<...>
Masalah Depresiasi, berarti ditulis "Depresiasi yang diakibatkan oleh inflasi" tanpa deflasi?
atau bagaimana cocoknya? memang umumnya proses penurunan nilai mata uang (depresiasi) yang terjadi akibat mekanisme perdagangan karena terjadi penurunan nilai mata uang (inflasi) sedangkan deflasi bertolak belakang
<...>
CMIIW kata "depresiasi" biasanya digunakan terkait dengan nilai tukar mata uang negara lain, tergantung lingkup bahasan agan sebetulnya. Kalimat "
depresiasi yang bersumber dari inflasi dan deflasi" valid digunakan apabila membahas lebih dari satu negara/kondisi. Sebagai contoh: inflasi rupiah dan deflasi yen menyebabkan rupiah terdepresiasi terhadap yen.
Yang nanti pembuktiannya seingat ane memang dengan mekanisme perdagangan seperti yang agan sebutkan.
Akan tetapi dalam hal ini lebih cocok membatasi lingkup pada pelemahan nilai mata uang akibat inflasi saja (tidak terkait negara lain), sehingga lebih tepat bila kalimatnya menjadi "
pelemahan nilai mata uang yang bersumber dari inflasi." Dengan logika dilusi nilai suatu mata uang akibat penambahan suplai uang yang beredar tersebut.
<...>
Permasalahan fiat venezuela itu bukan menjadi bagian dari sistem kepercayaan terhadap fiat yang ada didunia, itu murni kebijakan politik negara venezuela. makanya terjadi inflasi tinggi.
<...>
Kalau menurut ane kebijakan politik (dan keuangan) tidak bisa dilepaskan dari uang fiat. Nilai fiat sangat bergantung dari kondisi politik, keamanan, dan perekonomian suatu negara. Naik turunnya nilai mata uang dikendalikan oleh pemerintah yang bias terhadap kepentingan kelompok tertentu sehingga tidak efisien. Misalnya, agar terlihat nilai pertumbuhan ekonomi tinggi (sesuai target), pemerintah menahan suku bunga rendah. Padahal mungkin dengan meningkatkan suku bunga hasilnya malah lebih baik untuk jangka panjang. Jangan lupa kalau indeks-indeks perekonomian sangat bermuatan politis.
Nah bitcoin sendiri merupakan mata uang yang sebetulnya lebih "bebas" dari kepentingan politik, keamanan, dan perekonomian negara-negara. Dalam bitcoin, konsensus sudah jelas, suplai uang juga mengikuti spesifikasi yang sudah didesain dari awal. Maka dari itu, bitcoin seringkali menjadi penyelamat pada negara-negara yang sedang tidak stabil.
<...>
Sedangkan bitcoin (trustless) dapat diprediksi suplaynya dapat mengakibatkan orang-orang bermain secara tidak fair dengan menahan bitcoin agar nilainya meningkat dan terkadang turun lebih dari 50%. makanya fiat masih dijadikan sebagai alat ukur untuk nilai bitcoin.
Sebetulnya "hold" juga ada di fiat, ketika pemerintah meningkatkan suku bunga sehingga orang-orang mulai menabung -> suplai uang beredar lebih sedikit -> inflasi berkurang -> nilai mata uang seolah-olah meningkat. Terkait dengan fluktuasi nilai tukar dengan fiat, hal ini banyak sekali faktornya, dan akan jauh lebih stabil ketika kapitalisasi pasar bitcoin meningkat. Fluktuasi bitcoin saat ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan lima tahun yang lalu, dan akan jauh lebih stabil pada lima tahun yang akan datang (menurut prediksi ane
)
Akan tetapi banyak perdebatan yang terjadi apakah bitcoin bisa menjadi pengganti uang tunai yang P2P seperti dalam whitepaper ataukah tidak. Kalau ane meramalkan bitcoin tidak bisa menjadi pengganti fiat, akan tetapi lebih masuk di akal menjadi world reserve currency. Di mana fiat-fiat menggunakan bitcoin sebagai jangkar, bukan USD seperti sekarang ini.
https://www.forbes.com/sites/laurashin/2017/11/07/why-cryptocurrencies-could-push-the-dollar-from-world-reserve-currency-status/#199089a6a9edhttps://cointelegraph.com/news/bitcoin-price-will-skyrocket-if-it-becomes-worlds-reserve-currency-by-2020