Semua kebutuhan ekonomi seseorang berbeda - beda, maka dari itu kalo @OP menanyakan hal seperti ini bakal dapet jawaban yang bervariasi setiap. Ane sendiri mempunyai beberapa manajemen keuangan dalam pengeluaran apabila memang ingin melakukan nge-spent uang yang ane hasilkan. Agan sendiri belum sharing/menjelaskan mengenai penghasilan yang agan dapatkan setiap bulannya, kebutuhan biologis yang agan perlukan, dll. Ane bakal coba sharing mengenai system manajemen keuangan ane :
[1] Pengeluaran dalam membeli barang- Mengetahui harga barang yang dibeli terlebih dahulu
- Jangan melakukan spent (pengeluaran) melebihi 30% dari tabungan yang dimiliki
- Coba untuk menabung lebih dari harga barang yang mau dibeli, contoh harga barang Rp.500.000 disini agan harus bisa mengumpulkan Rp.1.000.000.
- Coba untuk bersabar dalam menabung, sebisa mungkin hindari yang namanya "Kredits" hal ini gak berlaku kalau memang urgent untuk mendapatkan penghasilan. Contohnya mungkin mau coba jadi ojol gak punya motor yah kalau ini memang kredits sesuai kebutuhan karena barang yang dikreditkan digunakan untuk penghasilan lain cerita kalau buat kebutuhan pribadi.
- Kalau memang sudah mencoba mengumpulkan uang buat ngebeli barang yang dipengen cuman gegara keperluaan pribadi/hoby tapi tidak bisa ngumpulin relain ajh. Ane tipe orang yang memang "Kalau tidak sangup beli yasudah, jangan sampai gaya malah ngebuat diri sendiri susah".
Kenapa ane ngelakuin hal diatas, alasannya yaitu ketika ane ngespent hanya 30% dari asset/dana yang ane miliki hal ini ane lakukan untuk kebutuhan penting sewaktu-waktu kalau ada hal yang tidak terduga seperti bencana alam / sakit agan masih bisa ada tabungan buat hal tersebut jangan sampai ketika hal tersebut terjadi agan diposisi ada kewajiban untuk membayar kredits tiap bulan-nya hal ini bakal bikin masalah jadi nambah masalah lagi.
Terlebih lagi, karena agan mengumpulkan dana lebih dari harga barang yang ingin dibeli hal ini ngebuat agan juga bisa nabung sambil membeli barang. Sehingga dana yang dikeluarkan tidak sepenuh besar banget.
[2] Pengeluaran dalam kebutuhan biologisUntuk hal ini semua tergantu dari masing-masing individu, tapi disini ane diajarkan oleh orang tua ane bahwa laki harus juga bisa masak & bersih
2, dll. Orang tua khususnya ibu ane mengajarkan kepada ane sendiri untuk bisa mengurus diri, beliau berkata "Nanti setidaknya kalau mama udah tidak ada, kamu bisa ngelakuin hal itu semua"
(Ane gak nyumpahin yah -_-, soalnya ane sebagai anak terakhir + laki2 selalu diceramahin seperti itu ketika disuruh bersih2 atau ngeberesin kamar, dll).
- Membeli bahan baku mentah seperti Beras, Telur, Dll untuk menghindari pengeluaran yang lebih besar
- Memasak sendiri, jika tidak bisa coba untuk memasak salah satunya nasinya ajah atau lauknya.
- Membeli sisah yang diperlukan contoh agan gak begitu tau banyak tentang memasak makanan agan bisa untuk membeli lauknya saja sendangkan untuk nasi bisa buat sendiri atau sebaliknya sehingga bisa menghemat pengeluaran.
Jika memang agan rata-rata tidak bisa melakukan hal diatas, agan bisa mencoba untuk melakukan opsi yang dimana setiap membeli makanan yang ingin agan makan usahakan bayar melalui pembayaran online seperti Gopay & OVO kadang-kadang bisa mendapatkan cashback sekitar 20-30%. Ane liat warung-warung jaman terkadang udah memiliki system pembayaran seperti ini jadi tidak ada salahnya mencoba, atau juga bisa mengincar promo Go-Food. Tapi tentung pengeluaran yang paling hemat yaitu memasak sendiri. Ane sendiri tipe orang yang memang tidak suka bawa duit cash, dikarenakan kalau ada duit cash suka sering khilaf nyemil kek jajanan es/makanan buat keseharian ane seperti Thai Tea, Kebab dll. Makanya ane sendiri jarang bawa duit cash.
Untuk tempat tinggal & pengeluaran untuk kendaraan tidak ane sebutkan karena tergantung situasional masing-masing individu, pengeluaran untuk kendaraan juga tidak bisa dikontrol tergantung dari kesehariaan agan.
[3] Manajemen dalam Investasi, Trading, dll.- Aset tidak semuanya dalam Cryptocurrency
- Coba untuk membagi dana dalam beberapa varian yaitu Investasi, Kebutuhan Financial, Uang Bebas.
- Sebisa mungkin masih memiliki FIAT.
Hal ini diperentukan apabila memang kondisi market/pasar sedang tidak bagus kebutuhan financial agan tidak agan tergangu, beberapa orang diakibatkan dengan kondisi pasar/market yang sedang bearish sampe harus puasa karena nungguin coin/token yang dibeli kembali ke harga normal, kalau agan bujang sih tak masalah tapi kalau berkeluarga masa iyah puasa semuanya.
Jujur dalam hati ane yang paling dalam ane pengen kerja walaupun memang kalo di compare penghasilan freelance yang dilakukan di internet lebih besar. Ane sendiri mengangap bahwa apa yang ane hasilkan di internet sewaktu-waktu bisa saja berhenti dan tidak akan menghasilan income dari freelance yang dilakukan seperti Bounty & Airdrop. Maka dari itu ane selalu bepikir seperti itu dan mencoba untuk sebisa mungkin memiliki penghasilan tetap, kalau bisa coba juga agan bisa coba opsi ojol buat freelance lagi gua yakin airdrop dan bounty itu gk sepenuhnya 8-10 jam di pc terus kan masih ada banyak waktu luang agan bisa memaksimal waktu luang untuk mendapatkan penghasilan kembali.
Tapi kebanyakan tipe orang - orang yang mengikuti Airdrop & Bounty gak bakal berpikir seperti itu, mereka mengangap bahwa bounty & airdrop tidak ada matinya dan bergantung sepenuhnya ke 2 hal tersebut. Sebisa mungkin hindari hal seperti ini, cobalah untuk miliki pekerjaan tetap paling bagus lagi kalau memang agan udah ada pekerjaan tetap terus mendapatkan penghasilan dari freelance seperti bounty dan airdrop agan juga bisa melakukan beberapa opsi lain seperti investasi & buat usaha untuk meningkatkan pendapatan agan.