atau memang tiap org berbeda2 dlm mempelajari sesuatu. sy Pribadi tidak terlalu nyaman jika diskus2 sprti itu (bukan masalah Topic nya tapi cara diskusi nya terkesan statis karena hanya embed url atau "meminjam" hasil pikiran org lain)
Sepakat. IMO, tidak hanya tingkah laku (susunan kata dan retorika) yang harus dijaga etikanya, tapi juga etika berfikir dan berpendapat.
Bagaimana mengolah pikiran untuk memilih mana yang baik dan tidak diantara metode :
1. Mengeluarkan pendapat pribadi dengan menambahkan fakta, data atau pendapat orang lain sebagai pendukung
2. Menyebut pendapat orang lain dan menyertakan pendapat pribadi sebagai bentuk dukungan atau bantahan
3. Berpendapat tanpa data, fakta dan pendapat orang lain sebagai pendukung
4. Menyebut pendapat orang lain tanpa pendapat pribadi.
5. Menyertakan data dan fakta pendukung yang tersembunyi dibalik sebuah Link url
6. Dsb.
Karena bagi saya, pendapat pribadi tanpa data namun penuh dengan logika lebih asyik dari pada kutipan pendapat orang lain disertai data tanpa pendapat pribadi yang logik. IMO, poin terakhir tidak ubahnya plagiarisme dan kemalasan berfikir.
Etika etika tersebut memang harus disusun dan diperjelas, tidak hanya sebagai salah satu cara untuk menghindari Plagiarisme dan Shitpost tapi juga sebagai melatih kita untuk memberikan pemikiran pribadi yang original.
Etika etika tersebut memang harus disusun dan diperjelas, tidak hanya sebagai salah satu cara untuk menghindari Plagiarisme dan Shitpost tapi juga sebagai melatih kita untuk memberikan pemikiran pribadi yang original.
Mungkin om manjilocked mau menyusun etika berfikir yang saya maksud?