Pages:
Author

Topic: Isu Jumlah Kementerian Bertambah Dari 34 Menjadi 40 di Era Prabowo - page 2. (Read 260 times)

full member
Activity: 784
Merit: 115
"Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak, semakin bagus kalau saya pribadi"
- Habiburokhman
Iya, semakin banyak orang semakin bagus, jadinya nanti jika ada proyek bisa bagi-bagi ke banyak orang sehingga yang menikmatinya tidak hanya segelintir orang Grin Grin Grin

Kan cuma ditambah 7 kementrian aja. Cincay lah Grin

Pastinya ini bisa membuat anggaran jadi bengkak luar biasa karena dari masing-masing departemen pasti ada banyak pengikutnya, entah itu asisten-asisten yang mungkin kerjanya ga jelas atau mungkin hanya sekedar numpang nama biar bisa ikutan sidang atau apalah.

Sementara itu, apakah program-program yang sudah di gadang-gadang sewaktu kampanye kemarin bisa dijalankan? Yah, paling tidak setengah dari semuanya lah Grin

Tapi yah itu semua kembali ke laptop lagi deh Grin
hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Wacana presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran yang ingin menambah jumlah kementrian dari 34 menjadi 40 mengundang pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat dan juga pengamat politik, Jokowi yang memimpin Indonesia selama dua periode (10 tahun) masih bisa bekerja dengan jumlah 34 kementrian, sekarang kenapa Prabowo tidak bisa bekerja dengan jumlah kementrian seperti yang telah diatur dalam UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.?

Rencana tersebut "memberi manfaat atau menjadi mudharatbuat rakyat" jadi perlu dikaji ulang agar masyarakat tidak melihatnya hanya sebagai ajang bagi-bagi kekuasaan saja. Perlu didasari dengan alasan yang jelas seperti kepentingan atau kebutuhan yang memberi manfaat bagi rakyat, jika hanya kepentingan politik saja maka akan berdampak pada pemborosan anggaran dan bukan lagi kabinet kerja namanya, tetapi kabinet bagi-bagi kekuasaan.

Wacana mengGemoykan jumlah kementrian harus mematuhi undang-undang yang berlaku saat ini berdasarkan jumlah kementerian yang dibatasi sebanyak 34 kementerian, sebaiknya Pemerintah terpilih harus lebih fokus pada pelaksanaan program pemerintah kedepannya, bukan pada jumlah kementrian yang semakin Gemoy.

sr. member
Activity: 1106
Merit: 391

Makin absurd lagi adalah adanya wacana salah satu kementerian baru tsb mengurusi makan siang gratis. Luar biasa kalau beneran jadi ada Kementerian Makan Siang Gratis Grin


Pemerintah Indonesia kok makin lama makin lucu ya, padahal dulu program Jokowi ingin merampingkan pos-pos kementrian, contohnya seperti kemenristek menjadi kemendikbudristek, ini malah pos kementrian mau ditambah lagi, yang paling absurd itu malah "Kementerian Makan Siang Gratis" ini urgensinya gak tau apaan. Kadang lucu juga lihat kubu prabowo ini, karena sebegitu getolnya mereka ingin menghadirkan makan siang gratis, bahkan mau dibuatkan pos kementrian sendiri, sangat lucu. Bilang aja alasannya mau bagi jatah ke pengusaha-pengusaha dan partai politik pendukungnya, karena anggaran makan siang gratis itu besar dan tendernya pasti buat banyak mata pengusaha jadi hijau dan penambahan pos kementrian bisa mengakomodir semua partai pendukung. Gak perlu pake alasan inilah itulah, toh juga semua orang udah tau kalau koalisi gendut sekarang ini itu koalisi bagi-bagi hasil.
member
Activity: 210
Merit: 55
Saya orang awam yang ga ngerti teknis politik gan, hanya sebatas melihat itu hanya permainan kekuasaan baik yang famous atau yang punya promosi kursi masif dengan kekuatan duid, ya mungkin saling kenal. Grin Pengabdian malah jadi ajang kompetisi untuk menjabat dan tugas jadi sebuah kebanggan tersendiri. BTW pekikan "Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak, semakin bagus kalau saya pribadi" -Habiburokhman lucu aja walau memang belum fix, bisa jadi nanti lebih banyak dari sanak family Cheesy . sidang di gedung dpr aja kadang ada yang tidur atau sibuk sendiri. Mending banyakin agenda untuk suport rakyat, walau bantuan sederhana , buat apa bayar pengelola (kementrian/pns yang menjabat) mahal mahal ujung nya nanti rakyat di suruh buat ngirit, makan keong lah, beras alternatif lah, mungkin beralih ke singkong dan jagung Cheesy . Sudah untuk menggaji mereka, belum oknum yang korupsi juga bernilai fantastis, utang negara gendut malah kebutuhan pokok masyarakat semakin mahal. Menurut ku walau cuma ada presiden dan jajaran nya (perampingan) itu efektif asalkan anggaran untuk menggaji pns yang tidak efektif, distribusikan pada rakyat.

saya sangat setuju dengan pendapat anda gan, pemerintah sudah harus benar-benar memikirkan rakyatnya ketimbang pejabatnya, lapangan pekerjaan yang harusnya di perbanyak untuk rakyatnya bukan menambahkan jumlah jabatan menteri, kalau mereka bener bekerja okelah, ini kebanyakan tugas keluar negeri yang tak jelas apa manfaatnya untuk negara ini, yang ada menghabiskan uang negara saja, belum lagi yang berlomba-lomba untuk korupsi uang rakyat, perbaiki dulu manejemen pekerjaan masing-masing pejabat, kalau masyarakat belum sejahtera berarti mereka belum sukses dengan visi misi mereka disaat masa kampanye, pikirkan dulu masyarakat dan sejahterakan masyarakat.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
PredX - AI-Powered Prediction Market
Saya orang awam yang ga ngerti teknis politik gan, hanya sebatas melihat itu hanya permainan kekuasaan baik yang famous atau yang punya promosi kursi masif dengan kekuatan duid, ya mungkin saling kenal. Grin Pengabdian malah jadi ajang kompetisi untuk menjabat dan tugas jadi sebuah kebanggan tersendiri. BTW pekikan "Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak, semakin bagus kalau saya pribadi" -Habiburokhman lucu aja walau memang belum fix, bisa jadi nanti lebih banyak dari sanak family Cheesy . sidang di gedung dpr aja kadang ada yang tidur atau sibuk sendiri. Mending banyakin agenda untuk suport rakyat, walau bantuan sederhana , buat apa bayar pengelola (kementrian/pns yang menjabat) mahal mahal ujung nya nanti rakyat di suruh buat ngirit, makan keong lah, beras alternatif lah, mungkin beralih ke singkong dan jagung Cheesy . Sudah untuk menggaji mereka, belum oknum yang korupsi juga bernilai fantastis, utang negara gendut malah kebutuhan pokok masyarakat semakin mahal. Menurut ku walau cuma ada presiden dan jajaran nya (perampingan) itu efektif asalkan anggaran untuk menggaji pns yang tidak efektif, distribusikan pada rakyat.
copper member
Activity: 2324
Merit: 2142
Slots Enthusiast & Expert
Belakangan mencuat isu jumlah kemeterian yang akan ditambah di era Prabowo-Gibran yang sebetulnya ane tidak terlalu bernafsu berkomentar, namun setelah baca komentar kek gini jadi gatal juga ane:

"Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak, semakin bagus kalau saya pribadi"
- Habiburokhman

Justru semakin banyak / gendut itu nanti ujung-ujungnya tidak efisien, makanya ada istilah "perampingan" kalau di dunia bisnis. Ada anggaran yang tentunya akan bertambah dengan bertambahnya PNS yang nanti akan mengisi pos-pos kementerian baru tsb.

Makin absurd lagi adalah adanya wacana salah satu kementerian baru tsb mengurusi makan siang gratis. Luar biasa kalau beneran jadi ada Kementerian Makan Siang Gratis Grin

Sebagai penganut free market dan libertarian (tipis tipis) ane menjadi semakin pesimis Konoha akan semakin baik karena semuanya mengarah ke terbentuknya Republik Rakyat Konoha dengan ideologi komunis sosialis.

Bagaimana pendapat agan terkait isu "penggendutan" kementerian?
Pages:
Jump to: