Pertama, memang benar adanya bahwa itu ulah peretas, lihat pada twitter resmi bancor :
https://twitter.com/Bancor dikatakan token yang hilang adalah milik bancor sendiri, belum ada laporan milik nasabah yang diretas hingga saat ini. aneh bin ajaibnya bancor mencoba membekukan wallet yang dicurinya melalui wallet BNT karena dikatakan bahwa seluruh aset yang hilang berasal dari wallet yang digunakan untuk melakukan penarikan ETH dari smart contract BNT. (alasannya agar efeknya tidak meluas).
Kedua, Bancor merupakan market terdesentralisasi. namun jika melihat kasus seperti ini banyak anggapan bahwa market ini sentralisasi.
Dari kasus tersebut saya memiliki pemikiran jelek bahwa, bancor tidak akan kolabs akibat peretasan tersebut karena dana yang diretas cukup kecil untuk sekelas market yang berasal dari ICO sukses. namun, bancor tidak mempublikasikan wallet yang dihack dan wallet yang di bekukan kepublik, padahal jika market dengan konsep desentralisasi seharusnya bertanggungjawab atas transparasi, bukan menjadi rahasia perusahaan.
Jika memang mudah untuk meretas market, apalagi wallet yang disediakan untuk smartcontract terjadi pencurian dengan mudah. maka disitu ada masalah dengan teknologinya. saat ini ETH juga belum melaporkan secara resmi bagaimana kronologinya, karena mau tidak mau protokol yang digunakan menggunakan block ethereum. kasus ini sangat berbeda dengan kasus NEM dulu. aneh...