Topic: Kelistrikan - page 2. (Read 18340 times)

Konsep alternatif energinya menarik ... dengan menggunakan sumber energi yang berasal dari putaran yang dihasilkan motor listrik (contoh : motor pompa air) dan memanfaatkan Velg motor sebagai flywheel (untuk mengatasi beban dari motor listrik) sehingga dihasilkan sebuah momen inersia yang akhirnya tercipta sebuah energi dan energi tersebut diteruskan ke sistem Gear Box sebagai penggerak Dynamo generator sehingga dihasilkan output tenaga listrik.

Seperti yang telah disinggung oleh Om enrico, yang menarik untuk diketahui hasilnya ialah apakah masih ada sisa energi yang (mungkin) masih bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya listrik buat perangkat lainnya (mining rig), setelah tenaga listrik hasil output dari dynamo generator digunakan sebagai input untuk motor listrik (self-running).

Berarti ada PR buat Om Pandu, klo next time berkunjung ke rumah temennya lagi jangan lupa bawa multitester (multimeter) 

At the fact jenis energi yg bekerja dlm unit tersebut adalah:

energi listrik (input) -> energi kinetik(input1) + energi potensial(input2) -> energi mekanik -> energi listrik.

So,
Energi output (100 %) = energi mekanik yg dihasilkan oleh energi input¹ + energi input²

You're my true brother.  

Eksperimen yang menarik gan... Untuk pembaca yang masih belum jelas, yang dikemukakan oleh agan @pandukelana2712 adalah konsep "free energy"
https://www.google.com/search?q=free+energy+pseudoscience

Kenapa disebut pseudoscience? Ya karena meskipun kelihatannya berdasarkan ipteks tapi tidak/belum bisa dibuktikan menggunakan metode ilmiah.

Secara sekilas, ide untuk menghasilkan energi listrik output yang lebih besar dari input (melalui gerakan perpetual) dalam sistem tertutup menyalahi hukum termodinamika I & II
https://en.wikipedia.org/wiki/Perpetual_motion

Karena energi listrik (input) -> energi mekanik -> energi listrik (output), dengan asumsi efisiensi sistem 100% (hanya ada di teori) maka hasil paling baik adalah input = output.

Ane usulkan untuk dicoba pengukuran Watt-nya gan di input dan output.

Catatan:
- Pengukuran tidak bisa hanya sesaat, lakukan misalnya 1 menit untuk menghindari adanya "burst power" yang menyebabkan seolah-olah input 50W bisa jadi output 100W padahal 100W itu cuma sesaat, yang kalau dikalkulasi Watt input * waktu >> Watt output * waktu.
- Pastikan di sistem tidak ada "shenanigan" atau baterai/aki/kabel yang disembunyikan.

Nanti kalau hasilnya memuaskan, bakal jadi penemuan baru gan.

Saran ane hati-hati dengan yang semacam ini gan, meskipun teman belum tentu jujur. Kalau moto-nya blockstream "Don't trust, verify" kalau ane "Only trust science; Believe in God"

Sedikit urun ide tentang hal sumberdaya listrik.

Beberapa waktu lalu ada seorang teman mengajak saya untuk melihat hasil kerjaan dia dlm pengadaan listrik di lokasi yg tidak terjangkau oleh aliran listrik.

Terbayang dalam benak saya adalah berupa rangkaian solar cell green energy ato yg sejenisnya. Dan begitu nyampe TKP, malah bertemu dengan unit mekanik elektrik.
Unit tsb terdiri dari 1 motor listrik single phase 0.7kW (1PK) dgn system start delta, 1 gearbox with coupling, 1 velg aluminium motor, dan yg terakhir adalah 1 dinamo listrik dg output 220v / 3KW.

Total pembuatan unit membutuhkan biaya: +/- Rp. 8,5 juta.
Prinsip dari unit ini adalah mengubah energi kinetis yg dihasilkan motor listrik menjadi energi listrik.
Setelah tercapai voltase dan ampere (sesuai dengan kemampuan dinamo), maka energi yg dihasilkan akan menghidupi motor listrik secara mandiri (tanpa disambungkan ke PLN/genset lagi) dan kepada jaringan listrik yg nantinya disambungkan kepada panel box-nya; ini disebut sebagai continuous energy generator.

Kemarin saya lupa untuk mendokumentasikan unit tsb.
Tapi saya bisa menggambarkan diagram unit tsb spt ini:

---

Menurut saya, system ini lebih irit dibandingkan dengan menggunakan solar energy.
Dikarenakan solar energy akan menyimpan energi kedalam aki. Kemudian Aki berubah menjadi tegangan 220v dengan bantuan inverter.
Dan yg akan menjadi masalah adalah biaya maintenance dan penempatan limbah air aki tsb.

Sedangkan maintenance dari unit ini adalah tentang kebersihan dan penggantian carbon brush motor listrik secara berkala.

Btw, setelah saya exploring di youtube ternyata teknologi ini udah banyak diterapkan oleh beberapa orang.
Salah satunya: https://www.youtube.com/watch?v=OzOhM4HsIeg

---

Catatan:
Teman saya menggunakan unit ini di tambak udang beliau, hal ini dikarenakan lokasi tambak jauh dari tiang listrik terdekat.
Untuk di-implementasi-kan kepada "barang2 halus", saya menganjurkan untuk dilengkapi dengan stabilizer voltage dan UPS.

mining tapi ingin menekan biaya listrik hmm, mungkin ide bagus untuk menekan cost, cost listrik memang yang terbilang berat yang harus di bayarkan oleh miner, tapi apakah mungkin orang mampu membuat mining dengan tenaga solar(matahari).

cara kerjanya kurang lebih seperti gambar di bawah ini :


prinsip nya adalah mengubah energi matahari(free) menjadi listrik yang akan di gunakan untuk memining
indonesia yang berada di khatulistiwa mendapatkan asupan matahari antara 10-12jam. dan puncak penyerapan terbaik adalah di waktu pukul 10.00-15.00/ kurang lebih 4-5jam.
energi dari pada matahari idealnya didapatkan selama puncak penyinaran setara 4.8kWh dengan variasi 30% di pengaruhi iklim, kondisi dll.
ilustrasi


energi listik yang didapat dari tenaga matahari adalah dalam bentuk Direct current seperti : lampu, atau di ubah dahulu menjadi Alternating Current dengan bantuan Inverter untuk dapat di gunakan menjalankan perangkat mining agan.

lalu bagaimana jika pada malah hari?
pada saat malam hari proses mining ente tetap dapat berjalan hanya saja kita perlu menyimpan listrik yang kita dapat dari panel surya ke dalam media yaitu sebuah baterai.

kesimpulan
memang bisa saja energi solar ini di terapkan untuk mining, tapi masih banyak yang menjadi pertimbangan, karena dalam hal ini penggunaan daya untuk mining terbilang mahal, kalau ente punya dana dan lokasi yang memungkinkan sih boleh2 saja di coba tapi pemasang panel surya lebih baik di lakukan oleh professional ya karena ini berhubungan dengan listrik dan itu bahaya, lalu dari segi keperluan ane rasa kita bisa combine dengan menggunakan panel surya pada mining dan listrik PLN tuk keperluan sehari-hari

SUMBER

Kalau saat ini mau mencari koin yang profit tidak ada gan, karena listriknya yang mahal dan tidak menutup untuk biaya listrik.

iya gan klo emang niat mining mah semahal apapun tetep gan di lakukan toh buat usaha jga itu dan mining jga gk asal2lan sih dalam hal memilih coin harus memilih coin yg bener2 bagus dan masih gampang buat di tambang

Mahal diawal tapi selamanya bisa gratis, tinggal ambil untung bersihnya. Tapi, kalau mining masih sperti dulu, harga masih bagus masih norrmal. Kalau sekarang lumayan serem.

Mining itu termasuk memicu pemanasan global, karena menggunakan listrik yang besar.
Kalau mining di Indonesia ya kebanyakan menggunakan listrik PLN karena mudah dan praktis, kalau menggunakan tenaga surya mahal sekali dan dipertimbangkan para miner karena untuk beli panel surya saja bisa beli beberapa rig lagi.

memang sih untuk saat ini mining sangat tidak direkomendasikan, harga koin yang sangat anjlok tidak sebanding dengan penghasilan mining yang hanya memberi jumlah koin yang sama saat harga tinggi. Tapi kalau beli koin dan hold pun punya resiko yang sangat besar pula, apalagi dalam jangka waktu yang sangat lama.

Kalau untuk membayar listrik dan maintenance ga nutup gan untuk saat ini. Beli coin langsung saja dan hold paling tidak 1 tahun kedepan.

Pemanfaatan free energi sangat bermanfaat sekali untuk mining gan, tetapi menuju free energi itu butuh biaya yang tidak sedikit misal alat untuk free energi dari matahari, kita juga butuh modal unutk membelinya. Kalau dana kita terbatas malah akan menghambat mining kita, dan malah tidak jadi untuk mining. Kecuali kalau ada dana besar dan dalam sekala yang besar saya yakin itu akan sangat menguntungkan. Kalau dalam sekala kecil saya sih menyarankan pake listrik PLN saja, tinggal pake tidak butuh modal yang besar untuk pemasangan, tinggal itung itung kena pajak bulanan dari hasil mining untuk bayar listrik. Tapi dengan catatan mining masih profit bukan hanya untuk bayar listrik dan maintenance.

Saat ini yang terjadi di Indonesia, listrik mahal dan koin turun drastis jadi untuk menutup kebutuhan listrik tidak terpenuhi.
Akan tetapi banyak strategi lain yang digunakan untuk mining, dengan hold koin terlebih dahulu dengan memprediksi harga koin akan naik kedepannya.

Mining di pegunungan atau daerah yang tinggi memang sudah banyak yang lakukan dan memang sangat menghemat listrik karena gak perlu mengeluarkan AC. Namun untuk daerah di Indonesia sulit menemukan tempat seperti itu, kemudian koin yang turun terus juga membuat mining semakin tidak menguntungkan lagi.

nah itu jga bsa sih jdi alternatif atau bsa jga miningnya di pegunungan yg suhunya kan lumayan dingin itu klo gk salah dlu ada yg mining pakek cara itu gan cuman entah skrang mereka masih mining gk soalnya dh gk tau kabarnya gimana

Setahu saya belum ada. mungkin yang paling memungkinkan adalah listrik tenaga matahari. tetapi itu juga tidak gratis karen cell surya dan penampung listrik juga harus beli dan mahal. cuma ada yang mencoba meminimalisir penggunaan listrik saat menambang dengan menggunakan goa es. jadi hemat di biaya listrik untuk pendingin ruangan.

Pendapat yg menarik, karena memang untuk pembangkit listrik tenaga biogas kayaknya cocok juga dibuat menopang daya listrik mining. Untuk sumber dayanya sendiri tidak terbatas hanya pada kotoran ternak, karena limbah-limbah organik pun bisa diolah menjadi biogas, bahkan (maaf) "kotoran manusia" juga bisa digunakan. Untuk gensetnya sendiri bisa memakai genset diesel maupun bensin, yg tentunya harus dimodif terlebih dahulu.

Kalau free energi bisa didapat dari tenaga alam gan, misal dari angin air dan panas matahari. tetapi proses pembuatannya juga memerlukan biaya yang tidak sedikit gan.  Kalau daerah peternakan bisa juga dengan biogas.

menurut saya di indonesia sepertinya tidak ada yang menggunakan listrik alternatif untuk mining, kebanyakan di indonesia hanya menggunakan listrik PLN, saya sendiri manggunakan listrik PLN untuk mining tetapi saat ini saya sudah berhenti mining karena hasilnya sedikit.

Menurut pendapat ane gan kalau di Indonesia sepertinya belum ada free energi untuk melalukan mining gan, semuanya mungkin membutuhkan energi listrik ya, beda dengan di negara luar gan ada yang memanfaatkan cuaca dingin untuk bisa menghemat energinya