Sebelum dilantik kemaren, Trump telah memiliki rencana yang agak nyeleneh: [1]
1. Merebut terusan panama
2. membeli greenland
3. menyatukan as dan canada
4. merelokasi rakyat gaza ke indonesia.
Trump itu pemimpin yang nasionalis dan juga IMO termasuk pandai (apalagi dibandingin sama Mulyono), jadi rencana-rencana tersebut tidak "nyeleneh" kalau kita pakai kacamata "untuk kepentingan Mamarika"
1. Terusan PanamaTerusan Panama itu dibangun oleh Mamarika dan kemudian diserahkan kepada pemerintah lokal. Masalahnya yang bangun Mamarika, eh malah yang dapat manfaat malah Komunis China (CCP) dan mereka lah yang invest besar-besaran di lokasi tersebut. Nah karena meskipun investasi itu perusahaan swasta, tapi yang namanya CCP itu kan sangat erat kontrolnya terhadap perusahaan. Trump khawatir nanti yang pegang terusan itu malah CCP. Malah agak laen Wakanda yang tambangnya malah dikasih ke perusahaan China.
2. GreenlandGreenland itu posisi strategis untuk keamanan NATO (coba lihat peta) yang malah "terlantar" tidak diperhatikan Denmark. Makanya daripada diterlantarkan dan menjadi ancaman untuk NATO dan Mamarika khususnya, lebih baik dibeli saja. Ini gaya mengancam Trump yang lihai yang bikin Denmark maju kena mundur juga kena. Kalau mau terus kalean (Denmark) pegang ya tingkatkan keamanan di sono, kalau ga mau ya lepas ke Mamarika.
3. CanadaIni negara yang setorannya kurang ke NATO, dapat manfaat besar dari segi keamanan dan segala fasilitasnya tapi ga mau setor. Ya ngamuk lah si centeng. Makanya kalau kalean (Canada) ga mau setor, ya diserahkan saja ke Mamarika.
Jadi ketiga isu di atas terkait setoran dan geopolitik yang coba diperingatkan si Trump dengan gayanya. Bukan berarti mau perang dsb. Justru ketika Trump periode 1 ga ada perang besar terjadi di dunia ini, baru ketika Trump lengser terjadi Russia vs Ukraina & Israel vs Hamas (yang perang besar).
4. Relokasi GazaKalau yang ke Indonesia itu sepertinya hanya gosip, yang ane tangkap dari Trump adalah dia pengen itu area dikosongkan ke daerah sekitarnya yang mau terima daripada cuma jadi daerah perang yang terus menjadi ancaman keamanan sekaligus sasaran pukul buat anak emasnya, yaitu Israel. Ini merupakan cara dia mengatasi deadlock, karena ya di satu sisi daerah Palestina bakalan terus ngotot perang, sedangkan Israel ga mungkin bisa kalah perang, mau dicoba gimanapun ya hasilnya bakalan terus babak belur itu Gaza. Solusi paling mungkin yang ada di kepalanya ya hanya ini. Tentu itu menyakitkan untuk yang Pro Palestina dan berharap Palestina bisa menang vs Israel, tapi kenyataannya mereka selalu babak belur.