Pages:
Author

Topic: Gonjang-Ganjing Pemilu Proporsional Terbuka atau Proporsional Tertutup - page 2. (Read 567 times)

sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Ga semua orang ambil pusing dengan pemilu dan pengen yang mudah dan cepat saja. Mending belajar cara jadi sukses, daripada mengabiskan waktu mempelajari caleg Tongue

Ini juga buang-buang waktu namanya om, belajar terus kapan suksesnya, mending langsung sukses aja ga perlu belajar biar ga lama.... wkwkwkw
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Isunya kok jadi Joko III, padahal udah tamat di Joko II dan itu mutlak. Grin
Kalo ane tidak ambil pusing mau terbuka atau tertutup, karena dari pengalaman yang sudah-sudah juga ane milihnya banyak yang ga kenal, terutama kalo udah turun ke DPRD, kalau DPR masih kenal dikit-dikit. Tentunya kalau semua penduduk "pintar" dan mau nyari tau info caleg-caleg, sistem terbuka adalah yang paling tepat. Tapi buat ane yang malas, itu malah jadi tambahan pekerjaan. Mending nyoblos gambar partai, habis itu udah pulang. Mudah dan simpel, kertas suara juga mengecil.

Ga semua orang ambil pusing dengan pemilu dan pengen yang mudah dan cepat saja. Mending belajar cara jadi sukses, daripada mengabiskan waktu mempelajari caleg Tongue
sr. member
Activity: 616
Merit: 317
Vave.com - Crypto Casino
Kalo menurut pandangan teman-teman bagaimana terkait masalah ini? apakah anda sepakat dengan sitem propional terbuka atau tertutup?
Sebenarnya sistem Terbuka maupun tertutup ada plus minusnya sistem terbuka caleg yang banyak duit dan terkenal bisa mengalahkan calon kader yang bagus dalam sebuah partai, karena masyarakat kita masih  gampang di rayu dengan uang atau serangan fajar. di tambah  dengan banyak nya Partai Politik, Rakyat sangat bingung ke TPS untuk memilih 3 wakilnya dari minimal ratusan orang yang di calonkan semua partai untuk DPR-RI dan DPRD.

Sedangkan sistem tertutup caleg ditentukan partai politik. Kalau berbicara tentang money politik juga kedua sistem ini juga ada, malah kalau di pikir-pikir money politik dengan sistem tertutup lebih parah karena nanti pasti ada transaksi antara caleg dan ketum partai dan ini tentunya harga kursi tidak main-main untuk mencari DPR. Di sisi lain Kalau sistem tertutup demokrasi kita mengalami kemunduran, Pembodohan demokrasi, partai politik tak ubahnya sepert dinasti yang nanti yang jadi DPR hanya penguasa-penguasa partai saja.

Jadi kesimpulan saya lebih baik sistem terbuka, karena biarpun ada money politik yang nikmati masyarakat dari pada sistem tertutup yang nikmati hanya partai-partai.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Pada umumnya secara bahasa yang sederhana, pemilu proporsional tertutup adalah juga merupakan produk demokrasi ~ spip~

wah ada legend translator indonesia. angkat aku jadi muridmu mastahhh
Sepakat, Baik proposional terbuka maupun tertutup, keduanya produk demokrasi. Kalo menurut saya keduanya sama bagus jika diterapkan di kondisi yang ideal. Maksudnya adalah, proposional tertutup akan bagus jika rasa percaya masyarakat kepada partai tinggi, maka biaya kampanye akan lebih murah karena ditanggung renteng oleh partai saja. Sementara proposional terbuka bagus karena kita bisa memilih langsung calon wakil rakyat yang akan duduk di kursi parlemen. Namun sayangnya, saat ini kepercayaan kepada partai sedang tidak bagus, dan lebih suka kepada sosok tokoh, jadi kebanyakan masyarakat Indonesia lebih condong ke proposional terbuka seperti yang sudah-sudah.

Semoga nanti hasil sidang memutuskan proposional terbuka, kemungkinan jika hasil sidang proposional tertutup bakal ribut dan ramai, semoga ga sampai chaos...

Mungkin, karena tidak ada petahana yang mencalonkan diri di pilpress 2024 bakal lebih ramai intrik dan isu "yang digoreng" untuk mencari simpati masyarakat.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
Pada umumnya secara bahasa yang sederhana, pemilu proporsional tertutup adalah juga merupakan produk demokrasi, pada implementasinya pemilih hanya bisa memilih partai politik, tanpa mengetahui siapa kandidat terpilihnya secara personal, dengan kata lain masyarakat menyerahkan suaranya terhadap partai dan partai memilih calon presiden atau pejabat yang akan di naikan.
Tentu dalam hal ini menurut pandangan saya, bukanlah ide yang bagus untuk indonesia lebih baik jika menggunakan pemilihan proporsional tertutup, karena kontestasi politik tidak akan memperlihatkan kapabelitas seorang calon layak atau tidak memimpin negara secara terbuka, jika hanya menyerahkan terhadap partai dalam hal ini tentu saya tidak setuju karena di dalam partai mungkin sudah ada perskongkolan, dan jabatan bisa di beli melalui ketua umum partai.
Sementara proporsional secara terbuka, saya lebih melihat bagaimana seseorang meningkatkan kredibilitas politik dan menaikan citranya di masyarakat secara personal, dan yang paling utamanya adalah kita bisa mengenal dan mempelajari kandidat yang ingin naik menjadi calon presiden.
newbie
Activity: 26
Merit: 0
Sistem proporsional terbuka adalah pemilih bebas memilih wakilnya yang akan duduk di legislatif secara langsung dan dapat terus mengontrol orang yang pilihnya sesuai dengan Undang Undang Pemilu Nomor 7 tahun 2007 tentang Pemilu sebagaimana diatur pasal 168 ayat 2.
Sedangkan Sistem proporsional tertutup adalah penentuan seorang kandidat yang sesuai dengan posisi tertentu bukan dari jumlah suara masing-masing individu, melainkan dari perolehan suara terhadapa partai politik.
Dari penjelasan diatas kita bisa menilai, memahami bahwa sistem proporsional terbuka yang saat ini kita anut sangat baik untuk terus dipertahankan untuk kebaikan demokrasi dinegara kita tercinta ini, dibanding dengan sistem proporsional tertutup yang sangat kentara perilaku koruptif yang tentunya ini sebuah kemunduran demokrasi.
Saat ini PDIP yang menguasai perlemen melalui salah seorang pengurusnya Demas Brian Wicaksono melakukan uji materi UU Nomor 7 Tahun 2007 tentang pemilu di Mahkamah Konstitusi, tentu kita sebagai rakyat biasa berharap hakim MK menolak uji materi ini untuk memelihara demokrasi dinegara kita.
Maju Terus Indonesia
Tolak Uji Materi UU No 07 Tahun 2007.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Saya tidak setuju dan menolaknya, karena sistem Proporsional tertutup adalah jalan agar Jokowi bisa 3 periode. Mengapa? Saat ini Pimpinan tertinggi di negeri kita ini adalah Presiden. Ini seperti ada gerakan revolusi besar besar nanti Rakyat turun ke jalan sehingga memancingkan untuk chaos agar pemilu di tunda.

Nah... Ketika banyak pihak yang protes tentang sistem pemilu ini dan chaos, maka terbitlah inpres yang berbunyi "Pemilu ditunda 5 tahun mendatang". Yang artinya? Sedangkan jika sistem tertutup? Maka tetap demokrasi terbuka yang independen menjadi korban.

Ini sungguh memilukan.... kerena kalau itu sampai disahkan oleh MK, maka yang berdaulat dan berkuasa itu jadinya ketua partai. Bayangkn betapa kacaunya penentuan caleg dengan sistem tertutup, money politic terhadap partai jadi tidak karuan.

Ini analisa saya... Bagaimana pendapat sekalian?

Tidak ada kaitannya dengan Jokowi 3 periode, sistem pemilu proporsional ini hanya akan memberikan wewenang kepada partai untuk memilih calonnya sendiri pada tingkat legislatif, jadi nantinya para pemilih akan hanya memilih partai saja seperti pada sistem pemilu sebelum reformasi. Apalagi Jokowi juga sudah menyebut bahwa dirinya juga tidak setuju dengan penundaan pemilu dan sistem 3 periode, jadi tidak perlu terlalu khawatir untuk masalah itu. Hanya saja memang sistem proporsional tertutup ini sangat menjengkelkan, karena secara langsung itu akan membuat partai menjadi lebih perkasa dan otoriter, karena mereka berhak menentukan siapa saja yang bisa maju sebagai legislatif. Itu juga akan membuat sistem pemilu kita mengalami kemunduran sejak jaman reformasi dan membuat peluang money politics menjadi semakin masif di Indonesia.
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Saya tidak setuju dan menolaknya, karena sistem Proporsional tertutup adalah jalan agar Jokowi bisa 3 periode. Mengapa? Saat ini Pimpinan tertinggi di negeri kita ini adalah Presiden. Ini seperti ada gerakan revolusi besar besar nanti Rakyat turun ke jalan sehingga memancingkan untuk chaos agar pemilu di tunda.

Nah... Ketika banyak pihak yang protes tentang sistem pemilu ini dan chaos, maka terbitlah inpres yang berbunyi "Pemilu ditunda 5 tahun mendatang". Yang artinya? Sedangkan jika sistem tertutup? Maka tetap demokrasi terbuka yang independen menjadi korban.

Ini sungguh memilukan.... kerena kalau itu sampai disahkan oleh MK, maka yang berdaulat dan berkuasa itu jadinya ketua partai. Bayangkn betapa kacaunya penentuan caleg dengan sistem tertutup, money politic terhadap partai jadi tidak karuan.

Ini analisa saya... Bagaimana pendapat sekalian?

Untuk masalah presidennya bisa tiga kali atau tidak, saya tidak tau secara pasti. Tetapi harusnya tetap tidak bisa. Karena sistem proposional tertutup hanya berlaku untuk pemilihan caleg saja (setau saya) dan pemilihan presiden akan tetap dilakukan seperti biasa. Atau jika tidak dipilih langsung bisa dipilih melalui MPR seperti dulu. Mungkin, saya belum membaca implikasi lanjutan dari proposional tertutup terhadap pemilihan presiden

Untuk adanya pendundaan pemilu, semoga itu tidak terjadi, apalagi sampai adanya chaos. Meskipun ada penundaan, harusnya presiden tetap diberhentikan dan digantikan oleh pemegang mandat, tidak bisa langsung dipegang oleh jokowi terus. Tetapi, saya menilai kalo kekhawatiran-kekhawatiran itu terlalu berlebih, mungkin ini hanya sesuatu yang dibuat hangat menjelang pemilu, hasil dari sidang MK nantinya, saya cenderung tetap pada proposional terbuka. kecuali memang ada kepentingan hakimnya atau hakimnya sudah terbeli.

Jika memang nanti terjadi proporsional tertutup, menurut saya money politik malah akan terjadi di internal partai, karena para caleg berebut untuk jadi nama caleg prioritas partai, karena dalam proporsional tertutup yang menentukan calek adalah internal partai.

Saya berharap pemilu mendatang bisa berjalan baik dan tertib, masalah itu yang menghangat itu hal biasa sebagai bumbu-bumbu pemilu, tetapi stabilitas RI tetap nomer satu, karena sangat berbahaya ditengah kondisi perekonomian dunia yang kurang baik
full member
Activity: 644
Merit: 202
Saya tidak setuju dan menolaknya, karena sistem Proporsional tertutup adalah jalan agar Jokowi bisa 3 periode. Mengapa? Saat ini Pimpinan tertinggi di negeri kita ini adalah Presiden. Ini seperti ada gerakan revolusi besar besar nanti Rakyat turun ke jalan sehingga memancingkan untuk chaos agar pemilu di tunda.

Nah... Ketika banyak pihak yang protes tentang sistem pemilu ini dan chaos, maka terbitlah inpres yang berbunyi "Pemilu ditunda 5 tahun mendatang". Yang artinya? Sedangkan jika sistem tertutup? Maka tetap demokrasi terbuka yang independen menjadi korban.

Ini sungguh memilukan.... kerena kalau itu sampai disahkan oleh MK, maka yang berdaulat dan berkuasa itu jadinya ketua partai. Bayangkn betapa kacaunya penentuan caleg dengan sistem tertutup, money politic terhadap partai jadi tidak karuan.

Ini analisa saya... Bagaimana pendapat sekalian?
sr. member
Activity: 882
Merit: 457
Oi... Man teman...

Ikut yang lagi rame, soal pemilu yang sedang gonjang-ganjing dengan sistem proposioal terbuka atau proposional tertutup. Sederhananya, Sistem proposional terbuka adalah seperti pemilu yang sudah-sudah, Nyoblos partai dan juga calegnya, sementara sistem proposional tertutup adalah cuma nyobos gambar partai saja, yang menentukan caleg yang duduk di kursi legislatif adalah internal partai.

Lebih lengkap, seperti yang di sampaikan mas Tempo:
Quote

Indonesia sudah pernah menggunakan sistem ini, sestem proporsional tertutup saat orde baru dan sitem proporsional terbuka saat era 1998 - 2019. Dua sitem ini masih dalam kategori demokrasi. Entah apa yang sedang terjadi, atau ini adalah bagian dari trik-trik politik untuk pesta demokrasi tahun depan. Masalah ini sedang dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK). Meskipun demikian, kabar bocoran dari putusan tersebut cukup membuat geger jagad dunia sosial media. Sepertinya dinamika pra pemilu sudah mulai terasa dan menghangat sebelum puncaknya di 14 Februari 2024 (Valentine Day - Eh maksudnya hari pemungutan suara pilpres)

Kalo menurut pandangan teman-teman bagaimana terkait masalah ini? apakah anda sepakat dengan sitem propional terbuka atau tertutup?
Pages:
Jump to: