Pages:
Author

Topic: Semakin Maraknya Penjualan kartu ATM dan Rekening Bank (Read 612 times)

legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
sekarang sistem pinjaman menggunakan sistem debet yang dimana uang mereka akan terpotong dengan secara langsung. mungkin ini resiko yang akan diterima pemilik barunya ketika rekening yang dia beli memiliki sangkut paut dengan pinjaman di bank.
Kalau setahu saya, jika semisal pemilik baru ngedeposit ke rekening yang baru dia beli ke pemilik lama yang nunggak utang, tidak otomatis langsung terdebit, ada jangka waktu tertentu, ada tanggal-tanggal tertentu untuk otomatis memotong uang di rekening tersebut. Namun ya kalau memang tidak mau beresiko, ketika mau deposit langsung cepat-cepat di wede ke ATM. Setidaknya sudah harus nongkrong di depan ATM ke ketika mau deposit ke rekening yang baru dibeli tersebut.

atau tidak mau ribet dalam hal mengantri,
Terakhir saya bikin rekening, tidak secara langsung ke bank, tapi lewat online. Baik foto dan bukti KTP segala macam dilakukan semua online dari rumah. Ketika mau ambil buku tabungan saja baru kita ambil di bank. Itu pun untuk bank BCA, kita tidak perlu antri, karena ada mesin otomatis pencetak buku rekening di setiap bank-bank cabangnya. 

Saya kira untuk buku tabungan juga tidak begitu urgent. Untuk transfer gede ratusan juta pun bisa dilakukan lewat gadget tanpa harus bawa buku dan melakukan manual di bank.
full member
Activity: 466
Merit: 159
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
Kalau untuk membeli, selain resiko yang disampaikan di awal topik, saya berpikir bagaimana jika rekening bank yang saya beli ini sudah dipakai untuk pinjaman atau transaksi mencurigakan?
Ada beberapa penyebab mengapa orang-orang lebih memilih membeli rekening orang lain dibanding bikin sendiri. Semisal belum cukup umur, atau juga lebih pilih yang praktis dan tidak perlu ribet antri ini, itu ke bank untuk bikin rekening baru. Ada juga mau dipakai untuk hal yang negatif supaya nama dia tidak ketahuan. Artinya mereka-mereka yang berniat membeli harus sudah siap dengan resiko yang akan mereka hadapi kedepannya,  kalau dulunya rekening bank tersebut dipakai untuk pinjaman dan nunggak, saya rasa pemilik baru tidak terlalu beresiko, karena penagih utang biasanya mengincar pemilik lamanya bukan mematai-matai nomor rekening. Kalau pun pemilik baru nerima setoran, pastinya tidak mengendap lama di rekening, dia akan lansung gercep narik supaya tidak terkena potongan utang langsung.

 Resiko yang diterima oleh si pembeli baru memang tidak terlalau besar, dan jika rekening yang bersangkutan memiliki utang pinjaman sepertinya ini juga sangat berdampak buruk dari pemilik barunya, sekarang sistem pinjaman menggunakan sistem debet yang dimana uang mereka akan terpotong dengan secara langsung. mungkin ini resiko yang akan diterima pemilik barunya ketika rekening yang dia beli memiliki sangkut paut dengan pinjaman di bank.

 Secara perbandingan mereka yang memilih membeli dari pada membuat ke bank langsung mungkin penyebabnya seperti tidak cukup umur atau tidak mau ribet dalam hal mengantri, tepatnya mereka yang tidak mau dengan sistem ini lebih memilih untuk membelinya dengan kebiasaan mereka tidak akan memaksimalkan ini untuk keperluan pribadi yang penting, dan secara resiko kami rasa ini menjadi sauatu resiko yang akan disbebabkan oleh faktor tertentu lainnya.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
Kalau untuk membeli, selain resiko yang disampaikan di awal topik, saya berpikir bagaimana jika rekening bank yang saya beli ini sudah dipakai untuk pinjaman atau transaksi mencurigakan?
Ada beberapa penyebab mengapa orang-orang lebih memilih membeli rekening orang lain dibanding bikin sendiri. Semisal belum cukup umur, atau juga lebih pilih yang praktis dan tidak perlu ribet antri ini, itu ke bank untuk bikin rekening baru. Ada juga mau dipakai untuk hal yang negatif supaya nama dia tidak ketahuan. Artinya mereka-mereka yang berniat membeli harus sudah siap dengan resiko yang akan mereka hadapi kedepannya,  kalau dulunya rekening bank tersebut dipakai untuk pinjaman dan nunggak, saya rasa pemilik baru tidak terlalu beresiko, karena penagih utang biasanya mengincar pemilik lamanya bukan mematai-matai nomor rekening. Kalau pun pemilik baru nerima setoran, pastinya tidak mengendap lama di rekening, dia akan lansung gercep narik supaya tidak terkena potongan utang langsung.
newbie
Activity: 12
Merit: 1
Kalau untuk membeli, selain resiko yang disampaikan di awal topik, saya berpikir bagaimana jika rekening bank yang saya beli ini sudah dipakai untuk pinjaman atau transaksi mencurigakan?
Ane berpikir orang yang ada niat buat beli rekening orang bakal siap dengan risiko kaya gitu. Soalnya agak aneh juga kalau mereka ga pengen dapet rekening bermasalah tapi ga mau bikin rekening sendiri. Toh ujungnya yang bakal dicari sama bank kan nasabah atas nama rekening itu didaftarkan, kecuali mereka ngetrack transaksi dan mendatangi semua tempat satu" buat nyari yang make siapa. Kecuali kasusnya khusus kaya perlu rekening luar negeri tapi ga bisa bikin, dst. Tapi saran yang masuk akal sih, walau kemungkinan kalau rekening yang dijual bermasalah seller bakal takedown duluan kalau reputasi mereka di marketplace kaya ginian penting.  CMIIW.

Btw, topik ini udah cukup berumur. Kalau agan mau bahas kasus baru bisa bikin posting yang lebih detail daripada berujung necroposting.
Baik, sebelumnya saya tidak terlalu memperhatikan tanggal postingannya dan hanya melihat yang muncul di urutan atas di subforum ini. Saya juga baru tau ada istilah necroposting. Terimakasih sudah mengingatkan saya.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Kalau untuk membeli, selain resiko yang disampaikan di awal topik, saya berpikir bagaimana jika rekening bank yang saya beli ini sudah dipakai untuk pinjaman atau transaksi mencurigakan?
Ane berpikir orang yang ada niat buat beli rekening orang bakal siap dengan risiko kaya gitu. Soalnya agak aneh juga kalau mereka ga pengen dapet rekening bermasalah tapi ga mau bikin rekening sendiri. Toh ujungnya yang bakal dicari sama bank kan nasabah atas nama rekening itu didaftarkan, kecuali mereka ngetrack transaksi dan mendatangi semua tempat satu" buat nyari yang make siapa. Kecuali kasusnya khusus kaya perlu rekening luar negeri tapi ga bisa bikin, dst. Tapi saran yang masuk akal sih, walau kemungkinan kalau rekening yang dijual bermasalah seller bakal takedown duluan kalau reputasi mereka di marketplace kaya ginian penting.  CMIIW.

Btw, topik ini udah cukup berumur. Kalau agan mau bahas kasus baru bisa bikin posting yang lebih detail daripada berujung necroposting.
newbie
Activity: 23
Merit: 0
Pembatasan umur register mungkin bisa menjadi pemicu peningkatan penjualan akun ATM dan rekening bank dan lebih parahnya akan banyak data data pribadi yang akan diperjual belikan. Hal ini dipicu dengan meningkatnya permintaan dan kegiatan illegal itu sendiri. Bank bank online juga tidak masalah dengan pembatasan umur selagi nasabah baru selalu ada untuk mendaftar mereka akan senang.
Menurutku juga begitu, bank-bank besar swasta kayak BCA misalnya, membolehkan tanpa batasan umur untuk nasabah baru untuk mendaftar, tapi sebatas anak sekolah, dalam artian ketika mendaftar harus dibarengin juga dengan kartu pelajar, atau kalau tidak ada, pakai KK orang tuanya. Sebenarnya ini juga jadi pemicu malesnya orang mendaftar, karena masih mengutamakan KYC. Sedangkan penjualan rekening bank dan ATM itu tidak membutuhkan semua tetek bengek tersebut, konsumen hanya bayar, lalu dapat kartu dan buku tabungan. Tapi jelas beresiko, karena siapa tahu pemilik sebelumnya masih menggunakan aplikasi m-bangking di HPnya, jadi ketika konsumen yang membeli rekening bank bersangkutan melakukan deposit, pemilik lama akan segera memindah bukukan uang tersebut.
Semua prosedur yang terlihat ribet ketika mendaftar ATM itu sebenanrnya kan untuk melindungi nasabah banknya itu sendiri, dan saya percaya kalau semua orang di forum ini sudah tau itu tanpa harus ada yang menjelaskan.
Jadi kalau masih ada orang yang berpikir itu ribet sebenarnya perlu ditanyakan sejauh apa orang tersebut memahami pentingnya menjaga keamanan dan privasi diri sendiri, orang-orang seperti ini jugalah yang bisa dimanfaatkan untuk dibeli rekening bank nya untuk dimanfaatkan atau dijual kembali.
newbie
Activity: 12
Merit: 1
Kalau di tempat saya praktik semacam ini terindikasi ada kaitannya dengan jaringan judi online diluar negeri, ada beberapa orang yang menampung buku tabungan dan kartu atm seharga beberapa ratus ribu, dan sudah menjadi rahasia umum dikemanakan rekening bank yang dia beli.
Intinya jangan sekali-kali jual apapun yang menggunakan data pribadi.

Kalau untuk membeli, selain resiko yang disampaikan di awal topik, saya berpikir bagaimana jika rekening bank yang saya beli ini sudah dipakai untuk pinjaman atau transaksi mencurigakan?
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
iya bener, tindakan itu berbentuk ilegal yang dapat merugikan kedua belah pihak, karna si pemilik buku yang masih aktif yang bisa akses ke dalam tabungan itu bisa menarik dan memasukan uang kedalam buku tabungannya, maupun pihak kedua dia juga bisa mengakses ke dalam tabungan dan dapat mengetahui saldo yang ada didalam tabungan itu.

Karna demikian kedua belah pihak itu sangat dirugikan oleh pihak ke yang memperjual belikan tabukan beserte atm karna dari salah satu pihak ingin deposit langsung uang itu di pakai oleh pihak satunya lagi, mungkin pihak pertama mengetahui bahwa buku itu akan di deposit oleh pihak kedua maka dia akan langsung memindahkan atau menarik sampai habis, tindakan seperti itu dapat ditindak lanjuti oleh pihak yang berwajib karna hal seperti itu ilegal dan merugikan orang lain.
Ane melihat beberapa hari lalu di marketplace facebook mengenai klaim seseorang yang kena scam penjual sebelumnya. Dia bercerita kalau dia membeli kartu ATM dan Buku rekening Bank B** di market FB, dia pakai sekitar 3 bulanan dan belum pernah deposit dalam jangka waktu tersebut, namun beberapa hari lalu dia deposit sekitar 3 juta dari hasil transaksi dia berjualan, Akan tetapi selang 1 jam setelah dikabarkan oleh pentransfer uang masuk, ketika dicek di ATM uang tersebut tidak ada, hanya tersisa 100 ribu rupiah. Beberapa komentar yang ane baca, banyak yang komen kalau bersangkutan kena scam penjual kartu atm tersebut, banyak yang komen kalau penjual sebelumnya masih menyimpan aplikasi internet bangkin bank tersebut, sehingga ketika ada transferan (3 juta tadi), ada notif dan si pelaku langsung menguras semua dengan mentransfer lewat m-bangking tadi.

artinya, harus hati-hati apa lagi menyangkut jual beli akun bank, bisa saja penjual lama masih memiliki aplikasi bank dan menguras semua uang yng dideposit.
member
Activity: 210
Merit: 55
Menurutku juga begitu, bank-bank besar swasta kayak BCA misalnya, membolehkan tanpa batasan umur untuk nasabah baru untuk mendaftar, tapi sebatas anak sekolah, dalam artian ketika mendaftar harus dibarengin juga dengan kartu pelajar, atau kalau tidak ada, pakai KK orang tuanya. Sebenarnya ini juga jadi pemicu malesnya orang mendaftar, karena masih mengutamakan KYC. Sedangkan penjualan rekening bank dan ATM itu tidak membutuhkan semua tetek bengek tersebut, konsumen hanya bayar, lalu dapat kartu dan buku tabungan. Tapi jelas beresiko, karena siapa tahu pemilik sebelumnya masih menggunakan aplikasi m-bangking di HPnya, jadi ketika konsumen yang membeli rekening bank bersangkutan melakukan deposit, pemilik lama akan segera memindah bukukan uang tersebut.

iya bener, tindakan itu berbentuk ilegal yang dapat merugikan kedua belah pihak, karna si pemilik buku yang masih aktif yang bisa akses ke dalam tabungan itu bisa menarik dan memasukan uang kedalam buku tabungannya, maupun pihak kedua dia juga bisa mengakses ke dalam tabungan dan dapat mengetahui saldo yang ada didalam tabungan itu.

Karna demikian kedua belah pihak itu sangat dirugikan oleh pihak ke yang memperjual belikan tabukan beserte atm karna dari salah satu pihak ingin deposit langsung uang itu di pakai oleh pihak satunya lagi, mungkin pihak pertama mengetahui bahwa buku itu akan di deposit oleh pihak kedua maka dia akan langsung memindahkan atau menarik sampai habis, tindakan seperti itu dapat ditindak lanjuti oleh pihak yang berwajib karna hal seperti itu ilegal dan merugikan orang lain.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Pembatasan umur register mungkin bisa menjadi pemicu peningkatan penjualan akun ATM dan rekening bank dan lebih parahnya akan banyak data data pribadi yang akan diperjual belikan. Hal ini dipicu dengan meningkatnya permintaan dan kegiatan illegal itu sendiri. Bank bank online juga tidak masalah dengan pembatasan umur selagi nasabah baru selalu ada untuk mendaftar mereka akan senang.
Menurutku juga begitu, bank-bank besar swasta kayak BCA misalnya, membolehkan tanpa batasan umur untuk nasabah baru untuk mendaftar, tapi sebatas anak sekolah, dalam artian ketika mendaftar harus dibarengin juga dengan kartu pelajar, atau kalau tidak ada, pakai KK orang tuanya. Sebenarnya ini juga jadi pemicu malesnya orang mendaftar, karena masih mengutamakan KYC. Sedangkan penjualan rekening bank dan ATM itu tidak membutuhkan semua tetek bengek tersebut, konsumen hanya bayar, lalu dapat kartu dan buku tabungan. Tapi jelas beresiko, karena siapa tahu pemilik sebelumnya masih menggunakan aplikasi m-bangking di HPnya, jadi ketika konsumen yang membeli rekening bank bersangkutan melakukan deposit, pemilik lama akan segera memindah bukukan uang tersebut.
sr. member
Activity: 882
Merit: 326
ara gamers dibawah umur juga pasti gatal jika akun game mereka bisa menghasilkan uang, dengan jual beli akun bank online seperti jago, seabank dan e wallet lainnya itu sangat membantu mereka dalam pencairan dana.

Jadi tak heran bisnis jual beli akun bank atau e wallet masih laku, dan rawan banned biasanya kalau sampai terendus oleh pihak bank atau badan yang berwenang seperti polisi dan interpol.
Agan punya informasi berita yang bersangkutan? Ane baru tahu kalau pembeli akun rekening kaya gini salah satunya pelaku carding atau penipuan jual beli akun gaming. Sejauh yang ane tahu tim joki game kaya gitu biasanya merawat akun dari buat registrasi pertama atau ngejokiin akun yang udah ada, ga ada proses carding karena malah menambah risiko. Toh rata-rata akun yang dijual juga ga pernah kena top-up. Mungkin tergantung juga sama jenis game ya, karena kalau game kaya Hoyo atau perusahaan gedhe lainnya sepertinya cepat mendeteksi kecurangan dan ngeban akun.
Maaf gan untuk link berita saya belum tersedia. Karena ini berdasarkan pengalaman yang pernah saya temui. Banyak teman komunitas yang notabene masih smp dan sma sangat mahir melakukan carding dan saya yakin saat inipun tidak jauh berbeda. Untuk sekelas dota 2 saja, banyak skin arcana yang bisa mereka beli dengan 1 CC dan dijual kembali. Bayangkan jika 1 CC mereka bisa beli 10 arcana. 1 arcana skin dota 2 paling mahal waktu itu 500 ribu rupiah bahkan ada yang sampai hampir 1 juta. Namun dari 10 akun CC yang mereka bobol cuman ada 2 atau 3 yang terapprove.

~snip~
Namun ada efek jeleknya juga gan. Banyak anak dibawah umur yang sudah kenal carding. Tidak luput game juga mereka rampok dengan cara carding, dan item-item game yang mereka dapatkan melalui carding mereka jual belikan lalu uang tersebut mereka kirim ke e wallet atau akun bank yang mereka beli. Jadi tak heran bisnis jual beli akun bank atau e wallet masih laku, dan rawan banned biasanya kalau sampai terendus oleh pihak bank atau badan yang berwenang seperti polisi dan interpol.
Hal ini tampak seperti permukaan gunung es yang hanya terlihat di atasnya saja, sedangkan di bawah sudah numpuk dan banyak menimbulkan masalah. Menurutku ini sudah jadi ironi tersendiri bagi pemerintah untuk mengatasinya. Apa lagi, mereka telah mengembar-gemborkan pembayaran elektronik atau cashless di setiap tempat, sehingga menjadi pisau bermata dua, di satu sisi dapat meningkatkan transaksi rupiah (perekonomian negara) sedangkan di sisi lain menimbulkan dampak dan efek untuk generasi muda.

Menurutku, sebaiknya pihak bank dan pemerintah membentuk kerjasama untuk menurunkan umur register baru bagi yang ingin memiliki rekening bank. Mungkin sebaiknya, bagi pelajar yang sudah masuk ke bangku SLTA boleh membuat akun bank dengan syarat wajib diketahui oleh kepala sekolah dan orang tua.


Sebenarnya penjualan kartu ATM dan Rekening bank sudah termasuk tindak kejahatan apalagi bukan milik orang tersebut.

Pembatasan umur register mungkin bisa menjadi pemicu peningkatan penjualan akun ATM dan rekening bank dan lebih parahnya akan banyak data data pribadi yang akan diperjual belikan. Hal ini dipicu dengan meningkatnya permintaan dan kegiatan illegal itu sendiri. Bank bank online juga tidak masalah dengan pembatasan umur selagi nasabah baru selalu ada untuk mendaftar mereka akan senang.

Polisi cyber dan pemerintah harus siap menghadapi ini jika di negara kita akan secara penuh menerapkan cashless dan pembayaran elektronik. Setiap masalah akan selalu ada solusinya, saya yakin itu.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
~snip~
Namun ada efek jeleknya juga gan. Banyak anak dibawah umur yang sudah kenal carding. Tidak luput game juga mereka rampok dengan cara carding, dan item-item game yang mereka dapatkan melalui carding mereka jual belikan lalu uang tersebut mereka kirim ke e wallet atau akun bank yang mereka beli. Jadi tak heran bisnis jual beli akun bank atau e wallet masih laku, dan rawan banned biasanya kalau sampai terendus oleh pihak bank atau badan yang berwenang seperti polisi dan interpol.
Hal ini tampak seperti permukaan gunung es yang hanya terlihat di atasnya saja, sedangkan di bawah sudah numpuk dan banyak menimbulkan masalah. Menurutku ini sudah jadi ironi tersendiri bagi pemerintah untuk mengatasinya. Apa lagi, mereka telah mengembar-gemborkan pembayaran elektronik atau cashless di setiap tempat, sehingga menjadi pisau bermata dua, di satu sisi dapat meningkatkan transaksi rupiah (perekonomian negara) sedangkan di sisi lain menimbulkan dampak dan efek untuk generasi muda.

Menurutku, sebaiknya pihak bank dan pemerintah membentuk kerjasama untuk menurunkan umur register baru bagi yang ingin memiliki rekening bank. Mungkin sebaiknya, bagi pelajar yang sudah masuk ke bangku SLTA boleh membuat akun bank dengan syarat wajib diketahui oleh kepala sekolah dan orang tua.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
ara gamers dibawah umur juga pasti gatal jika akun game mereka bisa menghasilkan uang, dengan jual beli akun bank online seperti jago, seabank dan e wallet lainnya itu sangat membantu mereka dalam pencairan dana.

Jadi tak heran bisnis jual beli akun bank atau e wallet masih laku, dan rawan banned biasanya kalau sampai terendus oleh pihak bank atau badan yang berwenang seperti polisi dan interpol.
Agan punya informasi berita yang bersangkutan? Ane baru tahu kalau pembeli akun rekening kaya gini salah satunya pelaku carding atau penipuan jual beli akun gaming. Sejauh yang ane tahu tim joki game kaya gitu biasanya merawat akun dari buat registrasi pertama atau ngejokiin akun yang udah ada, ga ada proses carding karena malah menambah risiko. Toh rata-rata akun yang dijual juga ga pernah kena top-up. Mungkin tergantung juga sama jenis game ya, karena kalau game kaya Hoyo atau perusahaan gedhe lainnya sepertinya cepat mendeteksi kecurangan dan ngeban akun.
sr. member
Activity: 882
Merit: 326
Selama ini yang ane lihat rekening yang dijual rata-rata rekening tanpa buku gitu, yang daftarnya via online. Contohnya Seabank, Jenius, Jago. Dan juga banyak yang jual beli akun E-Wallet seperti Dana, Ovo dan Gopay yang sudah verifikasi.

Pernah tanya ke salah satu pembeli akun e-wallet verif, katanya rekening / e -wallet yang sudah verif ini mau dipakai buat jual beli kecil-kecilan sendiri via online, karena dia masih sekolah dan belum cukup umur buat bikin rekening. Sebelumnya dia punya e-wallet, tapi di banned entah gara-gara apa. Dalam kasus yang ane temui mereka berjualan diamond game online.

Untuk penggunaan diluar itu, ane ga selidiki lebih jauh lagi sih. Ane pun juga ga mau jual e-wallet milik pribadi, karena soal data-data pemilik sampai alamat rumah di pegang perusahaan penyedia layanan e-wallet ini juga. Takut aja disalahgunakan.

Benar gan, apalagi sekarang jaman serba online dan banyak game online yang mampu menghasilkan uang. Para gamers dibawah umur juga pasti gatal jika akun game mereka bisa menghasilkan uang, dengan jual beli akun bank online seperti jago, seabank dan e wallet lainnya itu sangat membantu mereka dalam pencairan dana.

Namun ada efek jeleknya juga gan. Banyak anak dibawah umur yang sudah kenal carding. Tidak luput game juga mereka rampok dengan cara carding, dan item-item game yang mereka dapatkan melalui carding mereka jual belikan lalu uang tersebut mereka kirim ke e wallet atau akun bank yang mereka beli. Jadi tak heran bisnis jual beli akun bank atau e wallet masih laku, dan rawan banned biasanya kalau sampai terendus oleh pihak bank atau badan yang berwenang seperti polisi dan interpol.

Saran saya jangan sekali kali jual akun e wallet atau bank online kepada siapapun khususnya akun yang sudah terverifikasi data diri. Sangat berbahaya!
hero member
Activity: 1470
Merit: 558
dont be greedy
Selama ini yang ane lihat rekening yang dijual rata-rata rekening tanpa buku gitu, yang daftarnya via online. Contohnya Seabank, Jenius, Jago. Dan juga banyak yang jual beli akun E-Wallet seperti Dana, Ovo dan Gopay yang sudah verifikasi.

Pernah tanya ke salah satu pembeli akun e-wallet verif, katanya rekening / e -wallet yang sudah verif ini mau dipakai buat jual beli kecil-kecilan sendiri via online, karena dia masih sekolah dan belum cukup umur buat bikin rekening. Sebelumnya dia punya e-wallet, tapi di banned entah gara-gara apa. Dalam kasus yang ane temui mereka berjualan diamond game online.

Untuk penggunaan diluar itu, ane ga selidiki lebih jauh lagi sih. Ane pun juga ga mau jual e-wallet milik pribadi, karena soal data-data pemilik sampai alamat rumah di pegang perusahaan penyedia layanan e-wallet ini juga. Takut aja disalahgunakan.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Heran juga gimana bisa tren kaya gini jadi populer.
Ku juga heran, ketika thread ini kubuat hanya menemukan 1 saja, namun sampai hari ini semakin banyak dan menjamur di market place localku, Malah ada yang nyari atau pembeli yang minta dicariin penjual rekening bank dan kartu ATM. Ku kira ini persoalan serius, karena pihak bank membatasi untuk buka rekening wajib memiliki KTP atau akil baliq berusia di atas 17 tahun, supaya matang, dan kemungkinan ada aspek tertentu.

Kalau sekarang sudah semakin mudah anak-anak yang belum cukup umur untuk memiliki rekening, kemungkinan besar digunakan untuk yang tidak-tidak seperti main slot
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
[Seharusnya yang melapor atas hal ini adalah bank, karena jelas ada kerugian yaitu data nasabah yang diperjual belikan, walau data tersebut yang jual pemilikya sendiri, tapi kan jelas di sini itu bukan pemilik rekening asli sehingga jika terjadi sesuatu misal melakukan transaksi kriminal di rekening tersebut, pihak bank akan kesulitan untuk melacak siapa sesungguhnya yang pegang rekening dan ATM.
Ane gak susah melihat ini sebagai jual beli data nasabah. Pihak bank tetap mendapatkan keuntungan meskipun yang bertransaksi orang lain bukan? Baik dari fee atau dari potongan lainnya. Bahkan kalau ane denger rekening bodong (dibuat dengan identitas palsu atau dibeli dari orang lain) juga banyak. Kalau bank serius memfilter harusnya ga bakal terjadi. Balik lagi risiko dan kerugian paling gedhe ya ada di tangan pembeli atau orang yang datanya dipakai untuk membuat rekening. Heran juga gimana bisa tren kaya gini jadi populer.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
saya rasa aparat tidak akan bertindak. Karena aparat akan bertindak setelah ada pelapor.
Seharusnya yang melapor atas hal ini adalah bank, karena jelas ada kerugian yaitu data nasabah yang diperjual belikan, walau data tersebut yang jual pemilikya sendiri, tapi kan jelas di sini itu bukan pemilik rekening asli sehingga jika terjadi sesuatu misal melakukan transaksi kriminal di rekening tersebut, pihak bank akan kesulitan untuk melacak siapa sesungguhnya yang pegang rekening dan ATM.

Jadi selama masyarakat masih menikmati jual beli rekening bank karena mereka menganggap ini menguntungkan bagi mereka.
Gimana tidak menguntungkan kalau semisal anak di bawah umur dengan mudah deposit dan withdraw slot ke rekening bank tanpa perlu bikin akun lagi. Miris sebenarnya, apa lagi melihat anak-anak SMA bahkan SMP mojok di corner wifi sambil main slot, hal ini harus diberantas, kalau aku cuma bisa melaporkan hal ini di facebook supaya di blacklist marketplacenya dan tidak menjual hal yang sama lagi.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 409
Duelbits
Dan setau saya rekening yang dibeli ini dipergunakan untuk membuat akun togel agar bisa memasang nomor dibeberapa akun ataupun dipergunakan untuk diberikan kepada anaknya yang belum cukup umur membuat rekening bank hanya sekedar untuk mengirim uang kepada anaknnya.
Ketika thread ini dibuat, iklan penjualan kartu ATM dan Rekening Bank hanya satu di merketplace saja kutemui, kalau sekarang sudah semakin banyak, mungkin karena peminat dan pemesannya banyak maka jadi ladang bisnis di facebook.

Menurutku, kalau penggunaan untuk judi dan dipakai oleh anak di bawah umur, itu mungkin sudah masuk ranah pidana, aparat semestinya bertindak. Kalau hanya untuk mengirim uang kepada anaknya yang sekolah di kota si gak apa-apa. walau tetap beresiko jika pemilik lama rekening tersebut masih memiliki aplikasi bank di HP-nya. karena pemilik lama bisa mengambil uang tersebut dengan metode tarik tunai tanpa kartu di aplikasi perbankan atau mentransfer semua uang ke rekening pemilik lama yang baru, mengisi e-wallet, deposit ke exchange, dsb.
Walaupun sudah masuk ke ranah pidana tetapi kesadaran masyarakat masih kurang akan bahayanya jual beli rekening bank dan privasi mereka, saya rasa aparat tidak akan bertindak. Karena aparat akan bertindak setelah ada pelapor.

Jadi selama masyarakat masih menikmati jual beli rekening bank karena mereka menganggap ini menguntungkan bagi mereka. Jual beli rekening bank ini akan terus berlanjut sampai timbulnya kesadaran masyarakat itu sendiri akan bahayanya jual beli rekening bank. dan yang harus kita lakukan adalah menyebarkan informasi seluas-luasnya tentang jual beli rekening bank selain tujuannnya untuk menumbuhkan kesadaran masyarkat tetapi juga untuk mengingatkan para penegak hukum agar segera bertindak dan untuk bank agar segera meningkatkan keamanannya bagi para nasabahnya.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Dan setau saya rekening yang dibeli ini dipergunakan untuk membuat akun togel agar bisa memasang nomor dibeberapa akun ataupun dipergunakan untuk diberikan kepada anaknya yang belum cukup umur membuat rekening bank hanya sekedar untuk mengirim uang kepada anaknnya.
Ketika thread ini dibuat, iklan penjualan kartu ATM dan Rekening Bank hanya satu di merketplace saja kutemui, kalau sekarang sudah semakin banyak, mungkin karena peminat dan pemesannya banyak maka jadi ladang bisnis di facebook.

Menurutku, kalau penggunaan untuk judi dan dipakai oleh anak di bawah umur, itu mungkin sudah masuk ranah pidana, aparat semestinya bertindak. Kalau hanya untuk mengirim uang kepada anaknya yang sekolah di kota si gak apa-apa. walau tetap beresiko jika pemilik lama rekening tersebut masih memiliki aplikasi bank di HP-nya. karena pemilik lama bisa mengambil uang tersebut dengan metode tarik tunai tanpa kartu di aplikasi perbankan atau mentransfer semua uang ke rekening pemilik lama yang baru, mengisi e-wallet, deposit ke exchange, dsb.
Pages:
Jump to: