Pages:
Author

Topic: [Tips] Manajemen Resiko saat Trading (Cryptocurrency) - page 2. (Read 909 times)

hero member
Activity: 994
Merit: 593
aka JAGEND.
Turut urun komentar oom abhie.
Satu hal penting yang terkadang dilupakan adalah Money management.

Berdasar pengalaman, rata2 modal trading yang dikeluarkan sebagian besar trader hampir mendekati 100%.
misal, modal trading 10jt. maka biasanya modal yang dipakai buat trading antara 8jt - 10jt. Sehingga ketika pasar berbalik arah, biasanya akan melakukan cut loss. akibatnya, modal trading ndak bertambaha, malah makin berkurang.

jika saya memiliki modal trading 10jt, maka alokasi dana untuk trading memakai perhitungan sebagai berikut :
Pola umum :
Modal : 10jt. Saya halving jadi 2 : 10jt / 2 = 5jt. ==> jadi modal trading hanya 5jt. sedang 5 jt sisanya untuk jaga2 jika kondisi pasar berbalik.

kalo saya (khusus di crypto):
Modal : 10jt. Saya halving jadi 2 : 10jt / 2 = 5jt. Bagi lagi jadi 2. Rp 5jt / 2 = Rp. 2,5jt ==> jadi modal trading hanya 2,5jt. sedang 2, 5 jt sisanya untuk jaga2 jika kondisi pasar berbalik.



legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Apakah membuat catatan trading yang isinya tanggal, nama koin harga beli dan harga jual juga termasuk manajemen resiko?
Saya pernah ikut paid signal dan salah satu saran dari si pemilik paid signal adalah dengan membuat catatan sendiri.

Mungkin yang agan maksud adalah Jurnal Trading .... Menurut saya penggunaan Jurnal trading juga termasuk didalam bagian Manajemen Resiko, karena dengan adanya jurnal trading ini trader bisa melakukan evaluasi dan melihat progress dari performa tradingnya (dalam rangka pemenuhan standarisasi skill trader).

Terlebih dengan data-data yang tertulis pada Jurnal Trading tersebut, seorang trader bisa dengan mudah mengetahui sisa modal yang dia miliki dan aset mana saja yang masih dalam kondisi aktif (belum closed order), sehingga dari situ trader bisa merevisi ulang nilai margin (volume trading) yang akan dipergunakan pada kegiatan trading selanjutnya berdasarkan Resiko total ekuitas baru (hasil revisi).

Contoh Jurnal Trading :

Code:
Pair Trading :
Margin (Volume Trading) :
Waktu Open Order :
Harga Open Order :
Target Profit :
Target Cut-loss :
Waktu Closed Order :
Harga Closed Order :
Profit/loss :
legendary
Activity: 2814
Merit: 1112
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Apakah membuat catatan trading yang isinya tanggal, nama koin harga beli dan harga jual juga termasuk manajemen resiko?
Saya pernah ikut paid signal dan salah satu saran dari si pemilik paid signal adalah dengan membuat catatan sendiri.
member
Activity: 122
Merit: 65
Mantap thread nya tentang memanage resiko dalam trading.

kalo saya, untuk mengingatkan resiko-resiko sebelum trading biasa di tuangkan dalam trading plan.
semua strategi trading saya tulis di trading plan, entah dalam bentuk chart, tulisan, table yg penting nyaman buat saya.
biasanya isinya:
kapan kita buy
kapan harus CL
kapan harus hold
kapan kita average
kapan kita jual
kapan kita wait and see
support and resist krusialnya
trending yg lagi kebentuk
semua hal-hal teknis ada di trading plan

dan yg paling penting saat trading itu kita harus happy, karena menurut sy factor psikologis (disiplin dan sabar) memegang peranan 70% dalam trading.
kalo lagi mumet, ga focus sy lebih baik ga masuk market.

karena target saya, hanya mempertahankan modal trading tidak berkurang, sedangkan profit itu cuma bonus Smiley
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Pertamax!

Om, ane bukan trader. Tapi tertarik tahu soal berapa idealnya persentase untuk trading (btc dan alt kalau ada), free money, dan lainnya.
Perbandingannya berapa? Biar enak buy the dipnya.

Mungkin bisa diperjelas prosentase yang dimaksud tentang apa ?? (Prosentase margin yang digunakan dari modal trading yg ada, atau prosentase pembagian pair trading, atau prosentasi lainnya)


Quote
Terus idealnya risk-reward rationya juga berapa. Preferensi orang beda2, tapi kalau tahu dr yg sudah biasa trading gitu siapa tau bisa jadi pertimbangan.

Saya sendiri paling sering menerapkan Risk/Reward Ratio 1:3, tetapi ini bukan harga mati, dalam artian dalam menentukan Risk/Reward Ratio saya selalu melihat kondisi market terlebih dahulu, jika market sedang dalam kondisi liquid dan memiliki tingkat fluktuasi yang tinggi maka saya akan menerapkan Risk/Reward Ratio minimal 1:5. Begitu juga sebaliknya, jika kondisi market kurang liquid dan tingkat fluktuasi rendah maka bisa menerapkan Risk/Reward Ratio 1:1 atau 1:2.

Tetapi dalam menentukan Risk/Reward Ratio juga tergantung pada toleransi cut-loss yang dipilih terhadap tingkat fluktuasi yg ada, karena meskipun menerapkan rasio 1:1 tetapi jika parameter cut-loss pip nya besar (melebihi rentang fluktuasi) maka proses closed order (pada TP maupun CL) bakal membutuhkan waktu yang lama.
sr. member
Activity: 1120
Merit: 438
https://bitcointalk.org/index.php?topic=5274318.0
Pertamax!

Om, ane bukan trader. Tapi tertarik tahu soal berapa idealnya persentase untuk trading (btc dan alt kalau ada), free money, dan lainnya.
Perbandingannya berapa? Biar enak buy the dipnya.

Terus idealnya risk-reward rationya juga berapa. Preferensi orang beda2, tapi kalau tahu dr yg sudah biasa trading gitu siapa tau bisa jadi pertimbangan.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary

Intro


Tujuan utama dari kegiatan trading ialah untuk mendapatkan profit yang maksimal, oleh karena itu seorang trader dituntut untuk bisa memanfaatkan setiap momen yang ada didalam market dan sebisa mungkin menghindari potensi loss yang juga bisa muncul kapan saja.

Tentunya setiap trader tidak ingin mengalami kerugian pada saat melakukan kegiatan trading, akan tetapi untuk menghindari loss tersebut bukanlah suatu perkara yang mudah. Setidaknya jika pada saat trading dihadapkan pada kondisi yang berpotensi besar menjadi loss, maka seorang trader dituntut untuk bisa menekan potensi loss tersebut seminim mungkin dengan cara menerapkan manajemen resiko didalam kegiatan tradingnya.




Tahapan Manajemen Resiko saat melakukan kegiatan trading (Cryptocurrency) :



1. Manajemen Resiko Dasar

  • Mengetahui karakteristik investasi yang dilakukan.
    Cryptocurrency memiliki potential return yang tinggi sehingga otomatis Level Risk juga akan tinggi, sehingga jika disatu sisi trader memiliki potensi besar untuk bisa menghasilkan profit maka disatu sisi lainnya pelaku trading juga dihadapkan pada potensi kerugian yang nilainya juga besar.
  • Penentuan modal.
    Karena investasi (trading) pada cryptocurrency adalah high-risk/return, maka gunakan modal dari dana yang tidak memiliki beban (bukan dana hasil pinjaman atau dana yang dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari).
  • Pahami profil dari diri sendiri.
    Setiap trader pastinya harus memiliki senjata dan tameng pada saat dia terjun ke dalam market, jadi standarisasi skill trading buat trader sangatlah penting (kemampuan trading akan meningkat jika hal tersebut terus diasah). Dan dalam melakukan kegiatan trading seorang trader dituntut juga untuk bisa disiplin, sabar dan memiliki emosi yang stabil.



2. Manajemen Resiko saat bertransaksi

  • Resiko Total Ekuitas
    Setelah modal trading ditentukan, maka seorang trader harus menentukan berapa besar margin yang akan digunakan untuk bertrading. Semakin besar margin (volume trading) yang digunakan maka resikonya juga akan semakin besar.

    Resiko Total Ekuitas = Volume Trading / Modal Trading * 100%
    Sehingga bisa disimpulkan, bahwa semakin tinggi resiko ekuitas yang ditentukan maka kesempatan entry yang bisa dilakukan akan semakin sedikit dan semakin tinggi equitas yang dipilih maka potensi profit/loss pada satu transaksi juga akan tinggi.
  • Risk-Reward Ratio
    Rasio yang digunakan untuk membandingkan potensi profit dan resiko loss yang bakal diterima pada saat melakukan kegiatan trading. Sehingga pada manajemen ini seorang trader harus bisa menentukan parameter cut-loss dan target-profit pada saat masuk kedalam market.

    Contoh : Seorang trader menentukan Risk-Reward Ratio 1:3, maka pada saat trader tersebut melakukan open position diharga $8000 dan memasang target TP di $8600, parameter cut-loss yang digunakan harusnya adalah $7800.



3. Manajemen resiko pada Market

Suatu market tentunya akan selalu mengalami perubahan harga dan memiliki tingkat volatilitas yang naik turun, sehingga hal ini tentunya juga akan menimbulkan potensi munculnya resiko yang bisa berdampak pada aset setiap pelaku market. Resiko ini bisa muncul kapan saja, oleh karena itu untuk mengatasi keadaan tersebut seorang trader harus memiliki strategi yang matang.

  • Analisa market.
    Analisa market bisa dilakukan dengan cara menggunakan parameter-parameter indikator teknikal (Technical Analysis) maupun mengacu pada analisa Fundamental.
  • Pengambilan keputusan.
    Seorang trader harus disiplin menerapkan strategi yang dibuatnya, jadi apapun kondisi yang sedang terjadi didalam market, trader tersebut dituntut untuk bisa menentukan posisi berdasarkan parameter yang telah ditentukan (Cut-loss, buy the dip, asset switch, hodl, etc).



Referensi : https://www.seputarforex.com/artikel/manajemen-resiko-pada-forex-62019-31
Pages:
Jump to: