Tetapi seandainya Daya Komputasi dari ASIC bisa merata, bukannya keberadaan beberapa Altcoin masih akan tetap eksis ya, dimana jaringan blockchain dari beberapa altcoin itu akan senantiasa terpelihara karena adanya sokongan dari ASIC yg memiliki fleksibilitas dalam memilih algo-nya.
Saat ini sebagian besar tenaga komputasi ada di jaringan Bitcoin. Bisa dibayangkan kalau ada 1% saja hashpower yang iseng main-main ke altcoin kecil untuk burst mining sampai difficulty si altcoin naik, besar kemungkinannya altcoin tersebut tidak akan recover alias mati. Hashpower di BTC ini masih cukup masif bila dibandingkan dengan altcoin sekelas XMR sekalipun.
Misalnya blocktime Bitcoinxyz 10 menit, kena burst jadi blocktime tiap satu detik. Kemudian setelah dapat koin banyak miner tersebut ngedump dan berhenti mining. Alhasil sudah harga turun, miner yang ada di network sedari awal tidak bisa membuat block dengan difficulty yang sudah naik. Bisa jadi tiap block baru tercipta tiap dua hari kalau dicari pakai hashpower yang belum kena burst. Dan itu terjadi sampai difficulty adjustment (2016 block) yang entah kapan bisa tercapai.
proses "fair launch" (baik itu PoW, PoS, ataupun model konsensus lainnya), sehingga unsur Decentralized pada jaringan crypto tersebut berpotensi untuk tetap bisa dipertahankan.
Sepertinya kalau untuk proyek-proyek DeFi ga ada deh fair launch yang rasa SN*, itu kan adanya di koin (blockchain) yang PoW. Sebagai contoh IDEX, Bancor, Ethlend, Augur, dll., kebanyakan jualan token di awal.*Fair launch-nya memberitahukan kapan genesis akan mulai sehingga tidak ada pre-mine.
Meskipun fair launch juga ada yang rasa EOS (debatable), yang berupa ICO dengan jangka waktu yang sangat panjang.
