Tapi, Multiple accounts are not banned.
Mencurangi campaign dengan multiple account kena neg-trust.
Tapi saya tidak sepakat jika Red Trust or Ban dengan alasan yang di ambil berdasarkan transaksi Ethereum atau Token. Logikanya, saat kita menjual Token maka kita membutuhkan Ethereum untuk biaya gas, tentunya ETH gas hanya bisa kita dapatkan dari teman-teman kita sendiri. Karena sangat jarang orang yang mau membantu kita tanpa mereka kenal orangnya. Logika sederhanya, anda berada di forum BTT ini hanya sendiri, dan anda membuat postingan medium quality dan high quality, anda lihat total yang menanggapi postingan anda, dalam satu hari terkadangan bisa mencapai 5 s/d 10 halaman. Dan baca satu persatu dari comentar anggota forum, banyak yang memberi apresiasi terhadap anda karena postingan anda bermanfaat bagi mereka. Tapiii, tidak ada satupun diantara mereka yang mengirim anda sMerit.
1. ETH gas bisa beli sendiri. Modal 100 ribu saja cukup buat beli ETH buat cover gas. Tidak harus minta teman.
2. Logikanya, orang yang menggunakan banyak akun untuk mencurangi kampanye pasti akan mengirimkan token-token mereka ke address yang sama karena mereka biasanya hanya akan memiliki satu akun di exchanger. Kita patut mencurigai kalau ada transaksi token yang dikirim ke satu address yang sama dari berbagai macam address yang berbeda.
3. Masalah merit, tinggal post saja ke thread review post kalau memang merasa post itu layak dikasih merit. Dan logikanya kalau kualitas posnya tinggi atau menengah pastinya dapat merit lebih banyak.
Lalu anda bandingkan dengan postingan lainnya yang memiliki Medium Quality, tentunya mereka mendapatkan sMerit lebih banyak, minimal 5 sMerit/ akun transfer. Mereka sebenarnya juga saling kenal, saling terhubung, dan saling keterkaitan walaupun pengguna yang berbeda (not multiple accounts). Artinya apa? Mereka mau membantu siapa yang mereka kenal, sama halnya dalam konteks transfer biaya gas yang saya sampaikan tadi.
1. Dari mana muncul 5 smerit?
2. Tidak selalu. Pemberi merit dan yang diberi merit tidak mesti saling kenal - terhubung - ada kaitan. Bisa saja mereka lihat post doang dan melihat post itu berkualitas akhirnya dikasih merit. Agan harus jeli, term "terhubung", "berkaitan", "saling kenal" ini term multitafsir, dan tidak bebas nilai. Kalau agan menuduh saya ada kaitan dengan BitRenX karena saya pernah diberi merit BitRenX, maka agan mengandaikan ada sesuatu di balik layar antara saya dengan BitRenX sehingga dia ngasih saya merit. Pemberian merit bukan bantuan, tapi apresiasi. Kalau agan membantu, maka seolah-olah menghilangkan elemen kualitas posting. Apresiasi adalah memberikan merit pada post yang berkualitas, bukan semata-mata membantu mereka karena kurang merit.
3. Pemberian merit tidak sama dengan transfer gas. Analoginya tidak pas karena dalam transfer gas ada berbagai macam kemungkinan yang melatarbelakangi, termasuk penggunakan akun ganda buat mencurangi kampanye. Logikanya, sekalipun kita punya teman, kenapa ga dibantu buat ngurus di exchange saja? Kalaupun aslinya agan memang orang yang berbeda, maka tinggal disodorkan bukti penggunakan akun tersebut lari ke akun exchanger mana. Logikanya kalau akun itu berbeda orang, alamiahnya pasti akun exchanger yang digunakan juga berbeda. Kalau ujungnya sama-sama juga, ya patut dicurigai ada kecurangan yang dilakukan.
Dalam kontek kehidupan sehari-hari kebutuhan kita berbeda-beda dan apa yang kita miliki juga berbeda. Saya punya IDR dan Saya menginginkan Token XXX, Dia memiliki Token XXX tapi menginginkan IDR. Sehingga Dia menjual Token XXX dengan IDR tanpa harus mengubahnya IDR dalam bentuk ETH, disini saling menguntungkan dalam kontek biaya gas dan fee transaksi. Artinya apa, jika ada hal yang lebih mudah buat apa kita cari ribet/rumit.
Jadi kesimpulannya, transaksi ethereum, btc, token bukanlah sebuah tolak ukur yang akurat dalam kontek Red Trust atau Banned.
1. Dari mana orang lain bisa tahu kalau transaksi yang terjadi begitu? Bagaimana kalau itu tidak hanya klaim saja?
2. Kalau benar transaksinya
person by person, maka agan wajib mencantumkan bukti. Tapi bagaimana kita tahu kalau yang difoto itu benar-benar agan? Bagaimana kita tahu uangnya nanti gak dikembalikan lagi? Bagaimana kita tahu kalau jumlah uangnya memang sesuai dengan harga token? Mengabaikan rekam jejak transaksi token justru makin menyulitkan buat mendeteksi kecurangan akun.
3. Rekam jejak transfer mungkin bukan menjadi tolak ukur satu-satunya yang akurat, tapi ada indikator lain seperti akun sosial media yang sama, penggunaan alamat address yang sama, struktur linguistik post, nama akun, dst. Kalaupun agan bilang gak akurat, terus mau pake standar apa?