Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Tapi dalam hal ini saya rasa tidak akan menjawab kepuasaan dari pengguna e-commerce terutama para pedagang UMKM yang berada di tiktok.
Meskipun memang terkadang untuk Tiktok ini saya juga tidak terlalu suka melihat banyak yang disalah gunakan untuk beberapa penjual seperti beberapa artis yang beralih jualan atau mereka yang melakukan live yang terkadan kurang baik tetapi di kondisi lain tentu saja ini juga membantu mereka para pedagang UMKM yang menjajakan dagangnya di live karena dengan hilangnya tiktok shop secara tidak langsung mereka harus mencoba strategi baru dengan offline yang justru ini tidak akan menjangkau pelanggan mereka yang jauh.
Jadi jika saya melihat akan hal itu, bahwa mungkin saja jika pihak TikTok mengurus perizinan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ada di Indonesia, TikTok Shop akan hadir kembali sebagai platform e-commerce. Jadi saya melihat dan berkesimpulan bahwa ditutupnya TikTok Shop murni karena perizinan yang tidak mereka kantongi.
Tergantung dari pihak titktok nya sekarang apakah mereka akan mengurus perizinan untuk menjadi sebuah e-commerce (tidak hanya sebagai media sosial saja) atau tidak karena sampai sekarang masih belum ada pemberitaan lebih jauh tentang hal ini sekalipun ada beberapa rumor pemberitaan yang mengatakan bahwa tiktok shop akan dibuka kembali di november nanti tetapi itu masih belum bisa dijadikan sebuah pemberitaan yang valid karena tiktok juga masih belum memberikan konfirmasi lebih jauh mengenai hal ini.
Mungkin kalau sudah ikutin aturan main yang sudah ada sekarang, TikTok shop sama aja jadinya kek tokped, shopee, dsb. Ane yakin harga juga nanti beda-beda tipis aja ga kayak kemaren-kemaren karena harus bayar pajak bos.
Ga tau nih TikTok mau ngikutin aturan engga karena ada syarat pemisahan sosmed dengan marketplace, ga boleh digabung.
Tapi gan sebenarnya mungkin bisa saja ini dijadikan media sosial + marketplace karena pada akhirnya ini mungkin sistemnya sama dengan facebook (meta) saat ini walaupun skema penjualan nya sedikit berbeda. Disisi lain tentang masalah video saat ini sepertinya Shopee juga telah melakukan inovasi yang sama dengan menyimpan video di dashboard mereka yang dipergunakan seolah-olah itu sebagai media sosial khusus penggunanya.
Pola pikir untuk orang-orang di negara kita tidak seperti itu gan
sekalipun yang anda katakan memang benar karena modernisasi tidak bisa dilawan tetapi ketika ada sebuah pihak yang dianggap mempersempit atau menyulitkan mata pencaharian hal itu akan dianggap sebagai sebuah kesalahan
Ingat dulu bagaimana intimidasi, kerusuhan dan demo besar yang dilakukan para ojek pengkolan ketika ada Ojol di Indonesia? hal ini juga akan sama ketika pedagang offline yang sekarang mencoba melakukan tindakan yang hampir serupa kepada pedagang online.