Topic: Apakah Vonis MA terhadap Sambo cs tepat? - page 2. (Read 566 times)

Saya kira ada permainan di balik kasus. Bahkan untuk setiap kasus yang menyeret para petinggi-petinggi itu.

Dengan berubahnya hukuman, itu bisa membuat tersangkanya tidak bisa mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya karena mereka pasti akan mendapatkan pengurangan hukuman apalagi jika mereka bisa berbuat atau bersikap baik. Dan pengurangan hukumannya mungkin bisa dikurangi beberapa tahun sehingga mereka hanya menjalani masa hukuman sebentar.

Jika kasus Sambo dibuka dengan lebih detail, pasti akan menyeret nama-nama petinggi-petinggi yang lainnya dimana itu tidak diinginkan untuk terjadi sehingga kesannya Sambo yang dijadikan tumbal karena Sambo sudah mengetahui terlalu banyak. Kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Sambo jika dia dipenjara seumur hidup nanti dan bagaimana dengan kehidupannya di penjara sana.

Sandiwara-sandiwara seperti ini sudah sering diperlihatkan kepada rakyat jadi rakya sudah bisa menduganya dan memang seperti itu yang akan terjadi. Kita hanya bisa berharap bahwa ada perubahan yang benar-benar terjadi. Rakyat sudah lelah dipermainkan oleh sandiwara-sandiwara yang sudah sering mereka lihat.

putusan kasasi MA yang menyunat  hukuman Sambo sebagai tersangka utama pembunuhan Brigadir Yosua dari hukuman mati menjadi seumur hidup patut dipertanyakan, sebelum merevisi putusan tersebut, MA sempat menolak kasasi dari pihak penasehat hukum maupun terdakwa. MA secara mengejutkan membuat putusan sunnat massal pada hukuman Sambo Cs yang memberi keringanan hukuman atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J, putusan tersebut menganulir vonis mati terhadap Sambo Cs yang sebelumnya dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tinggi Jakarta.

Rekayasa hukum yang dipertontonkan pihak pemerintah mulai dipertanyakan dan membuat kalangan bawah bingung dengan putusan tersebut, berbagai macam asumsi mulai bermunculan seperti saling melindungi atau kartu As yang dipegang Sambo tidak menyeret pihak lain dengan kasus berbeda.

Iya Pak Mahfud berbicara dalam kerangka teori, kalau remisi harus ada angkanya jadi hukuman seumur hidup tidak bisa diremisi karena tidak ada angkanya.
Tapi kita tidak tau nanti praktik di lapangan seperti apa, takutnya nanti kalau publik sudah lupa lalu nanti ada permainan...

Btw ini cuma ada 2 voters di poll, yuk voting yuk biar tau berapa banyak yang setuju dan tidak setuju.

Sebetulnya kalau menilik kasus ini, yaitu pembunuhan berencana, hukuman seumur hidup memang sudah sesuai aturan. Akan tetapi kasus Sambo diperberat dengan berbagai upaya rekayasa yang dia lakukan dan penyalahgunaan wewenang. Kemudian dia juga menyatakan tidak bersalah sudah membunuh orang. Makanya hukuman seumur hidup termasuk ringan IMO.

Sebenarnya ane tidak terlalu kaget dengan hal seperti ini karena melihat jalannya persidangan yang dibiarkan berlarut-larut sampai pegel ngeliat drama ini di tv ane rasa ini salah satu siasat mengulur waktu dan sekarang terbukti ketika sudah ada vonis sebelumnya dan ada banding ketika kasusnya hilang dari peredaran maka akan muncul hal seperti ini.
Sekalipun pasti akan suudzon jika mengatakan ini adalah permainan tetapi kondisi seperti ini selalu terjadi untuk mereka para terdakwa yang memiliki "jalur khusus"

Untuk remisi udah ada statement dari pak Mahfud MD bahwa dia tidak akan mendapat remisi https://www.youtube.com/watch?v=iA26Obee7fk tetapi kita tahu bahwa hukum di Indonesia kadang akan sangat lucu sehingga ane rasa jangan terlalu kaget jika pada akhirnya akan ada potongan hukuman karena berkelakuan baik di penjara atau dalam satu waktu ada hal menarik tentang sel yang mewah atau Sambo bisa berjalan-jalan seperti kasus sebelumnya Gayus tambunan (jika kalian ingat)dalam pemberitaan

Adapun adil atau tidak sekalipun kita bersikeras mengatakan ini tidak adil, ane rasa kita akan sulit dalam memberikan pendapat karena putusan telah dilakukan dan adil di negara kita masih tergantung bagaimana uang yang berbicara.

Berbicara adil dan tidak adil memang ini sangat rancu untuk semua kasus ini, mengapa selalu ada pengurangan hukuman yang terjadi di negara kita ini untuk kasus apapun, bahkan pembunuhan, apa yang saya rasakan itu tidaklah aneh hari ini dikarenakan jalur tempuh hukaman masih bisa di usahakan untuk di kurangi oleh hukuman perdata yang menjadikan pidana di kurangi.

di beberapa berita saya tidak menemukan reaksi keluarga Yosua sebagai keluarga korban menanggapi hal ini, mungkin di belakangnya ada negosiasi antara pihak sambo dengan keluarga korban untuk pengurangan hukuman.
Untuk kecurigaan saya ada permainan di belakangnya atau tidak, hal itu sudahlah pasti ada, sekalipun di masukan ke dalam penjara Nusakambangan yang terkenal mengerikan di indonesia, mereka pasti mendapatkan fasilitas yang megah.

Entahlah saya tidak bisa berpikir positif tentang penegakan hukum dengan secara seadil-adilnya.

Sangat menyedihkan drama ini berakhir sangat tragis di ending. Kita tahu sendiri kalau Kasasi yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Agung ini sudah menjadi kekuatan hukum tetap, jadi tidak ada lagi upaya hukum yang bisa dilakukan, Jaksa dalam hal ini sebagai penuntut hukum pun sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Jadi kuanggap permainan ini memang dirancang untuk beres di MA (upaya hukum akhir) sehingga baik itu jaksa atau siapa pun itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mengenai adil atau tidak, hanya hakim dan Tuhan yang tahu, kita tidak bisa menebak apa isi hati nurani ke 5 hakim ketika 2 peradilan sebelumnya memutus Mati.

jika saya melihat kejadian ini menunjukan bahwa negara kita bukanlah negara hukum tetapi negara lobi yang dimana segala sesuatu masih bisa dibicarakan dibelakang layar untuk diutak-atik kembali walaupun sudah ketuk palu sebelumnya dipersidangan dan semua mengatakan sah ya kecuali terdakwa, keluarganya dan pengacaranya.

Saya selalu bertanya-tanya tentang isu yang membludak pada waktu-waktu ini sebenarnya untuk menutupi isu apa sih atau keputusan yang mana sih.. dan ternyata usut punya usut saya baru sadar bahwa isu yang membludak  pada saat ini memang untuk menutupi keputusan MA terhadap vonis yang diberikan kepada Sambo sebelumnya. Dan sadar tidak sadar bahwa beberapa isu yang membludak memang selalu berhubungan satu sama lainnya.

dan hal ini hanya akan menjadi kekecewan bagi masyarakat akan ketegasan hukum di indonesia. Entah apa yang dipikirkan oleh mereka para pejabat dan penegak hukum yang dimana baru saja masyarakat percaya akan ketegasan hukum di Indonesia dan menganggap bahwa hukum itu tidak hanya tajam kebawah dengan diberikannya hukuman mati kepada Sambo. Lahh sekarang mereka melakukan hal sebaliknya dengan membuat keputusan baru dan meringankan hukumannya.
Maka jangan salahkan masyarakat jika memang sudah tidak percaya lagi akan penegakan hukum di indonesia.

Dalam kasus Sambo ini ceritanya sudah ketebak dari awal memang isinya cuma sandiwara untuk menenangkan rakyat dengan drama yang kepanjangan. Bisa di katakan saat ini Indonesia darurat keadilan. terlalu banyak ketimpangan hukum dan UU yang selalu merugikan rakyat dan selalu menguntungkan kepada mereka yang banyak uang, memiliki kuasa, jabatan dan status sosial yang tinggi.

Tidak heran dari seorang aparat penegak hukum seperti Sambo ini, orang yang sangat mengerti hukum, melakukan pembunuhan berencana yang sangat sadis, dan dengan segala macam cara dia mencoba menghilangkan bukti, yang lebih parahnya lagi dia mempersulit penyelidikan malah di hukum ringan. Maka tidak heran kedepan akan banyak lagi kasus serupa karena semua orang tidak akan takut lagi untuk melakukan pembunuhan berencana karena hukuman nya ringan.


Sudah banyak yang curiga sejak awal hukuman Ferdy Sambo tidak akan hukuman mati, Karena takut acaman Ferdy Sambo kalau divonis hukuman mati dia akan membongkar kebrokbrokan para perwira tinggi kepolisian lainnya. Apalagi sebelumnya ada masalah kasus perjudian online seperti yang anda katakan yang isunya Judi online tersebut di bawah Satgasus Merah Putih yang di pimpin oleh Ferdy sambo juga pada waktu itu.

Secara hukum memang tidak salah, sesuai prosedur, tapi melihat kebelakang bagaimana penjahat kelas teri saja masih bisa mengatur kejahatan terorganisir dari balik penjara, seharusnya hakim Mahkamah Agung juga mempertimbangkan hal tersebut. Terlebih Sambo sudah punya catatan sebelumnya kalau dirinya terlibat dengan pengaturan judi online. Apalagi putusan MA itu bersifat akhir, mengikat, dan berkekuatan hukum tetap. Sudah tidak ada upaya apa-apa lagi yang bisa dilakukan siapapun.

Kasus yang menyeret mereka ke bui adalah kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Nah, inikan kasus pembunuhan berencana, selain itu ada indikasi menghilangkan barang bukti seperti rekaman kamera CCTV dan lain sebagainya.
Sistem hukum di Indonesia, pembunuhan berencana merupakan salah satu tindak pidana yang tergolong pelanggaran HAM berat dan segala tetek bengek yang menyangkut dalam kasus pembunuhan berencana sudah diatur dalam UU Hukum Pidana (KUHP).
Pembunuhan berencana telah diatur dalam pasal 340 KUHP, berikut bunyi pasal pembunuhan berencana selengkapnya:


Untuk kasus Sambo Cs terkesan seperti ada udang dibalik batu, banyak kejanggalan yang dipertontonkan seperti perjalanan sidang yang berlarut larut sampai ada pengawalan khusus dari beberapa pengacara yang berdiri di pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat untuk menjaga kasus ini berjalan sebagaimana biasanya. Publik dibuat bertanya-tanya dengan kasus ini yang terkesan ingin saling melindungi, mengapa hukum begitu tumpul ke atas sementara sangat tajam ke bawah.

Sebagai otak pelaku dari pembunuhan ini, hukuman mati sangat layak dijatuhi untuk Sambo. Dia kan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana (menghilangkan nyawa orang lain) dan ikut serta dalam menghilangkan barang bukti seperti membuat sistem elektronik tidak berfungsi sebagaimana mestinya secara bersama-sama.

Kalau melihat hukuman yang ini, mereka seperti sedang berwisata di bui. Ujung-ujungnya mendapat remisi tahunan, remisi berkelakuan baik dan blak-bla-bla, mereka pun bebas begitu cepat.
Selama sistem hukum masih tumpul ke atas tajam ke bawah, sangat sulit menegakkan hukum sebagaimana mestinya.

Berita yang lagi hot, berikut ini vonisnya:
- Sambo: Mati -> Seumur Hidup
- Putri Candrawathi: 20thn -> 10thn
- Kuat Ma'ruf: 15thn -> 10thn
- Ricky Rizal: 13thn -> 8thn
Sumur: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230808195307-12-983576/ma-sebut-vonis-sambo-cs-sudah-inkrah-bisa-langsung-dibui

Itu nanti belum dipotong remisi (yang biasanya ada), jadi bisa lebih cepat lagi keluar bui mereka. Menurut agan ada permainan tidak di balik vonis ini? Apakah sudah adil?

Menurut ane hukuman ini terlalu ringan, kalau yang sebelumnya masih bisa diterima.