Banyak anggota DPR sekarang ini tidak mengerti politik dan bagaimana menjadi wakil rakyat. Apalagi sebagai besar anggota DPR yang berada di parlemen adalah para artis sehingga mereka bingung malakukan apa di parlemen. jadi tidak heran kalau banyak anggota DPR ketika berada di parlemen bermain game, tidur atau lain sebagainya karena mereka tidak tahu harus berbuat apa. Kita berharap kedepan partai politik harus bisa menyaring calon anggota DPR yang berkualitas dan mengerti bagaimana mejadi seorang anggota DPR sehingga tidak ada lagi para anggota DPR yang bisa membuat malu bangsa dan negara.
Sulit juga kalau untuk menyaring calon anggota DPR kalau untuk mencalonkan dirinya masih pake "wani piro?". Ini yang perlu diperbaiki oleh para anggota partai politik. Tapi sepertinya ini juga masih belum bisa secara pasti ada "titipan" dari banyak pihak supaya bisa masuk jadi calon anggota DPR. Dengan banyaknya anggota DPR sekarang ini sepertinya jadi kurang memadai karena mereka kurang bisa bekerja dengan baik dan lebih banyak santainya. Tapi kalau di bahas di media, mereka selalu bilang kami ini kerja untuk membantu "rakyat".
Jadi ya, ga heran lagi kalau misalnya nanti beberapa bulan setelah video si "Ibu" yang mainan game itu beredar, bakal ada peristiwa heboh lainnya yang dibuat oleh anggota DPR.
Ini sudah menjadi rahasi umum banyak anggota DPR yang seperti itu. Saya berharap persyaratan menjadi anggota DPR itu direvisi. Yang berhak mencalonkan diri hanya mereka yang pernah menjadi pemimpin di daerah yang diwakili. Mereka yang telah melakukan semacam pengabdian atau volunteering dalam periode tertentu di daerah yang akan diwakili atau apalah yang berkaitan. Yang bisa nyaring orang yang kompeten biar tidak seenaknya siapa saja bisa masuk ke DPR.
Kalau yang bisa menjadi anggota DPR adalah mereka yang pernah menjadi pemimpin didaerah tertentu berarti sifatnya dinasti dong..? Yang dimana hal ini sudah menyalahi aturan karena kita adalah negara demokratis. Saya lebih setuju bahwa yang menjadi anggota DPR itu adalah tokoh masyarakat karena merekalah yang paham betul akan sebuah kondisi yang sedang dirasakan oleh masyrakat dan mereka juga paham betul tentang apa yang harus ia aspirasikan.
Mahar politik dalam beberpa partai besar masih kerap terjadi, dan hal inilah yang membuat ongkos politik untuk menjadi seroang legislatif sangatlah mahal. Walaupun yaa.. memang KPU juga ikut bermain didalamnya, karena untuk bisa mengamankan suara yang sudah diraih dari setiap TPS agar suaranya aman dan tidak berubah hingga tingkat nasional itu harus ada kontrak politik dulu antara Caleg dan KPU, barulah suara mereka akan aman.
Dan yang saya inginkan bahwa untuk mencalonkan diri sebagai caleg itu tidak harus melalui sebuah partai politik, yang dimana mereka bisa mencalonkan diri secara independen untuk maju sebagai caleg. Karena hingga pada saat ini regulasi yang diapakai agar seseorang bisa mencalonkan diri segabai caleg itu harus berangkat dari pada partai politik.
Karena sungguh dapat menjadi suatu kebodohan yang membodohkan apabila seseorang warga negara memilih calon pemimpin berdasarkan kriteria ketidakjelasan, baik itu berdasarkan pamor, uang, festivalisasi, dan kontroversi calon pejabatnya saja, tetapi tidak memerhatikan unsur kualitas pekerjaan, dan etika yang akan diembannya. Sehingga pada akhirnya yang terjadi sekarang-sekarang ini banyak anggota DPR RI melakukan hal-hal aneh, main slot lah, tidur, nonton b*k*p dan masih banyak lain.
Mereka itu tidak bodoh karena untuk bisa menjadi seorang anggota DPR itu memerlukan proses yang begitu sulitnya. Mereka tidak bodoh hanya saja mereka itu tidak memilki adab dan etika sehingga mereka tidak bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya dan satu hal lagi kalau mereka bodoh mungkin mereka tidak akan pernah bisa melakukan tindak pidana korupsi..? DPR Kita itu pintar, hanya saja mereka tidak memiliki adab, etika dan tidak bisa berprilaku jujur.