Pages:
Author

Topic: Apakah Mungkin Membuat Layanan Exchange to Pay? (Read 412 times)

legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..

Terimakasih buat infonya Mas. Mungkin karena di awal pemakaian Paypal duluan kenal sama layanan jual beli saldo Paypal makanya saya tidak pernah nyoba WD melalui Bank. Alasan kedua ya karena seperti yang teman saya katakan, kalau WD dari Bank itu lama dan ribet (waktu itu). Dan memang kalau pakai layanan exchange saldo Paypal langsung sat set sat set. Grin
Paypal memiliki sistem trust mas, kalau misalkan transaksi mas itu tidak mencurigakan, semakin sering transaksi, mas akan mendapatkan layanan yang lebih cepat. Saya pernah bekerja di salah satu situs berita dari luar yang mencoba ekspansi ke Indonesia, karena gaji tiap bulan pakai paypal, setelah beberapa bulan penarikan dari 48 jam, bisa dalam 1 jam sudah masuk rekening (hari kerja), asal penarikan dilakukan sebelum jam 3 sore waktu itu.

Ya, sama aja sistemnya mas, WD di Indodax dengan WD pakai voucher pada zamannya lebih cepat pakai voucher.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Jadi peraturannya memang sampe sejauh itu ya gan? Tidak boleh menampilkan bahwa harga celana adalah $10 USDT?
Agan cari aja di google "larangan dual quotation"...
Jadi ya kalau mau buat payment gateway hindari mencantumkan mata uang lain selain rupiah di quote harga dan bill/invoice.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Ane tidak tahu apakah ini legal atau ilegal tapi kalau dulu ketika pembayaran digital sangat jarang dan hanya bisa dengan kartu kredit, layanan seperti ini akan menjadi salah satu pilihannya.
Menurut ane itu masih legal gan, apa lagi jika CC yang dipakai itu masih merupakan Bank di Indonesia. Ane juga inget dulu ketika pakai paypal, ane musti pakai kartu kredit jika me-wede dollar ke rupiah ke bank di Indonesia. Dulu kalau tidak salah inget ane pakai Jenius untuk menghubungkan akun paypal ane. Jadi dalam hal ini, ane tidak betul-betul memakai credit card, tapi debit jenius yang masih satu kesatuan dengan VISA. Jadi pada bagian lengkapi kartu, ane memasukan nomor debit card ane dan security code yang ada di kartu, cukup simple sih, karena ketika mau wede dari dollar langsung otomatis terkonvert ke rupiah ke akun jenius ane.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
Namun, saya kepikiran jika kita membuat platform exchange to pay apakah boleh? Maksudnya ada gateway yang berfungsi sebagai pertukaran tetapi bisa digunakan untuk membayar sesuatu. Misalnya membeli celana di shopee seharga 150rb atau 10 USDT, nah kita bayar ke layanan exchange to pay dengan USDT tetapi pada layanan itu akan dikonversi ke rupiah dan memberikan pembayaran ke shopee dalam bentuk rupiah, apakah hal seperti itu di perbolehkan? Atau hal seperti itu masih masuk dalam kategori pembayaran melalui crypto?

Ane ingat dulu ada yang mirip layanan Exchange to Pay ini. Jadi dulu sekali sebelum menjamurnya pembayaran digital, transaksi ke luar negeri atau ke beberapa merchant di internet hanya menyediakan pilihan pembayaran dengan kartu kredit. Biasanya yang metode subscription. Ane pernah pakai layanan tersebut. Jadi misal ane mau berlangganan di suatu situs dengan bayaran $100 per tahun, nah nantinya ane berikan beberapa informasi (bukan informasi pribadi) lalu mereka akan mengecek apakah bisa dilanjutkan atau tidak. Kalau bisa dilanjutkan, pembayaran bisa dengan transfer bank dan mereka akam memproses transaksi yang kita minta.

Ane tidak tahu apakah ini legal atau ilegal tapi kalau dulu ketika pembayaran digital sangat jarang dan hanya bisa dengan kartu kredit, layanan seperti ini akan menjadi salah satu pilihannya.
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
WD dari paypal ke Bank pada tahun 2016 itu sudah bisa kok mas, ratenya ditentukan oleh paypal, misal di perbankan 1 USD = 15.000, rate paypal di bawah rate bank. Yang dibutuhkan adalah mencantumkan kode swift bank tujuan daftarnya bisa dilihat di sini https://bank.codes/swift-code/indonesia/ minusnya proses pencairan umumnya dapat memakan waktu 48 jam.
Terimakasih buat infonya Mas. Mungkin karena di awal pemakaian Paypal duluan kenal sama layanan jual beli saldo Paypal makanya saya tidak pernah nyoba WD melalui Bank. Alasan kedua ya karena seperti yang teman saya katakan, kalau WD dari Bank itu lama dan ribet (waktu itu). Dan memang kalau pakai layanan exchange saldo Paypal langsung sat set sat set. Grin
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
Lebih tepatnya kalau merujuk sama grafis yang dibuat oleh Om @masulum, layanan Exchange to Pay ini memiliki kekurangan karena mengandalkan pihak ketiga, yang berarti pengguna harus membayar biaya layanan untuk sebuah transaksi yang seharusnya bisa dilakukan dengan lebih mudah (Idr to Idr). Atau kalau misalkan kita memiliki BTC saya pikir masih lebih murah WD dulu ke Idr.

-snip-
Karena kalau buat WD dari Paypal ke Bank seingat saya dulu sepertinya enggak ada pilihan bank-bank rakyat kayak BRI. Faktor inilah yang membuat layanan Exchange saldo Paypal punya poin plus. Mungkin jika di masa depan pengaplikasian layanan Exchange to Pay Kripto ini menjadi lebih luas boleh jadi layanan Exchange to Pay akan punya poin plus dan akan menjadi salah satu pilihan juga.

Tentu akan ada biaya admin yang diperlukan untuk setiap layanan mas. Kalau dibuat itung-itungan pasti bisa lebih mahal menggunakan metode ini daripada langsung dalam IDR, belum biaya ongkos transfer dari wallet ke penyedia, kemudian rate exchange yang bisa saja lebih murah daripada yang di market. Tapi, bagi yang tidak suka menyimpan IDR, walaupun agak mahal dikit mungkin selisih 10 - 20K, kadang akan lebih diterima daripada harus deposit IDR.

WD dari paypal ke Bank pada tahun 2016 itu sudah bisa kok mas, ratenya ditentukan oleh paypal, misal di perbankan 1 USD = 15.000, rate paypal di bawah rate bank. Yang dibutuhkan adalah mencantumkan kode swift bank tujuan daftarnya bisa dilihat di sini https://bank.codes/swift-code/indonesia/ minusnya proses pencairan umumnya dapat memakan waktu 48 jam.
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
Tapi peluangnya juga masih kecil si, mungkin sedikit sekali orang yang melirik untuk menggunakan layanan seperti itu meskipun memiliki btc, karena masyarakat kita belum familiar dengan btc dan malah kebanyakan memandang btc adalah penipuan
Lebih tepatnya kalau merujuk sama grafis yang dibuat oleh Om @masulum, layanan Exchange to Pay ini memiliki kekurangan karena mengandalkan pihak ketiga, yang berarti pengguna harus membayar biaya layanan untuk sebuah transaksi yang seharusnya bisa dilakukan dengan lebih mudah (Idr to Idr). Atau kalau misalkan kita memiliki BTC saya pikir masih lebih murah WD dulu ke Idr.

Kalau berbicara layanan yang hampir mirip mungkin jasa jual beli saldo Paypal sih. Ada beberapa website buat freelancer yang membayar usernya menggunakan Paypal. Nah berhubung Paypal enggak ada exchange nya (setahu saya ya) jadi penghasilan Paypal kita jual tuh buat ditukar ke rupiah yang masuk dalam rekening kita. Karena kalau buat WD dari Paypal ke Bank seingat saya dulu sepertinya enggak ada pilihan bank-bank rakyat kayak BRI. Faktor inilah yang membuat layanan Exchange saldo Paypal punya poin plus. Mungkin jika di masa depan pengaplikasian layanan Exchange to Pay Kripto ini menjadi lebih luas boleh jadi layanan Exchange to Pay akan punya poin plus dan akan menjadi salah satu pilihan juga.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Kok ga boleh si gan? Kan transaksi yang keluar tetep pakai rupiah, jadi secara tidak langsung uang yang buat belanja sudah berbentuk rupiah bukan lagi USDT. Kan kasusnya jadi mirip misal saya jual usdt ke indodax kemudian uange saya buat beli celana, kan sama gan? Pihak toko celana tetap menerima dalam bentuk rupiah, bukan lagi usdt

Kalau efektifitas atau nilai lebihnya si belum ada, misal lebih murah dan lainnya. Hanya jadi terkesan bisa beli celana pakai crypto aja gitu
Terkait invoicing/quotasi harga gan, kalau nanti ada tagihan bayar 10 USDT untuk beli celana itu sudah melanggar meskipun nanti 10 USDT ditukar ke IDR 150rb dulu, jadi ga boleh menampilkan invoice non-IDR.

Makanya mekanismenya ya kek beli pulsa di TRIV seperti yang disampaikan agan @Husna QA.

- Pembeli ambil senilai IDR 150rb dari tabungan BTC-nya -> BTC exchanger -> Penjual menerima IDR 150rb
Ini ane contohkan BTC, tapi bisa pakai kripto apapun. Intinya duit kripto udah ada di apps sebelumnya, untuk mengindari tagihan non-IDR. Kalau di Triv kan manual tuh, exchange dulu manual, lalu baru beli pakai dompet rupiah. Ini harusnya (secara logika) kalau diotomasi kek scan QR lalu convert otomatis itu juga boleh CMIIW.

Jadi peraturannya memang sampe sejauh itu ya gan? Tidak boleh menampilkan bahwa harga celana adalah $10 USDT? Jadi sepertinya masih abu-abu yang kalo membuat hal seperti itu (exchange to pay). Tapi peluangnya juga masih kecil si, mungkin sedikit sekali orang yang melirik untuk menggunakan layanan seperti itu meskipun memiliki btc, karena masyarakat kita belum familiar dengan btc dan malah kebanyakan memandang btc adalah penipuan

Jangankan di tengah masyarakat di forum ini pun masih banyak yang kurang paham cara bertransaksi dengan bitcoin, khususnya di non-custody wallet.

Hahaha... Ini sepertinya termasuk saya juga gan. Saya cuma tahu electrum dan digunakan buat nampung bayaran yang kemudian langsung tek pindah ke market atau pindah ke suatu tempat yang (rahasia)
hero member
Activity: 868
Merit: 737
Sampai saat ini bitcoin masih dilarang digunakan untuk transaksi pembayaran apapun di Indonesia. Bitcoin hanya legal untuk di miliki dan digunakan dalam platform perdagangan crypto. Sebetulnya tidak menjadi masalah karena jika digunakan untuk transaksipun kemungkinan masyarakat kita masih belum siap dan malah akan membuat masalah baru
Jangankan di tengah masyarakat di forum ini pun masih banyak yang kurang paham cara bertransaksi dengan bitcoin, khususnya di non-custody wallet.

Artinya, cara tradisional pembayaran pada masyarakat itu masih sangat melekat, dan sulit untuk dihilangkan walau transaksi dan pembayarannya sudah canggih seperti crypto. Jadi kita tidak bisa menyalahi aturan atau UU itu sendiri jika dalam diri masyarakat pun tidak bisa menerima bagaimana cara membayar tanpa tunai.

Namun, saya kepikiran jika kita membuat platform exchange to pay apakah boleh? Maksudnya ada gateway yang berfungsi sebagai pertukaran tetapi bisa digunakan untuk membayar sesuatu. Misalnya membeli celana di shopee seharga 150rb atau 10 USDT, nah kita bayar ke layanan exchange to pay dengan USDT tetapi pada layanan itu akan dikonversi ke rupiah dan memberikan pembayaran ke shopee dalam bentuk rupiah, apakah hal seperti itu di perbolehkan? Atau hal seperti itu masih masuk dalam kategori pembayaran melalui crypto?
Boleh-boleh saja sih sepanjang transaksinya enggak gede. Kalau kita belanja di luar kayak amazon dan ebay, uang kita otomatis terkonversi ke dollar walau kita bayarnya pakai rupiah, artinya system pembayaran akan mengikuti apa yang ada pada system di negara tersebut. Jika di Indonesia masih belum tersistem dengan baik, artinya itu keberuntungan buat kita (sebagai seller), yang jelas kalau cuma $100/hari, gak bakal kena detect dan kena banned, soalnya ane tahunan main di (selly). Tapi ya harus antisipasi, setelah dibayar harus segera di wede jika nanti ada apa-apa dengan website ente.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Kok ga boleh si gan? Kan transaksi yang keluar tetep pakai rupiah, jadi secara tidak langsung uang yang buat belanja sudah berbentuk rupiah bukan lagi USDT. Kan kasusnya jadi mirip misal saya jual usdt ke indodax kemudian uange saya buat beli celana, kan sama gan? Pihak toko celana tetap menerima dalam bentuk rupiah, bukan lagi usdt

Kalau efektifitas atau nilai lebihnya si belum ada, misal lebih murah dan lainnya. Hanya jadi terkesan bisa beli celana pakai crypto aja gitu
Terkait invoicing/quotasi harga gan, kalau nanti ada tagihan bayar 10 USDT untuk beli celana itu sudah melanggar meskipun nanti 10 USDT ditukar ke IDR 150rb dulu, jadi ga boleh menampilkan invoice non-IDR.

Makanya mekanismenya ya kek beli pulsa di TRIV seperti yang disampaikan agan @Husna QA.

- Pembeli ambil senilai IDR 150rb dari tabungan BTC-nya -> BTC exchanger -> Penjual menerima IDR 150rb
Ini ane contohkan BTC, tapi bisa pakai kripto apapun. Intinya duit kripto udah ada di apps sebelumnya, untuk mengindari tagihan non-IDR. Kalau di Triv kan manual tuh, exchange dulu manual, lalu baru beli pakai dompet rupiah. Ini harusnya (secara logika) kalau diotomasi kek scan QR lalu convert otomatis itu juga boleh CMIIW.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
Salam gan...
apakah hal seperti itu di perbolehkan? Atau hal seperti itu masih masuk dalam kategori pembayaran melalui crypto?
Dicoba aja dulu gan, paling juga kalau melanggar akan diperingatken terlebih dahulu lewat email dari OJK.

Apakah karena pada kisaran tahun tersebut regulasi mengenai aset kripto ini memang belum ada dan seketat seperti sekarang sehingga opsi "pembayaran dengan BTC" tersebut ada di Triv? Meskipun jika merujuk apa yang mas Abhie sebutkan di atas, sebenarnya pembayaran tetap dengan Rupiah hanya saja dibuat otomatis* di Triv dengan mengkonversi aset kripto yang disetor user.

Kalau sekarang kan yang mengkonversi Aset kripto hingga menjadi Rupiah dan masuk ke Dompet Rupiah Triv untuk keperluan pembayaran tagihan listrik, dll., sepenuhnya oleh pihak user-nya.


* Mirip dengan fungsi BIDR di Tokocrypto ketika masih otomatis terkonversi ke Rupiah saat withdraw ke akun Bank.
Kemungkinan besar karena regulasi penggunaan Crypto saat itu memang belum pasti, sehingga meskipun Triv memberikan layanan pembelian pulsa, tagihan listrik dan lain sejenisnya menggunakan pembayaran BTC, mereka tidak mendapatkan sanksi dari otoritas terkait. Seingatku pemerintah mengeluarkan himbauan untuk tidak menggunakan Cryptocurrency sebagai alat pembayaran pada akhir 2017, namun karena peraturannya belum dibuat, otomatis pemerintah tidak bisa menindak penyedia layanan yang memfasilitasi pembayaran BTC dan Cryptocurrency lainnya.
Ane inget dulu pernah beli pulsa pakai btc di triv, tapi ya agak lama, sekitar 1 jam lebih baru pulsa masuk. Seinget ane transaksinya cepet (btc langsung masuk ke akun triv ane) namun pulsa dari triv ke hp ane yang lambat. Dan setahu ane juga, triv saat itu satu-satunya website exchange atau market place yang menggunakan sistem PCI DSS compliance sehingga payout-nya cepet dan instan, mungkin kala itu pulsa ane lambat masuk karena jaringan telkomsel atau memang sistem pumlsa saat itu masih manual.
hero member
Activity: 1190
Merit: 599
Kemungkinan besar karena regulasi penggunaan Crypto saat itu memang belum pasti, sehingga meskipun Triv memberikan layanan pembelian pulsa, tagihan listrik dan lain sejenisnya menggunakan pembayaran BTC, mereka tidak mendapatkan sanksi dari otoritas terkait. Seingatku pemerintah mengeluarkan himbauan untuk tidak menggunakan Cryptocurrency sebagai alat pembayaran pada akhir 2017, namun karena peraturannya belum dibuat, otomatis pemerintah tidak bisa menindak penyedia layanan yang memfasilitasi pembayaran BTC dan Cryptocurrency lainnya.
Ini gambaran seperti postingan saya diatas dimana Triv tidak hanya menerima pembayaran via cryptocurrency tetapi juga menerima pembayaran via PayPal untuk semua transaksi mulai dari pembelian pulsa dan pembelian edigital lainnya. Namun pemerintah sepertinya memberikan izin untuk TRIV aapalagi situs ini sudah bertahan cukup lama dan dulu menjadi langganan saya untuk withdraw assets crypto disana dengan fee 10K IDR dan proses penarikan instan, nampaknya TRIV masih beroperasi seperti biasanya meskipun sudah ada aturan atau larangan transaksi dengan menggunakan cryptocurrency dikeluarkan oleh pemerintah.

Sejauh ini pemerintah hanya tegas pada transaksi cryptocurrency namun untuk edigital lainnya seperti PayPal masih legal bahkan di Bali rumornya transaksi via fiat USDT masih digunakan oleh para turis manca negara.
full member
Activity: 1022
Merit: 152
Misalnya membeli celana di shopee seharga 150rb atau 10 USDT, nah kita bayar ke layanan exchange to pay dengan USDT tetapi pada layanan itu akan dikonversi ke rupiah dan memberikan pembayaran ke shopee dalam bentuk rupiah, apakah hal seperti itu di perbolehkan? Atau hal seperti itu masih masuk dalam kategori pembayaran melalui crypto?

Kalau menurut saya dan sepemahaman saya, model seperti itu (exchange to pay) seharusnya di perbolehkan atau legal gan. Karena saya kira ini seperti otomatisasi dari pertukaran dan gateway. Jadi kalo model sekarang kita menjual btc ke rupiah dan setelah itu kita gunakan rupiah untuk kepentingan kita termasuk buat belanja. Dan kalo sistem yang agan sampaikan berarti btc di konversi dan dari platform itu langsung di balayarkan ke maketplace untuk membeli barang, jadi ini mungkin hanya otomatisasi dan harusnya memang di perbolehkan

Tapi saya sepakat dengan agan agan yang sudah komentar di atas bahwa kemungkinannya platform seperti ini membutuhkan biaya layanan yang tinggi karena melayani 2x proses dan mungkin itu kelemahannya gan.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
Beli tokennya langsung menggunakan BTC?
-snip-

Benar Mas/Mba @Husna, jadi dulu saya beli pulsa dan token listrik disana menggunakan BTC atau ETH disana dan dipotong langsung jumlah crypto saya. Ini masih periode awal muncul Triv. Dan regulasi masih belum jelas, masih mengambang, ditahun tersebut juga di bali masih banyak exchange BTC bahkan ada beberapa outlet yang menerima pembayaran BTC seinget saya.

Terima kasih sudah sharing pengalamannya. Jadi teringat informasi mengenai ATM Bitcoin yang dulu pernah ada di Bali dan di Jakarta. Artinya memang pada saat itu belum masuknya peran pemerintah dalam me-regulasi penggunaan aset kripto masih jadi peluang tersendiri bagi beberapa layanan seperti Triv untuk menyediakan pembelian dengan aset kripto (padahal transaksi yang sebenarnya tetap menggunakan Rupiah si penyedia layanan).


Btw, Exchange yang bekerjasama dengan marketplace sudah pernah ada (contoh: Tokocrypto - Shopee), namun kalau kerjasama untuk pembayaran sebagaimana yang dimaksud OP, nampaknya perlu kejelasan dari segi aturannya dulu.


Kalau di luar negeri, layanan yang saya lihat sering digunakan beberapa merchant untuk metode pembayaran dengan aset kripto antara lain Bitpay (https://bitpay.com/).
member
Activity: 261
Merit: 15
👉bit.ly/3QXp3oh | 🔥 Ultimate Launc
Beli tokennya langsung menggunakan BTC?
Saya sendiri belum tahu banyak tentang BTC dan exchange nya ditahun 2017 apakah memang ada yang memfasilitasi langsung seperti diatas.
Namun yang saya ketahui sejak registrasi di Triv dan hingga saat ini, pembayaran ataupun pembelian produk di Triv itu tidak ada yang menggunakan aset kripto melainkan menggunakan Rupiah baik itu melalui dompet Rupiah Triv, e-money ataupun transfer bank*.


Benar Mas/Mba @Husna, jadi dulu saya beli pulsa dan token listrik disana menggunakan BTC atau ETH disana dan dipotong langsung jumlah crypto saya. Ini masih periode awal muncul Triv. Dan regulasi masih belum jelas, masih mengambang, ditahun tersebut juga di bali masih banyak exchange BTC bahkan ada beberapa outlet yang menerima pembayaran BTC seinget saya.


Kalo di era dulu (dikisaran tahun 2016-2017) kita bisa membeli Pulsa, token listrik, voucher games dan tagihan air/listrik dengan menggunakan pembayaran BTC di Triv. Jadi dengan cara memilih opsi pembayaran E-Wallet >>> Triv BTC Wallet. Menurutku dengan menggunakan opsi BTC Wallet, maka pihak Triv secara otomatis mengkonversi pembayaran tersebut kedalam bentuk Rupiah.

Saya lupa tahun pasti Triv muncul cuman layanan tersebut ada dan pembayaran menggunakan BTC masih berjalan seperti yang Mas/Mba @abhiseshakana ungkapķan.

legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Apakah karena pada kisaran tahun tersebut regulasi mengenai aset kripto ini memang belum ada dan seketat seperti sekarang sehingga opsi "pembayaran dengan BTC" tersebut ada di Triv? Meskipun jika merujuk apa yang mas Abhie sebutkan di atas, sebenarnya pembayaran tetap dengan Rupiah hanya saja dibuat otomatis* di Triv dengan mengkonversi aset kripto yang disetor user.

Kalau sekarang kan yang mengkonversi Aset kripto hingga menjadi Rupiah dan masuk ke Dompet Rupiah Triv untuk keperluan pembayaran tagihan listrik, dll., sepenuhnya oleh pihak user-nya.


* Mirip dengan fungsi BIDR di Tokocrypto ketika masih otomatis terkonversi ke Rupiah saat withdraw ke akun Bank.
Kemungkinan besar karena regulasi penggunaan Crypto saat itu memang belum pasti, sehingga meskipun Triv memberikan layanan pembelian pulsa, tagihan listrik dan lain sejenisnya menggunakan pembayaran BTC, mereka tidak mendapatkan sanksi dari otoritas terkait. Seingatku pemerintah mengeluarkan himbauan untuk tidak menggunakan Cryptocurrency sebagai alat pembayaran pada akhir 2017, namun karena peraturannya belum dibuat, otomatis pemerintah tidak bisa menindak penyedia layanan yang memfasilitasi pembayaran BTC dan Cryptocurrency lainnya.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
-snip-
Kalo di era dulu (dikisaran tahun 2016-2017) kita bisa membeli Pulsa, token listrik, voucher games dan tagihan air/listrik dengan menggunakan pembayaran BTC di Triv. Jadi dengan cara memilih opsi pembayaran E-Wallet >>> Triv BTC Wallet. Menurutku dengan menggunakan opsi BTC Wallet, maka pihak Triv secara otomatis mengkonversi pembayaran tersebut kedalam bentuk Rupiah.

Apakah karena pada kisaran tahun tersebut regulasi mengenai aset kripto ini memang belum ada dan seketat seperti sekarang sehingga opsi "pembayaran dengan BTC" tersebut ada di Triv? Meskipun jika merujuk apa yang mas Abhie sebutkan di atas, sebenarnya pembayaran tetap dengan Rupiah hanya saja dibuat otomatis* di Triv dengan mengkonversi aset kripto yang disetor user.

Kalau sekarang kan yang mengkonversi Aset kripto hingga menjadi Rupiah dan masuk ke Dompet Rupiah Triv untuk keperluan pembayaran tagihan listrik, dll., sepenuhnya oleh pihak user-nya.


* Mirip dengan fungsi BIDR di Tokocrypto ketika masih otomatis terkonversi ke Rupiah saat withdraw ke akun Bank.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Beli tokennya langsung menggunakan BTC?
Saya sendiri belum tahu banyak tentang BTC dan exchange nya ditahun 2017 apakah memang ada yang memfasilitasi langsung seperti diatas.
Namun yang saya ketahui sejak registrasi di Triv dan hingga saat ini, pembayaran ataupun pembelian produk di Triv itu tidak ada yang menggunakan aset kripto melainkan menggunakan Rupiah baik itu melalui dompet Rupiah Triv, e-money ataupun transfer bank*.
Kalo di era dulu (dikisaran tahun 2016-2017) kita bisa membeli Pulsa, token listrik, voucher games dan tagihan air/listrik dengan menggunakan pembayaran BTC di Triv. Jadi dengan cara memilih opsi pembayaran E-Wallet >>> Triv BTC Wallet. Menurutku dengan menggunakan opsi BTC Wallet, maka pihak Triv secara otomatis mengkonversi pembayaran tersebut kedalam bentuk Rupiah.
legendary
Activity: 2296
Merit: 2892
#SWGT CERTIK Audited
... apa suhu-suhu disini punya pengalaman menggunakan atau kenal dengan Triv.co.id? Tahun 2017-2018, saya punya pengalaman melakukan transaksi di platform tersebut terkait layanan beli pulsa provider dan beli token listrik menggunakan BTC diplatform tersebut. -snip-

Beli tokennya langsung menggunakan BTC?
Saya sendiri belum tahu banyak tentang BTC dan exchange nya ditahun 2017 apakah memang ada yang memfasilitasi langsung seperti diatas.
Namun yang saya ketahui sejak registrasi di Triv dan hingga saat ini, pembayaran ataupun pembelian produk di Triv itu tidak ada yang menggunakan aset kripto melainkan menggunakan Rupiah baik itu melalui dompet Rupiah Triv, e-money ataupun transfer bank*.

Nah ini bisa di artikan bahwa konsep yang agan komisariatku angkat berarti di perbolehkan karena secara konsep sama seperti membeli pulsa menggunakan crypto

* Berikut ini contoh metode pembayaran salah satu produk yang difasilitasi Triv:

sr. member
Activity: 350
Merit: 343
Jolly? I think I've heard that name before. hmm
~cut~

Ane pikir itu ide yang bagus gan dan harusnya di perbolehkan karena engga terjadj transaksi salam bentuk crypto tapi tetep dalam rupiah. tapi ada kelamahan di dalam sistem ke gitu, karena jelas ada lebih banyak biaya, yakni biaya dalam exchange dan biaya dalam proses permbayaran ke marketplace

Tapi kalo sistem seperti ini di aplikasikan salam skala global, mungkin bisa bagus karena besaran biaya jadi tidak terlalu terasa. Tapi maaf statment ini hanya asumsi ane aja

Sementara itu exchange lokal yang memilki fungsi lain seperti menyediakan jasa pembayaran token listrik, pulsa, dll. setahu saya Triv (https://triv.co.id/dashboard/product), dalam hal ini user yang memprosesnya (Deposit aset kripto -> Jual aset kripto dan masuk ke Dompet Rupiah Triv -> Proses pembayaran/pembelian produk).

Nah ini bisa di artikan bahwa konsep yang agan komisariatku angkat berarti di perbolehkan karena secara konsep sama seperti membeli pulsa menggunakan crypto
Pages:
Jump to: