Susah sekarang untuk percaya survei mas, saya sendiri hanya melihatnya sebagai data, tapi tak sampai mengubah pemikiran saya. Karena, mau tidak percaya, hasil survei dengan hasil pemilu sering sesuai, walaupun tidak 100% sama, namun cenderung sesuai.
Baguslah kalau sampai tidak mengubah pilihan, karena ada sebagian orang yang akan berubah pilihan jika paslon yang didudukung sebelumnya anjlok dalam survey. Ini sering terjadi di lingkunganku, malah dulu ada yang dukung Ganjar mati-matian, eh ketika survey-nya berangsur-angsur anjlok malah pindah pilhan ke no.2, kata dia, hanya pilih yang berpotensi menang saja, biar ikut hora-hore, masalah visi dan misa capres, itu menjadi prioritas belakangan. Yang penting ikut menang.
Mungkin ini yang jadi fokus utama lembaga survey biar hasil survey mereka dapat dipesan dengan sejumlah uang sehingga dapat mengubah pilihan masyarakat (jika melihat hasil survey pilihannya naik). Setahuku juga, lembaga survey di Indonesia juga banyak mengacu dari lembaga di luar negeri, mereka dapat memenangkan pasangan calon hanya membayar secara rutin lembaga survey biar elektabilitasnya tinggi terus. Makanya banyak owner atau pemilik lembaga survey itu gemuk-gemuk, dan naik mobil mewah ketika datang ke kantor media.
Benar mas, itu bisa saja pesanan dari paslon agar elektabilitas mereka berada di peringkat paling tinggi, dan ketika itu terjadi mau tidak mau saya harus berkesimpulan bahwa siapa yang memiliki uang yang banyak maka mereka akan berada di elektabilitas yang paling tinggi. Bingung juga sih sekarang, mau kita percaya kita tahu bahwa politik itu bisa dikatakan kotor, mau tidak percaya kita tidak punya bukti kuat untuk memvalidasi apa yang kita katakan.
Saya pribadi tidak akan terpengaruh oleh hal hal semacam ini, saya akan tetap berada dalam pilihan yang menurut saya layak untuk dipilih ya meskipun dengan kekurangannya.
Saya pikir jika pun iya mereka mengutak atik itu, maka yang menjadi target mereka adalah orang tua, sebab saya pikir anak muda zaman sekarang sudah mulai memposisikan diri. Sebab saya masih melihat orang tua biasanya akan lebih ingat kepada mereka yang memiliki elektabilitas yang tinggi ataupun nama yang sering mereka dengar, itu yang akan menjadi pilihan mereka.