Pages:
Author

Topic: Kekhawatiran menjelang Pemilu - page 2. (Read 326 times)

legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
February 11, 2024, 11:14:07 PM
#16
Secara pribadi saya justru mengkhawatirkan hal hal yang lain, seperti kecurangan yang akan terjadi sehingga menimbulkan kegaduhan yang berpotensi untuk membuat keributan yang terjadi di masyarakat, kini sudah tampak jelas akan ada kecurangan karena pemerintah saat ini mendukung salah satu Calon Presiden yang membuat potensi kecurangan sangatlah besar.
Kecurangan yang membuat kegaduhan sudah pasti akan dapat ditutupi dan diselesaikan oleh negara jika kepala pemerintahannya mendukung salah satu paslon. Itu sudah pasti karena tujuan mereka itu untuk melanjutkan pembangunan yang sudah ada. Anggaran untuk insfrastruktur itu besar loh, dan sangat menguras anggaran belanja negara dalam periode dia berkuasa. Kalau seandainya presiden berikutnya tidak melanjutkannya dan mangkrak, sudah pasti muka dia atau wibawanya jadi presiden terdahulu sirna dan mungkin akan terjebak dalam kasus korupsi yang dilakukan oleh jajaran di bawahnya. Oleh karena itu harus ada yang menlanjutkan pembangunan yang dia bangun selama periode dia berkuasa.

member
Activity: 125
Merit: 10
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
February 10, 2024, 03:07:26 PM
#15
Meskipun ada beberapa konspirasi seperti menutup kecurangan atau lain-lain tetapi konfirmasi yang terjadi saat ini adalah karena faktor kelelahan dan beratnya beban kerja.
Kita harap saja ke depan tidak ada lagi hal-hal yang seperti itu lagi. Karena gaji KPPS juga sudah naik, dan dalam merekrut penitia juga sudah banyak. Artinya sudah jauh ada perbaikan dari sebelumnya caruk maruk. Kalau ane melihat dulu itu tidak adanya manajemen yang baik antara KPU sebagai penyelenggara dengan pihak terkait di anatarnya perangkat desa. bahkan ada beberapa perangkat desa tidak dilibatkan dalam kepanitian padahal kerja merka sampai malam juga demi mempersiapkan kotak suara, tenda, kursi dll.
Pemilu tahun ini sangat jauh berbeda dengan pemilu-pemilu sebelunya antusias kampaye terbuka sangat lesu, padahal pihak kpu telah membuat tempat-tempat dan jadwal tempat kampaye, akan tetapi para peserta pemilu atau timses tidak melakukannya, yang dikwatirkan adalah menjelang satu mingu pemilihan terjadi money politik besar-besaran, itu tercium dari mulut ke mulut warga bahwa sudah ada iming-iming dari caleg akan janji tersebut, dari 200 sampai 300 per suara...

money politik itu sudah hal yang lumrah di setiap pesta demokrasi seperti tahun ini, sudah menjadi tabiat disetiap tahun pesta demokrasi, sekarang para caleg sudah mempersiapkan uang sebanyak banyaknya untuk hari menjelang pemilihan dengan terjadi serangan fajar di setiap wilayah, udah tidak bisar di herankan lagi, bukannya memperlihatkan gagasan untuk masyarakat tetapi dengan mempersiapkan tim dan uang untung serangan fajar, dan demokrasi saat ini sudah tidak ada lagi yang namanya netral, bisa kita lihat dari penguasa yang paling  tertinggi sampai penguasa paling kecil setingkat kepala desa, mereka sudah mulai terang terangan memihak kepada caleg dan paslon kepala daerah tertinggi, jadi ketika mereka aja sudah tidak netral lagi jangan harap pemilu kali ini bersih dan jujur, karna demokrasi di negeri ini sudah dikotori dengan penguasa yang ingin kekuasaan dia abadi, sekarang menjadi penguasa dinasti, jadi para para caleg juga dengan mudah memainkan suara di tempat2 pemilihan, dan serangan fajar meraja lela menjelang hari H pemilihan.
full member
Activity: 812
Merit: 210
February 10, 2024, 02:12:36 AM
#14
apa benar test kesehatan nya di jalankan ketat jika tidak sehat tidak lolos.
atau hanya sekedar sebuah formalitas saja. jika hanya sebuah formalitas saja kejadian yang sama mungkin bisa saja terjadi lagi.
Tes kesehatan harus dilakukan dengan sebenar benarnya, kalau masih mempunyai riwayat sakit ya jangan diloloskan, karena tes kesehatan adalah sumber utama mengurangi terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti sakit saat menjalankan tugas ataupun sampai meninggal dunia,  semoga tragedi pemilu tahun 2019 tidak terulang kembali,
Aturannya demikian namun jika ada yang tidak berjalan sesuai aturan maka resikonya akan ditanggung oleh sendiri, penyelenggara pemilu sudah semaksimal mungkin untuk menghindari hal buruk yang terjadi seperti di pemilu tahun 2019 terulang kembali.

Secara pribadi saya justru mengkhawatirkan hal hal yang lain, seperti kecurangan yang akan terjadi sehingga menimbulkan kegaduhan yang berpotensi untuk membuat keributan yang terjadi di masyarakat, kini sudah tampak jelas akan ada kecurangan karena pemerintah saat ini mendukung salah satu Calon Presiden yang membuat potensi kecurangan sangatlah besar.
newbie
Activity: 28
Merit: 0
February 10, 2024, 01:46:54 AM
#13
untuk tahun ini sudah preventif untuk mencegah hal itu terulang lagi.
contoh rekrutment KPPS nya di test kesehatan nya secara ketat, ada check GD tensi dll. jadi jika kurang fit tidak sehat maka tidak akan lolos jadi pertugas KPPS jadi kinerja ketika jadi KPPS akan jadi lebih baik fisiknya. jadi ketika bekerja di TPS kinerja nya jadi maximal dan ga kelelahan dan sakit yang berujung kejadian seperti 2019

apa benar test kesehatan nya di jalankan ketat jika tidak sehat tidak lolos.
atau hanya sekedar sebuah formalitas saja. jika hanya sebuah formalitas saja kejadian yang sama mungkin bisa saja terjadi lagi.
Tes kesehatan harus dilakukan dengan sebenar benarnya, kalau masih mempunyai riwayat sakit ya jangan diloloskan, karena tes kesehatan adalah sumber utama mengurangi terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti sakit saat menjalankan tugas ataupun sampai meninggal dunia,  semoga tragedi pemilu tahun 2019 tidak terulang kembali,
newbie
Activity: 26
Merit: 14
February 03, 2024, 02:37:58 PM
#12
Kita telah mengalami masa masa kelam itu dan itu adalah sebuah masa dimana tidak boleh lagi terulang untuk kedua kalinya. Saya berdoa yang terbaik untuk para petugas yang berada di lapangan, terutama mereka yang menjadi KPPS.
Saya pikir sekarang mereka sudah jauh bisa lebih baik lagi dalam merekrut para petugas, pemilu sekarang, setelah KPPS lolos seleksi juga diwajibkan untuk memeriksa kesehatannya dan dibuktikan dengan surat kesehatan dari intansi terkait.
Jelas rasa trauma itu masih ada dan membekas, terutama bagi keluarga yang merasakan langsung kesedihan karena harus ditinggalkan oleh salah satu anggota keluarga.
Saya selalu berdoa supaya kita selalu di jauhkan dari hal hal buruk di pemilu tahun ini.
Amin
member
Activity: 476
Merit: 11
February 03, 2024, 11:48:25 AM
#11
Gelaran pesta demokrasi hanya tinggal menghitung hari, semoga saja mereka yang bertugas sebagai penyelenggara di setiap TPS diberikan keslamatan, kesehatan dan kelancaran. Namun belumlah sampai pada hari H pemungutan suara, dikutip dari detik jateng, bahwa setidak nya terdapat puluhan anggota kpps tepatnya dicilacap mengalmi keracunan massal dari hidangan makanan yang mereka santap pada saat penatikan dan bimtek anggota kpps kemarin. Dan 15 belas orang diantaranya itu harus menjalani rawat inap, karena memang mengalami diare dan sakit perut yang cukup serius.

Dan bukan hanya di daerah jateng saja, dikutip dari Tribunnews.com bahwa ada sejumlah anggota kpps yang mengeluhkan karena usai pulang pelantikan dan menyantap nasi kotak, beberapa diantaranya mengalami diare, deman dan mual, akibat dari makanan yang diberikan oleh panita pelantikan tersebut.

Yang dimana tentunya ini bukanlah kejadian untuk yang pertama kalinya, tetapi kejadian  seperti ini tuh sudah terjadi berulang kali. Sehingga percuma saja para anggota kpps itu menjaga kesahatannya agar tetap fit, sementara makanan yang diterimanya dan disantapnya itu tidak lah sebat sama sekali.
info lebih lengakap, sumber;

Ini sudah masuk mau masuk minggu tenang anggota kpps beserta anggota tim dari kpps lagi mempersiapkan berkas berkas kertas pemilu untuk hari yang di tetapkan,
Pemilu tahun ini banyak sekali perubahan yang di lakukan oleh KPU dan aturan yang berlaku juga sangat ketat rekrutan anggota kpps bertambah banyak.
Kekhawatiran yang kita takuti adalah adanya suatu hal yang tidak diinginkan seperti pemilu sebelumnya dengan adanya jumlah kpps yang banyak semoga hal itu tidak terulang lagi.
sr. member
Activity: 882
Merit: 355
Duelbits
February 02, 2024, 03:22:01 PM
#10
Gelaran pesta demokrasi hanya tinggal menghitung hari, semoga saja mereka yang bertugas sebagai penyelenggara di setiap TPS diberikan keslamatan, kesehatan dan kelancaran. Namun belumlah sampai pada hari H pemungutan suara, dikutip dari detik jateng, bahwa setidak nya terdapat puluhan anggota kpps tepatnya dicilacap mengalmi keracunan massal dari hidangan makanan yang mereka santap pada saat penatikan dan bimtek anggota kpps kemarin. Dan 15 belas orang diantaranya itu harus menjalani rawat inap, karena memang mengalami diare dan sakit perut yang cukup serius.

Dan bukan hanya di daerah jateng saja, dikutip dari Tribunnews.com bahwa ada sejumlah anggota kpps yang mengeluhkan karena usai pulang pelantikan dan menyantap nasi kotak, beberapa diantaranya mengalami diare, deman dan mual, akibat dari makanan yang diberikan oleh panita pelantikan tersebut.

Yang dimana tentunya ini bukanlah kejadian untuk yang pertama kalinya, tetapi kejadian  seperti ini tuh sudah terjadi berulang kali. Sehingga percuma saja para anggota kpps itu menjaga kesahatannya agar tetap fit, sementara makanan yang diterimanya dan disantapnya itu tidak lah sebat sama sekali.
info lebih lengakap, sumber;
member
Activity: 183
Merit: 10
I will write anything for you
February 02, 2024, 01:32:38 PM
#9
Tak terasa pesta pemilu 2024 tinggal 12 hari lagi ...~~snip~~~
Jangan lupa ke tps masing - masing ya teman, berikan hak suara kalian dengan bijak, karena pilihan kita akan mencerminkan pemerintahan indonesia 5 tahun kedepan, siapapun pilihan anda, jangan pernah golput, yokkk nyoblos.
Quote
Ketika melihat riwayat pemilu sebelumnya tentu ini menjadi sebuah sejarah yang kelam yang pernah terjadi karena ~~snip~~
Aturannya pemerintah harusnya ngoreksi diri sendiri terkait tragedi kemanusiaan 2019 lalu, mudahan mereka belajar dari masa lalu, yang paling penting pas rekrutmen batasilah usianya harusnya,kalau bisa yang di bawah 35 tahun yang boleh ikut, biasanya pada rentang usia 35 kebawah masih dikitlah penyakit bawaanya jadi bisa meminamilir korban berjatuhan kek 2019, terus kalau dah tau waktu mepet makan banyak korban buat lah aturan waktu nyetor perhitungan lebih lama biar bisa nafas itupetugas kpps nya. moga bae lah pemilu 2024 berjalan mulus, 0 korban, damai dan kalau bisa gak ada kecurangan baik dari pasangan calon atau tempat lainnya.
sr. member
Activity: 1701
Merit: 308
February 02, 2024, 11:40:02 AM
#8
untuk tahun ini sudah preventif untuk mencegah hal itu terulang lagi.
contoh rekrutment KPPS nya di test kesehatan nya secara ketat, ada check GD tensi dll. jadi jika kurang fit tidak sehat maka tidak akan lolos jadi pertugas KPPS jadi kinerja ketika jadi KPPS akan jadi lebih baik fisiknya. jadi ketika bekerja di TPS kinerja nya jadi maximal dan ga kelelahan dan sakit yang berujung kejadian seperti 2019

apa benar test kesehatan nya di jalankan ketat jika tidak sehat tidak lolos.
atau hanya sekedar sebuah formalitas saja. jika hanya sebuah formalitas saja kejadian yang sama mungkin bisa saja terjadi lagi.

Aturan yang ditetapkan tidak akan menjadi kekhawatiran lagi bagi masyarakat, secara umum sudah ada pemberitahuan untuk test kesehatan sudah di lakukan terhadap anggota kpps kita hanya menginginkan ini beneran sudah terjadi di semua.

tempat agar tidak hanya formalitas saja sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi.
full member
Activity: 307
Merit: 107
Binance #Smart World Global Token
February 01, 2024, 07:39:15 PM
#7
untuk tahun ini sudah preventif untuk mencegah hal itu terulang lagi.
contoh rekrutment KPPS nya di test kesehatan nya secara ketat, ada check GD tensi dll. jadi jika kurang fit tidak sehat maka tidak akan lolos jadi pertugas KPPS jadi kinerja ketika jadi KPPS akan jadi lebih baik fisiknya. jadi ketika bekerja di TPS kinerja nya jadi maximal dan ga kelelahan dan sakit yang berujung kejadian seperti 2019

apa benar test kesehatan nya di jalankan ketat jika tidak sehat tidak lolos.
atau hanya sekedar sebuah formalitas saja. jika hanya sebuah formalitas saja kejadian yang sama mungkin bisa saja terjadi lagi.
hero member
Activity: 770
Merit: 505
Eloncoin.org - Mars, here we come!
February 01, 2024, 06:28:33 PM
#6
untuk tahun ini sudah preventif untuk mencegah hal itu terulang lagi.
contoh rekrutment KPPS nya di test kesehatan nya secara ketat, ada check GD tensi dll. jadi jika kurang fit tidak sehat maka tidak akan lolos jadi pertugas KPPS jadi kinerja ketika jadi KPPS akan jadi lebih baik fisiknya. jadi ketika bekerja di TPS kinerja nya jadi maximal dan ga kelelahan dan sakit yang berujung kejadian seperti 2019
sr. member
Activity: 1046
Merit: 363
Bitcoin Casino Est. 2013
February 01, 2024, 01:44:11 PM
#5
Sekarang calon anggota KPPS lebih banyak dipilih dari anak muda dan tidak boleh mempunyai penyakit komorbid.
Di tahun 2019 kebanyakan korban berumur diatas 50 tahun dan mempunyai riwayat penyakit komorbid.
Vitamin, ambulance dan nakes juga sudah disiapkan setidaknya per kecamatan jadi kalau ada yang sakit bisa ditangani dengan cepat.

Pasti akan jauh lebih baik untuk tahun ini, tindakan pencegahan sudah cukup maksimal.
sr. member
Activity: 1078
Merit: 401
February 01, 2024, 01:24:54 AM
#4
Pemilu tahun ini sangat jauh berbeda dengan pemilu-pemilu sebelunya antusias kampaye terbuka sangat lesu, padahal pihak kpu telah membuat tempat-tempat dan jadwal tempat kampaye, akan tetapi para peserta pemilu atau timses tidak melakukannya, yang dikwatirkan adalah menjelang satu mingu pemilihan terjadi money politik besar-besaran, itu tercium dari mulut ke mulut warga bahwa sudah ada iming-iming dari caleg akan janji tersebut, dari 200 sampai 300 per suara...
Mungkin itu di daerah daerah tertentu saja, DI Daerah saya saya melihat masih sama seperti dahulu cukup banyak atribut kampanye di setiap sudut kota.
Untuk Money Politik tetap masih ada, itu bahkan sudah terjadi sejak dulu dulu, di saat Caleg berkampanye pasti banyak yang mengiming imingkan uang di saat mendekati hari pemilihan dan berkemungkinan itu akan tetap terjadi dan saya tidak mengherankan untuk itu, DI Indonesia itu adalah hal yang lumrah. Grin

Perihal ketakutan untuk yang terjadi seperti Pemilu tahun 2019 saya pikir sudah dicoba di antispasi dan para garda terdepan seperti KPPS yang banyak meninggal di pemilu tahun 2019 pastinya akan lebih berhati hati di tahun ini dan pihak penyelenggarapun sudah muali memberlakukan aturan aturan untuk mengantispasi hal yang sama.
member
Activity: 492
Merit: 53
Tontogether | Save Smart & Win Big
February 01, 2024, 01:14:24 AM
#3
Meskipun ada beberapa konspirasi seperti menutup kecurangan atau lain-lain tetapi konfirmasi yang terjadi saat ini adalah karena faktor kelelahan dan beratnya beban kerja.
Kita harap saja ke depan tidak ada lagi hal-hal yang seperti itu lagi. Karena gaji KPPS juga sudah naik, dan dalam merekrut penitia juga sudah banyak. Artinya sudah jauh ada perbaikan dari sebelumnya caruk maruk. Kalau ane melihat dulu itu tidak adanya manajemen yang baik antara KPU sebagai penyelenggara dengan pihak terkait di anatarnya perangkat desa. bahkan ada beberapa perangkat desa tidak dilibatkan dalam kepanitian padahal kerja merka sampai malam juga demi mempersiapkan kotak suara, tenda, kursi dll.
Pemilu tahun ini sangat jauh berbeda dengan pemilu-pemilu sebelunya antusias kampaye terbuka sangat lesu, padahal pihak kpu telah membuat tempat-tempat dan jadwal tempat kampaye, akan tetapi para peserta pemilu atau timses tidak melakukannya, yang dikwatirkan adalah menjelang satu mingu pemilihan terjadi money politik besar-besaran, itu tercium dari mulut ke mulut warga bahwa sudah ada iming-iming dari caleg akan janji tersebut, dari 200 sampai 300 per suara...
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
January 31, 2024, 08:05:09 PM
#2
Meskipun ada beberapa konspirasi seperti menutup kecurangan atau lain-lain tetapi konfirmasi yang terjadi saat ini adalah karena faktor kelelahan dan beratnya beban kerja.
Kita harap saja ke depan tidak ada lagi hal-hal yang seperti itu lagi. Karena gaji KPPS juga sudah naik, dan dalam merekrut penitia juga sudah banyak. Artinya sudah jauh ada perbaikan dari sebelumnya caruk maruk. Kalau ane melihat dulu itu tidak adanya manajemen yang baik antara KPU sebagai penyelenggara dengan pihak terkait di anatarnya perangkat desa. bahkan ada beberapa perangkat desa tidak dilibatkan dalam kepanitian padahal kerja merka sampai malam juga demi mempersiapkan kotak suara, tenda, kursi dll.
newbie
Activity: 28
Merit: 14
January 31, 2024, 07:22:56 PM
#1

Tak terasa pesta pemilu 2024 tinggal 12 hari lagi dan kita akan mengadakan sebuah pesta akbar demokrasi dengan memilih pemimpin baru sebagai panutan dan harapan Indonesias menjadi lebih baik.
Tetapi dalam hal ini tentu saja selain dari kesenangan tentang pestapora pemilihan serentak kita juga pasti tahu ada ke khawatiran yang pasti terjadi untuk saat ini ketika terjadi pemilu.
Berkaca kepada pemilu di 2019 dengan skema yang sama mengusung pemilu serentak dengan pemilihan 5 perwakilan pemimpin dimulai dari Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), DPR, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan DPRD kabupaten/kota. ada sebuah tragedi yang sebenarnya beberapa waktu lalu sempat ramai kembali dimana pemilu 2019 ini banyak sekali memakan korban khsusunya untuk anggota KPPS.

Refleksi Pemilu 2019, Sebanyak 894 Petugas KPPS Meninggal Dunia
Sebenarnya ada banyak sekali simpang siur tentang jumlah keseluruhan yang meninggal ketika pemilu 2019 tetapi saya hanya mengambil ini sebagai referensi.

Ketika melihat riwayat pemilu sebelumnya tentu ini menjadi sebuah sejarah yang kelam yang pernah terjadi karena bagaimanapun juga pestapora demokrasi yang terjadi di 2019 ini membuat banyak sekali orang yang kehilangan nyawa nya akibat beberapa alasan dan salah satunya adalah efek dari kelelahan karena terlalu beratnya beban kerja yang dilimpahkan dalam pemilu mengingat ini adalah pemilu serempak. Meskipun ada beberapa konspirasi seperti menutup kecurangan atau lain-lain tetapi konfirmasi yang terjadi saat ini adalah karena faktor kelelahan dan beratnya beban kerja.

Tentu saja dengan mengacu kepada hal ini kita juga perlu khawatir dengan kondisi saat ini terlebih skema yang dilakukan dalam pemilu kali ini dan periode sebelumnya terkesan sama.
Lantas muncul pemikiran liar untuk sekarang apakah memang kejadian kelam seperti 2019 akan kembali terjadi atau apakah memang sistem pemilihan serempak ini sudah sesuai dengan kebijakan yang pas karena jika memang periode sebelumnya banyak yang meninggal karena beban kerja yang berat lantas apa bedanya sekarang karena pada akhirnya skema dan sistem pemilu saat ini tidak berbeda dengan periode 2019.

Tapi apapun itu semoga kita semua diberikan kesehatan terutama untuk mereka yang bekerja di garda terdepan pemilu sebagai petugas KPU terutama KPPS dan Panwaslu yang turun langsung ke lapangan.
Pages:
Jump to: