Beberapa bulan lalu ada thread yang menanyakan tentang
apakah mengaktifkan 2FA menjamin tidak bisa dihack? yang saat ini threadnya sudah dikunci. Saya juga merasa topik yang akan saya berikan ini masih nyambung dengan thread OP dan juga untuk memperjelas jawaban atas thread yang saya sebutkan di awal. karena, pemilik akun yang lengah, mengaktifkan 2FA juga bisa kehilangan akun, begini penjelasnnya, seperti yang saya baca di
Hoxhunt.com1. Bypass 2FA melalui fitur yang disediakan oleh pemilik layananKita tahu hampir semua layanan website memiliki fitur
"reset password", penyerang menggunakan metode ini untuk melakukan bypass 2FA. Bagaimana bisa? berdasarkan penjelasan yang ada pada artikel tersebut, penyedia layanan sebagian menonaktifkan 2FA (by system) ketika melakukan reset password, kesuksesan peretas dalam mengubah sandi ini pun pada akhirnya membuat akun dengan 2FA dapat dicuri. Anda dapat mencobanya di beberapa exchange yang Anda gunakan untuk memastikan bahwa 2FA tidak dinonaktifkan setelah permintaan sandi dilakukan. Hal ini akan membantu Anda memastikan bahwa ketika ada peretas berhasil mengubah password Anda, mereka masih harus mengisi 2FA. Dalam hal ini saya mempraktikkan sendiri pada Indodax, setelah melakukan reset password, saya masih harus mengisi 2FA (app) dan ada tambahan penguncian akun yang mana PINnya dikirimkan melalui SMS.
2. Bypass 2FA melalui koneksi dengan social mediaSebagian layanan mengizinkan penggunanya untuk masuk dengan social media. Ketika hacker berhasil menguasai akun social media Anda, mereka bisa melakukan request untuk masuk dengan mudah. Sayangnya, sebagian layanan tidak mengaktifkan 2FA untuk akun yang masuk melalui social media. Untuk bagian ini, saya tidak bisa mempraktikkan sendiri, karena akun social media saya jarang sekali dibuat untuk koneksi ke website.
3. Bypass 2FA melalui brute-forceMetode yang sudah umum dilakukan untuk meretas akun seseorang. Meskipun kemungkinannya kecil untuk bisa langsung mendapatkan kode yang sesuai, namun brute-force ini masih menjadi metode yang sering dilakukan untuk peretasan.
4. Penyimpanan kode rahasia/barcode dalam bentuk digitalIni adalah kesalahan yang sering kali dilakukan oleh banyak orang, mereka menyimpan kode rahasia atau barcode rahasia dalam bentuk digital. Memang, tidak ada yang salah selama mereka mampu menyimpannya dengan baik dan memastikan keamanan komputer/HPnya. Kesalahan yang timbul adalah, ketika pengguna lebih sering melakukan surving secara tidak aman, hingga PC terkena virus yang dapat mengakses data-data yang disimpan oleh pengguna. Ketika mereka menemukan akun Anda dan berhasil mengambil kode rahasia yang Anda simpan tersebut, maka peretas bebas mengakses akun Anda.
5. PhishingWebsite phishing dapat dengan mudah mengelebuhi para pemilik akun. Mereka yang tidak memperhatikan alamat website maupun pengirim email dengan benar, mereka akan mudah menjadi korban untuk mengisi form pada layanan yang salah. Peretas yang juga membuka akun Anda di saat yang bermasaan akan dengan mudah untuk mendapatkan akun Anda karena Anda mengirimkan kode rahasia pada sistem hacker, bukan pada sistem layanan yang sebenarnya.
Itulah beberapa metode yang disebutkan dari Hoxhunt.com, jika post ini sekiranya tidak sesuai dengan OP, silakan ingatkan saya untuk menghapus postingan atau silakan di report ke moderator jika memang diperlukan. Semoga post ini dapat mengedukasi newbie yang berpikir akan aman ketika sudah menggunakan 2FA.
edit:
Untuk bruteforce itu yang dimaksud bruteforce 6 kode yang dikirim, atau seed/secret codenya gan?
Yang dimaksud dalam artikel disini adalah kode 6 digit, hal ini pernah dilakukan percobaan pada OTP, dimana hasilnya dishare melalui artikel lainnya pada
halaman ini, jadi saya juga memasukkan poin ini karena menurut saya, 2FA berbasis APP dan OTP juga memiliki kemiripan fungsi.