Pages:
Author

Topic: Kekhawatiran menjelang Pemilu (Read 395 times)

sr. member
Activity: 1582
Merit: 279
Vave.com - Crypto Casino
March 12, 2024, 06:13:45 AM
#36

Contohnya saja pemilihan presiden 2019 hanya 2 sedangkan saat ini ada 3 paslon berarti ada 3 penghitungan yang harus diselesaikan.

sebenarnya mau capres nya 2 3 4 ataupun 5 menghitung nya ya sama aja
tapi yang berbeda dan bikin tambah pekerjaan nya ya pemilihan lainya seperti DPR, DPRD1, DPR2 dan DPD.
apalagi jika pilkada nya juga bareng juga pasti pekerjaan nya bertambah dan akan sangat melelahkan dan butuh waktu yang panjang

perhitungan nya untuk pileg era pemilihan langsung proporsional terbuka yang mencoblos caleg secara langsung jadi perhitungan nya akan lebih panjang dan memakan waktu yang lama.
berbeda ketika sistem proporsional tertutup alias hanya nyoblos partai saja seperti era orde baru maka penghitungan suara lebih cepat dan tidak melelahkan petugas KPPS nya
Bener nih saya setuju,memilih dengan calegnya masing-masing bukan hanya melelahkan petugas kpps saja,tapi menurut saya membuat orang menjadi binggung ya apalagi orang yang mau memilih nya maaf tidak bisa membaca,seperti orang yang umurnya sudah lanjut,alhasil mereka menycoblos semuanya 😁.
Dan memberi pekerjaan tambahan untuk petugas kpps🤦.
mengenai masalah pemilu kita harus benar-benar untuk bekerja semaksimal mungkin karena tiap tahun pekerjaan ini memang sangat melelahkan terutama anggota kpps,jika pemerintah bisa menetapkan pencoblosan hanya berlaku pada partai saja tentu ini akan lebih mudah bagi masyarakat untuk melakukan penyoblosan,terutama orang yang sudah lamsia,dan sampai saat ini masalah hasil pemilu belum selesai dan kita harus menunggu hasil dari KPU nantinya.
hero member
Activity: 1008
Merit: 724
March 11, 2024, 02:10:43 PM
#35
Sekarang pemilu sudah hampir berakhir dan melihat dari situasi yang terjadi saat ini angka kematian pasca pemilu berkurang sangat signfikan karena melihat dari apa yang ditulis OP dimana di pemilu 2019 tercatat lebih dari 800 orang yang meninggal tetapi untuk update di pemilu kali ini tidak lebih dari 100 orang yang meninggal pasca pemilu di bulan februari lalu walaupun memang belum ada update sejauh ini karena melihat beberapa sumber refernsi yang saya temukan dari beberapa artikel terakhir kali di update itu tanggal  21 februari 2024.

Diperbarui 21 Februari 2024
Angka kematian petugas Pemilu 2024 telah mencapai setidaknya 94 orang, sementara lebih dari 13.000 lainnya tercatat sakit, berdasarkan data yang dikumpulkan Kementerian Kesehatan. Ini seperti mengulang apa yang terjadi saat pemilu 2019

Tetapi meskipun angkanya berkurang tetap saja kematian 94 orang itu bukan angka yang sedikit untuk pesta demokrasi di negara ini dan seyogyanya pemerintah memiliki alternatif lain agar hal serupa tidak terus menerus terjadi karena ini seperti menandakan harus adanya korban terlebih dahulu ketika memilih calon pemimpin baru dan saya pikir itu bukanlah hal yang baik jika tiap pemilu harus mendapatkan banyak korban.
Masalahnya hampir sama sebenarnya karena faktor kelelahan dan dengan hal ini penting untuk pemerintah memberikan sebuah perbedaan sistematika pemilu di periode 2029 nanti.
Melakukan pencoblosan secara serentak dengan 5 kota suara (5 perwakilan yang harus dipilih) itu jelas melelahkan dan perlu ada pergantian cara tentang hal ini dan saya rasa alternatifnya adalah memisahkan kembali pemilihan di tingkat lokal (DPRD KAB/KOTA & DPRD Provinsi) dengan tingkat nasional (Presiden, DPR RI dan DPD).
Itu bisa menjadi opsi yang cukup baik sekalipun memang dalam hal ini akan membutuhkan waktu kembali untuk relokasi pemilihan tetapi saya pikir itu adalah cara terbaik daripada membiarkan para petugas lebih kelelahan yang menyebabkan sakit hingga kematian.
member
Activity: 267
Merit: 42
March 01, 2024, 12:45:23 AM
#34

Contohnya saja pemilihan presiden 2019 hanya 2 sedangkan saat ini ada 3 paslon berarti ada 3 penghitungan yang harus diselesaikan.

sebenarnya mau capres nya 2 3 4 ataupun 5 menghitung nya ya sama aja
tapi yang berbeda dan bikin tambah pekerjaan nya ya pemilihan lainya seperti DPR, DPRD1, DPR2 dan DPD.
apalagi jika pilkada nya juga bareng juga pasti pekerjaan nya bertambah dan akan sangat melelahkan dan butuh waktu yang panjang

perhitungan nya untuk pileg era pemilihan langsung proporsional terbuka yang mencoblos caleg secara langsung jadi perhitungan nya akan lebih panjang dan memakan waktu yang lama.
berbeda ketika sistem proporsional tertutup alias hanya nyoblos partai saja seperti era orde baru maka penghitungan suara lebih cepat dan tidak melelahkan petugas KPPS nya
Bener nih saya setuju,memilih dengan calegnya masing-masing bukan hanya melelahkan petugas kpps saja,tapi menurut saya membuat orang menjadi binggung ya apalagi orang yang mau memilih nya maaf tidak bisa membaca,seperti orang yang umurnya sudah lanjut,alhasil mereka menycoblos semuanya 😁.
Dan memberi pekerjaan tambahan untuk petugas kpps🤦.
hero member
Activity: 616
Merit: 501
Chainjoes.com
February 29, 2024, 09:47:56 PM
#33

Contohnya saja pemilihan presiden 2019 hanya 2 sedangkan saat ini ada 3 paslon berarti ada 3 penghitungan yang harus diselesaikan.

sebenarnya mau capres nya 2 3 4 ataupun 5 menghitung nya ya sama aja
tapi yang berbeda dan bikin tambah pekerjaan nya ya pemilihan lainya seperti DPR, DPRD1, DPR2 dan DPD.
apalagi jika pilkada nya juga bareng juga pasti pekerjaan nya bertambah dan akan sangat melelahkan dan butuh waktu yang panjang

perhitungan nya untuk pileg era pemilihan langsung proporsional terbuka yang mencoblos caleg secara langsung jadi perhitungan nya akan lebih panjang dan memakan waktu yang lama.
berbeda ketika sistem proporsional tertutup alias hanya nyoblos partai saja seperti era orde baru maka penghitungan suara lebih cepat dan tidak melelahkan petugas KPPS nya
hero member
Activity: 560
Merit: 500
Chainjoes.com
February 25, 2024, 01:24:17 PM
#32

Contohnya saja pemilihan presiden 2019 hanya 2 sedangkan saat ini ada 3 paslon berarti ada 3 penghitungan yang harus diselesaikan.

sebenarnya mau capres nya 2 3 4 ataupun 5 menghitung nya ya sama aja
tapi yang berbeda dan bikin tambah pekerjaan nya ya pemilihan lainya seperti DPR, DPRD1, DPR2 dan DPD.
apalagi jika pilkada nya juga bareng juga pasti pekerjaan nya bertambah dan akan sangat melelahkan dan butuh waktu yang panjang
hero member
Activity: 770
Merit: 505
Eloncoin.org - Mars, here we come!
February 23, 2024, 06:56:28 PM
#31
Disisi lain, yang menjadi perhatian saya adalah jumlah golput, biasanya disinilah awal dari kecurangan. Sebab kertas suara Pemilih Golput tersebut sangat berpotensi di salah gunakan, semoga saja kali ini kecurangannya menjadi lebih sedikit dari sebelumnya. Indikator kesuksesan Pemilu bisa dinilai dari banyak hal, salah satunya adalah minimnya kecurangan yang terjadi di TPS.
Mengenai kecurangan yang mungkin terjadi di pemilu kali ini, ane rasa KPU dan Banwaslu sudah mengantisipasinya. Karena dari pengalaman yang sudah-sudah, hal seperti ini seharusnya tidak terulang kembali, mereka pasti sudah paham untuk bagaimana caranya surat suara yang tidak dicoblos harus segera dimasukan lagi di kotak penyimpanan dan tersegel. Kalau dulu kan, tidak diamankan, hanya dipindahkan ke suatu tempat, sehingga gampang bagi orang jahat untuk mencoblos kertas suara tersebut.


mau ada kecurangan atau tidak yang kalah pasti akan teriak2 curang setiap hajatan pilpres pilgub maupun pilwakot setiap yang kalah pasti akan bilang curang tidak terima akan kekalahan nya. seperti statement yang pernah keluar dari mahfud MD
member
Activity: 176
Merit: 34
Reward: 10M Shen (Approx. 5000 BNB) Bounty
February 23, 2024, 11:01:35 AM
#30
untuk tahun ini sudah preventif untuk mencegah hal itu terulang lagi.
contoh rekrutment KPPS nya di test kesehatan nya secara ketat, ada check GD tensi dll. jadi jika kurang fit tidak sehat maka tidak akan lolos jadi pertugas KPPS jadi kinerja ketika jadi KPPS akan jadi lebih baik fisiknya. jadi ketika bekerja di TPS kinerja nya jadi maximal dan ga kelelahan dan sakit yang berujung kejadian seperti 2019
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Upaya pemerintah yang dilakukan itu sudah tepat, hanya saja takdir berkata lain. Meskipun kita berupaya dan berharap agar tidak terjadi apa-apa tetap saja takdir yang menentukan.
Mengingat kasus ditahun 2019 setelah pemilu banyak yang wafat dan disusul pandemi menjadi momen yang mengerikan, semoga pada saat ini baik-baik saja dan berharap pemenang melunasi visi dan misinya. Dan rakyat Indonesia sekamin sejarahtra terutama masalah perekonomian di negara kita ini.
member
Activity: 267
Merit: 42
February 23, 2024, 09:45:04 AM
#29
untuk tahun ini sudah preventif untuk mencegah hal itu terulang lagi.
contoh rekrutment KPPS nya di test kesehatan nya secara ketat, ada check GD tensi dll. jadi jika kurang fit tidak sehat maka tidak akan lolos jadi pertugas KPPS jadi kinerja ketika jadi KPPS akan jadi lebih baik fisiknya. jadi ketika bekerja di TPS kinerja nya jadi maximal dan ga kelelahan dan sakit yang berujung kejadian seperti 2019

apa benar test kesehatan nya di jalankan ketat jika tidak sehat tidak lolos.
atau hanya sekedar sebuah formalitas saja. jika hanya sebuah formalitas saja kejadian yang sama mungkin bisa saja terjadi lagi.
Setelah melihat kelapangan menurut saya itu hanya pormalitas semata.
Boleh di cari tau beritanya,tapi saya gak tau persis kejadiannya dimana,karena pas lihat beritanya keburu beres.
Kemarin saya lihat diberita tv memang ada yg meninggal dan sebagian sakit,karena yaitu sama kasusnya kaya yang dulu kelelahan,
hero member
Activity: 616
Merit: 501
Chainjoes.com
February 22, 2024, 06:54:31 PM
#28
untuk tahun ini sudah preventif untuk mencegah hal itu terulang lagi.
contoh rekrutment KPPS nya di test kesehatan nya secara ketat, ada check GD tensi dll. jadi jika kurang fit tidak sehat maka tidak akan lolos jadi pertugas KPPS jadi kinerja ketika jadi KPPS akan jadi lebih baik fisiknya. jadi ketika bekerja di TPS kinerja nya jadi maximal dan ga kelelahan dan sakit yang berujung kejadian seperti 2019
Dan saya lihat untuk yang bertugas d kkps sekarang ini ada perubahan,yaitu petuganya sebagian ada yang diganti dengan anak-anak muda milenial.
Yang dulu-dulu masih itu-itu aja untuk yang kemarin ada perubahan.
Mungkin ini cara untuk menghindari kasus sebelumnya.

anak muda biar fisiknya lebih kuar untuk mengantisipasi biar kejadian pemilu 2019 tidak terlualang lagi.
minimal bisa di kurangi dengan hal2 yang prefentif tesebut.
dengan hal preventif tersebut pun masih ada korban meninggal mendekati 100 orang hingga saat ini
https://nasional.tempo.co/read/1836702/94-petugas-pemilu-2024-meninggal-dan-ribuan-sakit-kpu-dituntut-bertanggung-jawab
member
Activity: 250
Merit: 20
February 15, 2024, 08:32:40 AM
#27
untuk tahun ini sudah preventif untuk mencegah hal itu terulang lagi.
contoh rekrutment KPPS nya di test kesehatan nya secara ketat, ada check GD tensi dll. jadi jika kurang fit tidak sehat maka tidak akan lolos jadi pertugas KPPS jadi kinerja ketika jadi KPPS akan jadi lebih baik fisiknya. jadi ketika bekerja di TPS kinerja nya jadi maximal dan ga kelelahan dan sakit yang berujung kejadian seperti 2019
Dan saya lihat untuk yang bertugas d kkps sekarang ini ada perubahan,yaitu petuganya sebagian ada yang diganti dengan anak-anak muda milenial.
Yang dulu-dulu masih itu-itu aja untuk yang kemarin ada perubahan.
Mungkin ini cara untuk menghindari kasus sebelumnya.
hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
February 14, 2024, 03:42:36 PM
#26
Disisi lain, yang menjadi perhatian saya adalah jumlah golput, biasanya disinilah awal dari kecurangan. Sebab kertas suara Pemilih Golput tersebut sangat berpotensi di salah gunakan, semoga saja kali ini kecurangannya menjadi lebih sedikit dari sebelumnya. Indikator kesuksesan Pemilu bisa dinilai dari banyak hal, salah satunya adalah minimnya kecurangan yang terjadi di TPS.
Kata disalahgunakan itu sama saja dengan kecurangan. Main jujur saja. Haruskah saya mengatakan dengan sejujurnya bahwa kecurangan itu ada yang dilakukan dengan cara paling lembut.
Saya kira sebagian besar dari kita dapat menilai sendiri bagaimana pola yang dapat disalahkangunakan.
Salah satu celah untuk itu dengan memanfaatkan situasi besaran angka yang memilih untuk tidak datang ke TPS atau yang agan sebut dengan nama golput.

Golput adalah celah paling besar untuk dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Bagi yang pernah terlibat sebagai penyelanggara di tingkat PPS dan KPPS, saya kira sudah sangat paham metode yang akan dilakukan.
Sekarang saya baru saja bangun dan mendatangi TPS tempat saya memilih, jam segini mereka masih melakukan perekapan data di tingkat TPS.
Jam-jam seperti inilah waktu terbaik untuk bermain, stamina saksi sudah pada habis.
Sebagai warga negara yang baik, niat harus baik dan perbuatan juga harus baik. Jika kita sudah memilih sesuai dengan pilihan. Itu sudah menjalankan yang terbaik.
sr. member
Activity: 1439
Merit: 380
To Be Or Not To Be
February 14, 2024, 02:35:25 PM
#25
Disisi lain, yang menjadi perhatian saya adalah jumlah golput, biasanya disinilah awal dari kecurangan. Sebab kertas suara Pemilih Golput tersebut sangat berpotensi di salah gunakan, semoga saja kali ini kecurangannya menjadi lebih sedikit dari sebelumnya. Indikator kesuksesan Pemilu bisa dinilai dari banyak hal, salah satunya adalah minimnya kecurangan yang terjadi di TPS.
Mengenai kecurangan yang mungkin terjadi di pemilu kali ini, ane rasa KPU dan Banwaslu sudah mengantisipasinya. Karena dari pengalaman yang sudah-sudah, hal seperti ini seharusnya tidak terulang kembali, mereka pasti sudah paham untuk bagaimana caranya surat suara yang tidak dicoblos harus segera dimasukan lagi di kotak penyimpanan dan tersegel. Kalau dulu kan, tidak diamankan, hanya dipindahkan ke suatu tempat, sehingga gampang bagi orang jahat untuk mencoblos kertas suara tersebut.


Ya, semua kotak suara akan di buka di depan saksi dari tiap partai dan kotak kotak itu diawasi ketat dari awal pencoblosan sampai tahap prehitungan.
Jika hak pilih orang lain yang golput disalah gunakan juga mustahil karena data pemilih yang valid sudah tertera di tiap TPS.
Kecurangan mungkin tetap ada tapi tidak bisa dilakukan dengan massive.
Ini TPS di depan rumah saya saja dari tadi heboh dan sibuk cari 1 surat suara yang hilang sampai di hitung ulang sudah 3 kali.
Sepertinya ada orang iseng yang sengaja surat suaranya tidak dimasukan ke kotak tapi dibawa pulang.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
February 13, 2024, 08:08:03 PM
#24
Disisi lain, yang menjadi perhatian saya adalah jumlah golput, biasanya disinilah awal dari kecurangan. Sebab kertas suara Pemilih Golput tersebut sangat berpotensi di salah gunakan, semoga saja kali ini kecurangannya menjadi lebih sedikit dari sebelumnya. Indikator kesuksesan Pemilu bisa dinilai dari banyak hal, salah satunya adalah minimnya kecurangan yang terjadi di TPS.
Mengenai kecurangan yang mungkin terjadi di pemilu kali ini, ane rasa KPU dan Banwaslu sudah mengantisipasinya. Karena dari pengalaman yang sudah-sudah, hal seperti ini seharusnya tidak terulang kembali, mereka pasti sudah paham untuk bagaimana caranya surat suara yang tidak dicoblos harus segera dimasukan lagi di kotak penyimpanan dan tersegel. Kalau dulu kan, tidak diamankan, hanya dipindahkan ke suatu tempat, sehingga gampang bagi orang jahat untuk mencoblos kertas suara tersebut.
hero member
Activity: 1512
Merit: 874
February 13, 2024, 05:24:04 PM
#23
Ketika melihat riwayat pemilu sebelumnya tentu ini menjadi sebuah sejarah yang kelam yang pernah terjadi karena bagaimanapun juga pestapora demokrasi yang terjadi di 2019 ini membuat banyak sekali orang yang kehilangan nyawa nya akibat beberapa alasan dan salah satunya adalah efek dari kelelahan karena terlalu beratnya beban kerja yang dilimpahkan dalam pemilu mengingat ini adalah pemilu serempak. Meskipun ada beberapa konspirasi seperti menutup kecurangan atau lain-lain tetapi konfirmasi yang terjadi saat ini adalah karena faktor kelelahan dan beratnya beban kerja.

Tentu saja dengan mengacu kepada hal ini kita juga perlu khawatir dengan kondisi saat ini terlebih skema yang dilakukan dalam pemilu kali ini dan periode sebelumnya terkesan sama.
Lantas muncul pemikiran liar untuk sekarang apakah memang kejadian kelam seperti 2019 akan kembali terjadi atau apakah memang sistem pemilihan serempak ini sudah sesuai dengan kebijakan yang pas karena jika memang periode sebelumnya banyak yang meninggal karena beban kerja yang berat lantas apa bedanya sekarang karena pada akhirnya skema dan sistem pemilu saat ini tidak berbeda dengan periode 2019.

Tapi apapun itu semoga kita semua diberikan kesehatan terutama untuk mereka yang bekerja di garda terdepan pemilu sebagai petugas KPU terutama KPPS dan Panwaslu yang turun langsung ke lapangan.
Semua perangkat kerja penyelenggara pemilu dari yang paling tinggi hingga ke tingkat yang paling bawah kita harapkan mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk mencapai pemilu yang bersih sehingga iklim demokrasi akan semakin kuat.

Kita percayakan kepada mereka tanpa mengabaikan peran kita sebagai warga yang punya hak memilih untuk mengawasi suara kita. Kalau kita suuzon kepada mereka yang menjabat sebagai penyelenggara pemilu secara terus menerus, maka sama artinya kita terus menciptakan suasana yang tidak harmonis.
Khusus kepada penyelenggara, mereka direkrut sesuai dengan prosedur hukum dan mereka berhak mendapatkan hak atas kerja yang akan dilakukan.

Jika mereka berkhianat dalam proses pelaksanaan pemilu, maka imbasnya juga akan mereka terima. Tidak diterima hari ini, mungkin nanti mereka mempertanggungjawab segala tanggungjawab yang telah mereka terima.
Semua pemilu yang tinggal 2 hari lagi, mereka dalam keadaan sehat dan sukses menjadi penyelenggara dalam menjaga iklim demokrasi yang harmonis.
Dalam 24 jam kedepan masa depan Negara Indonesia akan di tentukan, ini sangat menarik sekali. Saya melihat masyarakat sangat antusias sekali dalam Pemilu kali ini, mungkin faktor Capres dan Cawapresnya berjumlah 3 Paslon. Sama seperti kalian, saya juga berharap yang terbaik pada Pemilu kali ini, terutama sekali terkait kekhawatiran pada penyelenggara, semoga apa yang terjadi di Pemilu yang lalu tidak akan terulang kembali. Saya memprediksi Pemilu kali ini akan menjadi salah satu Pemilu yang damai, kecuali jika hasilnya mengharuskan KPU untuk melakukan putaran kedua. Pastinya akan banyak gesekan yang akan terjadi, dan akan ada perubahan koalisi lagi.

Disisi lain, yang menjadi perhatian saya adalah jumlah golput, biasanya disinilah awal dari kecurangan. Sebab kertas suara Pemilih Golput tersebut sangat berpotensi di salah gunakan, semoga saja kali ini kecurangannya menjadi lebih sedikit dari sebelumnya. Indikator kesuksesan Pemilu bisa dinilai dari banyak hal, salah satunya adalah minimnya kecurangan yang terjadi di TPS.
hero member
Activity: 1540
Merit: 772
February 12, 2024, 12:01:28 PM
#22
Ketika melihat riwayat pemilu sebelumnya tentu ini menjadi sebuah sejarah yang kelam yang pernah terjadi karena bagaimanapun juga pestapora demokrasi yang terjadi di 2019 ini membuat banyak sekali orang yang kehilangan nyawa nya akibat beberapa alasan dan salah satunya adalah efek dari kelelahan karena terlalu beratnya beban kerja yang dilimpahkan dalam pemilu mengingat ini adalah pemilu serempak. Meskipun ada beberapa konspirasi seperti menutup kecurangan atau lain-lain tetapi konfirmasi yang terjadi saat ini adalah karena faktor kelelahan dan beratnya beban kerja.

Tentu saja dengan mengacu kepada hal ini kita juga perlu khawatir dengan kondisi saat ini terlebih skema yang dilakukan dalam pemilu kali ini dan periode sebelumnya terkesan sama.
Lantas muncul pemikiran liar untuk sekarang apakah memang kejadian kelam seperti 2019 akan kembali terjadi atau apakah memang sistem pemilihan serempak ini sudah sesuai dengan kebijakan yang pas karena jika memang periode sebelumnya banyak yang meninggal karena beban kerja yang berat lantas apa bedanya sekarang karena pada akhirnya skema dan sistem pemilu saat ini tidak berbeda dengan periode 2019.

Tapi apapun itu semoga kita semua diberikan kesehatan terutama untuk mereka yang bekerja di garda terdepan pemilu sebagai petugas KPU terutama KPPS dan Panwaslu yang turun langsung ke lapangan.
Semua perangkat kerja penyelenggara pemilu dari yang paling tinggi hingga ke tingkat yang paling bawah kita harapkan mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk mencapai pemilu yang bersih sehingga iklim demokrasi akan semakin kuat.

Kita percayakan kepada mereka tanpa mengabaikan peran kita sebagai warga yang punya hak memilih untuk mengawasi suara kita. Kalau kita suuzon kepada mereka yang menjabat sebagai penyelenggara pemilu secara terus menerus, maka sama artinya kita terus menciptakan suasana yang tidak harmonis.
Khusus kepada penyelenggara, mereka direkrut sesuai dengan prosedur hukum dan mereka berhak mendapatkan hak atas kerja yang akan dilakukan.

Jika mereka berkhianat dalam proses pelaksanaan pemilu, maka imbasnya juga akan mereka terima. Tidak diterima hari ini, mungkin nanti mereka mempertanggungjawab segala tanggungjawab yang telah mereka terima.
Semua pemilu yang tinggal 2 hari lagi, mereka dalam keadaan sehat dan sukses menjadi penyelenggara dalam menjaga iklim demokrasi yang harmonis.
sr. member
Activity: 1316
Merit: 422
Catalog Websites
February 12, 2024, 11:31:28 AM
#21
Contohnya saja pemilihan presiden 2019 hanya 2 sedangkan saat ini ada 3 paslon berarti ada 3 penghitungan yang harus diselesaikan.
Maksudnya ada tiga penghitungan yang harus diselesaikan gimana itu gan, bisa diperjelas lagi supaya kita-kita disini tidak gagal paham.
Setahu saya mau dua atau tiga Paslon tetap dalam satu kertas suara dan rincian penghitungan perolehan suara di TPS masuk dalam formulir C1 yang sama mencakup jumlah suara sah, suara tidak sah, serta perolehan suara untuk masing-masing paslon. Penghitungan suara setelah pencoblosan di pemilu tentunya memakan waktu yang lama karena ada lima kertas suara yang artinya ada lima kotak suara,  petugas KPPS harus membuka dan menghitung suara satu persatu kotak suara hingga selesai.

Untuk mencegah terjadinya tragedi pada pemilu 2019, KPU memperkecil jumlah DPT setiap TPS dengan jumlah maksimum 300 orang, jika dalam satu TPS tercatat DPT melebihi 300 orang, maka akan dibuat dua TPS (TPS 01 dan 02) dan anggota KPPS juga akan ditambah dengan jumlah yang sama. Kebijakan ini diharapkan agar pelaksanaan pemilihan berjalan efektif dan efisien, disisi lain dengan bertambahnya TPS dapat menghemat waktu saat perhitungan suara dan mencegah petugas KPPS kelebihan.

Referensi: https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/berapa-jumlah-dpt-per-tps-pemilu-2024-ini-penjelasannya-21rXiLzOUr1/2
hero member
Activity: 1512
Merit: 509
February 12, 2024, 11:02:42 AM
#20
Meskipun ada beberapa konspirasi seperti menutup kecurangan atau lain-lain tetapi konfirmasi yang terjadi saat ini adalah karena faktor kelelahan dan beratnya beban kerja.
Kita harap saja ke depan tidak ada lagi hal-hal yang seperti itu lagi. Karena gaji KPPS juga sudah naik, dan dalam merekrut penitia juga sudah banyak. Artinya sudah jauh ada perbaikan dari sebelumnya caruk maruk. Kalau ane melihat dulu itu tidak adanya manajemen yang baik antara KPU sebagai penyelenggara dengan pihak terkait di anatarnya perangkat desa. bahkan ada beberapa perangkat desa tidak dilibatkan dalam kepanitian padahal kerja merka sampai malam juga demi mempersiapkan kotak suara, tenda, kursi dll.
Memang setidaknya untuk masalah gaji setidaknya di periode kali ini sedikit lebih manusiawi jika dibandingkan dengan sebelumnya dan memang untuk anggota KPPS sekarang setidaknya ada pertambahan menjadi 9 dengan pamsung dimana di periode sebelumnya hanya 7 orang yang membuat setidaknya ini lebih ringan tetapi dalam praktiknya dari segi pekerjaan itu tidak ada yang berubah bahkan jika melihat beberapa rekan yang sudah terdaftar di anggota KPPS sepertinya mereka cukup direpotkan dengan beberapa aturan baru walaupun itu lebih baik dibanding periode 2019 karena saya merasakan di 2019 menjadi anggota KPPS itu cukup berat bahkan sekalipun pekerjaan nya tidak terlalu berat tetapi dengan beberapa situasi di 2019 perhitungan suara bahkan sampai malam hari kala itu sehingga memang pasti ada sebuah ke khawatiran yang lain tentang hal ini tentang kejadian yang sama terjadi kembali.
Semoga saja untuk saat ini tidak terjadi lagi hal yang sama seperti sebelumnya walaupun memang usia tidak ada yang tahu tetapi tetap saja harapan kita selain dari pemilu kali ini kondusif kita juga mengharap semua terjaga dengan aman dan tanpa ada korban jiwa seperti di 2019.
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
February 12, 2024, 07:20:56 AM
#19
Meskipun ada beberapa konspirasi seperti menutup kecurangan atau lain-lain tetapi konfirmasi yang terjadi saat ini adalah karena faktor kelelahan dan beratnya beban kerja.
Kita harap saja ke depan tidak ada lagi hal-hal yang seperti itu lagi. Karena gaji KPPS juga sudah naik, dan dalam merekrut penitia juga sudah banyak. Artinya sudah jauh ada perbaikan dari sebelumnya caruk maruk. Kalau ane melihat dulu itu tidak adanya manajemen yang baik antara KPU sebagai penyelenggara dengan pihak terkait di anatarnya perangkat desa. bahkan ada beberapa perangkat desa tidak dilibatkan dalam kepanitian padahal kerja merka sampai malam juga demi mempersiapkan kotak suara, tenda, kursi dll.
Jangan lupa juga bahwa pemilu kali ini tidak akan berbeda dengan pemilu2 sebelumnya dimana masyarakat akan memiliki 5 surat suara dan itu menjadikan para petugas KPPS kembali bekerja mungkin sampai larut malam. Malah bisa lebih dari tahun 2019 mengingat contohnya saja 2019 pemilihan presiden hanya 2 sedangkan saat ini ada 3 paslon berarti ada 3 penghitungan yang harus diselesaikan. Ditambah dengan 4 surat suara lainnya seperti memilih DPR, DPRD Provinsi, DPD, dan DPRD kota/kabupaten. Maka menurut saya prosesnya akan tetap sama dan memakan waktu. Mungkin ini hanya soal gaji tapi selisihnya tidak terlalu besar. Tantangan lainnya adalah memfilter seperti surat suaa untuk DPT, DPTb, dan DPK, saya pernah menjadi anggota KPPS di tahun 2019 dan jujur saja sangat melelahkan, menguras mental pikiran dan tenaga.
sr. member
Activity: 1344
Merit: 335
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
February 12, 2024, 02:50:24 AM
#18
Sekarang calon anggota KPPS lebih banyak dipilih dari anak muda dan tidak boleh mempunyai penyakit komorbid.
Di tahun 2019 kebanyakan korban berumur diatas 50 tahun dan mempunyai riwayat penyakit komorbid.
Vitamin, ambulance dan nakes juga sudah disiapkan setidaknya per kecamatan jadi kalau ada yang sakit bisa ditangani dengan cepat.
Pasti akan jauh lebih baik untuk tahun ini, tindakan pencegahan sudah cukup maksimal.
Ane juga melihat kondisi pemilu kali ini sudah jauh lebih baik dalam sisi kesiapan dan antisipasi pemerintah berkaca terhadap pengalaman di tahun 2019 yang lalu. Dan untuk syarat anggota KPPS memang di tahun ini banyak dari kalangan anak muda. Meskipun jujur masih saja ada orang-orang tua yang lewat sebagai anggota KPPS via jalur orang dalam.

Dan untuk atribut kampanye di daerah ane masih banyak pemasangan baliho dan atribut-atribut lainnya di tempat-tempat tertentu. Namun untuk kampanye terbuka ane melihat memang sudah jauh berkurang. Mungkin karena di zaman sekarang ini mengumpulkan massa dan berorasi dinilai sudah tidak lagi efektif. Meskipun dilarang tapi ane liat banyak caleg yang masih mengandalkan money politik dan mungkin saja mereka berpikir akan lebih baik mengalokasikan dana kampanye untuk money politik. Itulah realita yang terjadi diantara kita setiap menyambut pesta politik setiap 5 tahunnya.
newbie
Activity: 28
Merit: 2
February 12, 2024, 02:25:03 AM
#17
apa benar test kesehatan nya di jalankan ketat jika tidak sehat tidak lolos.
atau hanya sekedar sebuah formalitas saja. jika hanya sebuah formalitas saja kejadian yang sama mungkin bisa saja terjadi lagi.
Tes kesehatan harus dilakukan dengan sebenar benarnya, kalau masih mempunyai riwayat sakit ya jangan diloloskan, karena tes kesehatan adalah sumber utama mengurangi terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti sakit saat menjalankan tugas ataupun sampai meninggal dunia,  semoga tragedi pemilu tahun 2019 tidak terulang kembali,
Aturannya demikian namun jika ada yang tidak berjalan sesuai aturan maka resikonya akan ditanggung oleh sendiri, penyelenggara pemilu sudah semaksimal mungkin untuk menghindari hal buruk yang terjadi seperti di pemilu tahun 2019 terulang kembali.

Secara pribadi saya justru mengkhawatirkan hal hal yang lain, seperti kecurangan yang akan terjadi sehingga menimbulkan kegaduhan yang berpotensi untuk membuat keributan yang terjadi di masyarakat, kini sudah tampak jelas akan ada kecurangan karena pemerintah saat ini mendukung salah satu Calon Presiden yang membuat potensi kecurangan sangatlah besar.
Benar sekali saat ini keadaan sedang memanas, oleh karena itu marilah kita dengan bijak memilah dan menilai dengan baik, jangan tambah mengompor ngompori ,  supaya tidak terjadi aksi reaksi secara terus menerus, sehingga menciptakan pemilu yang damai dan tanpa kecurangan.
Pages:
Jump to: