iya bener dpr menyetujui, tapi mereka sendiri juga tidak akan berpindah ke ikn, mereka akan tetap stay di jakarta, dan kantor mereka aja tetap dijakarta, lantas kita harus percaya sama siapa lagi kalau hal serupa sudah terjadi, ngapain juga mereka setujui akan ikn itu, kalau mereka sendiri aja keberatan untuk pindah tugas mereka di ikn sana, banyak juga pejabat yang egan berpindah tempat kerja mereka ke ikn, jadi kenapa juga pemerintah ngotot untuk pindahkan ikn kesana, dengan anggaran yang harus di sediakan cukup banyak sampai hutang negara terus bertambah dan terus menumpuk, siapa nanti yang akan melunasi hutang negara kalau setiap presiden bukanya mengurangi hutang tetapi terus bertambah hutang, jangan sampai satu persatu pula hilang demi melunasi hutang negara.
Nah, makanya pentingnya memperhatikan siapa yang akan jadi calon "Dewan Perwakilan Rakyat", kita mudah menyalahkan Presiden sejak dulu kala, tapi kita lupa kekuasaan Presiden membutuhkan persetujuan DPR untuk bisa terwujud.Kenapa ngotot, karena sudah disahkan oleh UU dan sudah mendapat persetujuan DPR, kurang apa lagi? Ya tinggal pelaksanaannya saja. Mau DPR bersedia pindah atau kaga, itu adalah urusan mereka sekarang, yang jelas jika dulu sudah menyetujui maka mau tidak mau kalau harus pindah ya pindah. Ga pindah ya sama halnya mereka melanggar UU yang mereka sah kan sendiri.
Soal hutang, saya ga tau banyak soal hutang negara, karena mending mikirin yang lain saja. Sisa hutangnya makin numpuk, saya ga paham. Ini lebih kompleks daripada hitungan hutang personal.
-snip
Saya harap sih memang harus ada dampak dan mangfaat nya untuk masyarakat khususnya warga sekitar.
Yup, harus benar-benar memberi dampak untuk msyarakat di seluruh Indonesia. Lalu lintas ekonomi yang katanya dapat di perbaiki harus dibuktikan setelah IKN resmi jadi ibu kota. 17 Agustus 2024, kita akan mulai roda ekonomi baru. Semoga yang diprediksikan dan diharapkan meningkatkan kualitas masyarakat di Kalimantan khusunya benar-benar terealisasi. Kegagalan IKN sama halnya kegagalan Indonesia dalam menangani mega proyek. Jika ini terjadi, pasti sulit bagi negara lain untuk beinvestasi di negeri ini.
Yakin ga mau tergantung dengan aseng? saya sih ga yakin. wong pengusaha Indonesia lebih percaya aseng daripada lokal