam negeri bisa tercukupi dan juga bisa menekan kenaikan harga beras yang tidak terlalu signifikan agar masyarakat bisa membelinya dengan harga yang terjangkau.
Hal yang seperti ini jelas menampakkan bahwa pemerintah kita tidak memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan padanya dan mereka malah mencampuri bidang lain yang mereka sendiri tidak memahaminya dengan baik. Permasalahan kenaikan harga beras memang sangat disayangkan karena yang di untung kan bukan petani namun orang lain yang mengambil keuntungan dari kenaikan harga beras dan masyarakat sangat sulit untuk bisa membeli beras karena harganya sangat tinggi, pemerintah harus segera mungkin untuk menyelesaikan permasalahan ini jangan hanya memberikan solusi yang membuat orang tertawa jika mendengarkan solusi dari pemerintah.
sr. member
Activity: 957
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
October 26, 2023, 05:17:49 AM
#33
Benar gan. Saya tidak tahu bagaimana kecukupan beras secara nasional tetapi di daerah saya yang masih pedesaan beras lumayan mudah dijumpai. Setidaknya buat memenuhi kecukupan lokal itu sudah pasti cukup karena para petani akan menjual ke lokal duiu jadi saya beruntung tinggal di daerah penghasil beras.
Saya juga tinggal di daerah penghasil beras yang lumayan banyak serta pihak keluarga saya sendiri juga masih memiliki lahan untuk bertani dan menanam padi walaupun hanya sekali dalam setahun sehingga kami disini belum merasakan kesulitan dan kekurangan beras walaupun harga beras sendiri juga sudah mulai naik pada saat ini sehingga hal tersebut hanya menyulitkan sebagian orang yang berpenghasilan rendah dan tidak memiliki lahan pertanian apapun. Dan saya juga tidak tahu langkah apa yang akan dibuat oleh pihak pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga beras yang mungkin sudah mulai dirasakan oleh semua orang di setiap kalangan.


Baca Lebih: https://twitter.com/petanirumah/status/1717377745016312139

saya heran sih sebenarnya yang bertugas menjawab masalah beras ini apakah bu sri mulyani atau menteri pertanian atau kepala bulog, wkwkwk. intinya permasalahan harga beras naik ini bukan lagi hal yang ringan, banyak pihak yang saling lempar tanggung jawab, padahal ada mafia di belakang yang memang memiliki tujuan unutk mendapatkan untung dari impor beras luar negeri, miris kali negaraku yang batang ubi di lepar saja langsung tumbuh.
Sri mulyani tidak berwenang menanggapi tentang masalah beras karena urusan masalah beras adalah tanggung jawab kepala bulog. Memang persoalan beras akhir-akhir ini mengalami krisis hampir di seluruh dunia yang menyebabkan harganya naik bahkan beberapa negara tidak mau mengekspor beras meraka ke negara lain seperti vietnam. ini menjadi permasalah serius bagi negara kita jika masalah harga beras tidak segera diatasi apalagi mayoritas penduduk negara kita makanan pokoknya adalah nasi. Oleh karena itu pemerintah harus mencari solusinya dengan cara mengimpor beras agar ketersediaan beras dalam negeri bisa tercukupi dan juga bisa menekan kenaikan harga beras yang tidak terlalu signifikan agar masyarakat bisa membelinya dengan harga yang terjangkau.
member
Activity: 232
Merit: 56
October 26, 2023, 04:59:15 AM
#32
Benar gan. Saya tidak tahu bagaimana kecukupan beras secara nasional tetapi di daerah saya yang masih pedesaan beras lumayan mudah dijumpai. Setidaknya buat memenuhi kecukupan lokal itu sudah pasti cukup karena para petani akan menjual ke lokal duiu jadi saya beruntung tinggal di daerah penghasil beras.
Saya juga tinggal di daerah penghasil beras yang lumayan banyak serta pihak keluarga saya sendiri juga masih memiliki lahan untuk bertani dan menanam padi walaupun hanya sekali dalam setahun sehingga kami disini belum merasakan kesulitan dan kekurangan beras walaupun harga beras sendiri juga sudah mulai naik pada saat ini sehingga hal tersebut hanya menyulitkan sebagian orang yang berpenghasilan rendah dan tidak memiliki lahan pertanian apapun. Dan saya juga tidak tahu langkah apa yang akan dibuat oleh pihak pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga beras yang mungkin sudah mulai dirasakan oleh semua orang di setiap kalangan.


Baca Lebih: https://twitter.com/petanirumah/status/1717377745016312139

saya heran sih sebenarnya yang bertugas menjawab masalah beras ini apakah bu sri mulyani atau menteri pertanian atau kepala bulog, wkwkwk. intinya permasalahan harga beras naik ini bukan lagi hal yang ringan

banyak pihak yang saling lempar tanggung jawab, padahal ada mafia di belakang yang memang memiliki tujuan unutk mendapatkan untung dari impor beras luar negeri, miris kali negaraku yang batang ubi di lepar saja langsung tumbuh
hero member
Activity: 1050
Merit: 844
October 07, 2023, 03:56:45 AM
#31
Benar gan. Saya tidak tahu bagaimana kecukupan beras secara nasional tetapi di daerah saya yang masih pedesaan beras lumayan mudah dijumpai. Setidaknya buat memenuhi kecukupan lokal itu sudah pasti cukup karena para petani akan menjual ke lokal duiu jadi saya beruntung tinggal di daerah penghasil beras.
Saya juga tinggal di daerah penghasil beras yang lumayan banyak serta pihak keluarga saya sendiri juga masih memiliki lahan untuk bertani dan menanam padi walaupun hanya sekali dalam setahun sehingga kami disini belum merasakan kesulitan dan kekurangan beras walaupun harga beras sendiri juga sudah mulai naik pada saat ini sehingga hal tersebut hanya menyulitkan sebagian orang yang berpenghasilan rendah dan tidak memiliki lahan pertanian apapun. Dan saya juga tidak tahu langkah apa yang akan dibuat oleh pihak pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga beras yang mungkin sudah mulai dirasakan oleh semua orang di setiap kalangan.

Quote
Tapi yang sekarang menjadi masalah adalah ketika anak muda tidak lagi tertarik menjadi petani karena petani digambarkan hidup sederhana dan jauh dari kata sejahtera. Fakta di lapangan pun juga demikian. Harga padi ketika dijual ke tengkulak atau pengumpul itu masih sama saja dari tahun ke tahun. Sedangkan inflasi makin naik dari tahun ke tahun. Tentu lama lama hal ini akan membuat petani jadi malas bertani dan akhirnya memilih untuk menjual tanah sawahnya dan beralih ke usaha yang lain. Jika pemerintah terus membiarkan hal ini maka yang akan terjadi selanjutnya adalah semakin tidak tercukupinya kebutuhan beras secara nasional.
Di daerah saya malah sedikit berbeda dari apa yang om sampaikan itu, karena rata-rata lahan pertanian ataupun sawah untuk bercocok tanam itu dimiliki oleh orang-orang kaya yang jumlah sawahnya sangat banyak sehingga sebagian orang yang tidak memiliki sawah sendiri bisa menyewa lahan sawah dari orang kaya tersebut dengan perjanjian-perjanjian khusus antara pemilik sawah dengan penyewanya. Artinya tidak semua dari para petani itu adalah orang-orang sederhana dan miskin sehingga para anak muda harus melihat hal itu sebagai motivasi mereka untuk tidak malas dalam bertani ataupun dalam bekerja yang bisa membuat penghasilan mereka menjadi bertambah banyak.
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
October 05, 2023, 05:45:00 PM
#30
...
Yah beginilah negara kita, pemerintah sangat tidak memahami bagaimana sulitnya para petani untuk menanam padi, seperti: harga pupuk mahal, gabah naik, dan ladang yang digunakan untuk bercocok tanam malah dipagari oleh pembatas yang membuat sulit petani untuk mengairi sawahnya. Kalau presiden terdahulu memulai untuk memanjakan petani, ane rasa keadaan kita tidak seperti sekarang. Dulu itu, harga beras sangat kompetitif, beras kita malah lebih murah dari beras impor, tapi sekarang, malah beras impor yang lebih murah dari beras petani, sehingga para petani pun mulai enggan untuk bercocok tanam karena kondisi persaingan harga yang sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan sekarang.
Untuk melihat sisi ini memang sangat menyedihkan,, tanah di bumi pertiwi ini sangat luas dan subur dan produk paling besar di hasilkan adalah padi salah satunya, tapi menggapa semakin hari harganya semakin mahal, dan ya masalah beras impor juga saya tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi padahal jika pemerintah serius pasti bisa menutupi permintaan masyarakat..

Untuk masalah beras saya pikir ada keterlambatan panen, karena musim kemarau yang berkepanjangan, dan hal ini mempengaruhi pertanian yang berefek pada supply ke pasar semakin berkurang karena keterlambatan panen yang di akibatkan cuaca, seharusnya hari ini tepatnya di mulai bulan september harus sudah beralih musim ke musim hujan, bahkan tahun-tahun sebelumnya bulan agustus sudah hujan tetapi hari ini sampai pada oktober sangat jarang sekali terjadi hujan, yang membuat para petani kekuarangan air. IMO

artikel ini menurut saya adalah sedikit bukti bahwa pemerintah tidak memprioritaskan harga beras turun, birokrasi indonesia sungguh ribet.
Quote
Perum Bulog Cabang Bondowoso yang juga membawahi Situbondo, Jawa Timur, selama tahun 2023 tidak bisa menyerap atau membeli hasil panen padi petani atau gabah maupun beras karena terkendala harga pembelian pemerintah (HPP) yang sudah ditentukan. Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Bondowoso Nara Dhipa menyebutkan bahwa harga pembelian pemerintah atau HPP yang ditentukan untuk pengadaan beras Rp9.950 per kilogram, sedangkan harga di pasaran atau pedagang membeli beras petani sekitar Rp11.000 hingga Rp12.500 per kilogram.
SUMBER--
badai el nino masih menjadi alasan pemerintah penyebab harga beras naik namun menurut saya itu hanya alasan saja, karena indonesia tidak terdampak el nino, seandainya saja pemerintah menaikkan HET untuk pembelian beras dari petani maka saya yakin para petani tidak akan menolak untuk menjual beras mereka ke pemerintah.

pulau jawa masih menjadi penghasil beras terbesar indonesia, dalam kesempatan pidato beberapa hari lalu, pak ganjar berjanji akan menggaji petani seandainya dia terpilih jadi presiden, kita lihat sajalah apa yang bakal terjadi, semoga janji kampanye tidak hanya akan menjadi sebatas janji kampanye.
hero member
Activity: 2226
Merit: 610
October 05, 2023, 12:27:56 PM
#29
Cukup menyedihkan dengan keadaan sekarang yang secara ekonomi sangat buruk, katanya lagi tahap pemulihan tetapi kita berada di ambang kelaparan dan kesusahan karena biaya untuk hidup semakin meningkat jika di rasakan secara jeli, seluruh sektor dari mulai sandang pangan atau kebutuhan primer ini mengalami lonjakan yang mulai terasa menyetit dompet.

Saya memiliki usaha toko sembako/ warung dan mearasakan bahwa daya beli masyarakat akhir-akhir ini sangat minim, perputaran uang juga pelan di daerah pinggir perkotaan, saya belum membaca lebih dalam mengapa hal ini terjadi, jujur dua bulan terakhir tidak seperti bulan-bulan sebelumnya yang masih terbilang lumayan dalam daya beli masyarakat.

Inflasi yang terjadi cukup tinggi, dan pemulihan ini belum efektif dari apa yang saya perhatikan, apakah ini domino effek dari kegiatan pemerintah yang memberikan bantuan-bantuan secara gratis tahun lalu.

sebagai salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia, saya masih lucu melihat banyak kabar tentang harga beras yang terus menguat di tengah kesulitan ekonomi yang di hadapi para warga, bahkan cina dan india berupaya keras menjaga pasokan beras mereka dengan memberikan insentif bagi para petani dan mengubah tambang yang tidak terpakai lagi menjadi ladang pertanian, namun di negara kita ini justru ladang sawit lebih di utamakan, dari beberapa bacapres yang akan maju, tidak ada satu pun yang menjanjikan akan menurunkan harga beras wkwkwk.
Yah beginilah negara kita, pemerintah sangat tidak memahami bagaimana sulitnya para petani untuk menanam padi, seperti: harga pupuk mahal, gabah naik, dan ladang yang digunakan untuk bercocok tanam malah dipagari oleh pembatas yang membuat sulit petani untuk mengairi sawahnya. Kalau presiden terdahulu memulai untuk memanjakan petani, ane rasa keadaan kita tidak seperti sekarang. Dulu itu, harga beras sangat kompetitif, beras kita malah lebih murah dari beras impor, tapi sekarang, malah beras impor yang lebih murah dari beras petani, sehingga para petani pun mulai enggan untuk bercocok tanam karena kondisi persaingan harga yang sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan sekarang.
Untuk melihat sisi ini memang sangat menyedihkan,, tanah di bumi pertiwi ini sangat luas dan subur dan produk paling besar di hasilkan adalah padi salah satunya, tapi menggapa semakin hari harganya semakin mahal, dan ya masalah beras impor juga saya tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi padahal jika pemerintah serius pasti bisa menutupi permintaan masyarakat..

Untuk masalah beras saya pikir ada keterlambatan panen, karena musim kemarau yang berkepanjangan, dan hal ini mempengaruhi pertanian yang berefek pada supply ke pasar semakin berkurang karena keterlambatan panen yang di akibatkan cuaca, seharusnya hari ini tepatnya di mulai bulan september harus sudah beralih musim ke musim hujan, bahkan tahun-tahun sebelumnya bulan agustus sudah hujan tetapi hari ini sampai pada oktober sangat jarang sekali terjadi hujan, yang membuat para petani kekuarangan air. IMO
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
October 05, 2023, 02:11:23 AM
#28
sebagai salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia, saya masih lucu melihat banyak kabar tentang harga beras yang terus menguat di tengah kesulitan ekonomi yang di hadapi para warga, bahkan cina dan india berupaya keras menjaga pasokan beras mereka dengan memberikan insentif bagi para petani dan mengubah tambang yang tidak terpakai lagi menjadi ladang pertanian, namun di negara kita ini justru ladang sawit lebih di utamakan, dari beberapa bacapres yang akan maju, tidak ada satu pun yang menjanjikan akan menurunkan harga beras wkwkwk.
Yah beginilah negara kita, pemerintah sangat tidak memahami bagaimana sulitnya para petani untuk menanam padi, seperti: harga pupuk mahal, gabah naik, dan ladang yang digunakan untuk bercocok tanam malah dipagari oleh pembatas yang membuat sulit petani untuk mengairi sawahnya. Kalau presiden terdahulu memulai untuk memanjakan petani, ane rasa keadaan kita tidak seperti sekarang. Dulu itu, harga beras sangat kompetitif, beras kita malah lebih murah dari beras impor, tapi sekarang, malah beras impor yang lebih murah dari beras petani, sehingga para petani pun mulai enggan untuk bercocok tanam karena kondisi persaingan harga yang sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan sekarang.
hero member
Activity: 1512
Merit: 803
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
October 03, 2023, 09:57:49 PM
#27
Justru impor dan ekspor bahan pangan merupakan bisnis yang cukup menguntungkan bagi elit politik dan mereka bisa memaikan harga pangan di dalam negeri, saya rasa tidak sepenuhnya kran impor harus ditutup mengingat harga beras dan beberapa bahan pangan lainnya menhalami kelonjakan harga yang cukup signifisikan. Di satu sisi petani cukup diuntungkan karena mereka bisa menjual dengan harga yang lumayan tinggi dari biasanya namun dampak yang cukup besar dirasakan masyarakat saat ini.

Harga kebutuhan pokok terutama beras yang merupakan kebutuhan cukup penting bagi masyarakat harga naik cukup drastis, mungkin dibukanya kran impor sedikit membuat harga kembali stabil namun tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga ada kesimbangan harga dan tidak merugikan petani atau masyarakat sendiri.
Jika kondisi normal mungkin benar impor dan ekspor dapat memberikan keuntungan untuk pendapatan negara, tetapi ketika kondisi di dalam negeri mengalami masalah seperti saat itu ekspor dan impor dapat mempengaruhi harga bahan pokok di dalam negeri menjadi lebih mahal karena ketersediaan bahan pokok tersebut dapat dimanipulasi oleh distributor yang menampung. Mengenai masalah harga agar petani dapat keuntungan yang maksimal, pemerintah harus memberikan harga standar dalam membeli hasil panen pertanian dari masyarakat. Ekspor dan impor tidak terlibat petani secara khusus dan bukan mereka yang menguntungkan, melainkan distributor atau orang yang memiliki pengaruh untuk melakukan itu.

Ini merupakan permainan orang elit yang memiliki pengaruh mengenai ekspor dan impor, jadi bukan petani yang di untungkan melainkan beberapa orang tersebut dan alasan impor dan ekspor dapat memberikan keuntungan untuk petani salah karena mereka tidak terlihat dalam hal itu. Justru jika impor dan ekspor dilakukan secara berlebihan dapat mempengaruhi masyarakat di dalam negeri karena kelangkaan barang tersebut yang membuat harga bahan pokok semakin melonjak naik tanpa terkendali di pasar.
hero member
Activity: 1190
Merit: 599
September 29, 2023, 12:58:01 PM
#26
Solusinya harus memperkuat bagian pertanian dan pemerintah juga harus membatasi ekspor dan impor jika tidak ingin melihat rakyat menderita. Jika tidak salah pemerintah kita telah mengambil langkah itu sekarang dan harga beras kembali stabil di pasaran dan mudah-mudahan personal demi persoalan bisa di selesaikan agar masyarakat miskin tidak menderita dalam pemenuhan kebutuhan pokok.
Justru impor dan ekspor bahan pangan merupakan bisnis yang cukup menguntungkan bagi elit politik dan mereka bisa memaikan harga pangan di dalam negeri, saya rasa tidak sepenuhnya kran impor harus ditutup mengingat harga beras dan beberapa bahan pangan lainnya menhalami kelonjakan harga yang cukup signifisikan. Di satu sisi petani cukup diuntungkan karena mereka bisa menjual dengan harga yang lumayan tinggi dari biasanya namun dampak yang cukup besar dirasakan masyarakat saat ini.

Harga kebutuhan pokok terutama beras yang merupakan kebutuhan cukup penting bagi masyarakat harga naik cukup drastis, mungkin dibukanya kran impor sedikit membuat harga kembali stabil namun tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga ada kesimbangan harga dan tidak merugikan petani atau masyarakat sendiri.
hero member
Activity: 1512
Merit: 803
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
September 28, 2023, 09:20:39 AM
#25
Saat ini harga beras melambung cukup tinggi bahkan sudah berlangsung beberapa minggu belakangan ini, di tempat saya dengan masyarakat yang berprofesi sebagai petani sedikit mengalami kesulitan karena tidak bisa bercocok tanam karena kesulitan mendapat air. Update per hari ini harga beras biasanya di tempat saya dijual per 15kg dengan kualitas standar seharga 220k. Namun ada juga penjualan secara eceran namun saya belum update harga dijual per KG nya bisa menyentuh berapa.

Saat ini belum ada tindakan dari pemerintah untuk membuat harga beras jadi stabil, biasanya kami membeli beras dengan porsi packingan 15kg seharga 170k hingga 180k, namun hampir dua bulan belakangan ini harga naik cukup drastis ditengah kesulitan ekonomi akibat gagal panen dalam beberapa tahun ini.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas di meskipun tidak mencakup seluruh wilayah provinsi dan sangat aneh jika beras justru di ekspor dari luar negeri untuk kebutuhan. Ada yang salah dari pola pengelolaan menurut saya dan ini merupakan salah satu program yang tidak pro terhadap rakyat. Baru-baru ini harga beras naik begitu tinggi di seluruh wilayah dan anehnya kita yang memiliki padi untuk di olah justru harus membeli beras dengan harga yang cukup mahal.

Solusinya harus memperkuat bagian pertanian dan pemerintah juga harus membatasi ekspor dan impor jika tidak ingin melihat rakyat menderita. Jika tidak salah pemerintah kita telah mengambil langkah itu sekarang dan harga beras kembali stabil di pasaran dan mudah-mudahan personal demi persoalan bisa di selesaikan agar masyarakat miskin tidak menderita dalam pemenuhan kebutuhan pokok.
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
Catalog Websites
September 21, 2023, 07:13:41 AM
#24
Harga padi ketika dijual ke tengkulak atau pengumpul itu masih sama saja dari tahun ke tahun. Sedangkan inflasi makin naik dari tahun ke tahun. Tentu lama lama hal ini akan membuat petani jadi malas bertani dan akhirnya memilih untuk menjual tanah sawahnya dan beralih ke usaha yang lain. Jika pemerintah terus membiarkan hal ini maka yang akan terjadi selanjutnya adalah semakin tidak tercukupinya kebutuhan beras secara nasional.
Menurut ane harus ada kesepakatan bersama antara petani dan tengkulak, karena inflasi sudah naik sekian persen tapi harga tetap sama. Atau tidak ada tengkulak lain yang menerima harga tertinggi?. kalau iya itu sebuah monopoli perdagangan skala kecil. Baiknya perangkat desa dan berwenang mengawasi ini. Ini juga yang menjadi cikal bakal petani tidak mau bertani lagi, karena tiada persaingan harga yang layak mereka jual ke pasar. ya kalau tidak ada lagi ketahanan pangan, mungkin 10 tahun ke depan rakyat Indonesia akan kelaparan karena bergantung pada impor.

bagaimana jika sebenarnya yang menjadi akar masalah itu ada pada pemerintah nya, dalam hal ini BULOG yang bermasalah,


SOURCE--

sebagai salah satu negara penghasil beras terbesar di dunia, saya masih lucu melihat banyak kabar tentang harga beras yang terus menguat di tengah kesulitan ekonomi yang di hadapi para warga, bahkan cina dan india berupaya keras menjaga pasokan beras mereka dengan memberikan insentif bagi para petani dan mengubah tambang yang tidak terpakai lagi menjadi ladang pertanian, namun di negara kita ini justru ladang sawit lebih di utamakan, dari beberapa bacapres yang akan maju, tidak ada satu pun yang menjanjikan akan menurunkan harga beras wkwkwk.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
September 20, 2023, 10:49:13 PM
#23
Harga padi ketika dijual ke tengkulak atau pengumpul itu masih sama saja dari tahun ke tahun. Sedangkan inflasi makin naik dari tahun ke tahun. Tentu lama lama hal ini akan membuat petani jadi malas bertani dan akhirnya memilih untuk menjual tanah sawahnya dan beralih ke usaha yang lain. Jika pemerintah terus membiarkan hal ini maka yang akan terjadi selanjutnya adalah semakin tidak tercukupinya kebutuhan beras secara nasional.
Menurut ane harus ada kesepakatan bersama antara petani dan tengkulak, karena inflasi sudah naik sekian persen tapi harga tetap sama. Atau tidak ada tengkulak lain yang menerima harga tertinggi?. kalau iya itu sebuah monopoli perdagangan skala kecil. Baiknya perangkat desa dan berwenang mengawasi ini. Ini juga yang menjadi cikal bakal petani tidak mau bertani lagi, karena tiada persaingan harga yang layak mereka jual ke pasar. ya kalau tidak ada lagi ketahanan pangan, mungkin 10 tahun ke depan rakyat Indonesia akan kelaparan karena bergantung pada impor.
sr. member
Activity: 1610
Merit: 406
PredX - AI-Powered Prediction Market
September 20, 2023, 03:14:04 AM
#22


Apalagi kalau sebagian para penduduk Indonesia yang ada di desa-desa dan pinggiran kota masih sangat senang untuk bertani dan bercocok tanam demi bisa mengonsumsinya serta menghasilkan uang dari pekerjaan mereka. Jadi berita itu mungkin tidak akan begitu terpengaruh untuk negara kita Indonesia, kecuali untuk negara-negara yang produksi berasnya masih sangat kecil atau negara-negara yang sawah dan ladang mereka tidak bisa di fungsikan lagi untuk bercocok tanam om.
Benar gan. Saya tidak tahu bagaimana kecukupan beras secara nasional tetapi di daerah saya yang masih pedesaan beras lumayan mudah dijumpai. Setidaknya buat memenuhi kecukupan lokal itu sudah pasti cukup karena para petani akan menjual ke lokal duiu jadi saya beruntung tinggal di daerah penghasil beras.

Tapi yang sekarang menjadi masalah adalah ketika anak muda tidak lagi tertarik menjadi petani karena petani digambarkan hidup sederhana dan jauh dari kata sejahtera. Fakta di lapangan pun juga demikian. Harga padi ketika dijual ke tengkulak atau pengumpul itu masih sama saja dari tahun ke tahun. Sedangkan inflasi makin naik dari tahun ke tahun. Tentu lama lama hal ini akan membuat petani jadi malas bertani dan akhirnya memilih untuk menjual tanah sawahnya dan beralih ke usaha yang lain. Jika pemerintah terus membiarkan hal ini maka yang akan terjadi selanjutnya adalah semakin tidak tercukupinya kebutuhan beras secara nasional.
Pages:
Jump to: