Pages:
Author

Topic: Fenomena Aneh Foto Caleg di Kuburan - page 2. (Read 865 times)

sr. member
Activity: 1638
Merit: 339
November 07, 2023, 12:06:14 AM
#35
moral calon legislatif jaman sekarang ini sudah mulai tergerus bahkan bisa dibilang tidak ada. parahnya mereka sudah menyasar area pekuburan yang dimana seharusnya bebas dari aktifitas kampanye. bagaimana kalau misalnya area pekuburan orang tua mereka ditaruh pamflet kampanye seperti itu, apakah mereka terima? kesal saya melihatnya.

dan peran bawaslu untuk menindak atribut-atribut kampanye pada areal yang tidak semestinya itu harusnya perlu ditingkatkan, bagaimana mungkin hati mereka tidak miris melihat ada pamflet kampanye di area pekuburan seperti itu, sangat tidak masuk akal.

tidak ada salahnya berkampanye, bebas mau berkampanye dimana saja, tapi harusnya ada batasan dan tahu kondisi tempat karena daerah pekuburan, rumah ibadah, sekolah, dan rumah sakit, harusnya bebas dari atribut kampanye.
Jangan terlalu berlebihan dalam menyikapinya gan, OP sudah menerakan foto Caleg di area kuburan dan coba kita lihat secara seksama bahwa foto ttu terpampang di area pintu masuk yang memungkinkan kawansan/jalan di depannya tersebut adalah jalan yang di lewati oleh banyak orng sehingga itu di anggap sebagi tempat yyang strategis.

Ane pikir itu bukan jadi suatu masalah besar, kecuali si Caleg menaruh Baliho yang cukup besar dan menggunkan tanah di area kuburan untuk pemasangan bambu ataupun alat alat lainnya.
 KPU dan Bawslu telah mengatur tersebut dalam aturannya, jadi ane pikir ini bukan suatu hal yang terlalu besar karena di tempat ane juga ada hal yang serupa dan warg di sekitar tidak pernah mempermasalahkannya.
Caleg juga tidak bodoh gan, tidak mungkin mereka melakukan kampanye yang akan menjatuhkan esktabilitas mereka, kan tujuan mereka untuk memperkenalkan diri pada masyarkat untuk mau memilih mereka pada pemilu nanti.
hero member
Activity: 2156
Merit: 670
Hire Bitcointalk Camp. Manager @ r7promotions.com
November 06, 2023, 04:59:15 PM
#34
Ya memang bukan tempat sepi, akan tetapi, dalam bermasyarakat yang menjunjung tinggi etika dan moral berpolitik, tidak seharusnya foto tersebut berada di areal perkuburan, apa lagi tiangnya memang ada di tanah kuburan. Belum lagi tidak etis dan tidak ada izin sama sekali ke tokoh masyarakat dan ketua rt untuk memasang foto mereka di sana.
Sayangnya ketika masa politik seperti ini, tidak banyak caleg atau calon-calon yang masih memikirkan tentang etika berpolitik. karena, apa yang mereka lakukan adalah sebatas pemikiran untuk memperkenalkan caleg tersebut kepada semua orang,d engan cara apapun, terutama agar menjadi viral, entah baik atau buruknya, yang  penting mereka dikenalorang terlebih dahulu. Dan bagi yang memasang baner-banner seperti itu pun,belumtentu pedulidi mana mereka memasangnya,yang penting mereka menunaikan tugas untuk memasang sekian jumlah banner/spandukatau yang lainnya di kawasan dapilnya.

Sebenarnya, tidak hanya di area kuburan saja, bahkan saya beberapa kali menemukan banner paslon yang dipasang di lampu merah hingga menutupi lampu APILL tersebut, sehingga sangat mengganggu. Dan sudah berapa kali lewatpun ternyata belum ada tindakan pencopotan. Bahkan, sering kita jumpai di pepohonan. Bukan hanya itu, ada saja kelakukannya, yang memasang banner paslon di atas banner/baliho paslon lain, ini etikanya di mana???

Satu lagi yang terkadang bikin geleng-geleng kepala dan mereka para pemasang banner/baliho hanya peduli ketika memasang saja, yaitu tingkat keamanan dan kekokohan banner/baliho yang mereka pasang. Ada sebuah baliho besar yang di pasang di pinggir  jalan raya (jalan ringroad), dan pada akirnya sebagian baliho tersebut berbelok arah hingga menutupi 1/3 bagian jalan. Sepertinya, pemasangan baliho tersebut kurang kuat, sehingga tertiup angin dan salah satu pengaitnya ada yang lepas. Akhirnya itu justru mengganggu para pengguna jalan raya dan juga keselamtannya. Inilah yang terkadang tidak dipikirkan oleh mereka para pemasang dan juga tim, terkait etika dan juga ketaatan terhadap peraturan pemasangan segala macam alat peraga kampanye yang meliputi pemasangan, keamanan, kekuatan, serta lokasi dari pemasangan baliho atau banner atau peraga kampanye lainnya.

Padahal sudah jelas ada aturan tentang pemasangan alat peraga kampanye tersebut:
Baca: KPU
Namun, masih tetap ada beberapa oknum (banyak) yang mengabaikannya dan tidak taat aturan.
full member
Activity: 868
Merit: 202
November 06, 2023, 10:51:06 AM
#33
moral calon legislatif jaman sekarang ini sudah mulai tergerus bahkan bisa dibilang tidak ada. parahnya mereka sudah menyasar area pekuburan yang dimana seharusnya bebas dari aktifitas kampanye. bagaimana kalau misalnya area pekuburan orang tua mereka ditaruh pamflet kampanye seperti itu, apakah mereka terima? kesal saya melihatnya.

dan peran bawaslu untuk menindak atribut-atribut kampanye pada areal yang tidak semestinya itu harusnya perlu ditingkatkan, bagaimana mungkin hati mereka tidak miris melihat ada pamflet kampanye di area pekuburan seperti itu, sangat tidak masuk akal.

tidak ada salahnya berkampanye, bebas mau berkampanye dimana saja, tapi harusnya ada batasan dan tahu kondisi tempat karena daerah pekuburan, rumah ibadah, sekolah, dan rumah sakit, harusnya bebas dari atribut kampanye.
member
Activity: 267
Merit: 42
November 06, 2023, 09:09:15 AM
#32
Menurut saya penomena aneh seperti poto caleg dikuburan bisa dijelaskan oleh berbagai faktor,seperti kebetulan atau memanifulasi gambar,tanpa inpormasi lebih lanjut,sulit untuk memberikan penjelasan yang lebih spesifik,jika anda memiliki pertanyaan atau ingin memahami lebih lanjut tentang situasi ini silahkan berikan saya inpormasi tambahan,dan saya akan menycoba memberikan jawabanyang lebih baik.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
November 06, 2023, 08:06:07 AM
#31
1. Foto di pajang atau disandarkan di tiang Listrik/Telkom.
Terlihat jelas dibelakang foto tersebut ada tiga tiang yang menjulang tinggi ke atas dengan banyak cable diatasnya.

Asumsi ane area kuburan tersebut bukan ditempat sepi, cable Listrik dan cable Telkom terlintas disana menandakan ada kehidupan diarea seputaran kuburan tersebut.
Ya memang bukan tempat sepi, akan tetapi, dalam bermasyarakat yang menjunjung tinggi etika dan moral berpolitik, tidak seharusnya foto tersebut berada di areal perkuburan, apa lagi tiangnya memang ada di tanah kuburan. Belum lagi tidak etis dan tidak ada izin sama sekali ke tokoh masyarakat dan ketua rt untuk memasang foto mereka di sana.
Secara umum memasang foto di area kuburan tidak melanggar aturan Bawaslu, tetapi jika sudah berada di ranah menjunjung tinggi etika/moral berpolitik dan tidak ada izin sama sekali dari tokoh masyarakat dan ketua RT untuk memasang foto caleg di sana, itu kembali ke aturan yang ada di wilayah tersebut.

2. Ada gerbang kecil untuk akses keluar masuk ke kuburan.
Gerbang kecil tersebut menandakan disebelahnya ada jalan atau gang yang sering dilewati masyarakat yang tinggal diseputaran kuburan tersebut, apalagi dipagari dengan tembok tinggi untuk menutupi kuburan dari pandangan orang-orang yang melintas disana.

Asumsi ane akibat banyaknya penduduk yang sering melintas di jalan/gang yang ada disamping kuburan dimanfaatkan oleh timses caleg tersebut untuk memasang foto disana, apalagi saat foto di zoom, terlihat ada beberapa atap rumah yang ada di belakang area kuburan.
Padahal timses mereka telah dilarang untuk memasang foto caleg di sana, ini pernah aku konfirmasi langsung ke aparat rt, katanya sudah disurati dan mereka berinisiatif untuk mencopot spanduk tersebut, tapi sampai sekarang tidak ada respon dari timses mereka.
Sikap acuh tak acuh dari timses si caleg yang terpasang fotonya di area kuburan harus ditindak tegas pihak pemerintahan setempat, dalam hal ini RT yang memiliki kendali untuk memasang pamflet dengan tulisan "Dilarang memasang atribut kampanye fato/baliho di area kuburan".
Jika sudah ada peringatan semacam ini di area kuburan, mungkin foto atau atribut kampanye lain tidak ada lagi di sana.

Kesimpulan: foto tersebut memang sengaja di pasang disana karena ada masyarakat yang melintas di area kuburan dan foto itu ambil atau di jepret hanya memperlihatkan area kuburan saja.
Dan yang menguatkan Asumsi ane, foto itu diambil dengan kamera HP milik Op, berarti memang area tersebut sering dilewati masyarakat.
Aku juga ngambil gambarnya sekelebat saja, karena tidak enak ada banyak yang nongkrong di warung depan kuburan. Sebenarnya, ini inisiatif aku sendiri, bukan apa-apa mas bro, aku cuma bingung saja, kok tega-teganya mereka pasang foto gratis di areal yang memang tidak layak untuk itu, Lagian kalau mereka memang berniat, kan bisa dipasang di luar kuburan, tapi karena memang sudah banyak dan numpuk foto caleg, jadinya dipasang di tiang dalam kuburan yang masih kosong spacenya.
Ane dapat mengerti alasannya anda mengambil gambar yang hanya menampilkan atribut kampanye dan area kuburan saja.
Sudah menjadi rahasia umum, timses hanya mencari keuntungan pribadi tanpa mempedulikan norma-norma yang tidak boleh di dilanggar. Intinya seperti yang anda lihat sekarang, meski Bawaslu sudah melarang melakukan kegiatan Kampanye di tempat Ibadah dan lingkungan Pendidikan, masih saja ditemukan caleg atau calon kepala daerah yang melakukan kampanye ditempat yang dilarang.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
November 05, 2023, 10:08:17 PM
#30
Berbagai macam cara dilakukan oleh Caleg ataupun timsesnya untuk memetik simpati dari masyarakat, terkadang ada hal yang terjadi diluar nalar sehingga terkadang juga menjadi bahan lelucon. Namun menurut saya hal itu tak menjadi sebuah masalah asalkan tak bertentangan dengan aturan yang berlaku.
Ada juga yang aneh kulihat ketika menghadiri pesta pernikahan dan bahkan kematian, kulihat banyak papan nama para caleg yang mengucapkan aniversary selamat menempuh hidup baru atau selamat berduka cita, padahal (ketika kutanya) tuan rumah, mereka sama sekali tidak mengenal caleg yang kasih papan nama tersebut. Sehingga kuambil kesimpulan kalau itu hanya sebuah strategy para caleg supaya namanya dikenal masyarakat luas. Tapi menurutku itu juga tidak efektif, karena tetangga ku itu bukan orang penting sehingga yang datang juga sedikit dan tidak seberapa. Para masyarakat umum juga kulihat tidak memperhatikan hal yang tidak penting tersebut, kecuali yang data itu agak berpengetahuan tentang itu.

Barusan kulihat ada pembersihan di areal kuburan di daerah yang kuambil foto di atas, sepertinya ketua RT dan masyarakat tidak senang ada foto caleg di areal perkuburan. bagus sih, jangan sampai besok-besok sudah diturunkan malah dipasang lagi oleh timses, atau dipasang foto lain pilihan pak RT.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 02, 2023, 12:22:43 AM
#29
Tapi saya ingin menanyakan apakah kampanye melalui pemasangan spanduk atau baliho menjadi sangat efektif untuk meraup suara rakyat?
Kalau menurut ane cukup efektif untuk masyarakat yang tidak punya pilihan calon. Dulu itu ane bingung ketika memilih calon DPD, tapi karena di depan rumah ane terpampang calon DPD yang cantik dan aduhai, ane pilih dia, padahal ane tidak tahu sama sekali visi dan misi dia nanti ketika jadi senator.

Maksud saya jika dana kampanye itu dialihkan untuk membantu masyarakat mungkin hal itu akan lebih efektif dan efisien.
Dana Kampanye itu setahu ane dari kantong pribadi masing-masing calon, dari partai dan dari perusahaan swasta, oleh karena itu sulit jika mau diterapkan untuk membantu masyarakat atau rakyat, kecuali dananya itu dari APBN. Sehingga kalau pun mereka mau, bisa saja membantu masyarakat dengan memberikan beras, amplop atau uang sekedar untuk membantu, tapi tentu akan dicap sebagai bagi-bagi uang, sehingga hal tersebut akan dilaporkan ke banwaslu.
full member
Activity: 1130
Merit: 133
October 31, 2023, 11:54:06 PM
#28
Berbagai macam cara dilakukan oleh Caleg ataupun timsesnya untuk memetik simpati dari masyarakat, terkadang ada hal yang terjadi diluar nalar sehingga terkadang juga menjadi bahan lelucon. Namun menurut saya hal itu tak menjadi sebuah masalah asalkan tak bertentangan dengan aturan yang berlaku.

Tapi saya ingin menanyakan apakah kampanye melalui pemasangan spanduk atau baliho menjadi sangat efektif untuk meraup suara rakyat? Menurut saya sangat tidak efektif lagi dengan cara yang seperti itu. Saya juga melihat masyarakat saat ini sangat apatis terhadap janji-janji yang ditawarkan karena kondisi ekonomi masyarakat saat ini sangat sulit. Maksud saya jika dana kampanye itu dialihkan untuk membantu masyarakat mungkin hal itu akan lebih efektif dan efisien.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
October 30, 2023, 11:35:15 PM
#27
1. Foto di pajang atau disandarkan di tiang Listrik/Telkom.
Terlihat jelas dibelakang foto tersebut ada tiga tiang yang menjulang tinggi ke atas dengan banyak cable diatasnya.

Asumsi ane area kuburan tersebut bukan ditempat sepi, cable Listrik dan cable Telkom terlintas disana menandakan ada kehidupan diarea seputaran kuburan tersebut.
Ya memang bukan tempat sepi, akan tetapi, dalam bermasyarakat yang menjunjung tinggi etika dan moral berpolitik, tidak seharusnya foto tersebut berada di areal perkuburan, apa lagi tiangnya memang ada di tanah kuburan. Belum lagi tidak etis dan tidak ada izin sama sekali ke tokoh masyarakat dan ketua rt untuk memasang foto mereka di sana.

2. Ada gerbang kecil untuk akses keluar masuk ke kuburan.
Gerbang kecil tersebut menandakan disebelahnya ada jalan atau gang yang sering dilewati masyarakat yang tinggal diseputaran kuburan tersebut, apalagi dipagari dengan tembok tinggi untuk menutupi kuburan dari pandangan orang-orang yang melintas disana.

Asumsi ane akibat banyaknya penduduk yang sering melintas di jalan/gang yang ada disamping kuburan dimanfaatkan oleh timses caleg tersebut untuk memasang foto disana, apalagi saat foto di zoom, terlihat ada beberapa atap rumah yang ada di belakang area kuburan.
Padahal timses mereka telah dilarang untuk memasang foto caleg di sana, ini pernah aku konfirmasi langsung ke aparat rt, katanya sudah disurati dan mereka berinisiatif untuk mencopot spanduk tersebut, tapi sampai sekarang tidak ada respon dari timses mereka.

Kesimpulan: foto tersebut memang sengaja di pasang disana karena ada masyarakat yang melintas di area kuburan dan foto itu ambil atau di jepret hanya memperlihatkan area kuburan saja.
Dan yang menguatkan Asumsi ane, foto itu diambil dengan kamera HP milik Op, berarti memang area tersebut sering dilewati masyarakat.
Aku juga ngambil gambarnya sekelebat saja, karena tidak enak ada banyak yang nongkrong di warung depan kuburan. Sebenarnya, ini inisiatif aku sendiri, bukan apa-apa mas bro, aku cuma bingung saja, kok tega-teganya mereka pasang foto gratis di areal yang memang tidak layak untuk itu, Lagian kalau mereka memang berniat, kan bisa dipasang di luar kuburan, tapi karena memang sudah banyak dan numpuk foto caleg, jadinya dipasang di tiang dalam kuburan yang masih kosong spacenya.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
October 25, 2023, 10:41:14 PM
#26

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]
Entah ada unsur kesengajaan seperti asumsi rekan-rekan lain yang menilai pemasangan foto caleg di area kuburan bagian dari marketing atau ada pihak yang kontra dengan caleg tersebut yang sengaja memindahkan foto tersebut kesana.

Mari kita kupas tuntas tentang fenomena foto caleg di area kuburan.

1. Foto di pajang atau disandarkan di tiang Listrik/Telkom.
Terlihat jelas dibelakang foto tersebut ada tiga tiang yang menjulang tinggi ke atas dengan banyak cable diatasnya.

Asumsi ane area kuburan tersebut bukan ditempat sepi, cable Listrik dan cable Telkom terlintas disana menandakan ada kehidupan diarea seputaran kuburan tersebut.

2. Ada gerbang kecil untuk akses keluar masuk ke kuburan.
Gerbang kecil tersebut menandakan disebelahnya ada jalan atau gang yang sering dilewati masyarakat yang tinggal diseputaran kuburan tersebut, apalagi dipagari dengan tembok tinggi untuk menutupi kuburan dari pandangan orang-orang yang melintas disana.

Asumsi ane akibat banyaknya penduduk yang sering melintas di jalan/gang yang ada disamping kuburan dimanfaatkan oleh timses caleg tersebut untuk memasang foto disana, apalagi saat foto di zoom, terlihat ada beberapa atap rumah yang ada di belakang area kuburan.

Kesimpulan: foto tersebut memang sengaja di pasang disana karena ada masyarakat yang melintas di area kuburan dan foto itu ambil atau di jepret hanya memperlihatkan area kuburan saja.
Dan yang menguatkan Asumsi ane, foto itu diambil dengan kamera HP milik Op, berarti memang area tersebut sering dilewati masyarakat.

Ini hanya asumsi ane berdasarkan apa yang terlihat di foto.
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
October 25, 2023, 08:16:07 AM
#25
Kalau menurut ane, ada dua kemungkinan mengapa spanduk atau baliho caleg di pasang di tempat seperti itu. pertama, ini mungkin ulah dari timses yang sengaja memasang spanduk atau baliho di tempat seperti itu supaya bisa mendapatkan uang semata tanpa serius untuk memenangkan caleg tersebut. kedua, mungkin area yang di pasang itu tidak melangggar aturan KPU dan jalan tersebut banyak yang dilalui oleh masyarakat sehingga dengan demikian masyarakat bisa melihatnya dan mengenal sosok caleg yang akan dipilihnya nanti.
Terlihat sekilas aneh tapi jika kita analisa lebih jauh ini bagian dari strategi kampaye yang bombastis, karna kuburan umum contohnya, saat memasukai akhir tahun jadi banyak masyarakat yang berkunjung untuk ziarah karna ada hajatan akhir tahun, bahkan jika ada kuburan orang kaya dalam pemakaman umum tersebut terkadang ada syukuran juga seperti sembelih kambing atau khanduri sehingga akan berkumpulnya orang banyak disitulah menjadi pusat perhatian umum.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 338
Enterapp Pre-Sale Live
October 24, 2023, 09:34:08 AM
#24
1.   Meski tidak ada aturan khusus terkait pelarangan pemasangan poster, spanduk, Banner atau lain-lain di area kuburan, namun saya menilai ini tidak boleh terjadi.
Alasannya tidak boleh terjadi kenapa gan, kan tidak melanggar aturan yang ditetapkan KPU.?

2.   Timses calon tersebut asal-asalan, maksud saya adalah untuk melepas tanggung jawab saja setelah menerima haknya.
Bisa jadi pemasangan poster di area kuburan merupakan strategi dari calon tersebut.

3.   Mencari popularitas dengan politik indentitas masih masuk akal saya kira, namun jika di sengaja melakukannya atau menyuruh timses untuk melakukannya di tempat seperti itu, saya kira itu sudah tidak sehat.
Sah-sah saja gan, daripada memasang baliho atau poster ditempat yang ramai ditemukan poster calon lain, kan lebih baik mengatur strategi yang tidak pernah dipikirkan calon lain.

5.   Saya tidak habis pikir dengan model Caleg seperti ini, KIP dan BANWASLU harus memperketat aturannya terkait pemasangan atribut partai atau Caleg.
Bukankah KPU sudah mengeluarkan larangan kampanye yang harus dipatuhi oleh setiap calon legislatif. Tentang pemasangan atribut kampanye yang dilarang KPU [1] antara lain dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan.
Mengenai pemasangan atribut di seputaran TPU tidak disinggung sama sekali, jadi menurut ane sah-sah saja selama tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan KPU.

1. https://www.kpu.go.id/dmdocument/1690790019Membedah%20Larangan%20Kampanye%20Pemilu%202024.pdf
sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
October 24, 2023, 01:02:55 AM
#23

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Memang kalimat ku tersebut agak sedikit sarkasm, karena hatiku ini agak risih jika melihat brosur caleg ada di daerah yang tidak semestinya. Belum lagi ada beberapa simpatisan caleg yang seenak udelnya sendiri memaku browsur di pepohonan pinggir jalan, dimana menurutku bisa merusak kelestarian alam itu sendiri.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
1.   Meski tidak ada aturan khusus terkait pelarangan pemasangan poster, spanduk, Banner atau lain-lain di area kuburan, namun saya menilai ini tidak boleh terjadi.
2.   Timses calon tersebut asal-asalan, maksud saya adalah untuk melepas tanggung jawab saja setelah menerima haknya.
3.   Mencari popularitas dengan politik indentitas masih masuk akal saya kira, namun jika di sengaja melakukannya atau menyuruh timses untuk melakukannya di tempat seperti itu, saya kira itu sudah tidak sehat.
4.   Memangkas biaya kampanye dengan memasang spanduk atau foto di kuburan bukan pilihan yang tepat, masih banyak tempat lain yang bisa di gunakan.
5.   Saya tidak habis pikir dengan model Caleg seperti ini, KIP dan BANWASLU harus memperketat aturannya terkait pemasangan atribut partai atau Caleg.

Mengapa tidak boleh? itu sah sah saja, mereka hanya memasang foto / poster di tempat yang di anggap terlihat oleh banyak orang.
Namun memang secara moral kita memiliki pandangan tersendiri, justru jika itu dinilai buruk akan berdampak negatif pada Caleg itu sendiri, KPU dan Bawaslu hanya membuat aturan yang melarang memasang foto / poster di rumah ibadah serta fasilitas pemerintah kantor dan sekolah.
itu bukan permasalahan menurut saya, mereka hanya mengupayakan untuk foto/poster mereka bisa terlihat oleh banyak orang, lagipula itu kan itu pintu masuk bukan di dalam kuburan, kita tidak tau persis maksud dan tujuan yang memasang tersebut jadi jangan suuzon, kadang memang jalanan tersebut ramai dan itu adalah tempat yang strategis.
hero member
Activity: 2478
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
October 23, 2023, 12:30:38 PM
#22

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Terkadang kumerasa heran melihat para caleg yang memasang foto atau gambar dirinya di areal perkuburan. Entah apa motifasi mereka sehingga ada ide untuk itu. Padahal sudah jelas sekali kalau yang namanya orang mati, tidak bakal lagi ada suara untuk memilih dirinya, jangankan mencoblos, untuk bangkit dari kubur pun ku kira suatu hil yang mustahal di zaman modern ini.

Memang kalimat ku tersebut agak sedikit sarkasm, karena hatiku ini agak risih jika melihat brosur caleg ada di daerah yang tidak semestinya. Belum lagi ada beberapa simpatisan caleg yang seenak udelnya sendiri memaku browsur di pepohonan pinggir jalan, dimana menurutku bisa merusak kelestarian alam itu sendiri.

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.
1.   Meski tidak ada aturan khusus terkait pelarangan pemasangan poster, spanduk, Banner atau lain-lain di area kuburan, namun saya menilai ini tidak boleh terjadi.
2.   Timses calon tersebut asal-asalan, maksud saya adalah untuk melepas tanggung jawab saja setelah menerima haknya.
3.   Mencari popularitas dengan politik indentitas masih masuk akal saya kira, namun jika di sengaja melakukannya atau menyuruh timses untuk melakukannya di tempat seperti itu, saya kira itu sudah tidak sehat.
4.   Memangkas biaya kampanye dengan memasang spanduk atau foto di kuburan bukan pilihan yang tepat, masih banyak tempat lain yang bisa di gunakan.
5.   Saya tidak habis pikir dengan model Caleg seperti ini, KIP dan BANWASLU harus memperketat aturannya terkait pemasangan atribut partai atau Caleg.
sr. member
Activity: 1274
Merit: 338
Enterapp Pre-Sale Live
October 23, 2023, 11:09:21 AM
#21
Dari zaman batu hingga zaman canggih atau zamannya Bitcoin masih menjadi sesuatu yang mustahil bagi orang yang sudah meninggal dapat memberi hak suaranya di pemilihan umum.
Agak sedikit aneh sih ada foto caleg yang terpampang di area TPU, tetapi saya mencoba menyikapi ini dari segi positif.

Motifnya mungkin ada dua kemungkinan.
1. Foto tersebut sengaja dicopot dari sempat asalnya oleh lawan politiknya atau orang-orang yang tidak senang pada caleg tersebut kemudian dipasang di seputaran TPU supaya menjadi bahan lelucon bagi masyarakat.

2. Mungkin foto tersebut sengaja dipasang disana, dengan tujuan agar bisa dilihat langsung oleh para pelayat Jenazah atau orang yang berziarah ke kubur. Kan TPU paling sering dikunjungi oleh keluarga atau kerabat dari orang yang sudah meninggal, beda dengan pemakaman pribadi yang terlihat lebih sepi karena tidak terbuka untuk umum.

Jika kemungkinannya seperti nomor dua, ini menjadi trik yang belum pernah terpikirkan oleh caleg lain sebelumnya. Di satu sisi, Apa gunanya coba memasang umbul-umbul kampanye di TPU, kan tidak mungkin mendapat sejumlah suara dari orang yang sudah meninggal. Sisi lain, TPU merupakan salah satu tempat yang paling dikunjungi oleh orang berbeda, semakin luas atau semakin Benyak kuburan disana, semakin banyak juga orang yang melihat foto tersebut.

Namun jika kemungkinannya seperti nomor satu, lawan politik telah membantu caleg tersebut mendapat lebih banyak respon masyarakat, apalagi visi dan misinya dapat mensejahterakan masyarakat dan caleg tersebut pernah membantu orang-orang sekitar saat dia menjabat di periode sebelumnya.

hero member
Activity: 868
Merit: 737
October 22, 2023, 10:07:01 PM
#20
Saya juga bingung nanti suara saya mau dikasih kemana? Karena sulit sekali mencari calon yang benar-benar membawa perubahan.
Kalau ada sanak, temen atau ada yange kenal pilih dia aja, setidaknya kamu mengetahuinya, dari pada nyoblos orang yang gak kenal sama sekali.

Ini salah satu trik marketing kalau di bidang jual beli, kuburan merupakan tempat dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak khususnya untuk hari Kamis bagi kuburan umat muslim karena pengalaman saya saat tinggal di pulau jawa.
Beda om, kalau di tempat ku ini Kuburan jarang ada yang ziarah, kalau pun ramai jika ada yang meninggal aja.

Dan sedikit berbicara tentang tentang orang yang meningal, ada suatu kejadian dimana pada pemilu 2019 silam terdapat satu kecurangan dimana orang-orang yang meninggal masih terdaptar sebagai DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan suaranya tetap diperhitungkan walaupun tidak mencoblos dan baru-baru ini juga terdapat kejadian yang sama dimana ada beberapa ribu orang yang meninggal akan tetapi masih terdaftar sebagai pemilih tetap..? kan tololl.
Kalau menurutku gak apa-apa DPT yang meninggal itu masih tercatat, tapi harus di awasi secara seksama aja om, soalnya pihak TPS ini suka nakal, karena DPT-nya berlebih dan orang mencoblos kurang, mereka akan mencoblos calon yang sudah dipesan.

Jangankan dikuburan, di tempat ibadah saja bisa disumbang atas nama caleg. Nanti kalo kalah, sumbangannya ditarik lagi. Adakah cerita serupa di daerah kalian?
Ada om, malah tembok yang terpasang mau dibongkar lagi sama clon yang kalah, tapi karena warga gak terima, jadinya patungan buat balikin dana dia. Dan warga pun sudah tidak respek lagi sama dia, tahun ini dia nyalon lagi, aku yakin suara dia pasti 0.

Dan satu hal lagi yang ingin saya tanyakan, kemana sih yang namnya BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu) yang memang secara keorganisasian BAWASLU itu hadir dimulai dari tingkat Pusat sampai pada tingkat terendah yaitu kelurahan dan masa iya mereka tidak mengetahui pelanggaran seperti ini..?
Setahuku om, Banwaslu itu baru kan bertindak kalau ada laporan, jadi selagi laporan dari masyarakat belum ada, ya mereka diem aja, lagian itu juga nambah kerjaan mereka aja, dapat duit kagak malah dibenci sama caleg, hihihi.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
October 22, 2023, 06:26:16 PM
#19
Media promosi yang ga tau waktu dan sembarang tempat,kadang hal nyeleneh begini malah membuat orang lebih familiar,saya mengalami sendiri beberpa taun lalu (priode sebelum nya), wajah nya ke bawa inget ampe ke bilik tps haha orang tua yang udah sepuh mungkin akan sama,mengingat gambar visual (foto caleg) segede gaban yang sering di lihat di jalanan,pemakaman atau sarana umum lain nya.

Hampir jarak 4 meter ada spanduk dengan pigura bambu, awal nya saya terganggu karna tidak mengindahkan jarak pandang tapi karna dengan ada nya piruga piruga itu sudah dari bulan lalu jadi sudah terbiasa.

Menurut saya jika tujuan nya media promosi, kenapa ga di bikin stiker ukuran 3 cm, pin atau bendera kecil di spion kendaraan ya? (sebelum datang nya masa kampanye aktif terbuka, jika pun tidak dan mau tampil beda masyarakat cuma peduli kalo kbagian jatah adanya cindera mata walaupun tidak semua mengharapkan).

Jika di bagikan secara gratis kepada masyarakat,saya rasa 1 orang paling ga lebih 500 rupiah anggaran yang d keluarkan caleg untuk mengcover beberapa wilayah, semakin banyak produksi penyedia layananan percetakan tentu memberi harga spesial.

Spanduk memang cara konvensional sejak zaman dulu walau sampai saat ini masih di gunakan untuk promosi tapi setelah selesai pemilihan ujung ujung nya ga bermanfaat dan paling di buang karna tidak mungkin di gunakan untuk periode tahun depan terlebih ada posisi yang di inginkan, taun periode dan wilayah, hampir tidak saya temukan caleg yang memang poster atau spanduk periode tahun lalu dan di pasang untuk nyaleg lagi tahun ini (itupun kalau menang).

Saya hanya berfikir media promosi yang bisa di manfaatkan lebih lama karna atribut promosi seperti di atas, pin, stiker dll sama juga ada bosen nya.
 Ada pun beberapa caleg di luar sana memberikan sedekah rutin sambil meminta dukungan itu lebih baik karna membentuk personal branding yang baik,tentu bukan suap karna bisa dengan seikhlas nya si caleg dan tidak mematok rata.

Saya rasa tidak semua caleg berfikir instan untuk promosi dan mendekatkan diri ke masyarakat walau jarang, saya rasa bukan berarti tidak ada.

Media promosi itu luas, bebas dan bisa di latih walau dari hal hal kecil.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 341
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
October 21, 2023, 11:31:25 PM
#18

[foto asli kuambil pakai kamera HP sendiri]

Kembali ke foto di atas, itu hanya sebagian saja, di sebelah timur malah ada yang pasang plang reklame foto caleg ukuran 4x5 meter tepat di dalam areal perkuburan yang tanahnya kurasa milik masyarakat sekitar. Entah apa mereka tidak protes, padahal disamping mengganggu pemandangan, beberapa waktu lalu bahkan keponakanku mengira kalau foto caleg itu foto orang mati yang akan dikubur di sana, karena dia merasa itu di daerah kuburan.

Ku rasa etika dan moral para caleg sudah berada di titik terendah saat ini, mereka sangat berambisi sekali untuk jadi anggota dewan dengan segala cara supaya terpilih, mereka bahkan tidak malu dan segan lagi untuk pasang brosur di daerah yang tidak semestinya. Padahal dari situ saja kita sudah dapat membaca bahwa caleg tersebut tidak bakal membawa perubahaan apa-apa untuk rakyat indonesia, karena moral dan etikanya saja sudah tidak ada.

Wah, Miris juga lihat dan membacanya. Tapi, terlepas dari itu ada yang sangat mereka harapakan jika terpilih nanti yakni dapat haknya (gaji) serta tambahan penghasilan lainya yang disediakan oleh Negara.

Saya fikir dari segi pendapatan bulanan (Gaji) juga lumayan tinggi untuk mereka anggota dewan misalnya sekalas DPRK tingkat kabupaten belum lagi ada juga dana aspirasi dewan untuk masing-masing daerah pemilihan juga pastinya ada di anggarkan jika terpilih nantinya.
sr. member
Activity: 2520
Merit: 366
Catalog Websites
October 21, 2023, 06:02:26 PM
#17
...
Mungkin saya rasa ini ulah timses nya yang memasang atribut kampanye disembarang tempat.
Biasa nya caleg tersebut memiliki timses yang tersebar untuk mempromosikan bos nya(caleg) untuk mengenalkan kepada masyarakat. Banyak cara para timses ini untuk memperkenalkan bos nya selama mereka dibayar maka akan semakin gencar mereka mempromosikan bos nya.
Selama masa kampanye seperti ini sudah biasa hal ini terjadi di setiap daerah dan kota-kota besar.
Pasti nya ini mengeluarkan modal yang tidak sedikit, banyak program dan acara selama kampanye berlangsung yang dilakukan para timses ini. Salah satu nya memasang atribut dimana saja (random). Saya melihat mereka tidak perduli mau masang dimana saja atas dasar asas suka-suka mereka. Yang penting mereka dibayar.

Saya juga bingung nanti suara saya mau dikasih kemana? Karena sulit sekali mencari calon yang benar-benar membawa perubahan.

benar gan biasanya anggota atau kru dari para tim sukses yang bertugas menempel dan menaruh spanduk dari seorang anggota CALEG, dan uang yang CALEG tersebut keluarkan untuk membiayai mereka semua tidak lah sedikit, mengenai anggota CALEG yang akan membawa perubahan sebenarnya tidka akan pernah terjadi gan, di lingkungan saya ada CALEG yang sudah lebih dari 3 periode terpilih nyatanya tidak ada perubahan signifikan yang dia buat untuk lingkungan kami, saya selalu setuju dengan pengurangan dari jumlah mereka (anggota DPR), kerjaan mereka nge habis habiskan anggaran aja gitu terpilih.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 409
Duelbits
October 18, 2023, 12:04:04 PM
#16
WKWKWK... Grin Grin Grin Grin  Sayapun tidak tahu pasti apa motivasi mereka sehingga memsang baliho di tempat pemakaman umum, yang walalaupun memang tempat ini banyak dikunjungi oleh masyarakat yang berziarah, akan tetapi kan ada tempat yang lebih elok yang sudah  disediakan oleh pemerintah berupa Billboard yang memang lebih elok untuk dilihat atau apakah mungkin mereka para caleg tidak memiliki cukup uang untk bisa menyewa billboard..?

Dan satu hal lagi yang ingin saya tanyakan, kemana sih yang namnya BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu) yang memang secara keorganisasian BAWASLU itu hadir dimulai dari tingkat Pusat sampai pada tingkat terendah yaitu kelurahan dan masa iya mereka tidak mengetahui pelanggaran seperti ini..? Karena jika kita melihat pedoman pemilu tentang aturan pemasangan APK (Alat Perangga Kampanye) bahwa memang "memasang baliho di tempat pemakaman umun itu sudah menyalahi aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU sebagai penyelanggara pemilu dan Bawaslu sebagai pihak yang mengawasi setiap tahapan pemilu itu wajib untuk melaporkan dan menindaklanjuti setiap pelanggaran yang dilakukan oleh calon maupun partai."
Pages:
Jump to: