Topic: [Share & Diskusi] China Ingin mengintegrasikan 5G dan Blockchain (Read 741 times)

pada masa dimana jaringan mutakhir itu selesai dengan pembangunannya,
maka pada skala relative sepenuhnya untuk populasinya yg 1,7 miliar.
hanya sekira 500 juta penduduk disana yg akan dapat menikmati kesempatan dari penyelesaian pengerjaan pengembangan jaringan 5G
tetapi bukan berarti 1 miliar selebihnya penduduknya akan hanya menikmati pelintasan bandwith dgn jaringan 4G misalkan,
nggak...
mereka gak punya ponselnya....

yah memang sih, dari 500 juta penduduknya ada yg memiliki lebih dari 1 ponsel.
tetapi
duluan 1 miliar penduduknya yg lainnya
entah pada kualifikasi demografis tertentu apalah variabelnya,
tua kah,
di desa pertanian kah..
atau yg lainnya

adalah pada keterangan adalah :

1 MILIAR penduduk PRC tidak memiliki PONSEL ANDROID ataukah bukan ANDROID

ada memang pembelaan yg diupayakan oleh kelompok komunis kanan (lucu banget komunis dibedakan kiri dan kanan)
mereka menggunakan koleganya di amerika untuk melintaskan pesan katanya

BAHWA seperti juga kendaraan dinas,
ada juga inventaris kantor berupa PONSEL selain spidol

lho.,,, apa gak pernah dgn materi survey disana ttg penggunaan bahan bakar misalkan
yg membedakan tingkat konsumsinya entah mbarang ataukan dipenuhkan pembayarannya oleh dinas/pemerintah/perusahaannya


tetapi tidak disertai dengan catatan konsumsi/penggunaan bandwith untuk kesesuaian dengan relative dari pemilikan ponsel sewaktu kepemiikan pada masa survey apakah sementara bukan/membedakan penguasaan sebagai hasil dari belanja pribadi ataukah titipan kantor,


kesimpulan saya/aing sebagai seorang DEVELOPER aplikasi dgn layanan komunikasi sosial yg baik untuk pupils of Indonesia dengan label DOGEM,
disana mestinya seperti pada penuansaan brand (apakah) baidoo, mi chat, line, we chat, zoom dl :

negara PRC bukan dengan mayoritas warga/citizen ataukah disebutkan sebagai Rakyat/people yg dengan kepemilikan/penguasaan fungsional dari goods of mobile telephone.

Nah memang ini yang saya maksud, bukankah sudah santer kita dengar China ingin membuat mata uang kripto sendiri, yang pasti memakai jaringan blockchain sendiri juga. Dengan kekuasaan otoriter China mereka pasti bisa memaksakan penggunaanya, lihat saja Google, Facebook, Whatsapp tidak berdaya disana tetapi justru Wechat, Weibo, Baido yang sukses dan pasti dengan dukungan pemerintahan china.

Internet yang dikontrol oleh china adalah jaringan Internet yang memang ada dibawah yurisdiksi mereka, jadi bukan jaringan Internet secara Global. Gimana china mau mengontrol Internet jika dalam prakteknya masih menggunakan format world wide web (www) dan menggunakan protokol TCP/IP yang notabene masih dikelola oleh IETF.

Begitu juga dengan jaringan Blockchain ... Mungkin yang bisa dikontrol oleh China adalah jaringan Blockchain yang memang diciptakan oleh mereka sendiri dan untuk kepentingan mereka sendiri juga. Jadi bukan seluruh jaringan Blockchain yang ada (perlu digaris bawahi jaringan blockchain yang saat ini eksis jumlahnya sangat banyak).

Anggap saja china ingin menguasai jaringan Blockchain milik Bitcoin, dan untuk memuluskan rencana tersebut maka china setidaknya harus memiliki 51% hashpower dari keseluruhan global hashrate yang ada dijaringan Bitcoin. Sedangkan biaya untuk merealisasikan rencana tersebut nilainya sangatlah besar, sehingga tentunya china akan jadi berpikir berulang kali karena bisa saja hasilnya tidak sebanding dengan konsekuensi yang mesti ditanggung. Belum lagi komunitas Bitcoin tentu saja tidak akan tinggal diam dan akan merespon segala sesuatu yang memang bisa menjadi ancaman didalam jaringan Bitcoin.

Ia tapi da tau sendiri Negara China itu gimana, mereka ingin mengontrol semua, Internet aja di kontrol mereka. Patut dicurigai juga tujuan mereke ini pasti ingin mengontrol jaringan Blockchain ntah gimana caranya, karena kan teknologi gak ada yang sempurna

kalau konsepnya belum jelas menilainya ya sulit gan. kontrol ketat itu lebih ke cryptonya tapi blockchainnya sendiri rata-rata diterima hampir di semua negara termasuk china. jadi mereka ngambil teknologinya tapi menolak penerapan khusus di crypto, paling ngga saat ini.

Sebelumnya china kabarnya akan mengeluarkan mata uang crypto sendiri, lalu saat ini ingin mengintegrasikan teknologi 5G dan Blockchain. Ini sangat smart, melihat teknologi murah masa depan dan memposisikan diri negara China untuk menjadi yang terdepan. Konsepnya belum jelas, karena toh Blockchain telah berjalan bagus selama ada koneksi internet. Tetapi kita tidak tau konsep aslinya, tetapi patut diapresiasi, walau ada minusnya tentang isu kontrol ketat oleh negaranya.

Kalau mau dihubung"kan, mungkin yang nambah cepet adalah penambahan tx pada mempool, tapi dampaknya pun kayaknya ga bakal terasa karena data" broadcast juga ga gede" amat. Itu pun juga dipengaruhi oleh ada banyak yang bikin transaksi apa engga.

Mungkin jika penggunaanya untuk mengunduh data-data (blockchain) yang sudah ada / yang sudah didistribusikan, internet speed akan memberikan pengaruh besar (terlepas dari proses validasi dan sinkronisasi yg tergantung pada pengaturan dbcache dan hardware yang digunakan).

Tetapi fungsi dari internet speed tinggi akan menjadi kurang maksimal jika dihadapkan pada transaksi-transaksi baru (block yang akan dibuat), karena nilai TPS sangat dipengaruhi oleh jenis blockchain, mekanisme konsensus dan algoritma konsensus yang digunakan.

Dengan kata lain walaupun internet secepat apapun, semua transaksi blokchain tidak akan berpengaruh besar jika TPSnya kecil ya om? 

Skalabilitas memang akan benar-benar jadi PR besar saat mengimplementasikan tekhnologi Blockchain kedalam mekanisme jaringan 5G, jika kecepatan 5G disinyalir sampai 20Gbps atau dengan latency rata2 dikisaran 1ms maka dibutuhkan sebuah konfigurasi pada jaringan Blockchain yang mampu men-support kemampuan tekhnologi 5G, dengan kata lain dibutuhkan tingkat troughput yang sangat tinggi.

Seperti yang telah kita ketahui, dimana public blockchain seperti Bitcoin hanya memiliki TPS sekitar 7 transactions per second dan jenis-jenis blockchain yang memiliki rata-rata TPS tinggi adalah private atau permissioned blockchain seperti XRP (1500 TPS) dan XLM (1000 TPS). Sehingga kemungkinan besar model Blockchain yang bakal diadopsi ke dalam tekhnologi 5G adalah private/permissioned blockchain yang tentu saja untuk arsitekturnya sendiri pasti akan memerlukan banyak inovasi.

Sebenarnya ane agak skeptis dan merasa blockchain cuma term marketing karena imo yang dibutuhkan dari pihak telecom itu cuma database yang bisa diakses cepet dan enkripsi datanya kuat aja. Tidak ada keharusan database itu harus bisa diwrite dan dishare oleh berbagai pihak yang berbeda atau terdesentralisasi layaknya pengertian blockchain yang selama ini lazim dipakai. Bahkan kalau perlu dikontrol sama 1 perusahaan aja juga bisa (dan ane yakin pasti bakal ada read/write yang bisa ngubah data kalau dianggap perlu sama perusahaan/pemerintah yang bersangkuan).

Dengan kata lain, yang mau dilakukan oleh China Telecom atau China ini adalah membuat database agar perangkat 5G atau IoT bisa komunikasi/nyetor data/ngirim informasi pribadi dengan cepat dan aman. Kalau databasenya pake timestamping dan hash sah-sah aja, cuma kok ane merasa ini bukan hal yang sangat groundbreaking dibandingkan 5G itu sendiri yang katanya bisa ngirim data sampai 20G/detik. Download game PS4 ane cuma butuh waktu 5 detik kalau gitu, dan ini sangat jauh peningkatannya daripada 4G (sebagai contoh aja).

Oke, siap suhu, ane mengerti. 
Mulai dari Xi Jinping menyatakan China ingin menguasi blockchain. Dan ini mencoba mengintegrasikan blockchain dengan 5G. Semua itu berarti lebih ke pada jargon saja ya. Dalam artian ingin memanfaatkan hype nya "blockchain" untuk memasarkan atau menaikkan nilai 5G ini di mata dunia. Apakah demikian yang dimaksud suhu?

Terima kasih suhu atas resource nya. Ini setidaknya membuktikan bahwa integrasi tersebut bukan hanya omong kosong saja. Walaupun dari segi skalabilitas, interoperabilitas, atau pengaplikasiannya belum seperti yang diharapkan. At least, langkah nyata ke arah integrasi yang sebenarnya, jika proyek uji coba nya terus dikembangkan oleh China.

Saya juga mikirnya ke arah sana. China ini kan sedang seru2 nya bersaing dengan USA dalam segala bidang untuk menjadi negara dengan power dan pengaruh terkuat di dunia. Inonvasi ini, menunjukkan bahwa China terdepan dalam keseriusannya dengan pemanfaatan teknologi blockchain. Yang diprediksi ini akan menjadi teknologi yang akan punya pengaruh besar di masa depan nanti.

Bisa dikatakan arahnya bisa jadi kesitu. Walaupun sebenarnya itu sudah ke ranah imbas, tidak muncul sebagai akibat langsung dari teknologi blockchain atau crypto. Ya, tidak mustahil kalau dollar bisa digantikan jika ada pengganti yang sepadan dan applicable. Mungkin saja ada hubungannya dengan mata uang digital dan teknologi blockchain.

satu hal yang gua ambil dari thread ini.
1. Bagaimana menurut agan-agan semua tentang upaya China mengintegrasikan 5G dan Blockchain ini?
"China ingin selalu menjadi pemimpin dalam inovasi". apakah itu salah? gua rasa tidak, malah gua setuju dengan mindset China.
karena menurut gua china tidak ingin selalu menjadi yang nomor dua dibelakang USA,

2. Apakah integrasi 5G dan Blockchain adalah sesuatu yang mungkin dan tepat untuk dilakukan?
sangat mungkin bisa, apalagi dunia blockchain, teknologi yang masih seumur jagung , pasti banyak hal yang bisa dikembangkan kedepannya, apalagi ketika mendapat dukungan dari pemerintah.

3. Mungkinkah pernyataan Xi Jinping di atas dan uji coba integrasi 5G dan Blockchain ini menjadi signal bahwa China akan mendukung hal-hal yang berkaitan dengan Blockchain, termasuk dunia crypto?
seperti yang kita ketahui, blockchain dan crypto ibarat pinang dibelah dua. sangat sangat mungkin, just wait and see.dan tentang maslah ini gua sangat yakin klo kedepannya china akan menjadi "something Different". apalagi dengan sokongan dana yang kuat. itu bukan hal yang mustahil. terutama karena China dan dunia ingin lepas dari ketergantungan terhadap Dolar amerika.

^

"AI dan Blockchain" kedengaran sangat ICO-is sekali . Jadi inget jaman-jaman banyak ICO jual jargon-jargon serupa.

Sepertinya yang dimaksud dengan blockchain memang database yang dijalankan oleh beberapa pihak saja, dan mungkin sistem timestamping dan hash yang dipakai untuk menambah database baru. Ya gak salah-salah amat sih kalau disebut blockchain.

Saya menemukan sebuah sumber yang mengatakan bahwa China Telecom telah merelease whitepaper "Blockchain Smartphones in the 5G Era"


image source https://finance.sina.com.cn/blockchain/roll/2019-08-27/doc-ihytcitn2316560.shtml

Sumber tersebut menjelaskan bahwa China Telecom Blockchain dan Digital Economy Joint Laboratory tengah mengembangkan suatu inovasi tekhnologi blockchain mengenai sistem manajemen aset digital blockchain berbasis kartu SIM.

Poin-poin lainnya yang ada didalam whitepaper tersebut antara lain :

- Skenario implementasi Blockchain pada perangkat gadget 5G disasarkan pada aplikasi-aplikasi seperti : digital identity authentication, financial applications, supply chain traceability applications, judicial applications dan express industry applications

- Membuat sebuah platform keamanan pada sistem jaringan 5G menggunakan infrastruktur Blockchain

- Mengkombinasikan sistem otentikasi dengan tekhnologi AI dan Blockchain

source https://finance.sina.com.cn/blockchain/roll/2019-08-27/doc-ihytcitn2316560.shtml

Ucapan ane tentang internet & blockchain itu cuma analogi gan, bukan berarti ane beranggapan demikian. Kalimat setelahnya juga menjelaskan hal itu, yang prinsipnya adalah jargon-jargon "integrasi X dengan blockchain" hanya term marketing saja.

Eniwei, dari beberapa post yang ada ane rasa semuanya punya keraguan yang sama dan beranggapan kalau yang mau dilakukan ini adalah pembuatan database terpusat untuk meningkatkan keamanan jaringan 5G saja. Tanpa blockchain pun, hanya dengan hardware yang lebih baik dan cache server lebih banyak, sepertinya tujuannya bisa tercapai dan "blockchain" di sini hanya dipakai untuk marketing saja.

Saya juga demikian, apa yang saya tangkap dari pernyataan Jiang Wei di atas masih sangat umum, tidak menjelaskan secara detail teknisnya seperti apa. Makanya di sini saya buka untuk diskusi. Siapa tau ada yang punya info lebih rinci atau punya pandangan lebih spesifik terkait nantinya mau dibuat seperti apa itu "integrasi 5G dan Blockchain". 

Kalau yang saya pahami, tentu bukan integrasi internet dan blockchain, internet skalanya lebih besar. Sesuai judul, yaitu integrasi 5G dan blockchain, inipun tentu bukan dalam artian semua advantage yang ada diblockchain akan dimanfaat untuk mensupport 5G, saya yakin yang difokuskan hanya bagian potensialnya saja. Salah satunya mungkin seperti yang dikatakan suhu @abhiseshakana, yaitu untuk pemaksimalan potensi data dan keamanan. Sesuai dengan apa  yang diungkapakan oleh Jiang Wei:
Ya, memang salah satu hambatannya adalah skalabilitasnya. Selain itu interoperabilitasnya juga masih di ragukan. Ini ada disebutkan di salah satu artikel pada sumber di atas.

https://blockchainmedia.id/perusahaan-telekomunikasi-tiongkok-akui-keunggulan-blockchain-untuk-5g/

---

Thanks semuanya atas responnnya. 

Kemungkinan besar mekanisme Blockchain yang digunakan bukanlah yang mengadopsi model blockchain dengan visi Bitcoin (PoW dan decentralized) karena untuk kebutuhan proses komputasi pastinya akan membutuhkan banyak biaya dan jika menganut model permissionless maka pihak yang menyelenggarakan tekhnologi tersebut bisa saja kehilangan kuasa penuhnya  (tentunya akan mengganggu orientasi bisnis untuk bisa mendapatkan profit semaksimal mungkin).

Saya setuju dengan pendapat Om joni sebelumnya ... Konsep Blockchain yang digunakan disini tentunya juga tidak lepas dari bagian strategi marketing, sehingga model blockchain yang bakal digunakan saya kira adalah jenis blockchain yang centralized, karena mau bagaimanapun istilah blockchain itu sendiri bisa dijadikan object untuk mendongkrak angka penjualan  .

Kalau arahnya memang ke sana, mungkin yang ane ragukan adalah masalah skalabilitasnya. Kalau ingin cepat maka tentu tidak mungkin menggunakan konsensus PoW dan kemungkinan besar menggunakan cache server. PoS atau dPoS mungkin bisa aja kepake tapi jadinya malah wagu. Kalau tujuannya sekedar lebih aman, maka ane rasa enkripsi https dan sejenisnya harusnya sih lebih dari cukup. Tapi kalau mau dipaksakan jadi blockchain ya sah-sah aja sih, tinggal gimana mereka mengakali agar interaksinya tetap cepat. Dan kalau ujungnya menggunakan central server plus cache server, ya sama aja jadinya database biasa sih. CMIIW.

Baguslah menerapkan jaringan 5G ke blockchain atau sebaliknya, namun tradisonal Bitcoin malah lebih ke arah menghindari jaringan internet yang seperti itu menuju ke arah tanpa internet seperti satelite, supaya node tetap berjalan jika internet shutdown. Mungkin china belum ke arah sana walaupun telah menciptakan mata uang digital yuan.