Saya berasumsi bahwa jika distribusi merit dapat kita tingkatkan, maka SFI ini mungkin akan lebih hidup dan membuat lebih banyak poster memiliki minat yang tinggi untuk memposting di SFI.
Benar. Hanya saja distribusi merit terkendala beberapa hal, termasuk sMerit. Saya pribadi selalu mentok di sMerit (sMerit habis).
Saya tidak mempermasalahkan apa tujuan mereka memposting di SFI, dan selama mereka memperdulikan kualitas postingannya maka saya pikir mereka harus mendapatkan hasil yang sepadan.
Setuju. Setiap member punya tujuannya masing-masing, tidak ada masalah dengan hal tersebut. Selama post yang dibuat tidak menyalahi aturan dan punya kualitas yang baik, maka tidak ada yang perlu dipermasalahkan.
Saya akhir-akhir ini merasa iri dengan pertumbuhan pengguna Nigeria di forum baik di global maupun di lokal boardnya, maksud saya mereka tidak merasa enggan mendukung dengan distribusi merit kepada penggunanya agar mereka lebih cepat rank up. Jadi tidak heran jika banyak pengguna Nigeria saat ini berada di beberapa campaign yang bagus.
Tidak perlu iri, cukup diadopsi saja hal-hal apa yang kiranya positif untuk diterapkan di board SFI juga.
Terkait board SFI, saya kira sudah cukup baik. Yang paling mudah dilihat adalah ketika ada permintaan review post di thread "
Bantuan untuk menaikkan Rank" dan ketika ada thread baru, cukup banyak member Indonesia yang mau mengapresiasi dengan merit. Menurut saya hal ini cukup positif, ini menunjukkan member SFI cukup peduli.
Tapi saya yakin SFI juga tidak ada kurangnya, tapi mungkin perlu peningkatan dan perubahan pola pikir saja agar percepatan pertumbuhan pengguna tidak terhambat oleh standar yang tinggi. Saya senang dengan statistik lokal board SFI saat ini, tapi akan lebih menyenangkan jika kita benar-benar bisa meningkatkannya lagi.
Pola pikir terkait apa, Om? Pemberian merit?
BTW, standar yang mana yang dimaksud?
Kalau yang dimaksud standar kualitas post, saya kira tidak bisa digeneralisasi. Setiap member punya standar masing-masing dan punya preferensi sendiri dalam memberikan meritnya. Beberapa member mungkin menilai post berkualitas secara komprehensif tapi ada juga yang hanya berpatokan pada isi/konten/point dari postnya saja. Standar post memang cenderung subjektif, Om.
