Sepertinya ada bersih-bersih musuh (Partai Nasdem) yang ada di pemerintahan, Setelah Johnny G. Plate, kini (SYL) Syahrul Yasin Limpo (mantan menteri pertanian) yang dulunya Gubernur 2 periode Sulawesi Selatan 2008-2018 (asal Golkar), Kini SYL yang pindah ke Nasdem jadi target juga karena partainya (nasdem) mencalonkan Anis yang merupakan anti thesis dari Jokowi,
seperti itukah narasinya?.
Kalau ane lihat, memang tampak seperti itu, tapi kalau yang namanya hukum pasti tegak lurus tanpa ada politisasi dari semua pihak. Memang, ini penuh dengan segala kontroversi, tapi banyak yang melihat dengan jelas kalau garis hukum ini hanya berfokus kepada partai yang melenceng dari pemerintahan.
Mari kita lihat hitung-hitungan menteri di kabinet Jokowi yang partainya mendukung Anis,
di Nasdem sisa 1 lagi yaitu Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya.
di PKB, masih komplit, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
PKS, oposisi, tanpa kader di pemerintahan (proposal mereka ditolak untuk masuk pemerintahan dulu)
Sebenarnya, kedua partai di atas itu partai pertama pendukung Jokowi nyampres setelah PDIP, sehingga porsi menteri mereka (Nasdem dan PKB) banyak. Akan tetapi, karena sekarang mereka berdua melenceng dari garis kebijakan, ada bau-baunya akan ada reshufle gede kedepannya.
Mungkin saja, soalnya Jokowi sedang mencari Calon Presiden yang mau melanjutkan pembangunan yang dia bangun sekarang, Calonnya ada 2 yaitu, Prabowo dan Ganjar, kalau partai di kabinet mendukung kedua calon ini, mereka aman, sedangkan jika partai ada yang mendukung Anti thesis dia (Anis), di reshufle, begitu narasinya.
Jadi, kalau kedepan ane jarang ngepost lagi di sini, artinya ane ditunjuk Jokowi jadi menteri yang menggantikan mereka yang membelot.