jangankan 10-15 tahun pada saat ini saja sudah banyak warung pinggir jalan menerima gopay ataupun ovo om apa lagi dikota besar sepreti tempat saya tinggal di medan.
Yang dimaksud mas Joni ini adalah untuk proses
"penggunaan hampir merata" dibutuhkan waktu setidaknya 10-15 tahun, kalau seperti medan sudah pasti banyak yang menggunakan uang digital. Di Desa tempat saya tinggal, yang mana mayoritas make HP cuma buat facebookan, mana mungkin mau nerima OVO, yang ada pas ditanya
"bisa bayar pake OVO" yang ada jawabnya "
bayar pake duit, karena mengira OVO itu OPO", he he he. Lagi pula, kebanyakan itu hanya hype di awal-awal saja. Contoh kasus Tcash, awal-awal rame, kemudian sepi. Dompet Indosat, juga bernasip sama, antara hidup dan mati ga jelas. OVO dan gopay, memang sudah masuk target market dalam implementasinya yaitu menyasar e-commerce untuk mencari pengguna yang notabene banyak pengguna di dalamnya. "Pemburu diskon" itulah yang rata-rata membuat perusahaan gagal bertahan lama. Sama halnya dalam dunia bounty & airdrop, Indonesia kebanyakan tuyulnya. Sekali ada promo, langsung sikta sebanyak-banyaknya yang membuat kerugian besar para pengembang. Alhasil, strategi diskon perusahaan membuat rugi dirinya sendiri.
kalau uang kripto dijadikan alat pembayaran
Ini masih sebatas mimpi kita semua yang paham "crypto", karena sudah pasti terbentur UU, yang pasti sulit untuk bisa diterapkan di wilayah hukum Indonesia. untuk poin ini tidak perlu diperpanjang nanti bakalan muter-muter di UU. bisa cek referensinya di thread ini
https://bitcointalksearch.org/topic/adakah-cara-untuk-mempercepat-adopsi-bitcoin-di-indonesia-5113676
Sepertinya memang agak susah bagi Gopay buat lanjut selama mereka tidak mempunyai bank sendiri. beda dengan OVO yang ada NOBU Bank dibelakangnya.
saya kira, persaingan uang digital tersebut akan sulit bersaing dengan bank-bank yang sudah mapan layaknya BUMN, kalau pun ada eliminasi 2.0
Sakuku dan inovasi dari BCA akan uang digital ini menjadi terdepan menurut saya. Bagaimana tidak, untuk segala urusan keuangan sudah bisa dilakukan dengan mobile banking. Mulai dari setor/tarik tanpa harus kartu, pengguna BCA sebenarnya tidak perlu lagi make OVO dkk, karena melalui sakuku, mereka sudah bisa belanja di manapun, tapi ya kembali pada penggunaan
masih belum merata.