Topic: Jusuf kala resmi dukung anis apa efeknya - page 2. (Read 472 times)

Itulah dunia perpolitikan ending cerita nya selalu ada kejutan yang tak terduga sama sekali.
Apakah itu semua sudah direnycanakan ya?
Dan ada orang yang bermain dibelakang layar.

Beda ya kalau suhu teliti banget pokusnya😅.
Jadi mau di sawer merit nih saya hihi.

Yang ane heran bukan anis didukung JK, tapi ente yang dapat merit dari mahluk yang tak pernah ane temui sama sekali di sini. Ini malah lebih aneh? padahal kedua orang tersebut tidak pernah ngepost sejak 2018. Kok bisa-bisanya ngasih merit ke postingan yang hanya kasih info yang bisa didapat dari media-media streaming.

Indonesia ini diisi oleh orang-orang yang sarat kepentingan. Omong kosong kalau mereka ini bawa yang namanya TOKOH. Tidak ada itu tokoh, kalau memang tokoh, maka tidak ada sarat kepentingan untuk itu. Mungkin JK usung anis karena bisnisnya sudah menggurita di jakarta, sedangkan anis kan gak mau pindah ke IKN, jadi klop. coba kalau ibukota pindah, tentu bisnis JK di Jakarta akan kendor karena konsumen pada lari ke IKN.

kalau membawa gerbong golkar sih susah, karena keluarga selain JK kayak aksa malah di golkar dan malah menyerang ANIS soal hutang piutang degan sandiaga uno di pilgub https://www.cnbcindonesia.com/news/20230212100614-4-413040/simak-ini-isi-surat-utang-rp-92-m-anies-ke-sandi-saat-pilgub

kalau mendapatkan masa dari daerah sulawesi khususnya sulsel ya sudah pasti bisa banget

Dukungan JK pada Anis itu memberikan efek positif walaupun itu tidak memiliki jumlah yang signifikan .Menurut saya ini hal yang biasa saja dan ini hanya sebagai bumbu-bumbu politik saja supaya meramaikan pesta demokrasi ini. Tindakan dukungan JK ini sudah terlihat pada saat kampanye Anis di acara PKS waktu itu. Jadi ini membuat saya tidak kaget lagi dengan pengumuman ini.

Ada benarnya juga, Indonesia merupakan negara mayoritas muslim, dukungan ulama lebih memberi efek besar pada Paslon Anis-Muhaimin daripada dukungan Yusuf Kalla. Umumnya umat muslim akan selalu merujuk pada pilihan ulama, meski ada beberapa yang berbeda pilihan tetapi jumlahnya tidak sebanding dengan yang menjatuhkan pilihannya pada Paslon yang didukung ulama.

Mengenai perubahan, saya pikir sudah saatnya ada perubahan dalam sistem pemerintahan. Sengketa yang terjadi pada putusan MK yang mengubah aturan usia pencalonan Capres-cawapres mengindikasikan betapa terkikisnya demokrasi. Undang-undang bisa dirubah kapan saja tergantung pesanan, yang dipertontonkan oleh elit-elit politik yang berkuasa memberikan kesan betapa miskinnya moral para petinggi di negeri ini. putusan MK sangat sensitif dan beraroma politis karena terkait dengan momentum Pilpres 2024 dan memiliki hubungan dekat dengan kepentingan satu pihak.

Baru kali ini ada putusannya di sahkan sedangkan yang memberi putusan dianggap melanggar kode etik atau apalah istilahnya. Logikanya jika yang memberi putusan dianggap melanggar kode etik harusnya putusannya juga tidak sah. Itu baru fair menurut saya.

Pastinya kemaun rakyat Indonesia ya begitu harus ada perubahan untuk rakyatnya (bukan nya menekan dari segi apa pun,apalagi dari segi ekonomi yang mana ekonomi saat ini benar-benar terhimpit).
Udah pasti yang namanya politik pasti ada yang beriman dibalik layar tidak bisa dipungkiri(tidak ada politik murni),mungkin sogokan dan gajih di pdip lebih besar(untuk yang bekerja dibalik layar).

Sedikit tidaknya dengan adanya dukungan dari pak JK terhadap pasangan no urut 1, hal ini akan memberikan efek yang cukup bagus untuk penguatkan suara AMIN dari wliayah Indonesia timur. Karena bagaimanapun Pak JK ini adalah sosok sekaligus tokoh luar biasa yang berasal dari Indonesisa timur khususnya sulawesi selatan. Dan dieberapa halaman berita menyebutkan bahwa setalah adanya dukungan dari pak JK, bebrapa oraganisai kemasyarakatan juga ikut mendukung dan mendeklarasikan pasangan AMIN.

Dan hal ini adalah hal yang tidak pernah saya duga sebelumnya, mengingat bahwa pak JK ini adalah salah satu tokoh besar partai Golkar dan beliau juga pernah menjabat sebagai ketua umum dari partai Golkar, yang dimana sementara itu sikap partai Golkar pada saat ini mendukung paslon dengan nomer urut 2. Tetapi yaa.. namanya juga politik, yang dimana segala sesuatunya bisa berubah dalam seketika demi tercapainya suatu kepentingan.

Sebenarnya kalau pendapat ini memang ada benarnya gan. Maksudnya ya kita bisa melihat sendiri kalau paslon 3 yang menang itu sama saja meneruskan estafet pemerintahan sekarang yang banyak pihak mengkritik habis-habisan. Utang menumpuk dan korupsi dimana-mana. Bahkan negara ini sudah menjadi milik teman-teman bisnisnya. Kalau milih paslon no 2 mungkin sedikit bersebarangan tapi ada hubungan-hubungan tertentu yang sangat mungkin nanti ujung-ujung akan sama saja. Jadi menurut saya wajar JK mendukung paslon no 1 karena memang Indonesia butuh perubahan dari seseorang yang berani menjadi oposisi saat ini.

JK tentu memiliki pandangan yang berbeda pada kontestasi Pilpres 2024. Kali ini ia tidak hanya mendukung demi dirinya sendiri melainkan dalam konteks yang lebih luas yakni tentang perubahan bagi bangsa. Meski ia sudah tua tapi saya pikir ia tetap memiliki pengaruh walaupun tak sebesar dengan tokoh lain yang terlibat dalam partai secara langsung.

Namun pemikiran JK untuk bangsa ini tetap akan menjadi acuan bagi rakyat Indonesia untuk bisa menentukan pilihan yang tepat sejalan dengan visi misi Anis dan Cak Imin. Permasalahan pada Pilpres ini tentu sangat terasa, akibat Prabowo yang memilih Gibran sebagai wakilnya tentu membuat beberapa orang sangat kecewa, saya yakin beberapa tokoh di Golkar pun juga tak memiliki pemikiran yang sama walaupun secara lembaga mereka mendukung pasangan nomor 2 tetapi saya yakin secara personal mereka akan lebih memilih Anis atau Ganjar. Yang jelas JK akan memengaruhi beberapa kader Golkar untuk menyebrang ke kandidat lain.

Di satu sisi, harus diakui pak Jusuf Kalla memang memiliki basis masa yang kuat khususnya di daerah asalhnya di Sulawesi, namun disisi lain, swing voters dan pendukung anis yang punya concern di bidang energi berkelanjutan tentu akan menaruh sentimen negatif terhadap afiliasi pak Anis dengan pak Jusuf Kalla, karena bisnis-bisnis tambang pak Jusuf Kalla sudah lama ditentang oleh orang-orang penggiat energi terbarukan.

Hal ini mirip-mirip seperti kontrak politik yang dibuat pak Anis dengan kelompok konservatif islam, disatu sisi akar rumput dan basis pendukung pak Anis saat mengikuti pilkada DKI dulu kebanyakan ya dari sini, tapi disisi lain, banyak pendukung baru pak Anis setelah menjabat sebagai Gubernur DKI yang adalah minoritas dan tidak terlalu suka dengan kelompok konservatif tersebut.

Kalau opini saya justru dukungan dari ulama-ulama terhadap Anis lah yang akan memberikan suara yang dominan kepada Anis ini. Ya sepertinya Indonesia ini butuh perubahan karena kalau pasangan ganjar menang artinya mereka meneruskan estafet pdip dimana kita tahu kalau pdip ini sudah banyak menimbulkan keresahan dari rakyat indonesia. Saya masih bingung kenapa pdip ini masih memenangkan cukup banyak kursi di pemerintahan apakah itu murni pendukungnya yang memang ramai atau ada unsur lain yang tidak kita ketahui yang bermain di balik layar.

JK menurut saya cukup piawai bermain politik ketika dia bermain di zaman SBY dan Jokowi. Hal tersebut saya kira tidak memberikan dampak apa-apa terhadap suaranya Anis karena semua orang tahu bagaimana di bermain dua kaki seperti gaya dia dulu. Dia juga sudah tua dan kemungkinan besar tidak memberi efek apa-apa, mungkin juga bisa nambah suara tapi itu pun kecil hanya sebatas wilaya Sulawesi Selatan saja. Itu pun terpecah dengan suara2 tokoh makasar lainnya, jadi ya efek JK tersebut hanya seperti buih di lautan antara persaingan ganjar dan prabowo. Dalam artian tidak memberi efek suara besar ke anis.

Benar tuh dukungan pak jk sangat dibutukan untuk pak anis dan memang sangat berpengaruh untuk perpolitikan nya,apalagi untuk sekarang ini yang mana pak anis menycalonkan untuk calon presiden.
Dalam segi pengalaman juga pak jk lebih berpengalaman di banding kan pak anis.

Sebagian kalangan menilai dukungan Jusuf Kalla akan memberi efek positif terhadap pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, namun dalam memilih calon di pilpres, pemilih berhak menggunakan hak suara dengan preferensi personal dari calon yang ber-kontestasi.
Setiap pemilih akan memilih calon pemimpin yang mampu memikat mereka sesuai dengan karakter dan memiliki misi dan visi yang mampu meningkatkan perekonomian dan bisa menjamin berkurangnya angka pengangguran dan hal-hal lain yang menjadi harapan pemilih, maka pemilih akan menjatuhkan pilihan pada calon yang dianggap dapat memenuhi harapan mereka.

Setiap rakyat yang berhak memilih harus memiliki tanggung jawab moral agar kedepannya Indonesia memiliki pemimpin yang benar-benar memperhatikan nasib rakyat. Ini pesta demokrasi dalam 5 tahun sekali, pilihlah pemimpin yang sesuai dengan hati nurani bukan karena efek dari satu atau dua orang. Jika salah memilih pemimpin, maka akan menyesal untuk 5 tahun kedepan.

Tentu saja dengan pelangalam dan pengaruh pengaruh besarnya yang di miliki oleh Jusuf kala akan berdampak besar terhadap pasangan capres no urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk meraup suara dan juga dukungan dukungan politik yang kuat dari para elit elit politik.
Secra blak blakan Jusuf kala telah mengatakan dukungannya berarti ia siap memberikan bukan hanya sekedar dukungan namun segala hal yang di butuhkan untuk bisa memenangkan Capres No urut 1 tentu saja itu berdampak besar bagi Capress no 1 Anies Basweda.

Disatu sisi Pak JK tentunya memiliki hak dan pilihan politiknya juga sebagai warga negara. Dengan kehadiran Pak Yusuf saat ini, saya fikir selain dapat selain akan menaikkan elektabilitas juga memiliki pengaruh elektoral di kawasan Indonesia timur dan khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Normalnya, Seorang Yusuf kala pasti sudah berpegalaman serta pandai membaca kedepan dan saya fikir sangat beralasan karena jika beliau mendukung Anis Baswedan kali ini. terkait menang atau tidak namanya juga politik tidak mudah untuk ditebak.

Efek Yusuf kala pasti besar mengigat Yusuf Kala merupakan aktivis dulu juga mempunyai darah aktifis himpunan mahasiswa islam dengan Anis Baswedan, juga saat ini Yusuf kala mempunyai masa bugis dan juga petinggi partai golkar pasti bisa dibujuk sama yusuf kala untuk mendukung ANIS

Aneis dan Jusuf kalla seperti Adik dan Kakak. Prediksi itu sudah tertembak dari dulu, apalagi mereka satu organisasi (HMI). Bahkan dari awal saat Anies masih di gadang-gadang bakal menjadi capres Jusuf kalla sudah kelihatan memang mendukung Anies Baswedan bahkan pada saat itu ada beberapa pengamat politik mangatakan Yusuf Kalla salah satu king meker Anies Baswedan, jadi saya tidak terkejut jika sekarang Jusuf kalla membuat pernyataan mendukung anies pada pemilu kali ini.

Tentu saja efek dari Pak Jusf kalla di Golkar masih sangat besar sehingga arus bawah Golkar banyak yang gerilya pasti akan mendukung memenangkan Aneis Muhaimin. Selain itu dia juga  adalah tokoh besar dari pulau Sulawesi yang sangat disegani di negeri ini. Banyak sekali yang respek dengan beliau dengan dukungan ini tentunya Pak Jusuf kalla bisa menggerakkan jutaan orang menjatuhkan pilihannya kepada Anies Muhaimin.

Tapi saya pikir efek dukungan kepada Anies terus meningktak setelah debat kemarin. Debat capres tahap pertama kemarin arus dukungan kepada Anies Baswedan terus mengalir, dan data dari survei juga mengatakan debat capres tahap pertama di dominasi oleh Anies. Di sisi lain  dukungan dari  para ulama  seperti UAS dan UAH juga sudah menyatakan dukungannya kepada Anies, tau kan massa UAS dan UAH. Sepertinya banyak masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan.

JK dan anies itu ibarat guru dan murid politik seperti luhut dan jokowi. apapun langkah politik yang diambil oleh anies pasti JK ada di belakangnya, terlebih JK dan surya paloh itu adalah konco lama sejak di partai golkar dulu, jadi tidak heran kalau JK yakin 100% mendukung anies sebagai calon presiden, biarpun JK sendiri sebagai kader golkar yang mendukung prabowo dan gibran.

efek dari dukungan JK ini sudah bisa diprediksi bahwa sulawesi yang dimana merupakan basis trah "Kalla" akan memberikan banyak suara kepada anies dalam pemilu mendatang, seperti yang dilakukan oleh jokowi pada pemilu 2014 lalu dimana dia menggunakan kuasa JK untuk mendulang suara di sulawesi.

ya ini sedikit lucu sih, mengingat bahwa JK merupakan kader partai golkar yang dimana memberikan dukungan kepada prabowo namun dia malah mendukung gerbong sebelah. tapi melihat bahwa JK sesepuh partai golkar hal tersebut tidak terlalu masalah untuknya, seperti yang dibilang si doi ini pada artikel berikut: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231220091005-617-1039518/erwin-aksa-golkar-respons-jk-dukung-anies-di-pilpres-2024