Pages:
Author

Topic: Teknik & Tips Menyelesaikan Utang - page 2. (Read 647 times)

sr. member
Activity: 658
Merit: 325
Rollbit.com
August 30, 2024, 08:09:03 AM
#22
Hidup akan terasa lebih tenang jika tidak memiliki hutang. Namun, kebutuhan telah memaksa kita untuk mengambil pinjaman. Yang mana mungkin pertama kali kita meminjam dengan jumlah yang tidak cukup besar, atau sesuai dengan kebutuhan. Namun, disadari atau tidak, hutang dapat membuat kita kecanduan, dan lama kelamaan ketika kita meminjam atau berutang terlalu sering, hal ini dapat menimbulkan ketergantungan yang berbahaya dan dapat memungkinkan seseorang untuk terlilit hutang, karena jumlah pinjaman yang terlalu banyak, yang tidak sesuai dengan kemampuan untuk melunasinya.

Dan untuk menjawab permasalahan ini, pengelolaan keuangan dan hutang yang bijak menjadi kunci utama agar seseorang dapat melunasi hutang yang dimilikinya dan tetap stabil secara finansial. dan saya setuju dengan semua yang disampaikan OP, karena hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih bijak dalam mengelola hutang yang dimilikinya. Namun untuk menghindari diri kita agar tidak terjerat dalam masalah hutang, alangkah bijaknya jika kita masih memiliki hutang, maka sebelum hutang itu lunas terlebih dahulu, jangan pernah mengambil pinjaman atau kredit yang baru, karena hal ini akan semakin mempersulit kita untuk dapat melunasi hutang yang seiring dengan beban yang terus bertambah dan menumpuk.

memang benar sekali gan memang rasanya lebih nikmat hidup ini kalau tidak punya hutang, namun memang benar gan siapapun tentu tidak ingin mempunyai hutang namun ya memang keadaan yang memaksa orang bisa berbuat menjadi punya hutang. ya memang benar gan dan jujur di masa lalu ketika saya masih kecil orang tua saya juga pernah mempunyai hutang ya awalnya iseng iseng meminjam uang hanya sedikit untuk biaya kehidupan karena orang tua saya saat itu sedang menganggur namun ya lama lama hutang itu menjadi besar dan memang setelah utangnya selesai di lunasi namun ya memang menjadi kecanduan dan beberapa hari kemudian orang tua saya meminjam lagi ya akibatnya punya hutang lagi dan saat itu  keadaan dan juga penghasilan tidak sesuai yang akhirnya meminjam lagi kepada orang lain yang akhirnya menjadi tambah besar hutangnya  dan akhirnya kehidupan sekeluarga menjadi frustasi karena selalu di tagih utang.

namun untungnya akhirnya utang itu bisa diselesaikan dan akhirnya lunas dan sampai sekarang aku dan keluargaku belajar dari pengalaman untuk berusaha menghindari yang namanya meminjam uang, namun tentu aku juga tidak menyalahkan kepada mereka yang selalu meminjam uang karena tentunya mereka dan semua orang juga tidak mau mempunyai hutang namun ya keadaan yang memaksa hingga akhirnya melakukan pinjaman.

ya memang yang telah di sampaikan op memang benar dan memang kita harus bisa baik dan bijak mengelola keuangan dan hutang yang dimiliki dan bersikap yang bagus dalam mengelola apapun dan harus tahu aturan aturan tentang pinjaman. ya intinya memang kita harus berusaha untuk bisa mengontrol diri dan menyesuaikan pendapatan dengan cara menerapkan pola hidup sesuai pendapatan yang selalu di terima agar bisa menjauh dari yang namanya meminjam uang. dan memang benar gan alangkah baiknya jika sebelum hutang lunas jangan mengambil pinjaman atau kredit yang baru ya memang benar gan tentu akan berpotensi besar lebih mempersulit keadaan.

ya semoga kita semua di jauhkan dari yang namanya meminjam uang dan bagi yang punya hutang semoga cepat bisa lunas dan mendapatkan rejeki yang besar dan diberi kesehatan lahir batin. Smiley
newbie
Activity: 24
Merit: 0
August 23, 2024, 07:05:45 AM
#21
izin bertanya, maksud dari jujur dan terbuka itu seperti apa ya?  apakah cukup hanya dengan jujur ke diri sendiri? atau kah perlu jujur ke keluarga yang mungkin berdampak seperti ke pasangan suami/istri dan orangtua? saya masih belum terlalu paham arahnya.
Ketika seseorang sudah terkena permasalahan utang, biasanya membutuhkan orang lain untuk membantu menyelesaikan masalah, entah itu untuk bantu bayarin atau sekedar memberikan bantuan moral, dsb. Ya kalau masih bisa dihandle sendiri tentu belum "bermasalah" dengan utang.

Oleh karena melibatkan orang lain terutama keluarga, maka dalam menyelesaikan persoalan utang itu adalah masalah bersama dalam keluarga. Maka dari itu perlu jujur terkait hal-hal yang udah ane sebut pada OP thread di atas.

selain itu, jika dengan jujur ke diri sendiri, apakah benar-benar bisa membantu kita terjebak dari kebiasaan berhutang? karena ada beberapa orang yang pengeluarannya lebih besar daripada pemasukannya dikarenakan tanggung jawab, apalagi jika si penghutang termasuk generasi sandwich yang bukan berasal dari orangkaya.
Bukan demikian logikanya. Akar dari permasalahan utang bukan karena pengeluaran lebih besar dari penghasilan. Kalau logikanya seperti itu semua orang termasuk ane (kecuali Sultan) bakal kena jeratan utang karena kalau menuruti nafsu pasti pengeluaran akan lebih besar dari penghasilan. Gaji mana ada yang cukup gan, kitanya yang harus menyesuaikan diri agar gaji bisa cukup. Karena hal inilah hal terkait penghasilan ini hanya ane cantumkan di thread bagian paling bawah (bonus). Di Indo ini juga kalau dipikir banyak yang bisa dikatakan generasi "sandwich" dan ane pun juga sama harus ikutan membantu orang tua ane ataupun orang tua dari istri, akan tetapi yang namanya membantu itu sesuai kapasitas saja.

Kalau ane disuruh ngasi saran untuk orang terjerat utang gegara generasi "sandwich" ya sederhana saja. Utamakan kehidupanmu dan keluargamu (sesuai KK/C1) sebelum kalian mengutamakan KK/C1 keluarga lain. Kalau kapal mau karam dan ane tidak bisa menyelamatkan kapal tersebut, ane tidak mau ikutan tenggelam, tapi menyelamatkan diri. Paling tidak ane bisa selamat daripada semuanya tenggelam.
Terimakasih jawabannya. Semoga ini bisa saya sampaikan dan diterima ke kerabat saya yang mengalami permasalahan hutang ini.

Oleh karena melibatkan orang lain terutama keluarga, maka dalam menyelesaikan persoalan utang itu adalah masalah bersama dalam keluarga. Maka dari itu perlu jujur terkait hal-hal yang udah ane sebut pada OP thread di atas.

Untuk dibagian ini ngena banget sih, pada akhirnya gak salah untuk terbuka dan meminta tolong ke keluarga asalkan dengan satu catatan niatkan dalam hati untuk tidak mengulangi lagi.

Terimakasih atas responnya.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
August 23, 2024, 05:10:00 AM
#20
izin bertanya, maksud dari jujur dan terbuka itu seperti apa ya?  apakah cukup hanya dengan jujur ke diri sendiri? atau kah perlu jujur ke keluarga yang mungkin berdampak seperti ke pasangan suami/istri dan orangtua? saya masih belum terlalu paham arahnya.
Ketika seseorang sudah terkena permasalahan utang, biasanya membutuhkan orang lain untuk membantu menyelesaikan masalah, entah itu untuk bantu bayarin atau sekedar memberikan bantuan moral, dsb. Ya kalau masih bisa dihandle sendiri tentu belum "bermasalah" dengan utang.

Oleh karena melibatkan orang lain terutama keluarga, maka dalam menyelesaikan persoalan utang itu adalah masalah bersama dalam keluarga. Maka dari itu perlu jujur terkait hal-hal yang udah ane sebut pada OP thread di atas.

selain itu, jika dengan jujur ke diri sendiri, apakah benar-benar bisa membantu kita terjebak dari kebiasaan berhutang? karena ada beberapa orang yang pengeluarannya lebih besar daripada pemasukannya dikarenakan tanggung jawab, apalagi jika si penghutang termasuk generasi sandwich yang bukan berasal dari orangkaya.
Bukan demikian logikanya. Akar dari permasalahan utang bukan karena pengeluaran lebih besar dari penghasilan. Kalau logikanya seperti itu semua orang termasuk ane (kecuali Sultan) bakal kena jeratan utang karena kalau menuruti nafsu pasti pengeluaran akan lebih besar dari penghasilan. Gaji mana ada yang cukup gan, kitanya yang harus menyesuaikan diri agar gaji bisa cukup. Karena hal inilah hal terkait penghasilan ini hanya ane cantumkan di thread bagian paling bawah (bonus). Di Indo ini juga kalau dipikir banyak yang bisa dikatakan generasi "sandwich" dan ane pun juga sama harus ikutan membantu orang tua ane ataupun orang tua dari istri, akan tetapi yang namanya membantu itu sesuai kapasitas saja.

Kalau ane disuruh ngasi saran untuk orang terjerat utang gegara generasi "sandwich" ya sederhana saja. Utamakan kehidupanmu dan keluargamu (sesuai KK/C1) sebelum kalian mengutamakan KK/C1 keluarga lain. Kalau kapal mau karam dan ane tidak bisa menyelamatkan kapal tersebut, ane tidak mau ikutan tenggelam, tapi menyelamatkan diri. Paling tidak ane bisa selamat daripada semuanya tenggelam.
newbie
Activity: 24
Merit: 0
August 22, 2024, 01:32:30 PM
#19
izin bertanya, maksud dari jujur dan terbuka itu seperti apa ya?  apakah cukup hanya dengan jujur ke diri sendiri? atau kah perlu jujur ke keluarga yang mungkin berdampak seperti ke pasangan suami/istri dan orangtua? saya masih belum terlalu paham arahnya.

selain itu, jika dengan jujur ke diri sendiri, apakah benar-benar bisa membantu kita terjebak dari kebiasaan berhutang? karena ada beberapa orang yang pengeluarannya lebih besar daripada pemasukannya dikarenakan tanggung jawab, apalagi jika si penghutang termasuk generasi sandwich yang bukan berasal dari orangkaya.

pertanyaan saya ini saya keluarkan murni dari kegelisahan saya melihat anak muda sekitar yang terjebak masalah ini, mau memberi saran pun juga gaenak karena mungkin hanya bersifat sementara.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
August 21, 2024, 07:27:50 AM
#18
kalo sudah mentok, ya gak ada cara lain selain galbay karena mau pinjam lagi buat nutupin hutang itu kaya gali lobang tutup lobang, gak akan ada habisnya malah hutangnya semakin nambah banyak.
Betul, galbay bukan akhir dari dunia. Apalagi kalau galbay untuk pinjaman yang tidak pakai agunan.

saya punya pengalaman sepupu yang tidak sepenuhnya jujur kepada orangtuanya, padahal orangtuanya sudah sudi membayarkan semua utangnya, tapi dia tidak mau sepenuhnya jujur dan menutupi sebagian utang karena dia tidak mau terlalu memberatkan orangtuanya, alhasil bukannya semakin baik, utangnya justru semakin banyak.
Nah ini inti dari kejujuran adalah agar bisa memetakan utang dan menentukan prioritas yang mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Jangan malah hanya mengaku yang kecil saja tapi yang gede dibiarkan membengkak. Ya macam-macam lah kasusnya.

Di search aja gan, search facebook > type group > Keluh Kesah Pinjol ~XD
Habis main-main di group facebook kacau banget Grin malah ada yang ngajakin galbay. Gimana cara setting hp biar ga bisa diterror, dsb.
Rata-rata pada nanya galbay di platform xxx aman ga bang?
full member
Activity: 294
Merit: 178
If you know, you know!
August 20, 2024, 02:22:32 PM
#17
1. Jujur dan Terbuka
Nomor satu ini sangat penting karena tanpa ada kejujuran, siapapun tidak bisa membantu masalah utang. Kejujuran yang dimaksud adalah berapa saja nominal utang, jatuh tempo, agunan, cicilan, kreditur (pinjol, bank, teman, dsb.), serta penghasilan dan pengeluaran. Intinya adalah tulis semua informasi yang berkaitan (jangan cuma diawang).

Kejujuran memang menjadi mitigasi pertama agar kita bisa terbebas dari utang yang terus menumpuk, saya punya pengalaman sepupu yang tidak sepenuhnya jujur kepada orangtuanya, padahal orangtuanya sudah sudi membayarkan semua utangnya, tapi dia tidak mau sepenuhnya jujur dan menutupi sebagian utang karena dia tidak mau terlalu memberatkan orangtuanya, alhasil bukannya semakin baik, utangnya justru semakin banyak.
full member
Activity: 868
Merit: 202
August 19, 2024, 11:16:57 AM
#16

5. Kalau mentok ingat kalau semua orang bisa membuka lembaran baru
Meskipun semua aset hilang, kena BI checking, dsb., toh tidak masalah karena agan masih punya dua kaki dan dua tangan untuk "start new game" asalkan masih sehat jasmani dan rohani (sehingga jangan setres). Siapa tau di permainan baru ini hokinya muncul sehingga bisa "true ending." Banyak kisah orang sukses dibaliknya ada cerita pernah bangkrut.

kalo sudah mentok, ya gak ada cara lain selain galbay karena mau pinjam lagi buat nutupin hutang itu kaya gali lobang tutup lobang, gak akan ada habisnya malah hutangnya semakin nambah banyak. gak perlu takut buat galbay, paling skor BI checking jadi buruk dan resiko di datangi DC kerumah, tapi gak perlu takut DC tugasnya hanya mengingatkan dan kita sebagai nasabah harus terbuka soal kondisi keuangan dan jangan janjikan apapun atau terbujuk oleh rayuan mereka untuk apply ke aplikasi lain.

karena banyak orang takut galbay mungkin karena malu atau takut sama DC, padahal mayoritas orang pernah terlilit hutang jadi gak perlu takut dan malu juga. memang ini tidak direkomendasikan karena biar bagaimanapun hutang itu adalah kewajiban kita untuk melunaskannya, tapi nasib sial siapa yang tahu, dan galbay bisa menjadi langkah terbaik yang bisa diambil.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
July 31, 2024, 06:39:43 AM
#15
BTW, mereka2 ini tau banget masalah situasi mulai dari : Ilegal, mana yang ada DC, mana yang aman galbay, mana yang disaranin di rawat, mana daerah2 yang ada DC nya, mana yang cuman neror, cara lock data (maksudnya kek bikin fake data contact, dll).
Penasaran ini berapa yang emang cerita beneran berapa yang sengaja nyamar jadi user pinjol buat narik orang untuk jadi konsumen. Ga kaget juga sih kalau ujung"nya ga diapa"in, cuma kalau sosialnya ikutan kena tergantung nih mental orang yang kena kasus kuat apa kagak. Ane sendiri pernah nyari pinjaman dari platform online dulu, cuma ga pernah sampai ga bayar juga karena duit emang ada dan ane ga mau ribet kalau data ane disebar kemana" sama platform yang bersangkutan. Walau ujungnya sama aja di platform nasional dibobol juga sama hacker.
legendary
Activity: 2688
Merit: 1262
July 30, 2024, 02:19:49 PM
#14
-snip-
Di search aja gan, search facebook > type group > Keluh Kesah Pinjol ~XD

BTW, mereka2 ini tau banget masalah situasi mulai dari : Ilegal, mana yang ada DC, mana yang aman galbay, mana yang disaranin di rawat, mana daerah2 yang ada DC nya, mana yang cuman neror, cara lock data (maksudnya kek bikin fake data contact, dll).

Lumayan juga buat info + cari pembelajaran disana.
full member
Activity: 416
Merit: 124
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
July 30, 2024, 12:25:19 AM
#13
Hidup akan terasa lebih tenang jika tidak memiliki hutang. Namun, kebutuhan telah memaksa kita untuk mengambil pinjaman. Yang mana mungkin pertama kali kita meminjam dengan jumlah yang tidak cukup besar, atau sesuai dengan kebutuhan. Namun, disadari atau tidak, hutang dapat membuat kita kecanduan, dan lama kelamaan ketika kita meminjam atau berutang terlalu sering, hal ini dapat menimbulkan ketergantungan yang berbahaya dan dapat memungkinkan seseorang untuk terlilit hutang, karena jumlah pinjaman yang terlalu banyak, yang tidak sesuai dengan kemampuan untuk melunasinya.

Dan untuk menjawab permasalahan ini, pengelolaan keuangan dan hutang yang bijak menjadi kunci utama agar seseorang dapat melunasi hutang yang dimilikinya dan tetap stabil secara finansial. dan saya setuju dengan semua yang disampaikan OP, karena hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih bijak dalam mengelola hutang yang dimilikinya. Namun untuk menghindari diri kita agar tidak terjerat dalam masalah hutang, alangkah bijaknya jika kita masih memiliki hutang, maka sebelum hutang itu lunas terlebih dahulu, jangan pernah mengambil pinjaman atau kredit yang baru, karena hal ini akan semakin mempersulit kita untuk dapat melunasi hutang yang seiring dengan beban yang terus bertambah dan menumpuk.
Ya sebaiknya kita harus menghindari utang karena utang akan membuat kehidupan menjadi berantakan. Memang terkadang seseorang terpaksa harus berutang demi kelangsungan hidup atau menambah suntikan modal untuk kegiatan usahanya, namun jika mampu mengelola utang itu dengan baik maka tentu akan mendapatkan nilai kepercayaan. Harus diakui utang itu lebih banyak mudharatnya maka sebisa mungkin untuk dapat dihindari. Saran yang anda paparkan menurut saya sudah cukup bagus dan bisa menjadi referensi agar mampu mengelola keuangan dengan baik dan bisa memahami bagaimana besarnya resiko jika sudah berhadapan dengan yang namanya utang.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
July 29, 2024, 09:20:48 AM
#12
Cuman tetep, walau ada putusan pengadilan. Di beberapa kasus (perdata) tetep kagak dicicil wkwkwkwk, ini dari kasus hasil persidangan yah.
Sudah sesuai dengan link yang ane share di atas wkwk

Rata2 cuman terror doang, ane ngikutin group (FB) masalah pinjol banyak share totalnya dan cerita nya. Biasanya itu bakal mulai gak di kontak lagi sekitara 1+ tahun, mungkin ada beberapa cuman udah mulai sepi baik legal/illegal pinjol.
Bisa share grupnya gan kalo publik? Biar jadi bahan hiburan pelajaran. Kalau ane hanya tau yang dari sekitar lingkungan ane saja, tetangga, teman, sodara, dsb.
"Cuman" terror itu relatif sih gan, karena ga sedikit yang kena mental juga. Ya kecuali kalo memang sudah berpengalaman kabur dari tanggung jawab Grin



Anyway, yang kena masalah utang itu bukan berarti orangnya ga bener, boros, keuangan ugal-ugalan, dsb. Banyak orang pada umumnya (yang ga aneh-aneh) yang juga kena masalah ini. Ya namanya juga duit, ga pandang bulu.
sr. member
Activity: 1134
Merit: 406
Duelbits
July 28, 2024, 03:47:36 PM
#11
Hidup akan terasa lebih tenang jika tidak memiliki hutang. Namun, kebutuhan telah memaksa kita untuk mengambil pinjaman. Yang mana mungkin pertama kali kita meminjam dengan jumlah yang tidak cukup besar, atau sesuai dengan kebutuhan. Namun, disadari atau tidak, hutang dapat membuat kita kecanduan, dan lama kelamaan ketika kita meminjam atau berutang terlalu sering, hal ini dapat menimbulkan ketergantungan yang berbahaya dan dapat memungkinkan seseorang untuk terlilit hutang, karena jumlah pinjaman yang terlalu banyak, yang tidak sesuai dengan kemampuan untuk melunasinya.

Dan untuk menjawab permasalahan ini, pengelolaan keuangan dan hutang yang bijak menjadi kunci utama agar seseorang dapat melunasi hutang yang dimilikinya dan tetap stabil secara finansial. dan saya setuju dengan semua yang disampaikan OP, karena hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih bijak dalam mengelola hutang yang dimilikinya. Namun untuk menghindari diri kita agar tidak terjerat dalam masalah hutang, alangkah bijaknya jika kita masih memiliki hutang, maka sebelum hutang itu lunas terlebih dahulu, jangan pernah mengambil pinjaman atau kredit yang baru, karena hal ini akan semakin mempersulit kita untuk dapat melunasi hutang yang seiring dengan beban yang terus bertambah dan menumpuk.
legendary
Activity: 2688
Merit: 1262
July 28, 2024, 02:32:53 PM
#10
-snip-
Cuman tetep, walau ada putusan pengadilan. Di beberapa kasus (perdata) tetep kagak dicicil wkwkwkwk, ini dari kasus hasil persidangan yah.

-snip-
Rata2 cuman terror doang, ane ngikutin group (FB) masalah pinjol banyak share totalnya dan cerita nya. Biasanya itu bakal mulai gak di kontak lagi sekitara 1+ tahun, mungkin ada beberapa cuman udah mulai sepi baik legal/illegal pinjol.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
July 28, 2024, 12:38:51 PM
#9
Cuman kalau dibilang lebih bahaya mana tentu utang tidak resmi pasti yang lebih bahaya gan, karena bisa menimbulkan masalah lainnya seperti yang dikatakan intimidasi bisa dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan utang ini lebih sering menimbulkan masalah lainnya seperti bisa terjadinya kekerasan, penyebaran dan penyalahgunaan data.
Kalau misal rumah disita hidup insta-merana gan, makanya lebih berbahaya. Kalau yang tidak beragunan ya paling kena teror n disamperin DC. Kalau dari narasumber jarang ada yang berujung pada kekerasan, ya berhenti sampai teror saja. Tapi itu ya tergantung utangnya berapa dan sama siapa, kalau sama Yakuza ya mending menghilang minimal beda pulau.

Cuman sebenarnya ada pertanyaan dari saya apabila katakanlah melakukan pinjaman di pinjol atau pinjaman tidak resmi lainnya dan gagal bayar apakah suatu saat akan diadili di pengadilan secara perdata atau hanya kena BI ckecking saja yaa gan ? Dan apakah intimidasi dari dc akan terus berlanjut atau lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya ? Mungkin agan - agan lainnya ada yang bisa menjawab.
Jarang ada yang sampai pengadilan gan karena biaya sewa kuasa hukum dsb, dan ribetnya sidang. Toh nanti putusannya walaupun bersalah dan dihukum mengembalikan utangnya, eksekusi putusannya bakalan ribet kalau memang ga ada duit... Jadi ya penyelesaiannya macam-macam bisa jadi nyicil sebisanya seperti yang agan @Antonas1 bilang.

Terkait digangguin DC, ya ga mungkin selamanya... Apalagi kalau si debitur kabur ga diketahui alamat & kontaknya, DC tentu ga bisa melacak. Tapi ya ini bukan menganjurkan siapapun ngutang lalu kabur ya karena hidup pasti ga tenang.

Jadi inget dulu ada temen bilang, kalo kasus hutang itu di pengadilan bisa disepakati orang yang berhutang membayar sesuai kemampuan dia per hari. Misalnya dia sanggupnya bayar Rp. 5000 per hari, pihak pemberi hutang harus menerima, daripada gak dibayar. Entah bener atau nggaknya (males mau riset, haha).
Putusan macam-macam, coba dicari di direktori putusan pengadilan, pakai keyword "cicilan utang" Grin -> perdata ya bukan pidana (bukan penggelapan, penipuan, dsb., murni galbay).
Tapi ya itu kalau memang salah ga bisa bayar ya intinya disuruh bayar bisa dengan mencicil dsb tergantung mediasi, tapi kalau mangkir lagi mau apa?
https://www.hukumonline.com/berita/a/eksekusi-putusan-perdata-sulit-dijalankan-simak-penjelasan-hakim-ini-lt5bb6d15f5cf67/
sr. member
Activity: 771
Merit: 293
July 28, 2024, 07:38:16 AM
#8
Haha, jangan, ntar maennya pada jadi preman.
Nah banyak kasus kejadian b*n*h d*r* itu gegara kasus beginian. Makanya daripada kena mental dan karena intimidasi preman itu sebenernya pidana, dan udah menyalahi kontrak perdata, perjanjian tsb bisa dianggap "batal demi hukum" kalau masih aja main preman.
Jadi inget dulu ada temen bilang, kalo kasus hutang itu di pengadilan bisa disepakati orang yang berhutang membayar sesuai kemampuan dia per hari. Misalnya dia sanggupnya bayar Rp. 5000 per hari, pihak pemberi hutang harus menerima, daripada gak dibayar. Entah bener atau nggaknya (males mau riset, haha).

Buat kalian yang punya hutang, selama belum lunas jangan hidup dengan gaya apalagi gengsi, dikit-dikit healing, bakalan suwek hidupmu. Dedikasikan pendapatanmu untuk bayar hutang dulu.
legendary
Activity: 1204
Merit: 1005
July 27, 2024, 05:37:07 PM
#7
Negosiasi memang merupakan sebuah keputusan paling penting untuk menyelesaikan masalah, dan di harapkan pada proses negosiasi di lakukan terbuka dengan keadaan yang sedang di hadapi, itu akan cukup membantu dan menghidupkan empati orang yang menagih atau mengetahui kita memiliki utang, kepada siapapun itu memiliki utang, karena memang ketika posisi mentok, kiri kana depan belakang sudah tidak bisa minta bantuan siapa-siapa lagi kita perlu terbuka untuk mendapatkan solusi terbaik pada situasi seperti itu.

Segala sesuatu pasti akan ada solusinya di dunia ini, kita hanya perlu mencari jalan tengah pada situasi kondisi tertentu setiap orang dalam keadaan memiliki hutang seperti itu, ane juga sangat setuju bahwa utang yang harus segera di selesaikan adalah utang yang memiliki agunan itu perlu di selesaikan lebih awal, apalagi jika memiliki bunga pada pinjamannya yang jika di biarkan akan beranak pinak dan akan semakin sulit terbayar jika di biarkan semakin lama.
hero member
Activity: 1512
Merit: 874
July 27, 2024, 03:49:54 PM
#6
PENTING: TIDAK ADA KONSEKUENSI YANG BERUJUNG PADA PEMIDANAAN/PEMENJARAAN/DIPOLISIKEN KARENA UTANG ADALAH MASALAH PERDATA. JANGAN MALAH MELAKUKAN TINDAK PIDANA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PERDATA.
Ini adalah poin yang manarik perhatian saya, sebab banyak masyarakat tidak mengetahuinya. Ada banyak sekali kasus mengenai hutang piutang di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing, apalagi dengan maraknya Pinjol, saya pikir banyak masyarakat yang terjerat dengan Pinjol dan kesulitan untuk melunasinya. Pada umumnya masalah Perdata khususnya utang sangat jarang di proses sampai ke Pengadilan, biasanya bisa selesai pada tahap mediasi, sebab sudah menjadi rahasia umum bahwa jika penyelesaian utang sampai ke pengadilan prosesnya akan menelan biaya dan waktu yang lama. Maka tidak heran jika banyak pihak memakai jasa Debt Collector untuk menagih hutang, sebab terbilang lebih efektif.

Pada tahapan penyelesaian atau mediasi, juga sering kita jumpai ranah perdata menjadi pidana, saya kira kita semua bisa membayangkannya. Hakikatnya banyak orang yang mengambil pinjaman atau berhutang dalam keadaan terburu-buru, sehingga kerap kali mengabaikan berbagai aturan apabila di kemudian hari terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Lebih parah, apabila hutang dengan teman atau keluarga, biasanya tidak ada catatan apapun, hanya mengandalkan sikap saling percaya saja. Saya kira masalah penyelesaian utang yang sesuai dengan aturan perundang-undangan perlu di sosialisasikan oleh Pemerintah kepada masyarakat luas, apalagi di tengah perekonomian yang sulit, pasti banyak terjadi kemacetan dalam pelunasannya.
full member
Activity: 183
Merit: 119
July 27, 2024, 11:21:46 AM
#5
Pembahasan yang menarik gan apalagi menurut Sumber Ini disebutkan dari total penduduk Indonesia ada 60% masyarakat yang memiliki hutang, dengan rincian 36% dari lembaga keuangan informal, 17% dari perbankan dan 7% dari lembaga keuangan semi formal. Itu artinya lebih dari setengah penduduk Indonesia memiliki utang. Sebenarnya tips menyelesaikan utang cuman ada satu gan, yaitu dengan dibayar atau dilunasi. Cuman banyak masyarakat yang belum memiliki kemampuan untuk bisa membayar atau melunasi terutama pada hutang dari lembaga keuangan informal karena lebih mudah untuk mendapatkannya tetapi biasanya dengan bunga yang cukup tinggi sehingga banyak orang yang gagal dalam pembayaran atau biasa disebut dengan galbay, terutama pada peer to peer lending atau biasa disebut pinjol. 

2. Utang memiliki kasta yang berbeda
Kasta yang dimaksud adalah tingkat prioritas, penting tidak, konsekuensinya serius tidak. Sehingga pada dasarnya utang dapat dibagi menjadi:
(a) Utang yang beragunan: harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum utang yang lain. Kalau tidak diselesaikan risiko agunan disita dan dilelang.
(b) Utang yang tidak beragunan: bisa diselesaikan belakangan sesuai dengan konsekuensi yang timbul:
(b.1) Utang ke lembaga resmi: setelah utang beragunan selesai, boleh melunasi utang ini. Konsekuensinya gagal bayar hanyalah kena BI checking (SLIK) tidak bisa mengajukan kredit di masa depan.
(b.2) Utang ke lembaga tidak resmi: setelah semua yg di atas selesai barulah boleh melunasi utang ini. Konsekuensi gagal bayar biasanya public shaming dan diintimidasi. Kalau sudah dipublic shaming & diintimidasi, ya brarti bisa saja ga perlu dilunasi karena sudah kena konsekuensi. Tongue
Betul jika utang beragunan harus diselesaikan terlebih dahulu karena jika sampai tidak bisa membayar tentu agunan bisa disita, ini akan menambah kerugian. Cuman kalau dibilang lebih bahaya mana tentu utang tidak resmi pasti yang lebih bahaya gan, karena bisa menimbulkan masalah lainnya seperti yang dikatakan intimidasi bisa dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan utang ini lebih sering menimbulkan masalah lainnya seperti bisa terjadinya kekerasan, penyebaran dan penyalahgunaan data.


5. Kalau mentok ingat kalau semua orang bisa membuka lembaran baru
Meskipun semua aset hilang, kena BI checking, dsb., toh tidak masalah karena agan masih punya dua kaki dan dua tangan untuk "start new game" asalkan masih sehat jasmani dan rohani (sehingga jangan setres). Siapa tau di permainan baru ini hokinya muncul sehingga bisa "true ending." Banyak kisah orang sukses dibaliknya ada cerita pernah bangkrut.
Ini pun bagian yang menurut saya juga penting gan. Karena utang piutang masuknya perdata jangan sampai karena utang sampai bunuh diri, mencuri, membunuh atau melakukan hal buruk lainnya karena itu akan menambah masalah. Jadi lebih baik untuk membuka lembaran baru dan bekerja untuk mencari uang lagi agar kehidupan menjadi lebih baik dan siapa tau kedepan bisa melunasi utang dengan lebih mudah.

Cuman sebenarnya ada pertanyaan dari saya apabila katakanlah melakukan pinjaman di pinjol atau pinjaman tidak resmi lainnya dan gagal bayar apakah suatu saat akan diadili di pengadilan secara perdata atau hanya kena BI ckecking saja yaa gan ? Dan apakah intimidasi dari dc akan terus berlanjut atau lama kelamaan akan hilang dengan sendirinya ? Mungkin agan - agan lainnya ada yang bisa menjawab.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
July 27, 2024, 01:39:56 AM
#4
Haha, jangan, ntar maennya pada jadi preman.
Nah banyak kasus kejadian b*n*h d*r* itu gegara kasus beginian. Makanya daripada kena mental dan karena intimidasi preman itu sebenernya pidana, dan udah menyalahi kontrak perdata, perjanjian tsb bisa dianggap "batal demi hukum" kalau masih aja main preman. Bisa bilang kalau DC masih begini kelakuannya (public shaming dan intimidasi) ane anggap batal demi hukum, dan kalau udah main kasar laporin ke polisi (idealnya* spt itu). Jangan khawatir balik lagi ke rule awal kalau utang-piutang itu perdata kalau berkasus di pengadilan.

*hanya saja yang bikin ruwet Wakanda itu hukumnya bobroks.

jangan dulu membeli barang atau apapun yang tidak berguna selain kebutuhan hidup, membayar hutang harus menjadi prioritas karena bisa jadi itu juga penghambat rejeki kita, hidup seadanya terlebih dahulu untuk sementara waktu, itu akan cukup membantu agar tidak keluar uang lebih banyak, sehingga bisa terkumpul lebih cepat untuk membayar hutang.
Kalau hemat dan kerja lebih keras itu solusi jangka panjang dan mendasar sekali gan. Semua orang yang kena jerat utang udah tau, hanya saja di lapangan beban utang itu bisa bikin korban makan aja ga bisa, boro-boro mau beli kebutuhan hidup lainnya... hemat dan kerja keras bukan solusi untuk orang yang udah sampai tahap ini. Diperlukan solusi yang lebih praktikal, kek misalnya itu tadi negosiasi, ada yang ga dibayar, dsb.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
July 25, 2024, 02:10:28 PM
#3
Izin menambahkan sedikit, karena ini tentang bagaimana cara atau tips teknik menyelesaikan hutang, mungkin bisa berbicara lainnya tentang utang itu sendiri, saya pikir masih ada keterikatan.

Saya sangat setuju dengan poin agan nomer satau Jujur dan terbuka adalah sesuatu yang harus menjadi pedoman dalam berhutang biar tidak menjadimasalah berat dan hanya membuat diri sendiri pusing.

Pendapat saya, cara menyelesaikan hutang adalah jangan pernah gali lobang tutup lobang, karena itu akan seperti rantai yang tidak akan putus, jika terus melakukana hal itu, yang ada bisa membuat lebih parah, apalagi memiliki bunga pinjaman, itu akan sangat memberatkan.

Setelah kita terbuka dan bernegosiasi dan di beri keringan hendaknya memang meningkatkan pendapatan dan fokus dalam penyelesaian hutang, jangan dulu membeli barang atau apapun yang tidak berguna selain kebutuhan hidup, membayar hutang harus menjadi prioritas karena bisa jadi itu juga penghambat rejeki kita, hidup seadanya terlebih dahulu untuk sementara waktu, itu akan cukup membantu agar tidak keluar uang lebih banyak, sehingga bisa terkumpul lebih cepat untuk membayar hutang.
Pages:
Jump to: