Prinsip holder jangka panjang seperti ini yang tidak bisa di ganggu gugat gan. Mereka para holder jangka panjang memilih strategi akumulasi untuk mengamankan modal mereka. dan itu juga membutuhkan cadangan dana untuk membackupnya.
Benar, itu namanya akumulasi dan DCA. Akumulasi menjadi strategi yang bagus untuk meningkatkan jumlah aset yang akan di hold, sementara DCA akan berguna untuk melakukan entri lagi jika harga menjadi lebih rendah dalam beberapa waktu setelah entri pertama. Saya rasa strategi akumulasi dan DCA harusnya sepaket dan tidak boleh dipisahkan jika investor khawatir tentang kemungkin penurunan harga susulan selama koreksi.
Untuk stop loss saya masih berpikir bahwa holder jangka panjang mungkin tidak akan terlalu memikirkannya karena lebih memilih untuk mengabaikan fluktuatifnya harga, namun untuk target profit saya pikir itu lebih mungkin. Untuk top altcoin yang dipercaya punya potensi besar untuk kembali ATH dimasa depan maka menurut saya holdernya hanya perlu lebih sabar saja. Jadi mereka tidak harus menjual assetnya dan menerima kerugian karena itu tidak sesuai dengan prinsip holder jangka panjang.
Setau saya yang punya prinsip seperti ini rata-rata mereka yang hold BTC atau koin top. Mereka pasang target buy ketika market bearish dan sudah menganalisa waktu pembelian terbaik. Setelah itu mereka tinggal hold saja koinnya tanpa mempedulikan apapun isu, rumor, fluktuasi, ataupun trend yang terjadi. Mereka yang target ambil profitnya mengikuti siklus 4 tahunan cocok untuk strategi ini. Saya juga menerapkan prinsip ini untuk beberapa koin top yang saya hold.
Benar, prinsip holder memang seperti itu gan. Kalau harga turun mereka tetap hold assetnya, tapi kalau target profitnya sudah tercapai maka mereka harus ambil keuntungannya.