Topic: [Syok] Ternyata Gambar Candlestick bisa dipesan!? (Read 649 times)

Iya mas emang itu saya lihatnya di bookmapnya Binance sama bitmax tapi walaupun exchange kecil tiba tiba pump pasti dah di gasak sama arbit trade dan gak berlangsung lama dan hanya meninggal bekas candle 'wick' saja. Lihat aja di yotbe mas pencariannya "Live Bookmap Crypto" rasanya deg degan dan seru aja lihat whale kalau trading  .

Saya rasa ini tergantung dari liquiditas dari exchange tersebut mas, jika exchange tesebut memiliki volume yang besar pada setiap order (buy and sell) maka, ini hanya akan menurunkan beberapa jemuran dan jaring yang dipasang oleh trader. Sedangkan jika liquditasnya kecil, volumenya kecil, kayanya masih bisa sih terjadi perubahan signifikan, kecuali pembeli melakukan limit buy, jadi ketika buy atau sell akan tertunda jika harga lebih mahal (untuk beli), dan lebih murah (untuk jual). kalau mereka membeli dengan metode market, maka otomatis semua jaring/jemuran akan termakan, sampai balance yang ditentukan untuk buy habis. Ini akan menggambar candle yang tak biasa. dan terlihat pump/dump. tapi kalau exchange besar sih memang memungkinakn untuk memengaruhi sedikit pada candle.

Kapan hari ane nonton video bang https://www.youtube.com/@Bennix nah si bang bennix ini emang gak percaya gan sama teknikal yang ada di dunia saham karena mungkin dia tahu kalau ada orang yang bisa gambar candlestick disana. Dia pernah ngomong kalau ada jasa/bandar yang bisa ngepompong saham di ihsg untuk saham baru bermarketcap kecil dan ada jasa untuk jaga harga biar tidak jatuh. Menurut ane pribadi sih ini sangat mungkin untuk dilakukan karena ane pernah itung itungan kasar untuk naikin saham baru hanya butuh beberapa milyar saja mungkin butuh 10 Milyaran udah bisa lock ARA ~ Auto Reject Atas.

ane juga main saham tapi untuk saat ini hanya buy and hold saham yang rajin bagi dividen aja dan untuk scalpingan ane hanya ambil saham IPO jadi saham baru yang baru masuk bursa saham dan ane lebih condong ke fundamental daripada technical kalau di saham mungkin technical nya hanya support and resistance doang. dan di saham ada indikator bandar movement juga btw 

tapi untuk kripto menurut ane susah kecuali kripto dengan marketcap kecil misal ada kripto yang baru muncul seperti shitcoin dan memecoin itu sangat mudah untuk di buat mainan para bandar.

ane pernah lihat orang order buy 1 juta dollar bitcoin di bitcoin bookmap itu hanya merubah candle yang sangat kecil tentu saja saat itu emang ada tembok yang gede sih tapi bandarin bitcoin ini butuh duit triliunan menurut ane atau paling nggak ratusan milyar

iya kalau misalkan aktivitas trading tersebut diketahui dan dianggap manipulasi pasti bisa dikenakan hukum. Tapi, Indonesia itu ada istilah "uang tutup mulut", karena ini menyakut banyak kepentingan dan mereka berduit, ya beli saja hukumnya, kita mainkan marketnya 
tapi memang meskipun itu dimanipulasi, kita yang tak berduit bisa nebeng untuk mendapatkan profit, ya kayak flash dump, maupun flash pump yang terjadi baik itu di saham maupun di kripto. kalau mau lebih high risk ya di meme, itu paling cepat pergerakannya, rugnya juga cepat kalau ga beruntung, DYOR/DWYOR

Sebenernya, dalam pasar saham dan kripto itu udah ada peraturan dan pengawasannya, jadi manipulasi harga atau praktek yang nggak fair pasti dilarang dan bisa kena tindakan hukum. Setahu saya, soal teknikal trading yang masih percaya sama candlestick dan chart, walaupun praktik curang ini bisa bilang mereka masih ada walaupun kecil kemungkinannya.

Meskipun di saham tidak ada fundamental yang bisa divaluasi dengan mudah, tapi candlestick dan chart masih penting buat analisis teknikal. Pola-pola yang terbentuk di candlestick dan pergerakan harga di chart masih bisa memberikan sinyal yang berguna buat trading. Menurut saya kurang lebih seperti itu.

Penggunaan bot itu ada saya tidak menampik hal tersebut. untuk trading fiktif memang kerap terjadi pada token dengan volume rendah. penggunaan bot biasanya akan otomatis set harga jual, beli dan cutloss. jadi jika Anda trading, memasang harga yang lebih mahal namun tidak keangkut pertama tapi muncul harga lebih mahal, maka itu artinya ada manipulasi harga. tentu ini bisa dilakukan oleh pemiliki exchange dengan algoritma tertentu untuk CEX, misal jika ada buy order 0.0001 maka algoritma akan membuat buy order lebih mahal, 0.00012 dan seterusnya. untuk AMM/DEX, sepertinya cukup sulit memanipulasi harga, tapi AMM umumnya adalah bot yang lebih cenderung mengeruk likuiditas token. jadi ada buy order cukup besar, ketika harga naik beberapa persen, smartcontract akan mengeksekusi untuk sell.

Saya juga sering perhatikan data grafik harga pada suatu bursa sering aneh saat melakukan trading dan itu membuat saya ketawa sendiri apakah itu bots atau lain yang jelas sangat nampak perbedaannya apalagi volume transakasi harian pada token di bursa itu kecil.

Pada kenyataannya sangat mungkin terjadi gan. Di crypto atau saham pun ranahnya tetap sama. Candlestick harian memang bisa diacak acak. Namun secara jangka panjang tetap sama arahnya. Saya perhatiakan seperti influencer group pump atau broker sekalipun yang punya kuasa/uang mampu memanipulasi pergerakan candlestick dengan caranya masing-masing.
Setelah saya mengikuti dan menyimak gan Bennix saya mulai teguh dan percaya diri dengan hold jangka panjang walau masih sedikit sedikit main futures. Namun fokus saya masih tetap pada jangka panjang.
Dulu pernah saya test 2 bulan full trade futures harian dengan saya bandingkan dengan hold atau investasi jangka panjang, hasilnya maksimal yang investasi jangka panjang. Selama 2 bulan saya mendapat 4 persen saja, karena banyak mengalami kerugian di pertengahan karena emosi dan pergerakan yang tidak sesuai. Ini mungkin karena saya yang kurang ahli dalam trade harian 😅

Aturan ARA dan ARB sebenarnya tidak terlalu signifikan untuk bisa mencegah praktik manipulasi ini karena saham yang sudah digoreng biasanya sangat menarik untuk dibeli atau dijual oleh investor yang sudah termakan umpan oleh bandar/perusahaan yang menjalankan praktik manipulasi ini. Buktinya beberapa waktu lalu ada salah satu perusahaan yang beberapa kali terkena ARA dan harga sahamnya meningkat signifikan, namun setelah diselidiki ternyata mereka memanipulasi laporan akuntansi untuk mendomplang harga saham mereka dan sekarang saham perusahaan tersebut jatuh dan banyak orang merugi.

Baru nonton videonya om Bennix, karena ane bukan maniac trading harian juga jadi jarang nonton tips-tips gituan. Semenjak rungkat gara-gara trading future di Binance pas abis vaksin Covid-19 dosis pertama,  susah buat percaya lagi sama candle stick crypto lagi. Udah nyontek cara-caranya serta minta saran dari trader yang cuan gede, tapi engga dapet feelnya. Ternyata baru tau kalau ada jasa maintain harga ginian.

Sekelas saham aja udah ada permainan dibelakang, apa lagi crypto yang market capnya kecil. Semenjak covid selesai ini, ane cuma fokus buat akumulasi dikit-dikit doang BTC, dan ga pernah perduli lagi sama pergerakan harga jangka pendek. Sesekali mantau doang, tapi ga pernah nyangkutin emosi buat ngambil action sell. Hampir setahun ini nerapin sikap bodo amat dengan grafik harian, yang penting target ane kalau nilai setara USD nya udah mencapai goal, langsung mau ane wd.

Manajemen emosi saat melakukan trading memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, bahkan untuk trader kawakan yang sudah memiliki jam terbang tinggi masih saja bisa mengalami gugup, panik dan greedy  . Intensitas trading yang tinggi memang bisa memicu stress dan jatuh-jatuhnya bakal memberikan tekanan psikologis yang tentu saja bakal mempengaruhi capital gain/loss.

Kalo menurutku, yang cukup penting adalah tahu kapan waktunya untuk rehat, sembari melakukan evaluasi buat hari selanjutnya. Kondisi loss jika dipaksakan yang ada malah akan membuat menjadi babak belur 

nah kalau ini saya setuju, kebanyakan aktif trading justru memengaruhi mental seseorang. Panik dan Fomo menjadi salah satu penyebab mengapa hold menjadi lebih baik daripada aktif trading. Saya sering mengalami, cutloss malah naik, ga cutloss makin dalam akhirnya cutloss juga, setelahnya naik lagi. Sebagai gambaran sederhana aset yang awalnya 30 menjadi 25, ketika beli lagi aset menjadi 23 

Ini mungkin berbeda bagi yang benar-benar pro ya, pastinya tidak seperti yang saya alami. Itulah mengapa saya setuju, untuk hold akan jauh lebih profit dibandingkan dengan trading, jika pada akhirnya tidak bisa mengakumulasi lebih daripada yang dibeli pertama kali.

Sepertinya paham om Bennix ini beresonansi ke trader yang udah pensiun (kek ane), mendingan di hold saja daripada keluar masuk market, nanti kalau opit pun lebih opit yang tidak aktif di market karena setiap kali trading kan kena biaya transaksi.

Hanya saja tidak semua trader itu berujung kapok, kan ada yang menang juga walaupun jumlahnya tentunya lebih kecil daripada yang kalah.

Ane setuju tidak ada rumusnya, mantengin candle, pakai indikator, dsb, nanti hasilnya juga ga pasti. Trading sepertinya tidak untuk semua orang, karena bikin hipertensi dsb, ya yang ane rasakan sama seperti yang om Bennix bilang Tapi tentunya ada master trader yang hanya segelintir, yang udah cuan banyak, memang suka trading, lalu berpendapat lain.

Pandangan yang cukup fair kalau maksudnya analisa teknikal itu ujungnya probabilitas dan tidak ada jaminannya bakal bekerja tiap saat. Di sisi lain investasi jangka panjang sekalipun juga hanya probabilitas meskipun menggunakan sudut pandang analisa fundamental. Ane pribadi agak ragu kalau manipulasi di market yang teregulasi dengan benar bakal sangat mudah, kecuali yang bermain ya pemegang kuasa/regulasi atau makelar besar. Entah kalau mereka juga bermain terus tiap hari, susah juga buat verifikasinya. Pada akhirnya ya balik lagi hanya pake duit yang kalau sewaktu-waktu ilang agan masih baik" aja untuk bermain trading harian. CMIIW.

Ketika saya membaca judul agan, saya sudah feeling nih kayanya mau membahas isi kontenya Om Bennix dan ternyata prediksi saya tepat wkwk!. Anyway saya sudah lama mengikuti Om Bennix dan ya beliau tidak senang dengan tarder harian karena menurut beliau pola-pola di Candle stick itu gampang banget di manipulasi dan yang sering saya dengar dari Om Bennix adalah, TIDAK ADA TEORI MATEMATIKANYA BAGAIMANA SAHAM ITU BEKERJA. Sama seperti saya yang lebih mengedepankan invest jangka panjang.

Btw sorry2 nih kalau ada teman-teman di sini yang trader harian. Saya hanya menyampaikan pandangan Om Bennix tanpa ada penyebaran kebencian apapun.

Jujur saya agak terkejut saya kira manipulasi harga saham sulit kalau dibandingkan kripto karena sistem IHSG menerapkan ARB dan ARA, yang tidak ada di mayoritas exchange kripto besar. Tapi kalau memang bisa dimanipulasi dengan mudah seperti itu harusnya ada orang dalam IHSG yang bisa memberi celah agar saham yang sedang di manipulasi tidak terkena ARB dan ARA.

Jasa menggambar candlestick malah baru dengan untuk pertama kali, tapi karena candlestick kan intinya gambaran grafis dari pergerakan harga ya, jadi sepehaman saya sepertinya ya masih satu rumpun jasa dengan manipulasi harga saham juga.

Ane rasa dua hal itu saling berkaitan hanya agan melihat di aspek yang berbeda saja. Pada prinsipnya kan candlestick ini dimanipulasi, yang mau tidak mau ya mempengaruhi volume transaksi.  Agan bisa bilang juga sebaliknya. Poinnya adalah karena analisa teknikal banyak yang menggunakan pembacaan candlestick, tentunya yang lebih disorot adalah masalah risiko analisa candle mereka tidak valid lagi karena datanya saja sudah fiktif. Apapun yang terjadi trader harus lebih berhati-hati lagi kalau hal kaya gini ditemukan dan bahkan bisa diverifikasi. CMIIW.

Nah, kalau misalkan transaksi fiktif ini sering saya temukan mas, tapi fiktifnya ini beda, ini saya temukan di BitMart dan Probit, jadi ceritanya posisi last buy & sell misalnya
SELL: 3
BUY: 3
Karena saya ingin koin saya cepat laku, jadi saya pasang sell 2.9 agar ada bisa segera keangkut. Ternyata, ada transaksi sell yang keangkut di harga 2.8, padahal tidak ada sell order baru selain punya saya di 2.9 itu.

Jika yang mas maksudkan wash trading ini dari orang/kelompok yang memiliki uang banyak untuk meningkatkan volume jual & beli, ini menurut saya istilahnya bukan lagi ngegambar candle, tapi menurut saya itu sama dengan manipulasi harga & volume. seperti yang saya singgung sebelumnya, karena candle tercipta pasca terjadi transaksi. Ya mungkin sudut pandang saya selama ini terlalu sempit, jadi seperti menolak ungkapan neggambar candle.

Terkait grafik yang tercipta, pada aktivitas seperti ini, memang sulit untuk dilihat validitasnya, bahkan BTC pun juga bisa tidak sesuai. karena pada TA itu sifatnya prediktif.

Oh bukan gan, candle terbentuk via aktivitas trading, candlenya ya sesuai transaksi yang terjadi, namun yang jadi masalah adalah transaksinya fiktif.
Pemesanan gambar candlestick yang di video itu ya via wash trading bandar/broker.

Kalau contohnya BTC ya agak sulit karena volumenya sudah tinggi. Kita ambil contoh di koin/NFT gorengan tuh. Misalnya ane launch koin ROY, terus punya modal yang lumayan gede, ane bisa menggunakan puluhan akun yang tugasnya bikin seolah-olah aktivitas tradingnya tinggi sekaligus "menggambar candlestick." Jadi nanti para analis teknikal dan moon boy akan tergiur melihat betapa legitnya koin ROY. Analisis teknikal di grafik koin ROY tidak akan valid karena itu hanya buatan saja IMO.

maksud saya, inject disini adalah membuat program yang mengubah candle baik nambahin value yang digambarkan. Nah kalau misalkan itu dilakukan oleh pemilik exchange, tentu itu bisa masuk akal, karena mereka bisa mengubah programnya. Sedangkan untuk sekarang kita semua menggunakan chart tradingview, dengan karakter candle semua pair dengan perbedaan tidak banyak, jika ada perbedaan candle pada 1 exchange tertentu misal antara BTC/USD di Binance & Okex misalnya, kalau itu banyak mungkin salah satu melakukan manipulasi. Mengingat ada perbedaan harga yang mencolok. Self-trading yang mas sebutkan atau ada bandar ini mungkin broker, itu artinya memang manipulasi harga. karena saya pikir untuk candle, ini akan digambar sesuai trade yang terjadi, kalaupun itu dari hasil trading maka walaupun itu hasil manipulasi (pump terorganisir), itu bukan hasil ngerubah candle tapi ngerubah aktivitas trading.

Contoh paling sering terjadi pada kasus pump, gitu kan ya. tetap saja itu adalah tergambar dari nilai aset secara real sih karena terjadi aktivitas trading dulu, baru candle terbentuk. Akan beda kalau tidak ada aktivitas trading candle terbentuk tiba-tiba tinggi ijo gitu. Valid atau tidak, itu seperti semu mas, dalam melihat candle basicnya adalah prediksi, jika tren itu tidak valid, sama halnya dengan analisa yang juga tidak ada yang valid. Karena memang yang menentukan adalah aktivitas market baik itu real dari trader maupun manipulasi aktivitas jual/beli dari whale broker yang memiliki kekuatan untuk memanipulasi harga, namun tetap harga sekarang adalah harga real.

Jadi, dalam hal ini menurut saya bukan manipulasi candle, tapi manipulasi harga itu sendiri, karena candle terbentuk setelah harga. Pandangan saya begitu sih selama ini mas, silakan dikoreksi kalau salah