Kalau transaksi offline(maksudnya yang online cuma kasir merchant) memang cara yang masuk akal seperti barcode, nfc, model kartu gesek. Kalau benar2 offline seperti paper wallet, susah njabarkannya, karena tiap tempat penjualan yang membayar pajak butuh otoritas resmi, atau di bredel/tutup/sanksi.
Harapannya blockchain terus menyempurnakan diri ke arah situ, sebenarnya yang pemerintah mau hanya presentasi sistem, ada kantor pusat/perwakilan, ada tax & fees, ada penanggung jawab dan advokasi. Kalau Indonesia gak mau, ya hitung tanggal mainnya saja siapa negara yang pertama kali deklarasi keabsahan (saya yakin dari negara maju)
Saya membayangkan transaksi bitcoin online/offline punya pergantian otomatis untuk code/password/private key khusus tiap kali transaksi. Jadi ada 2 private key. utama dan transaksi.
Fiat dan bitcoin tidak bisa berkonjungsi, masing2 harus hidup di alam berbeda(nyata&maya), Atau bisa gaduh luar biasa.
Antara mata uang lokal dan bitcoin memang selalu hal yang sangat berbeda dan ini ckp menjadi suatu kombinasi yang baik antara mata uang offline dan online
Btc nga akan bisa menggantikan posisi mata uang lokal.