Saya rasa team mereka belum memenuhi syarat dari BAPPETI jika dilihat dari situasi diatas, Secara overal dengan pengeluaran dana melebihi hampir 50% dari dana crownfunding proyek bisa saja tidak berjalan.
Jika merujuk pada peraturan yang dikeluarkan oleh BAPPETI terkait masalah perdagangan fisik aset crypto maka situasi yang sedang dialami oleh proyek dan pengembangnya belum memenuhi syarat untuk melakukan perdagangan. Ane rasa alasannya sudah dijabarkan oleh Om
pandukelana2712 dibawah ini dan ane rasa juga harusnya seperti itu.
well, modal sebesar 95.265 USD (setara dengan Rp. 1,363 Miliar ) belum memenuhi standar sbg Pedagang Fisik Aset Kripto/Exchanger; karena berdasarkan syarat2 yg disebut dalam SK tsb, Exhanger harus memiliki:
1. Modal keseluruhan yang dimiliki dan dilaporkan sebagai modal asset exchanger adalah Rp. 1 Triliun.
2. Dalam sirkulasi modal, minimal harus memiliki saldo akhir Rp. 800 Miliar.
So, kesimpulannya seluruh hasil ICO gak bisa meng-cover nilai2 aset yg harus terpenuhi.
Menilik dari dana atau modal yang ada sebesar Rp. 1.363 Miliyar maka jelas sekali jawabannya adalah tidak akan memenuhi syarat sesuai aturan BAPPETI, tapi ane pikir selama BAPPETI belum mempunyai Komite atau orang-orang yang ditunjuk untuk mengevaluasi, memeriksa dan melaksanakan tugas sebagai perpanjangan tangan dari regulasi BAPPETI maka sesuatu mungkin masih bisa terjadi.
Sampai sekarang ane masih heran dengan mereka yang ngejar listing cepet sampai harus buang" dana development.
Maaf Om
joniboini, tentu kita selaku pengamat, pemain, atau apa lah kata lainnya yang pantas
akan sedikit merasa heran kenapa tim developer dari proyek ini terlihat seperti ngotot untuk listing cepat di bursa. Tapi apakah kita tahu apa tujuan sebenarnya dari tim developer proyek ? Ane rasa banyak yang tidak, bener ga Om.
Ane coba nalar sedikit tentang keadaan keuangan yang sedang dialami oleh proyek dimana mereka hanya berhasil mengumpulkan dana sebut saja sebesar Rp. 1.363
kira-kira maka tim jika harus berpedoman pada regulasi BAPPETI akan sangat kesulitan untuk mengembangkan proyek mereka karena tidak akan memenuhi syarat sebagai perdagangan fisik aset crypto. Ane kira endapan token atau coin yang tersedia pada tim akan digunakan sebagai dana pendukung yang berguna untuk mempertahankan existensi proyek mereka andai saja mereka berhasil untuk listing ke bursa dalam waktu cepat. Tapi ane tidak cukup yakin tim akan melakukan strategi ini, namun demikian postingan dari Om
ryzaadit cukup untuk menguatkan asumsi ane walau tidak harus benar adanya.
Tapi dilihat dari hasil dari percakapan di Group2 "Indonesia Digital Aset Network" Team mereka telah menghabiskan banyak dana untuk voting Indodax (Cuman tidak pernah lolos setiap ronde CCV Indodax) & mungkin saja ikut dalam aktifitas Pump.