Topic: [DISKUSI] Plan B Bitcoin S2F dan S2FX (Read 130 times)

Supply limit 21 Juta bakal membuat Bitcoin menjadi aset yang resist terhadap inflasi dan protokol Halving didalam jaringan Bitcoin akan selalu menekan tingkat inflasi secara continue sampai mencapai titik 0%. Pada saat tingkat inflasi mencapai 0% maka Bitcoin akan menjelma menjadi aset Deflasi (aset yang nilainya meningkat dari waktu ke waktu) karena faktor kelangkaannya. Secara teori jika pasokan supply habis maka hal ini akan mendorong tingkatan demand sehingga harga aset akan mengalami kenaikan.

Karena memang Bitcoin sudah dipatok jumlahnya tidak seperti 'komoditas' yang lain tersebut, maka dari itu di Bitcoin ada istilah Halving, dari yang saya baca salah satu fungsinya adalah untuk menekan laju inflasi;

Analisa fundamental memang sulit diterapkan pada analisa teknikal (satu sama lain saling melengkapi dengan cara masing-masing); Karena memang issue banned di beberapa negara tersebut yang sedikit banyak mempengaruhi nilai tukar Bitcoin tentunya tidak bisa dihitung dengan angka perkiraan seperti di analisa teknikal. -cmiiw-

Video yang cukup panjang, saya baru menyimak beberapa puluh menit pada bagian awal dan yang bisa saya tangkap, sbb: (mungkin ada salah tafsir juga karena bahasa inggris pas-pasan dan banyak istilah yg kurang dimengerti)

~ membicarakan tentang suku bunga the fed yang naik terhadap instrumen investasi seperti saham, obligasi, real estate dan bitcoin.  membicarakan money printing the fed saat awal-awal pandemi corona. Dan mencetak uang secara besar-besaran akan sangat mempengaruhi sektor investasi manapun. Analisa punya dia bisa digunakan juga pada komoditas lainnya.

Membicarakan suplay dari bitcoin yg hanya 21 jt, berbeda dgn komoditas lainnya jika harga naik maka flow jumlah barang akan diperbanyak agar harga komoditas tersebut dapat turun, namun tidak bisa terjadi pada bitcoin.

Metode dia, merupakan metode yang kasar untuk memprediksi harga bitcoin, tidak memperhitungkan marco ekonomi dan issue banned dari bebrapa negara mungkin ini yg menyebabkan melesetnya metode dia di desember 2021. Dia juga menjelaskan cara menghitung metode punya dia (tapi saya kurang ngerti maksudnya ~ red). Menurut dia bitcoin merupakan salah satu aset yg bertumbuh secara eksponensial dalam 10 thn terakhir. ~  

Mugkin ada yg bisa mengoreksi atau menambahkan..

OP Thread sebelumnya (yang tema topiknya mirip thread ini) saya lihat tidak aktif juga sih, namun memang masih berada di page 1 SFI.
Btw, ada interview dengan PlanB -durasinya hampir 2 jam kalau mau menyimak :)- di channel youtube Jay Gould:
https://www.youtube.com/watch?v=2zTJNFaK_Yo, beberapa yang didiskusikan antara lain:

terimakasih atas informasinya, sangat bermanfaat untuk saya pribadi untuk semua link-nya. Untuk thread ini saya serahkan kembali kepada moderator, apabila dianggap tidak layak silahkan diperlakukan sebagaimana mestinya.


Yup.. betul cukup dijadikan sebagai pengetahuan saja, dan kembali lagi kepada sebuah prediksi bisa benar atau salah.



Benar sekali masa depan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Semua metode analisa hanya bisa melakukan pendekatan atas sebuah masa depan. Seperti halnya 2 sisi mata uang, sebuah analisa memiliki 2 probabilitas benar terjadi atau tidak akan terjadi.

Agak mirip dengan posting ane beberapa waktu lalu https://bitcointalksearch.org/topic/m.58792622
Ya sudahlah kalau mau bikin thread lagi.

Bisa jadi, karena PlanB selalu merevisi grafiknya biar kelihatan bagus. Sepertinya grafik S2F sudah melenceng dari versi originalnya yang dulu pernah ane kritisi (coba dicek).
Kalau beneran berbeda, pelajaran yang bisa dipetik adalah tidak ada yang bisa meramalkan masa depan.

Sebenarnya sebelumnya sudah ada yang membahas tentang model Stock-to-Flow (S2F) dan Stock-to-Flow Cross (S2FX) dari PlanB ini, namun yang di SFI tidak diulas terlalu panjang lebar: Stock-To-Flow, cara hitung harga wajar Bitcoin (diulasnya via video youtube oleh OP). Untuk yang board luar pernah pula dibahas mengenai ini di thread-nya fillippone: Stock-to-Flow Model: Modeling Bitcoin's Value with Scarcity.

Bagaimanapun juga perhitungan tersebut tidak selamanya bisa akurat memprediksikan nilai tukar BTC, dan terbukti pada akhir tahun lalu (https://twitter.com/100trillionUSD/status/1465990976183447558) prediksinya meleset. Jadikan sebatas untuk pengetahuan saja, karena kita tidak tahu kedepannya BTC akan seperti apa nilainya.

Latar Belakang

Terinspirasi dari postingan agan Husna QA disini -->> https://bitcointalksearch.org/topic/m.58964714 OP penasaran dengan gambar yang ditampilkan oleh beliau. Alhasil googling lah kesana kemari untuk mencari tau cara pengertian dari Plan B Bitcoin S2FX.

Tujuan

Tujuan dari thread ini mendiskusikan analisa Plan B Bitcoin S2F dan S2FX. Selain itu bisa memberikan manfaat kepada pembaca thread ini

Post OP

Plan B merupakan nama dari sebuah akun twitter anonymous [1]. Si Plan B ini memprediksikan bahwa harga BTC akan menyentuh harga $100K pada Desember 2021 [2]. Prediksi ini di dasarkan oleh metode analisa stock to flow (S2F). Pengertian dari metode S2F ini adalah tingkat nilai kelangkaan dapat dihitung berdasarkan nilai stock BTC dibandingkan dengan flow/laju produksi BTC dalam satu tahun.


Namun berdasarkan data CMC pada bulan Desember 2021 harga tertinggi BTC hanya di sekitar $59rb, tetapi pada bulan November 2021 mencapai ATH sekitar $68rb.


Pada tgl 9 Januari 2022, Plan B ini mentweet lagi dengan cuitan proyeksi harga Bitcoin antara tahun 2020 dan 2024 [3], analisanya kali ini menggunakan model S2FX yang merupakan penyempurnaan dari metode sebelumnya yaitu S2F.

Untuk grafik pendukung metode analisa S2F agak bisa dimengerti oleh OP, sedangkan metode analisa S2FX agak sulit di cerna oleh OP. Mungkin ada yg bisa membantu untuk mengartikannya? Pertanyaan selanjutnya apakah harga BTC akan seesuai dengan analisa metode S2FX ini?


[1] https://twitter.com/100trillionUSD
[2] https://twitter.com/100trillionUSD/status/1458776821932048387
[3] https://twitter.com/100trillionUSD/status/1480159024112934913