Topic: Yang Lagi Booming ( Asix Token ) (Read 1784 times)

Asix token proyek indo, menurut saya , proyek indo nggak ada yang bagus, hanya viral sementara, habis itu harga nya jatuh.

Betul, volume itu penting karena menentukan cepat atau tidaknya order yang kita pasang baik itu buy maupun sell. ASIX sangat rendah, apalagi wallnya yang tinggi membuat orderan kita masuk antrian panjang, dan akan cenderung membuat uang mengendap tapi tidak mendapatkan token yang dibeli.

Yup, tapi perlu diingat juga, Shiba ini nantinya akan memiliki 3 token berbeda setelah blockchain mereka rilis. Saat ini sudah ada BONE selanjutnya akan ada TREAT (jika jadi diluncurkan). Mungkin jika tertarik dengan potensinya, bisa cek ke social medianya. Karena mungkin mainnet shibarium akan menjadi fundamental untuk meme yang satu  ini. Ini hanya spekulasi, bukan anjurran untuk membeli, utamakan riset mandiri NFA/DYOR/DWYOR

Terimakasih sudah mengkoreksi saya, saya juga merasa volume trading sangat penting untuk di pertimbangkan jika kita melakukan trading. saya sendiri tidak berani membeli cryptocurrency yang volumenya dibawah 100 mn IDR. saya masih belum punya banyak pengalaman di dunia trading, selama ini hanya trading dengan pairing rupiah saja, jadi saya tidak tahu teknisnya trading dengan usdt. mungkin kurang tepat jika saya menyebut dibawah 150 rupiah, mungkin lebih tepatnya harga tersisa 3 digit dengan angka dibawah 150. saya hanya sharing pengalaman saja ketika trading dengan pairing rupiah, sepertinya saya belum pernah melihat cryptocurrency yang harganya berhasil naik lagi ketika harganya sudah turun menyentuh 150 rupiah. saya tadi sudah check SHIB di indodax sepertinya perdagangannya masih ramai, walaupun harganya cenderung turun sejak 2021 tapi volatilitasnya cukup bagus. terimakasih sudah memberi info tentang SHIB mungkin saya juga akan mulai trading koin ini.

Menurut saya, yang memengaruhi keleluasaan bukan dari harga di bawah 150nya, tapi dari volumenya. Coba, kita lihat volume ASIX di Indodax saat ini



Dalam 24 jam, ASIX hanya memiliki volume Rp10 juta, sekarang kita bandingkan dengan SHIB di Indodax juga, yang memiliki volume Rp3.576.057.124. Jelas ini berbeda, dengan ASIX, trading di Shiba akan memiliki perputaran yang lebih cepat, karena volumenya tinggi walaupun harganya tidak sampai Rp1. Yang beli ASIX cukup kuat mental juga, karena pengembangan sudah abu-abu, volume kecil. Tapi, token begini biasanya mudah gorengannya. 

Kalau dilihat dari harga sekarang sepertinya token ini sudah tidak tertolong lagi, kecuali ada pihak yang mau menggoreng token ini lagi tapi akan butuh biaya yang besar, saya tidak yakin ada yang mau melakukannya apalagi yang di untungkan hanya pemegang token yang punya jumlah token yang banyak. saya belum bisa disebut trader yang ahli atau berpengalaman banyak namun ijinkan saya memberi sedikit saran dalam membeli token, menurut saya didalam sebuah perdagangan cryptocurrency ada yang namanya hal teknis. dalam kasus token seperti ini sebenarnya teman-teman harus melihat dan melakukan analisis terhadap suatu token. bagi teman-teman yang hanya punya modal kecil tapi harus diputar dengan cepat melalui trading harian, saya tidak menyarankan untuk membeli token dengan harga dibawah 150 rupiah. karena menurut saya token seperti ini hanya tinggal menunggu waktu saja sampai harganya menjadi Rp 1 atau Rp 0. secara teknis token dengan harga dibawah150 rupiah tidak dapat memberikan keleluasaan dalam tawar-menawar di pasar, sehingga trader dengan modal besar biasanya sudah menunggu untuk membeli di harga yang lebih murah, bagi trader yang bermodal besar masih dapat untung dari token seperti ini tapi waktu menunggu profitnya bisa lebih lama, sedangkan trader dengan modal kecil hanya bisa mendapat presentase keuntungan yang kecil juga namun waktu yang dikorbankan juga lama. tapi ini hanya pendapat saya dan ini belum tentu benar.

menurutku proyek crypto asal indonesia sangat minim utilitas, termasuk asix token, masih ada banyak proyek serupa yang jauh lebih bagus, terlebih lagi di indonesia sangat mudah terpengaruh dengan FOMO, proyek crypto yang bekerja sama dengan artis / influencer sudah sangat banyak dan rata-rata gagal atau kurang menarik

tentu akan banyak yang menolak karena aplikasinya anang itu bukan apa-apanya spotify, kalau pun terlanjur masukin, sudah barang tentu lagu mereka tidak bisa global kayak musisi lain yang memasukan lagu mereka di spotify. Yang pada akhirnya, lagu mereka jadi sedikit yang denger, jadinya kayak trap atau jebakan, jika aplikasi tersebut yang download hanya segelintir orang.

Sudah biasa mas, artis dan influencer selalu menjadikan "karya anak bangsa" untuk menarik minat orang agar membeli apa yang mereka jual. Pada akhirnya, yang karya anak bangsa ini lah yang tidak laku di pasaran. Satu-satunya cara kalau memang Anang ingin menyaingi Spotify di dalam negeri adalah menjadikan platformnya sebagai "The one and only", jadi musisi hanya boleh masukin lagi mereka di appnya anang, tidak boleh ke spotify atau yang lainnya. Dengan demikian, mau ga mau fans musisi tersebut harus menggunakan aplikasinya anang. Tapi, kalau ada klipnya di youtube, ya buat apa juga download app nya anang, toh bisa "download sendiri dari youtube", bukankah kebanyakan akan melakukan ini? 

Ane setuju terhadap masulum katakan bahwa mereka terlalu jauh angan-angan anang untuk menyaingi Spotify dan Apple music, karena menurut ane, Asix itu pamornya telah memudar (atau memang tidak ada pamor sebelumnya) jadi, jika target mereka terlalu tinggi mungkin hasil yang didapat tidak akan sesuai dengan expectasi, Selain itu manajemen pengolahan token mereka buruk, kalau memang bagus setidaknya dikembangkan untuk listing ke exchange global yang lebih bonafit.

Terlalu PD sih kalau langsung mengatakan akan menyaingi spotify. Karena spotify adalah platform global yang sudah memiliki banyak pengguna. Sedangkan untuk aplikasinya anang ini , menurut saya digunakan oleh orang Indonesia itu sudah bagus. Lagi pula, penggunaan NFT ini nantinya akan seperti apa, apakah membayar dengan IDR atau dengan ASIX. Kalau dengan ASIX, mungkin sistemnya akan seperti in-app item karena tidak bisa dianggao sebagai mata uang. Misal, ASIX ini diibaratkan seperti diamond pada aplikasi game. Ini mungkin bisa dianggap kalau ASIX sebagai in-app item untuk membeli musik. Namun, Musisi yang memiliki karya yang ada pada appnya ini kayanya nanti akan mendapatkan IDR, bukan ASIX token. apa mungkin ga ya kira-kira musisi Indonesia bersedia mendapatkan royalti berupa ASIX  yang buy wallnya di Indodax hanya 2 milyar, yang jika banyak artis yang langsung jual bisa abis juga itu (kalau tidak ada peningkatan buy wall).

Cukup kaget liat Anang gandeng Jhon LBF dan beberapa orang pengusaha. Karena penasaran tadi sempet baca baca bahwa Asix akan mengembangkan ASIX NFT dalam bentuk musik. Mereka sedang mengembangkan itu dan bertemu WAMI.

WAMI adalah
Menurut berita yang saya baca mereka ingin menyaingi Sportify atau Apple Music. Mereka  ingin membuat aplikasi streaming karya anak bangsa, mengatasi masalah royalti dan saat ini Asix Musik ini sudah mereka dalam masa pegujian.

Sumber:
1. https://hot.detik.com/music/d-6568497/gas-saingi-spotify-asix-music-bahas-royalti-bareng-wami
2. https://www.updatebanget.com/d-6561795/asix-music-siap-meluncur-lawan-spotify

Apresiasi buat apa Om, apa karena Anang gagal membuat Asix menjadi gak asik.
Om sadar gak posting yang anda Quote ditulis pada bulan februari, memang saat itu harga Asix lagi bagus-bagusnya. Sekarang asix sangat sulit kembali ke harga tertinggi, Asix sudah mulai hilang kepercayaan dari Investor meski disokong oleh pejabat tinggi sekalipun.

Sebelum menulis, Om lihat dulu diskusi kawan-kawan di atas, baru mengambil kesimpulan.

Apresiasi buat mas AH atas idenya.
Saya yakin proyeknya bakal cepet to the moon klo disokong banyak ahli dan budayawan.
Jd gak cuma proyek mas AH dan keluarganya doang 

Proyek seperti ini akan sulit mendapakan perhatian dari trader global karena dari sejak awal FOMO akibat popularitas proyek milik artis dan awal perdagangan pada pancakeswap dikaitkan lagi dengan beberapa artis yang mempunyai Asix token dalam trustwallet, jadi sudah kebaca kalau proyek ini akan memiliki akhir yang sama yaitu kerugian bagi investor dan trader yang sudah terlanjur investasi pada proyek artis tapi tanpa riset dan pertimbangan resiko. Jadi mau dihaisin bagaimanapun bahkan sampai merubah whitepaper tidak akan gunanya juga karena trader lokal saja mungkin sudah "ogah" untuk investasi pada asix token atau proyek artis lainnya.

Untuk Asix ini tidak bisa disebutkan sebagai community token, karena kreator masih memegang kendali atas token yang dimiliki. Ini murni token untuk bisnis. Jadi, Anang membutuhkan investor dan kepercayaan investor agar proyek bisa terus berjalan. Namun, jika investor sudah tidak berminat, kita tahu, market di Indonesia seperti apa, koin yang tidak diterima oleh trader global, akan sulit untuk menekan kenaikan harga. Tapi memang benar, Anang jika memang ingin proyek ini dilanjutkan, ia harus menambah modal. Kalau menurut saya, Anang sudah memiliki cadangan untuk digunakan, karena Asix sempat melambung, ga mungkin mereka ga menjual sih. tapi, ini kalau memang Anang benar-benar siap melanjutkan proyeknya.

Tanpa adanya komunitas, Asix bisa apa. Arahnya memang kesana, tujuan Anang memang untuk mencari keuntungan. Bukan hanya Anang, pemilik token lain juga ingin mendapat keuntungan dari produknya. Tidak logis juga kalau tidak ada tindak lanjut saat harga mulai hancur, kepercayaan komunitas harus dijaga. Kadang dalam bisnis tidak hanya keuntungan saja yang dipikirkan, ada saat tertentu harus mengeluarkan tambahan modal untuk nenyelamatkan produknya, itu yang tidak dilakukan Anang pada Asix, sehingga para komunitas kecewa.

sejak awal, saya sudah baca tujuan anang masuk ke dunia kripto hanyalah untuk keuntungan saja. kemana ada peluang uang besar, disitu dia akan berusaha mengembangkanya

anang lupa bahwa yang membesarkan banyak mata uang kripto saat ini adalah komunitas. tidak peduli seberapa kaya dan hebatnya produk anda, tanpa komunitas maka itu adalah omong kosong

Saya sangat yakin dengan Asix akan menjadi token yang mati dan tidak akan pernah berkembang ke depan apalagi bisa kembali ke harga tertinggi, hampir semua yoken buatan lokal tidak bisa kembali ke ATH tertinggi apalagi dengan turun cukup drastis. Paling naik 2% hingga 4% itupun sangat sulit mengingat harga saat ini cukup terpaut jauh dari harha ATH. Mungkin hanya investor yang sudah terlanjur membeli di awal - aeal dengan harga yg cukup tinggi saat itu.

Mungkin hanya investor yang suka sangkuter pada Asix token mengharapkan harga koinnya naik lagi biar pada asik dan tidak panik, jadi strategi apapun yang direncanakan tapi proyek mereka sudah kehilangan kepercayaan dari investor dan trader, terbukti bahwa volume trading sudah menurun dan harganya saat ini sudah turun drastis.

Kenapa harus sedih, Altcoin bukan hanya Asix saja, masih banyak Altcoin lain yang lebih Asik daripada Asix. Tak perlu mengharapkan Asix booming lagi seperti saat peluncuran, Anang yang menjadi pemilik Asix mulai kehilangan strategi membawa Asix kembali mengudara.

Pertanyaan ini dapat ditanyakan langsung di media sosial resmi Asix, seperti Twitter atau Telegram. Mereka dapat memberikan jawaban tentang perkembangan atau yang terjadi pada Asix saat ini.