Author

Topic: Keluh Kesah pedagang UMKM (Read 800 times)

member
Activity: 267
Merit: 42
January 16, 2024, 10:03:59 AM
#46
Masih menjadi bahan pembahasan yang hanggat di kalangan masyarakat khususnya para pedagan umkm,ada sedikit kesenangan atau kepuasan tentang keluh kesah pedagang umkm yang menggeluh tentang adanya tiktokshop yang sempat di tutup,disaat ada penutupan sementara itu membuat pedagang umkm merasa senang dan berharap para pembeli/langganan kembali lagi berbelanja offline, tapi setelah surpei lapangan harapan itu tidak berjalan dengan sepenuhnya paling cuma beberapa persen saja.
Tapi menurut saya pribadi untuk pedagan umkm sepi bukan soal adanya tiktokshop tapi melainkan untuk saat ini antara lain pedagan dan pembeli banyak yang beralih ke online,untuk yang mengerti cara berdagang online dan cara membeli dengan cara online.
Tetapi harusnya pemerintah juga memberi harapan untuk pedagan umkm biar gak gulung tikar,atau menyusun renycana yang bagus dengan sedemikian rupa,biar pedagan umkm yang berdagan dengan offline gak ketinggalan jaman.
hero member
Activity: 2548
Merit: 572
#SWGT CERTIK Audited
January 16, 2024, 08:51:44 AM
#45

sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame

Pendapatnya agan ini ada benarnya. Saat ini orang lebih tertarik untuk berbelanja secara online bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena marketingnya yang menarik minat pelanggan. Kita bisa lihat sendiri ketika pemasaran dilakukan di tiktok misalnya itu yang mereka lakukan adalah menampilkan fungsi-fungsi menarik dari produk jualannya. Atau menyisipkan konten-konten kreatif lalu membubuhi iklan di antaranya. Ini pada dasarnya menarik perhatian orang untuk berbelanja secara online dan ketika mereka sudah berhasil sekali, orang-orang biasanya akan ketagihan karena mudahnya berbelanja online.
Marketing di toko online memang sangat bagus terkadang mereka memberikan siaran Live sehingga interaksi antara pembeli dan pedagang bisa langsung tersalurkan dan akhirnya membuat pasar tradisional menjadi sangat sepi karena lebih banyak yang memilih belanja online dari rumah barang yang telah dibeli akan tiba dalam beberapa hari tanpa harus keluar rumah.

Mereka yang berjualan online akan lebih menguntungkan ketika berhasil membuat produk sendiri sebagai contoh toko baju seperti baju cetak sablon atau lainnya yang bisa di buat sendiri sehingga dengan cara itu pedagang bisa mendapatkan lebih banyak untung, karena ketika kita mengambil produk dari orang lain atau supplier dan menjual kembali maka keuntungan yang didapatkan sangat sedikit dan biasanya mereka juga berani untuk menjual di harga lebih murah dari dagangan agan. Memang membangun usaha di awal akan sangat sulit dan penuh dengan rintangan yang akan membuat kita menyerah karena persaingan harga yang luar biasa hebat.
hero member
Activity: 1330
Merit: 585
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
January 16, 2024, 01:13:15 AM
#44
sebatas cerita dari pengalaman teman saya (bukan saya) dia menceritakan memang sejak terjadinya resesi waktu itu banyak sekali pedagang offline mengalami penurunan bahkan sangat sepi dan teman saya sebagai penjual pakaian dan segala barang yang berbahan dasar kain merasakan dampak tersebut dan ketika saya main ke tokonya dia bercerita banyak sekali dan yang membuat saya kaget dalam sehari biasanya dapat pelanggan setidaknya 10-20 orang tapi saat itu menurun drastis hanya mendapatkan 5 pelanggan bahkan kadang sehari cuma 3 orang aja itupun tidak beli semua.
nah, singkat cerita banyak sekali curhatan saya jadi kepikiran dan saya tanyakan kenapa gak ikut tren aja atau berjualan online ? dia jawab gak bisa caranya.

nah, inilah terkadang orang awam yang memiliki usaha terkena dampak negatif dari perkembangan teknologi karena orang awam sulit untuk mempelajari jualan online sedangkan salah satu cara untuk bisa tetap mempertahankan bersaing di bisnisnya harus mengikuti perkembangan teknologi ini dan akhirnya saya perlahan memberikan sedikit bantuan dengan cara mengajari cara berdagang online dan hasilnya lumayan bagus bisnisnya masih bisa berjalan lancar mendapatkan banyak pelanggan setiap hari meski toko sepi tapi orderan jalan terus.


dari beberapa pengalaman tersebut dan bahkan banyak sekali teman saya saat ini yang sudah berjalan di jualan online memberikan inspirasi kepada seluruh orang yang ingin membuka usaha akan lebih baik mengikuti perkembangan teknologi seperti berjualan online dan pelajari bagaimana cara memiliki usaha UMKM tapi tetap bisa mendapatkan pelanggan yang banyak dan khsususnya untuk pengusaha muda saya yakin siapapun pasti bisa sukses membangun bisnis UMKM dengan cara online
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
December 29, 2023, 10:12:04 AM
#43

sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame

Pendapatnya agan ini ada benarnya. Saat ini orang lebih tertarik untuk berbelanja secara online bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena marketingnya yang menarik minat pelanggan. Kita bisa lihat sendiri ketika pemasaran dilakukan di tiktok misalnya itu yang mereka lakukan adalah menampilkan fungsi-fungsi menarik dari produk jualannya. Atau menyisipkan konten-konten kreatif lalu membubuhi iklan di antaranya. Ini pada dasarnya menarik perhatian orang untuk berbelanja secara online dan ketika mereka sudah berhasil sekali, orang-orang biasanya akan ketagihan karena mudahnya berbelanja online.
Itu hanya menjadi salah satu teknik marketing yang dipasarkan dan memang itu menjadi salah satu alasan yang pasti di jadikan sebagai patokan untuk berada dan lebih banyak menggunakan platform online dibandingkan dengan yang offline.
Tetapi yang saya rasakan saat ini adalah kita hidup dimana masyarakat sudah sangat konsumtif terhadap sesuatu, selain itu dengan sikap warga negara kita yang "mageran" ini menjadi sebuah peluang yang bagus sebenarnya untuk beberapa platform e-commerce untuk membuat beberapa gebrakan serta selipan agar mereka mudah diterima masyarakat dan itu memang terbukti benar.
Saya pribadi juga terkadang terlalu malas untuk keluar rumah hanya untuk mencari pakaian atau barang walaupun memang itu cukup penting dan dibutuhkan segera tetapi terkadang ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan seperti jauhnya kita ke pasar atau toko dari barang yang kita inginkan atau masalah lain seperti malas dijalan dan takut barangnya tidak ada karena hanya membuat kita capek sendiri sehingga e-commerce lah yang bisa menjadi sebuah kondisi pemecah dari masalah karena hanya dengan scroll dan mencari apa yang kita butuhkan maka akan ada banyak pilihan yang keluar.
Meskipun hal ini akan membuat situasi konsumtif kita menjadi semakin besar dan rasa malas semakin merajalela tetapi kita hanya ingin mempermudah diri sendiri karena konsep mayoritas masyarakat di negara kita adalah "kalau ada yang mudah kenapa harus mencari yang ribet" dan itu sangat terasa untuk saya.
full member
Activity: 1190
Merit: 212
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 23, 2023, 10:10:58 AM
#42
Pendapatnya agan ini ada benarnya. Saat ini orang lebih tertarik untuk berbelanja secara online bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena marketingnya yang menarik minat pelanggan. Kita bisa lihat sendiri ketika pemasaran dilakukan di tiktok misalnya itu yang mereka lakukan adalah menampilkan fungsi-fungsi menarik dari produk jualannya. Atau menyisipkan konten-konten kreatif lalu membubuhi iklan di antaranya. Ini pada dasarnya menarik perhatian orang untuk berbelanja secara online dan ketika mereka sudah berhasil sekali, orang-orang biasanya akan ketagihan karena mudahnya berbelanja online.
Tentu sangat penting untuk dapat memiliki strategi marketing yang dapat menarik konsumen memilih produk yang kita pasarkan, karena jika kita tidak memiliki strategi marketing yang bagus tentu produk yang kita pasarkan akan sulit mencapai target penjualan, untuk saat ini sebagian orang memilih untuk berbelanja online karena mereka bisa mendapatkan barang dengan kualitas bagus namun tetap memiliki harga yang mampu untuk dibeli oleh banyak orang dan tentu memuaskan bagi mereka sehingga akan lebih memilih berbelanja online karena dengan segala kemudahan yang mereka dapatkan dan tidak harus pergi ke pasar untuk bisa mendapatkan yang mereka inginkan.
sr. member
Activity: 1344
Merit: 335
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
December 19, 2023, 09:26:10 PM
#41

sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame

Pendapatnya agan ini ada benarnya. Saat ini orang lebih tertarik untuk berbelanja secara online bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena marketingnya yang menarik minat pelanggan. Kita bisa lihat sendiri ketika pemasaran dilakukan di tiktok misalnya itu yang mereka lakukan adalah menampilkan fungsi-fungsi menarik dari produk jualannya. Atau menyisipkan konten-konten kreatif lalu membubuhi iklan di antaranya. Ini pada dasarnya menarik perhatian orang untuk berbelanja secara online dan ketika mereka sudah berhasil sekali, orang-orang biasanya akan ketagihan karena mudahnya berbelanja online.
member
Activity: 235
Merit: 42
December 19, 2023, 11:32:11 AM
#40
Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.
Ya, artinya ente tidak cocok jadi milyader.

Namanya orang kaya atau milyader pasti kuat dan mantap dalam hal manajemen keuangannya. Mereka tidak semena-mena atau boros membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan, walau itu harganya murah sekalipun. Orang kaya atau milyader juga tidak sembarang beli ini itu karena penjualnya itu ramah, mereka itu punya goal yang jelas untuk mengeluarin duit, karena kalau tidak begitu, ya tidak jadi milyader atau orang kaya.

Elon Musk aja tidak punya rumah, padahal duit dia banyak untuk beli rumah, karena apa?, karena dia pelit tadi (gak mudah ngeluarin duit), mending duitnya di beliin saham/bitcoin, atau pengembangan project (dari pada beli rumah) dimana untungnya bisa beli 3 rumah dari hari ini.

Bisa jadi juga sih, karena dermawan/baik itu tidak harus jadi miliarder dulu, karena rasa kasih sayang itu tidak diukur darinya, namun alangkah baiknya jika orang baik itu jadi miliarder mungkin akan lebih banyak lagi membantu aku berharap seperti itu. Karena aku melihat banyak miliarder kebalikan nya opa elon  Grin
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 25, 2023, 10:15:25 PM
#39
Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.
Ya, artinya ente tidak cocok jadi milyader.

Namanya orang kaya atau milyader pasti kuat dan mantap dalam hal manajemen keuangannya. Mereka tidak semena-mena atau boros membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan, walau itu harganya murah sekalipun. Orang kaya atau milyader juga tidak sembarang beli ini itu karena penjualnya itu ramah, mereka itu punya goal yang jelas untuk mengeluarin duit, karena kalau tidak begitu, ya tidak jadi milyader atau orang kaya.

Elon Musk aja tidak punya rumah, padahal duit dia banyak untuk beli rumah, karena apa?, karena dia pelit tadi (gak mudah ngeluarin duit), mending duitnya di beliin saham/bitcoin, atau pengembangan project (dari pada beli rumah) dimana untungnya bisa beli 3 rumah dari hari ini.
sr. member
Activity: 1974
Merit: 450
November 25, 2023, 06:56:39 PM
#38
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, Saya sih hanya berpendapat bahwa kita tidak bisa membatasi ataupun menahan laju kemajuan tehnologi apalagi teknologi informasi yang terus berkembang saat ini.
Sebenarnya untuk setuju atau tidak pasti pro kontra akan terjadi dalam hal ini karena sebagian pasti akan menganggap ini adalah sesuatu yang bagus jika tiktokshop di hapus dan sebagian yang lain pasti tidak akan setuju dengan hal ini tetapi saya rasa masalahnya bukan disana.
Itu tergantung bagaimana cara tiktok menghadapi regulasi yang ada. Sejauh yang saya tahu saat ini Tiktok hanya memiliki perizinan media sosial saja di indonesia dan itu tidak berlaku untuk e-commerce sehingga ketika mereka menjadi e-commerce sekarang pasti ini cepat atau lambat akan bermasalah dengan perizinan karena penghasilan dari yang mereka dapatkan itu tidak ada sumbangsi kepada pemerintah dalam bentuk pajak sehingga mau tidak mau pasti tiktok shop akan di bekukan seperti sekarang.

Saat ini, pemberitaan terbaru dikatakan bahwa tiktok shop akan dibuka kembali walaupun memang ini simpang siur tetapi melihat dari statement  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang mengatakan bahwa dia cukup yakin tiktok shop akan dibuka kembali walaupun memang masih belum ada konfirmasi lebih jauh tetapi ini bisa menjadi sebuah harapan baru bagi mereka yang melakukan UMKM disana.
Sekarang kita hanya tinggal menunggu keputusan dari pihak Tiktoknya apakah memang rumor tentang ini benar atau tidak kita hanya perlu menunggu saja.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 22, 2023, 06:29:16 AM
#37
Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
yups kita bisa melihat kualitas barang langsung kalau belanja offline, tapi harganya itu loh kadang tidak sebanding dengan barang di toko online, terkadang selisihnya bisa 50% dan ada cash back juga terhadap produk dan barang yang sama dengan toko offline.
Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.  Grin
Jadinya, kalau ke mall (misal beli sepatu), ane akan nyocokin dulu ukuran sepatu dengan merk yang sama dengan toko online. kalau pas dan cocok, ane mending belanja online dengan ukuran dan merk yang sama dengan di mall tadi.
Cheesy ada benernya juga sih kadang cuman iseng aja masuk toko
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 21, 2023, 10:06:15 PM
#36
Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
yups kita bisa melihat kualitas barang langsung kalau belanja offline, tapi harganya itu loh kadang tidak sebanding dengan barang di toko online, terkadang selisihnya bisa 50% dan ada cash back juga terhadap produk dan barang yang sama dengan toko offline. Jadinya, kalau ke mall (misal beli sepatu), ane akan nyocokin dulu ukuran sepatu dengan merk yang sama dengan toko online. kalau pas dan cocok, ane mending belanja online dengan ukuran dan merk yang sama dengan di mall tadi.
full member
Activity: 807
Merit: 150
November 20, 2023, 09:54:23 PM
#35
Kedua, masih kerasa efek dari pandemi yang dulu (2020) juga mendorong perubahan gaya hidup di masayarakat.
Perubahan gaya hidup masyarakat akibat pandemi satu faktor kuat malesnya masyarakat belanja offline. Belum lagi macet dan adanya asap pembakaran hutan beberapa waktu lalu menjadi faktor penguat saat itu. Namun tidak semua, malah ane dulu yang hobinya belanja online sudah mulai berkurang saat ini, karena kurangnya mutu kualitas barang dan juga besarnya biaya pengiriman. Ane jarang belanja di shoope, ane itu suka belanja di toko hijau atau tokopedia, nah di masa pandemi, tokopedia ini selalu free ongkir, dan pengirimannya cuma 2 hari. Tapi sekarang si tokopedia ini narik ongkir berapa pun belanjaanya, dan juga ngirimnya lama, bisa 4-5 hari. beda dari sebelumnya, oleh karena itu ane sudah males belanja online sekarang, mending ane ke mall langsung.
Dampak pandemi sangat terasa bagi sebagian masyarakan yang malas untuk keluar rumah karena sudaha terbiasa harus mengurung diri dalam rumah sehingga memilih berbelanja online dan bagi sebagian orang yang telah menyadarinya tentu tidak ingin lagi untuk berbelanja online karena mungkin telah banyak mendapatkan barang yang kita pesan tidak sesuai dengan yang kita lihat pada gambar dan juga kualitasnya mungkin banyak hal lain yang mengurangi minat untuk berbelanja online.

Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
November 19, 2023, 10:27:28 AM
#34
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 18, 2023, 07:05:30 PM
#33
cukup miris sih melihat ada begitu banyak pedagang umkm yang menutup usaha mereka hanya karena kurangnya pembeli yang mereka dapatkan, namun melihat dari kondisi perekonomian sekarang ini maka wajar saja sih para pedagang umkm tidak mendapatkan pembeli.

hal ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah karena ada banyak perut yang harus di beri makan, tidak mungkin untuk membiarkan para pedagang umkm semakin banyak yang menutup usaha mereka, namun karena saat ini para pejabat lagi sibuk kampanye, urusan umkm jadi mereka lupakan.
kalau ane melihat ini bukan salah pemerintah, tapi UMKM nya sendiri yang mungkin kurang ide yang kreatif untuk menjalankan usahanya. Setidak mereka harus lebih berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Ada beberapa yang ane lihat di kota ane, UMKM melakukan metode yang lain dari biasanya dalam memarketing usahanya, seperti memakai boneka robot di depan tokonya untuk menarik perhatian anak kecil biar mampir beli es cream. Yang penting berinovasi, mereka harus bisa bersaing dengan pedagang online, tidak nyerah gitu saja sambil nyalahin pemerintah.
member
Activity: 454
Merit: 10
November 18, 2023, 06:02:18 PM
#32
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Memang ada benarnya juga sih gan, namun sepengetahuan ku dan rekan-rekan dilapangan itu disebabkan faktor U (uang)😁.
Jadi saya kira meskipun teknik seperti yang agan sebutkan itu rasanya kurang tepat.
Gini deh saya senggol dikit: jika si A punya banyak uang atau harta, harga berapa pun pasti dibeli bukan?
Nah jika sebaliknya bagaimana?
Yang jelas sih menurut ku bukan soal harga ya, melainkan soal mampu untuk beli atau tidak, kembali lagi ke Faktor U.
cukup miris sih melihat ada begitu banyak pedagang umkm yang menutup usaha mereka hanya karena kurangnya pembeli yang mereka dapatkan, namun melihat dari kondisi perekonomian sekarang ini maka wajar saja sih para pedagang umkm tidak mendapatkan pembeli.

hal ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah karena ada banyak perut yang harus di beri makan, tidak mungkin untuk membiarkan para pedagang umkm semakin banyak yang menutup usaha mereka, namun karena saat ini para pejabat lagi sibuk kampanye, urusan umkm jadi mereka lupakan.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
November 18, 2023, 02:55:43 AM
#31
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.

benar, dengan di tutupnya tiktok shop, yang mendapatkan untung besar adalah e commerce, para pembeli diarahkan oleh para pedagang ke toko online mereka yang ada di situs2 besar ecommerce, kemaren saya baca di situs berita, para pedagang tanah abang nuntun lagi agar ecommerce seperti shoppe - lazada - tokped di tutup, jujur saja saya ketawa membaca kabar ini, ini menunjukkan bahwa para pedagang tanah abang gak mau bertransformasi ke digital, mereka berharap kebiasaan beli orang orang harus tetap jadul, bagaimana pun ada jutaan warga indonesia yang merasakan manfaat dari ecommerce, maka itu tidak ada alasan kuat unutk pemerintah bisa menuruti lebih banyak keinginan pedagang tanah abang.
Sebenarnya sudah hampir  tiga tahun ini pedagang UMKM mengalami penurunan penjualan luar biasa, kehadiran online shope sangat terasa bagi pedagang di toko toko dan emperan kaki lima, karna secara kualitas produk online shope tidak jauh beda dengan harga di toko-toko, malahan hampir 50 persen harga murah beli online shope dengan kita beli di toko, semestinya pemerintah harus mengontrol sistem ini, kini aliran dana lebih banyak ke luar negeri dan pasar-pasar mulai kosong pembeli, kemarin dihebohkan tiktok shope walau tidak begitu lama akan tetapi itu makin memperparah lagi para pedagang toko jika sempat tidak di tutup maka sangat banyak pengangguran di Indonesia
member
Activity: 280
Merit: 22
WOITOKEN Play to Earn NFT Game
November 17, 2023, 12:14:26 PM
#30
Seandainya shopee, lazada, tokopedia, bukalapak semua ditutup, negara akan kehilangan pajak yang besar  Cheesy
Cheesy benar juga gan, tapi harus di garis bawahi yah.
Itu bukan kehilangan pajak yang besar, melainkan berkurangnya pajak yang besar, karena negara masih banyak aset pajak yang sulit untuk di hilangkan seperti pajak rokok (yang lumrah), itukan katanya pemasukan pajak yang besar juga.
Namun disisi lain pemerintah sudah berupaya meningkatkan perekonomian bagi umkm, hanya saja perlu waktu yang cukup lama untuk menstabilkan itu semua.
Jadi saya rasa pemerintah kita ada rasa tanggung jawab bagi masyarakat nya, bukan hanya untuk UMKM saja, melainkan untuk kita semua selaku masyarakat RI.
member
Activity: 111
Merit: 38
November 17, 2023, 10:39:07 AM
#29
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, ~cut~
Mungkin kaka ini ada benarnya juga, hanya saja untuk memasukkan produk-produk UMKM kedalam nya hal yang sangat sulit dilakukan, karena produk dalam negeri itu biasanya ngambil untung gede, pernah kah kita berpikir mengapa harga olshop itu pada murah meriah?
Pasti mereka ngambil untungnya dikit bukan, (yang penting laku terjual).
member
Activity: 250
Merit: 18
November 17, 2023, 02:44:09 AM
#28
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.

Betul banget bang,pastinya para tiktok shop akan mengalihkan penjualanya.
Karena para tiktok shop juga kan mereka gak semuanya yang udah benar-benar sukses,jadi menurut saya jika tidak dialihkan penjualannya bagaimana,karna merka juga punya banyak tanggung jawab,cari makan juga.
Kita doa kan saja yang terbaik untuk para pedagang umkm kita,mudah-mudahn penjualan nya makin laris manis,biar ekonominya pulih 100%,amin allahhummaamin 🤲
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 16, 2023, 10:57:14 PM
#27
Kedua, masih kerasa efek dari pandemi yang dulu (2020) juga mendorong perubahan gaya hidup di masayarakat.
Perubahan gaya hidup masyarakat akibat pandemi satu faktor kuat malesnya masyarakat belanja offline. Belum lagi macet dan adanya asap pembakaran hutan beberapa waktu lalu menjadi faktor penguat saat itu. Namun tidak semua, malah ane dulu yang hobinya belanja online sudah mulai berkurang saat ini, karena kurangnya mutu kualitas barang dan juga besarnya biaya pengiriman. Ane jarang belanja di shoope, ane itu suka belanja di toko hijau atau tokopedia, nah di masa pandemi, tokopedia ini selalu free ongkir, dan pengirimannya cuma 2 hari. Tapi sekarang si tokopedia ini narik ongkir berapa pun belanjaanya, dan juga ngirimnya lama, bisa 4-5 hari. beda dari sebelumnya, oleh karena itu ane sudah males belanja online sekarang, mending ane ke mall langsung.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 16, 2023, 09:04:55 PM
#26
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Memang ada benarnya juga sih gan, namun sepengetahuan ku dan rekan-rekan dilapangan itu disebabkan faktor U (uang)😁.
Jadi saya kira meskipun teknik seperti yang agan sebutkan itu rasanya kurang tepat.
Gini deh saya senggol dikit: jika si A punya banyak uang atau harta, harga berapa pun pasti dibeli bukan?
Nah jika sebaliknya bagaimana?
Yang jelas sih menurut ku bukan soal harga ya, melainkan soal mampu untuk beli atau tidak, kembali lagi ke Faktor U.
hero member
Activity: 1470
Merit: 502
November 16, 2023, 12:31:32 PM
#25
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, Saya sih hanya berpendapat bahwa kita tidak bisa membatasi ataupun menahan laju kemajuan tehnologi apalagi teknologi informasi yang terus berkembang saat ini.
Terlepas dari setuju atau tidak pada akhirnya kita harus mematuhi regulasi yang ada saat ini di Indonesia dan perizinan tiktok di Indonesia itu hanya menjadi platform media sosial bukan media untuk berjualan sehingga ketika memang ingin ada opsi lain seperti tiktokshop di adakan lagi maka memang pihak dari tiktok sendirilah yang harus membuat perizinan untuk menjadikan mereka sebagai media sosial sekaligus E-commerce. Tetapi sampai sekarang itu masih belum ada perkembangan walaupun beberapa rumor mengatakan bahwa tiktokshop akan dibuka kembali tetapi sampai saat ini masih belum ada pemberitaan lebih jauh.

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya pikir bukan gan. walaupun tiktok shop ditutup tapi masih ada platform lainnya, dan intinya sih zaman sekarang konsumen sudah pintar ya, kalau bisa dapat barang dengan kualitas sama atau lebih baik dengan harga lebih murah, kenapa tidak?

Lagipula yang namanya belanja offline itu gak efisien, buang-buang waktu, macet dijalan, panas, tawar-tawaran barang, ada jajan segala, zaman modern begini orang lebih mengedepankan efisiensi dan kepraktisan.
Saya pernah membaca bahwa ada beberapa pemberitaan bahwa pedagang di salah satu pasar meminta penutupan beberapa e-commerce lain setelah tiktokshop di tutup Cheesy Entah kenapa tetapi saya merasa cukup lucu dengan hal ini. Bukan berarti saya tidak menyukai membeli secara offline tetapi ketika berbicara dari segi konsumen memang kita mengharapkan sesuatu yang simple dan belanja online lebih efisien walaupun tidak semua tidak menggunakan hal itu tetapi untuk saya yang memang terlalu malas dalam mencari sesuatu ketika harus berkeliling dari ujung ke ujung toko maka memang lebih simple mencari di online shop yang tersedia sehingga memang dalam hal ini menurut saya daripada membatasi ruang untuk melakukan strategi perdagangan akan lebih baik para pedagang melakukan upgrade agar strategi pasarnya tidak monoton. Mungkin akan ada yang tidak setuju dengan pendapat saya ini tetapi pada akhirnya jika kita menahan inovasi dimana teknologi semakin maju maka memang akan lebih baik mengikuti arus dan menjadikan teknologi ini sebagai salah satu keuntungan kita karena pada akhirnya menutup diri dengan hal seperti ini hanya akan membuat diri kita semakin tertinggal dari zaman yang semakin maju.
sr. member
Activity: 957
Merit: 278
Vave.com - Crypto Casino
November 16, 2023, 11:52:57 AM
#24
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya pikir bukan gan. walaupun tiktok shop ditutup tapi masih ada platform lainnya, dan intinya sih zaman sekarang konsumen sudah pintar ya, kalau bisa dapat barang dengan kualitas sama atau lebih baik dengan harga lebih murah, kenapa tidak?

Lagipula yang namanya belanja offline itu gak efisien, buang-buang waktu, macet dijalan, panas, tawar-tawaran barang, ada jajan segala, zaman modern begini orang lebih mengedepankan efisiensi dan kepraktisan.
member
Activity: 267
Merit: 42
November 16, 2023, 06:16:43 AM
#23
Mungkin kalau sudah ikutin aturan main yang sudah ada sekarang, TikTok shop sama aja jadinya kek tokped, shopee, dsb. Ane yakin harga juga nanti beda-beda tipis aja ga kayak kemaren-kemaren karena harus bayar pajak bos.

Betul banget tuh mas,saya setuju.
Pasti nya nanti jika tiktok shop ada lagi pasti harga dan ongkosnya akan di perhitungkn lagi,seperti lazada makin sini makin sini ongkirnya makin mahal.
full member
Activity: 1119
Merit: 206
Next Generation Web3 Casino
November 16, 2023, 05:43:56 AM
#22
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, Saya sih hanya berpendapat bahwa kita tidak bisa membatasi ataupun menahan laju kemajuan tehnologi apalagi teknologi informasi yang terus berkembang saat ini.
newbie
Activity: 75
Merit: 0
November 16, 2023, 02:53:54 AM
#21
Ini mungkin lanjutan atau efek domino dari dari utas yang dibuat oleh mas mu_enrico yang berjudul [Diskusi] Dagangan Sepi, PKL & Penjual Makanan Curhat di Medsos dimana memang banyak sekali para pedagang yang mengeluhkan dagangan mereka yang sepi pembeli bahkan di beberapa tempat seperti pasar tanah abang yang sepi dengan pembeli dan banyak sekali para pedagang mengeluhkan hal itu yang membuat beberapa penyalahan sebagai alasan mereka tidak mendapatkan pembeli seperti menyalahkan beberapa online shop terutama tiktok shop yang dianggap merebut pasar mereka dengan cara yang berbeda sehingga para pedagang online mendapatkan dampak karena konsumen mereka lebih suka berbelanja dirumah dan tidak ingin pergi ke pasar untuk berbelanja.

Sejalan dengan beberapa hal yang terjadi membuat pemerintah melakukan beberapa regulasi baru dengan mencabut izin dari tiktok shop sehingga mereka tidak bisa kembali berjualan di tiktok shop dengan regulasi mereka Permendag Nomor 31 Tahun 2023 yang merupakan Revisi Permendag 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik PMSE.
Selengkapnya mungkin bisa dilihat disini

Saat ini tiktok shop sudah resmi di tutup pada tanggal 4 Oktober 2023 (2 hari lalu) sesuai dengan statement yang dikatakan tiktok indonesia.
"Kami tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di dalam TikTok Shop Indonesia, efektif per tanggal 4 Oktober, pukul 17.00 WIB," tulis TikTok Indonesia yang dikutip dari newsroom.tiktok.com

Meskipun begitu tetap untuk beberapa penjual yang sedang dalam proses penjualan (bersiap untuk mengirim) mereka masih harus menyelesaikan itu sebagai bentuk tanggung jawab mereka kepada pelanggan yang telah membeli di toko mereka ketika tiktok shop masih dibuka serta memang ada beberapa opsi lain yang ditawarkan kepada mereka yang terlanjur melakukan (berjualan) di tiktok shop mereka masih bisa melakukan live dan berjualan tetapi memang semakin ribet karena jika memang ingin check out harus di arahkan dulu ke E-Commerce lain yang sudah memiliki izin atau mungkin dalam hal ini Tiktok juga masih bisa memasukan opsi dalam berjualan atau sebagai e-commerce dengan catatan mereka harus mengurus perizinan dulu kepada di Kementerian Perdagangan karena sebelumnya tiktok hanya diberi perizinan sebagai media sosial bukan sebagai e-commerce dari Kementerian Informasi dan Telematika.

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?

Ada dua alasan nih bang kalau menurut saya. Pertama, terkait efek domino yang kamu sebutkan dan juga dari posts di medsos yang mengeluhkan penurunan transaksi karena munculnya platform e-commerce seperti TikShop TikTok, penutupan TokShop TikTok mungkin bisa memberi suatu dampak. Tapi ndak bisa juga dijadikan alasan. Perlu disadari bahwa pada dasarnya konsumen memiliki kebebasan memilih di mana melakukan pembelian mereka. Kenaikan tren belanja online tidak hanya karena kemudahan yang ditawarkan, tetapi juga memang situasi pandemi yang mengharuskan banyak orang berbelanja dari rumah. Pasti nanti akan ada app mobile versi TokShop TikTok, saya dengar isu nya seperti itu, tapi belum ada kepastian.

Kedua, masih kerasa efek dari pandemi yang dulu (2020) juga mendorong perubahan gaya hidup di masayarakat. Banyak orang yang memilih untuk tidak keluar rumah dan membatasi aktivitas di tempat umum, termasuk berbelanja, jadi tidak serta merta masalah tiktokshop dan sejenisnya. Jadi, di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti seperti saat ini, banyak orang yang memutuskan untuk menahan pengeluaran dan lebih fokus pada kebutuhan pokok.
newbie
Activity: 2
Merit: 0
November 13, 2023, 11:15:15 AM
#20
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Iya bang saya setuju, karena di kondisi sekarang ini kayanya harus memanfaatkan fasilitas yang ada,
 ya.. seperti abang bilang, intinya kita harus benar-benar menguasai penjualan secara online.
member
Activity: 108
Merit: 11
November 08, 2023, 06:49:11 AM
#19
Saya di sini ingin berbicara tentang beberapa keluhan umum yang sering dialami oleh pedagang UMKM. UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian, tetapi mereka juga menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi usaha mereka. Berikut adalah beberapa keluhan yang sering diungkapkan,sering Kesulitan dalam mendapatkan akses untuk sumber pendanaan yang terjangkau untuk mengembangkan atau menjalankan usahanya.tak cuma itu beban regulasi dan birokrasi yang kompleks dapat menghambat pertumbuhan UMKM dan menghabiskan banyak waktu dan sumber daya.
Persaingan yang Ketat juga sering menjadi sumber masalah  bagi UMKM,Saat bersaing dengan perusahaan besar dan e-commerce, UMKM sering kali merasa sulit untuk bersaing dalam hal harga dan visibilitas. Tak cuma itu masalah lainnya juga yaitu Kesulitan dalam memasarkan dan mempromosikan produk atau layanan mereka, terutama di era digital yang semakin kompleks.
Dan juga kurangnya pelatihan dan keahlian khusus dalam manajemen usaha, pemasaran, atau teknologi.dan tak cuma itu ketidakpastian ekonomi dan perubahan iklim bisnis dapat memengaruhi stabilitas usaha UMKM.
member
Activity: 250
Merit: 18
November 05, 2023, 10:19:01 AM
#18
Banyak hal terkait keluh kesah UMKM, apalagi pemasaran sekarang banyak kendala, bisa jadi karna pesaing banyak dan harga jual tak sesuai modal, itu juga bisa jadi kendala pelaku usaha UMKM.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
November 03, 2023, 11:46:07 AM
#17

Dalam hal ini pemerintah mempunyai peran penting selaku pemegang mandat kebijakan, jika dibiarkan larut maka angka kemiskinan di republik ini semakin meningkat. kurangnya pembelik yang dikeluhkan masyarakat selainya banyaknya jasa online juga di pengaruhi mata pencaharian masyarakat berkurang, dan banyaknya pekerja asing ilegal yang masuk ke Indonesia, juga faktor kebutuhan pangan makin hari makin meningkat,, saat ini ada para pengusaha pemula yang baru gerak terpaksa menutup usahanya akibat lemahnya daya beli,,semoga awal tahun 2024 semua teratasi.
Minim pembeli offline tapi naik pembeli online tidak mengindikasikan lemahnya daya beli, tapi pergeseran kebiasaan beli masyarakat. Jika pelaku UMKM penjual jajanan pinggir jalan mengalami penurunan pembeli, ini bisa karena faktor lokasi yang mungkin sulit untuk diukur apakah bisa dijadikan acuan daya beli rendah atau memang masyarakat yang kurang cocok dengan produknya. Saya pikir, bisnis online itu diperlukan untuk dijajaki oleh UMKM yang sebelumnya menolak untuk go-online. Jika memang enggan online, mereka harus merekrut tim sales agar bisa menjangkau pelanggan. Tapi, balik lagi, kebiasaan belanja online itu sudah menjadi bagian konsumtif masyarakat Indonesia, jadi menolak go-online sama dengan membatasi potensi untuk bisnis mereka sendiri.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
November 03, 2023, 05:25:59 AM
#16
Akhirnya, per 4 Oktober 2023 TokTokshop resmi ditutup operasi penjualan mereka dan saat ini TikTok hanya memiliki nilai sebagai akun konten sosial media saja bukan lagi platform e comercy jual beli. Namun hampir memasuki satu minggu penutupan TikTokshop saat ini muncul kembali permasalahan baru dari pihak yang lain, sebelumnya banyak pedagang kaki lima hingga UMKM mengeluhkan mereka mengalami penurunan daya beli akibat kalah saingan harga dengan barang yang ada di TikToshop kini muncul masalah baru yaitu kurir dari beberapa ekpedisi.

Mereke mengeluh karena saat ini mengalami penurunan paket yang harus dikirimkan setiap harinya, bahkan cerita dari kurir langganan di salah satu ekpekdisi J&T sejak TikTokshop ditutup pengiriman paket mereka berkurang lebih dari 50%.

Mudah2an kedepan ada solusi dan tidak menguntungkan satu pihak saja dengan ditutupnya TikTokshop.
Dalam hal ini pemerintah mempunyai peran penting selaku pemegang mandat kebijakan, jika dibiarkan larut maka angka kemiskinan di republik ini semakin meningkat. kurangnya pembelik yang dikeluhkan masyarakat selainya banyaknya jasa online juga di pengaruhi mata pencaharian masyarakat berkurang, dan banyaknya pekerja asing ilegal yang masuk ke Indonesia, juga faktor kebutuhan pangan makin hari makin meningkat,, saat ini ada para pengusaha pemula yang baru gerak terpaksa menutup usahanya akibat lemahnya daya beli,,semoga awal tahun 2024 semua teratasi.
full member
Activity: 548
Merit: 168
Play Bitcoin PVP Prediction Game
October 14, 2023, 01:02:45 PM
#15
Jika di lihat dengan seksama, alasan utama tiktok shop ditutup oleh pemerintah itu bukan karena toko offline sepi atau karena keluh kesah pedangang offline tapi karena izin tiktok shop sebagai e commerce itu tidak ada.

Selama ini tiktok itu izinnya hanya sebagai media sosial tapi prakteknya malah digabung sama e commerce tentunya pemerintah tidak mau dong. Akhirnya tiktokshop tidak terkena regulasi yang sama seperti shopee, tokped dll. Yang mana salah satu regulasinya itu setiap e commerce presentase produk lokal harus lebih banyak daripada produk luar.

Nah tiktok tidak ada itu karena izinnya sebagai media sosial doang saja, apalagi ada indikasi tiktok mengendalikan algoritma dan memprioritaskan produk dari china untuk dinaikkan, akhirnya produk lokal selalu kalah, karena sebagai yang punya platform tiktok bisa aja dengan mudah memilih produk mana yang akan mereka naikkan dan hal ini bisa menyebabkan monopoli pasar. Apalagi balik ke tadi tiktok tidak terkena regulasi sebagai e-commerce, makin leluasa lah tiktok ini untuk memainkan produk mereka yang mereka inginkan.

Namun, sayangnya dalam hal ini tidak disebut oleh pemerintah, yang disebut cuma masalah toko offline sepi makanya banyak yang protes sana sini, padahal masalahnya tidak sesederhana itu. Saya pribadi kebijakan pemerintah menutup Tiktok shop setuju.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
October 11, 2023, 07:09:41 AM
#14
Jujur saja, alasan UMKM merasa semakin sepi penjualan karena tiktok itu bukan alasan sih sebenarnya. Tapi mereka yang tidak mau beranjak dari pergeseran yang terjadi. Dalam 10 tahun terakhir, pola customer dalam melakukan pembelian itu sudah berubah. Sedangkan pedagang tidak mengikuti perubahan tersebut. Mereka bukan memanfaatkan fasilitas yang ada tapi menganggapnya sebagai ancaman. Banyak UMKM yang sukses di tiktokshop, mengapa mereka tidak mencobanya? Apakah gadget menjadi alasan? Tentu tidak menurut saya. Dari puluhan pedagang tanah abang, saya yakin mereka punya gadget yang mendukung untuk daftar tiktok dan berjualan. apakah followers jadi alasan? saya pikir bukan juga alasan, karena followers bisa beli dengan murah untuk mengaktifkan fitur live. setidaknya modal dulu dikit dan konsisten, pasti menemukan jalan.

Sekarang, tiktok shop sudah ditutup, mereka mungkin sudah senang dengan kemenangan ini, tapi tahu kan kebiasaan orang Indonesia?



https://bisnis.tempo.co/read/1782366/viral-pedagang-tanah-abang-minta-shopee-dan-lazada-ditutup-usai-tiktok-shop-netizen-ngelunjak

Seandainya shopee, lazada, tokopedia, bukalapak semua ditutup, negara akan kehilangan pajak yang besar  Cheesy
sr. member
Activity: 2338
Merit: 365
October 10, 2023, 01:07:42 PM
#13
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.

benar, dengan di tutupnya tiktok shop, yang mendapatkan untung besar adalah e commerce, para pembeli diarahkan oleh para pedagang ke toko online mereka yang ada di situs2 besar ecommerce, kemaren saya baca di situs berita, para pedagang tanah abang nuntun lagi agar ecommerce seperti shoppe - lazada - tokped di tutup, jujur saja saya ketawa membaca kabar ini, ini menunjukkan bahwa para pedagang tanah abang gak mau bertransformasi ke digital, mereka berharap kebiasaan beli orang orang harus tetap jadul, bagaimana pun ada jutaan warga indonesia yang merasakan manfaat dari ecommerce, maka itu tidak ada alasan kuat unutk pemerintah bisa menuruti lebih banyak keinginan pedagang tanah abang.
hero member
Activity: 1470
Merit: 502
October 10, 2023, 06:56:11 AM
#12
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Tapi dalam hal ini saya rasa tidak akan menjawab kepuasaan dari pengguna e-commerce terutama para pedagang UMKM yang berada di tiktok.
Meskipun memang terkadang untuk Tiktok ini saya juga tidak terlalu suka melihat banyak yang disalah gunakan untuk beberapa penjual seperti beberapa artis yang beralih jualan atau mereka yang melakukan live yang terkadan kurang baik tetapi di kondisi lain tentu saja ini juga membantu mereka para pedagang UMKM yang menjajakan dagangnya di live karena dengan hilangnya tiktok shop secara tidak langsung mereka harus mencoba strategi baru dengan offline yang justru ini tidak akan menjangkau pelanggan mereka yang jauh.

Jadi jika saya melihat akan hal itu, bahwa mungkin saja jika pihak TikTok mengurus perizinan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ada di Indonesia, TikTok Shop akan hadir kembali sebagai platform e-commerce. Jadi saya melihat dan berkesimpulan bahwa ditutupnya TikTok Shop murni karena perizinan yang tidak mereka kantongi.
Tergantung dari pihak titktok nya sekarang apakah mereka akan mengurus perizinan untuk menjadi sebuah e-commerce (tidak hanya sebagai media sosial saja) atau tidak karena sampai sekarang masih belum ada pemberitaan lebih jauh tentang hal ini sekalipun ada beberapa rumor pemberitaan yang mengatakan bahwa tiktok shop akan dibuka kembali di november nanti tetapi itu masih belum bisa dijadikan sebuah pemberitaan yang valid karena tiktok juga masih belum memberikan konfirmasi lebih jauh mengenai hal ini.

Mungkin kalau sudah ikutin aturan main yang sudah ada sekarang, TikTok shop sama aja jadinya kek tokped, shopee, dsb. Ane yakin harga juga nanti beda-beda tipis aja ga kayak kemaren-kemaren karena harus bayar pajak bos.

Ga tau nih TikTok mau ngikutin aturan engga karena ada syarat pemisahan sosmed dengan marketplace, ga boleh digabung.

Tapi gan sebenarnya mungkin bisa saja ini dijadikan media sosial + marketplace karena pada akhirnya ini mungkin sistemnya sama dengan facebook (meta) saat ini walaupun skema penjualan nya sedikit berbeda. Disisi lain tentang masalah video saat ini sepertinya Shopee juga telah melakukan inovasi yang sama dengan menyimpan video di dashboard mereka yang dipergunakan seolah-olah itu sebagai media sosial khusus penggunanya.


Bagaimana ya, modernisasi itu ga bisa dilawan. Agak kurang tepat juga ngelarang jualan live streaming karena pasar sepi. Banyak orang yang menggantungkan diri dari jualan di media sosial, mulai dari host sampai kurir paket.
Tahun 2022, perdagangan e-commerce itu nilainya 476 Triliyun, dari 3,49 Miliyar transaksi. https://dataindonesia.id/digital/detail/transaksi-ecommerce-ri-tak-capai-target-pada-2022


Pola pikir untuk orang-orang di negara kita tidak seperti itu gan Cheesy sekalipun yang anda katakan memang benar karena modernisasi tidak bisa dilawan tetapi ketika ada sebuah pihak yang dianggap mempersempit atau menyulitkan mata pencaharian hal itu akan dianggap sebagai sebuah kesalahan Cheesy Ingat dulu bagaimana intimidasi, kerusuhan dan demo besar yang dilakukan para ojek pengkolan ketika ada Ojol di Indonesia? hal ini juga akan sama ketika pedagang offline yang sekarang mencoba melakukan tindakan yang hampir serupa kepada pedagang online.
jr. member
Activity: 31
Merit: 14
October 09, 2023, 06:40:33 PM
#11
Mungkin kalau sudah ikutin aturan main yang sudah ada sekarang, TikTok shop sama aja jadinya kek tokped, shopee, dsb. Ane yakin harga juga nanti beda-beda tipis aja ga kayak kemaren-kemaren karena harus bayar pajak bos.

Ga tau nih TikTok mau ngikutin aturan engga karena ada syarat pemisahan sosmed dengan marketplace, ga boleh digabung.
Memungkinkan memang seperti itu tetapi karena pada awalnya fokus tiktok hanya kepada media sosial jadi mungkin mereka hanya meminta izin untuk hal itu tidak untuk e-commerce tetapi dengan perkembangan tiktok di Indonesia yang sebenarnya cukup besar bahkan dalam beberapa pemberitaan bahwa tiktok adalah aplikasi paling favorit saat ini sehingga mereka mencoba melebarkan sayapnya kepada e-commerce walaupun memang hal ini menyalahi aturan.
Saat ini ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa tiktok akan di buka lagi di November yang membuat media sosial heboh hanya saja untuk masalah ini belum terbukti kebenarannya karena memang ini hanya bermula dari sebuah website yang belum jelas sumber nya darimana selain itu Tiktok juga belum mengumumkan apapun tentang hal ini.
muncul rumor jika TikTok Shop akan kembali dibuka pada 10 November 2023 mendatang yang membuat para seller TikTok heboh di media sosial. Akan tetapi setelah Bisnis melakukan penelurusan, kabar tersebut datang dari sebuah website yang tidak bisa dijadikan sebagai rujukan.

Quote
Anyway, terkait UMKM yang menjerit kalau yang di trit ane keknya bukan gegara TikTok deh, soalnya kebanyakan pedagang jajanan kuliner.
Sebenarnya saya rasa ini ada sedikit keterkaitan sekalipun poin yang anda utamakan di utas anda adalah jajanan atau kuliner tetapi tidak sedikit yang mengeluhkan tentang pakaian atau toko-toko offline yang bersifat sekunder. Saya pernah membaca beberapa pemberitaan tentang para penjual di sebuah pasar yang mengeluh tentang tiktok karena dagangan mereka tidak laku mengingat habit masyarakat di indonesia mulai menyukai membeli secara online daripada offline.
Sekarang setelah Tiktok di hapus saat ini ada lagi pemberitaan dimana para pedagang di pasar yang sama seperti sebelumnya meminta pemerintah menutup semua aplikasi e-commerce, Saya sebenarnya ingin mengatakan banyak hal tetapi ah sudahlah Grin
https://www.ayobandung.com/umum/7910450310/tiktok-shop-berakhir-kini-pedagang-tanah-abang-kembali-minta-pemerintah-tutup-semua-aplikasi-belanja-online
hero member
Activity: 1190
Merit: 599
October 09, 2023, 01:48:26 PM
#10
Akhirnya, per 4 Oktober 2023 TokTokshop resmi ditutup operasi penjualan mereka dan saat ini TikTok hanya memiliki nilai sebagai akun konten sosial media saja bukan lagi platform e comercy jual beli. Namun hampir memasuki satu minggu penutupan TikTokshop saat ini muncul kembali permasalahan baru dari pihak yang lain, sebelumnya banyak pedagang kaki lima hingga UMKM mengeluhkan mereka mengalami penurunan daya beli akibat kalah saingan harga dengan barang yang ada di TikToshop kini muncul masalah baru yaitu kurir dari beberapa ekpedisi.

Mereke mengeluh karena saat ini mengalami penurunan paket yang harus dikirimkan setiap harinya, bahkan cerita dari kurir langganan di salah satu ekpekdisi J&T sejak TikTokshop ditutup pengiriman paket mereka berkurang lebih dari 50%.

Mudah2an kedepan ada solusi dan tidak menguntungkan satu pihak saja dengan ditutupnya TikTokshop.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
October 08, 2023, 10:01:59 PM
#9
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Menurutku tidak, karena permasalahan besar di sini bukan karena tiktok shop, tapi karena masivenya penjualan online di toko-toko seperti tokopedia, shoope, bukalapak, lazada, dll. Jadi efek ini baru dirasakan sekarang yang sebenarnya sudah cukup lama, dan niscaya akan terjadi seperti sekarang. Cara satu-satunya ya pedagang offline tersebut harus segera belajar cara berjualan online, tidak ada cara lain selain itu, karena bagaimana pun juga perkembangan zaman sudah sangat pesat, tertinggal sedikit saja, bisa tidak akan mampu untuk mengikutinya lagi.

Aku pernah tekankan ini kepada kawanku (orang padang) di tahun 2016, tapi dia ngeyel kalau berjualan offline itu masih menguntungkan, tapi sekarang dia sudah gulung tikar karena tidak mau mendengar perkataan ku tempo hari (untuk mulai belajar berjualan online di olshop), dia sama sekali tidak mengerti internet, padahal dia punya gadget cukup canggih saat itu.

ya kurang lebih sama seperti saat ini, seperti penggunaan Qrish atau e-wallet, mungkin sekarang ini belum begitu banyak, tapi atas perkembangan zaman yang begitu pesat (jika ada yng belum paham sama sekali penggunaannya, niscaya akan tertinggal dan jauh dari perkembangan), ke depan pasti toko-toko offline akan menerapkan itu untuk pembayarannya, tidak ada lagi uang cash, semua online dan saat itulah crypto menjadi dewa-nya mata uang.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
October 07, 2023, 12:03:50 PM
#8
Setiap inovasi baru pasti mengalami kontroversial, seperti halnya industri-industri yang terdisrupsi akibat perkembangan jaman dengan teknologi terbaru dengan kemudahan terbaru dan dengan peluang  terbaru bagi setiap orang, adanya tiktok shop merupakan inovasi terkini yang sangat potensial dan berkembang pesat untuk bagaimna seorang produsen memperkenalkan barangnya dengan jelas di kontennya pada saat live stream mereka spill produk dengan lengkap, beda dengan e-comerce yang lain yang hanya menunjukan barang.

Ini sama seperti ojek pengkolan dengan gojek, angkutan umum dengan drab, telpon rumah dengan telpon genggam, dan hal ini merupakan sebuah perkembangan yang tidak bisa di hindarkan.

Sebenernya saya cukup kecewa mengapa di tutup begitu saja, harusnya hanya mengubah regulasinya, banyak dari keluhan adalah karena harganya murah dan barang yang di perjual belikan merupakan barang import dari Tiongkok, sehingga membuat UMKM terbunuh karena tidak siap dengan persaingan harga.
Saya pikir jika masalahnya perihal harga dan barang tentunya pemerintah menutup akses segala barang dari luar untuk di perdagangkan dan mengutamakan barang lokal.

Dan juga apa yang di gunakan oleh Pemrintah seperti pakaian dan lain semacamnya mendahulukan pakaian yang merupakan barang lokal bukan barang import seperti baju, sepatu, dan lainnya, pemerintah juga harus ikut andil untuk mengiklankan produk lokal.
member
Activity: 89
Merit: 38
October 07, 2023, 09:11:11 AM
#7
tiktok shop yang dianggap merebut pasar mereka dengan cara yang berbeda sehingga para pedagang online mendapatkan dampak karena konsumen mereka lebih suka berbelanja dirumah dan tidak ingin pergi ke pasar untuk berbelanja.

tiktok hanya diberi perizinan sebagai media sosial bukan sebagai e-commerce dari Kementerian Informasi dan Telematika.

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?

Bagaimana ya, modernisasi itu ga bisa dilawan. Agak kurang tepat juga ngelarang jualan live streaming karena pasar sepi. Banyak orang yang menggantungkan diri dari jualan di media sosial, mulai dari host sampai kurir paket.
Tahun 2022, perdagangan e-commerce itu nilainya 476 Triliyun, dari 3,49 Miliyar transaksi. https://dataindonesia.id/digital/detail/transaksi-ecommerce-ri-tak-capai-target-pada-2022

Justru yang saya lihat , Musuh sebenarnya itu produk impor. Daster yang beredar aja kebanyakan produksi Tiongkok, kita bisa beli casing hp via marketplace langsung dari Tiongkok. Produsen dalam negeri gigit jari. Kalau peraturannya diperketat, pedagangnya di kasih insentif, dan pasarnya dipromoin terus menerus Akan sangat membantu.

Iya mungkin izin nya media sosial bukan marketplace. Kenapa selama ini di diamkan saja, sampai kebentuk ekosistem?  tempat banyak orang cari nafkah. Atau ada artis/selebgram sekali jualan Miliyaran, terus dipukul rata. Yang pedagang-pedagang online kecil ini nangis juga. Mereka ga ada modal untuk sewa toko dan bayar karyawan, mereka hanya bisa manfaatin jualan online buat kasih makan keluarganya.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
October 07, 2023, 08:40:37 AM
#6
Pada saat ini beberapa orang-orang sedang menangis karena mereka harus kehilangan mata pencahariannya yaitu dengan berjualan di "Tik Tok Shop" dan pada waktu yang sama juga beberapa orang menjerit karena mereka selaku pelaku UMKM yang berjualan di "pasar konkrit" harus merasakan dampak dari perkembanagan jaman dengan banyaknya "pasar abstrak", maka mereka yang berjualan di "pasar konkrit" mau tidak mau harus rela kehilangan pelanggan setianya yang mebuat dagangannya menjadi sepi pembeli.

Namun disisi lain terkait daripada sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan memberhentikan  fitur marketplace yang ada pada APK Tik Tok. Memang ini adalah sebuah langkah yang harus diambil oleh pemerintah yang walaupun disisi lain hal ini mamberikan mafaat, namun disisi lain juga kehadiran Tik Tok shop ini sangatlah merugikan negara karena tidak ada sumbangan pajak yang diperoleh dari aktivitas perdagangan tersebut.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
October 07, 2023, 02:32:53 AM
#5
Mungkin kalau sudah ikutin aturan main yang sudah ada sekarang, TikTok shop sama aja jadinya kek tokped, shopee, dsb. Ane yakin harga juga nanti beda-beda tipis aja ga kayak kemaren-kemaren karena harus bayar pajak bos.

Ga tau nih TikTok mau ngikutin aturan engga karena ada syarat pemisahan sosmed dengan marketplace, ga boleh digabung.

Anyway, terkait UMKM yang menjerit kalau yang di trit ane keknya bukan gegara TikTok deh, soalnya kebanyakan pedagang jajanan kuliner.
hero member
Activity: 1694
Merit: 691
Vave.com - Crypto Casino
October 06, 2023, 04:14:00 PM
#4
Pro dan kontra terkait pemberhentian fitur TikTok Shop saat ini sedang menjadi bahan perbincangan hangat, baik dalam dunia selebriti mauapun dimasyarakat karena banyak sekali dari kalangan artis dan masyarakat yang berjualan dan menggantungkan hidupnya disana.

Namun sungguh sangat di sayangkan, yang dimana ini adalah sebuah kecerobohan pihak tiktok, karena seharusnya pihak tiktok itu mengurus-ngurus dulu prihal administrasi dan perizinan kepada pemerintah sebelum mereka mengeluarkan fitur "Shop" dalam apalikasinya. Dan disisi lain ini juga sebuah bentuk keteledoran pemerintah termasuk Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ( Teten Masduki ) karena membiarkan permasalahan ini berlarut-larut karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa fitur "Shop" ini sudah ada sejak lama dalam aplikasi tiktok. Maka wajar jika hal ini menjadi Pro dan Kontra antara masyarakat dan pemerintah karena hal ini sudah terlanjur banyak sekali orang yang berjualan disana dan tidak sedikit pula sebagian dari mereka itu menggantungkan nasibnya disana. Coba saja jika pemerintah itu lebih sigak dan mengeluarkan kebijkan ini dari jauh-jauh hari, mungkin permasalahannya tidak akan serumit ini dan tidak akan mendapat sebuah penolakan dari masyarakat atas sebuah kebijakan yang pemerintah keluarkan.
newbie
Activity: 26
Merit: 14
October 06, 2023, 06:55:01 AM
#3
Namun saya juga membaca beberapa alasan kenapa TikTok Shop tidak akan beroperasi lagi di Indonesia salah satunya adalah mereka tidak memiliki izin sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia mengenai e-commerce.
Mengutip  dari detik.com
Quote
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengatakan TikTok Shop tidak memiliki izin berdagang bagi e-commerce. Ia mengungkapkan TikTok Shop hanya memiliki izin Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (KP3A).
"Saat ini izin TikTok Shop hanya sebagai KP3A yang tidak boleh berdagang,"
https://www.detik.com/jatim/bisnis/d-6966407/terungkap-alasan-tiktok-shop-ditutup

Jadi jika saya melihat akan hal itu, bahwa mungkin saja jika pihak TikTok mengurus perizinan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ada di Indonesia, TikTok Shop akan hadir kembali sebagai platform e-commerce. Jadi saya melihat dan berkesimpulan bahwa ditutupnya TikTok Shop murni karena perizinan yang tidak mereka kantongi.
sr. member
Activity: 1512
Merit: 397
PredX - AI-Powered Prediction Market
October 06, 2023, 04:49:57 AM
#2
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
hero member
Activity: 1470
Merit: 502
October 06, 2023, 12:31:18 AM
#1
Ini mungkin lanjutan atau efek domino dari dari utas yang dibuat oleh mas mu_enrico yang berjudul [Diskusi] Dagangan Sepi, PKL & Penjual Makanan Curhat di Medsos dimana memang banyak sekali para pedagang yang mengeluhkan dagangan mereka yang sepi pembeli bahkan di beberapa tempat seperti pasar tanah abang yang sepi dengan pembeli dan banyak sekali para pedagang mengeluhkan hal itu yang membuat beberapa penyalahan sebagai alasan mereka tidak mendapatkan pembeli seperti menyalahkan beberapa online shop terutama tiktok shop yang dianggap merebut pasar mereka dengan cara yang berbeda sehingga para pedagang online mendapatkan dampak karena konsumen mereka lebih suka berbelanja dirumah dan tidak ingin pergi ke pasar untuk berbelanja.

Sejalan dengan beberapa hal yang terjadi membuat pemerintah melakukan beberapa regulasi baru dengan mencabut izin dari tiktok shop sehingga mereka tidak bisa kembali berjualan di tiktok shop dengan regulasi mereka Permendag Nomor 31 Tahun 2023 yang merupakan Revisi Permendag 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik PMSE.
Selengkapnya mungkin bisa dilihat disini

Saat ini tiktok shop sudah resmi di tutup pada tanggal 4 Oktober 2023 (2 hari lalu) sesuai dengan statement yang dikatakan tiktok indonesia.
"Kami tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di dalam TikTok Shop Indonesia, efektif per tanggal 4 Oktober, pukul 17.00 WIB," tulis TikTok Indonesia yang dikutip dari newsroom.tiktok.com

Meskipun begitu tetap untuk beberapa penjual yang sedang dalam proses penjualan (bersiap untuk mengirim) mereka masih harus menyelesaikan itu sebagai bentuk tanggung jawab mereka kepada pelanggan yang telah membeli di toko mereka ketika tiktok shop masih dibuka serta memang ada beberapa opsi lain yang ditawarkan kepada mereka yang terlanjur melakukan (berjualan) di tiktok shop mereka masih bisa melakukan live dan berjualan tetapi memang semakin ribet karena jika memang ingin check out harus di arahkan dulu ke E-Commerce lain yang sudah memiliki izin atau mungkin dalam hal ini Tiktok juga masih bisa memasukan opsi dalam berjualan atau sebagai e-commerce dengan catatan mereka harus mengurus perizinan dulu kepada di Kementerian Perdagangan karena sebelumnya tiktok hanya diberi perizinan sebagai media sosial bukan sebagai e-commerce dari Kementerian Informasi dan Telematika.

Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Jump to: