Pages:
Author

Topic: Keluh Kesah pedagang UMKM (Read 800 times)

member
Activity: 267
Merit: 42
January 16, 2024, 10:03:59 AM
#46
Masih menjadi bahan pembahasan yang hanggat di kalangan masyarakat khususnya para pedagan umkm,ada sedikit kesenangan atau kepuasan tentang keluh kesah pedagang umkm yang menggeluh tentang adanya tiktokshop yang sempat di tutup,disaat ada penutupan sementara itu membuat pedagang umkm merasa senang dan berharap para pembeli/langganan kembali lagi berbelanja offline, tapi setelah surpei lapangan harapan itu tidak berjalan dengan sepenuhnya paling cuma beberapa persen saja.
Tapi menurut saya pribadi untuk pedagan umkm sepi bukan soal adanya tiktokshop tapi melainkan untuk saat ini antara lain pedagan dan pembeli banyak yang beralih ke online,untuk yang mengerti cara berdagang online dan cara membeli dengan cara online.
Tetapi harusnya pemerintah juga memberi harapan untuk pedagan umkm biar gak gulung tikar,atau menyusun renycana yang bagus dengan sedemikian rupa,biar pedagan umkm yang berdagan dengan offline gak ketinggalan jaman.
hero member
Activity: 2548
Merit: 572
#SWGT CERTIK Audited
January 16, 2024, 08:51:44 AM
#45

sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame

Pendapatnya agan ini ada benarnya. Saat ini orang lebih tertarik untuk berbelanja secara online bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena marketingnya yang menarik minat pelanggan. Kita bisa lihat sendiri ketika pemasaran dilakukan di tiktok misalnya itu yang mereka lakukan adalah menampilkan fungsi-fungsi menarik dari produk jualannya. Atau menyisipkan konten-konten kreatif lalu membubuhi iklan di antaranya. Ini pada dasarnya menarik perhatian orang untuk berbelanja secara online dan ketika mereka sudah berhasil sekali, orang-orang biasanya akan ketagihan karena mudahnya berbelanja online.
Marketing di toko online memang sangat bagus terkadang mereka memberikan siaran Live sehingga interaksi antara pembeli dan pedagang bisa langsung tersalurkan dan akhirnya membuat pasar tradisional menjadi sangat sepi karena lebih banyak yang memilih belanja online dari rumah barang yang telah dibeli akan tiba dalam beberapa hari tanpa harus keluar rumah.

Mereka yang berjualan online akan lebih menguntungkan ketika berhasil membuat produk sendiri sebagai contoh toko baju seperti baju cetak sablon atau lainnya yang bisa di buat sendiri sehingga dengan cara itu pedagang bisa mendapatkan lebih banyak untung, karena ketika kita mengambil produk dari orang lain atau supplier dan menjual kembali maka keuntungan yang didapatkan sangat sedikit dan biasanya mereka juga berani untuk menjual di harga lebih murah dari dagangan agan. Memang membangun usaha di awal akan sangat sulit dan penuh dengan rintangan yang akan membuat kita menyerah karena persaingan harga yang luar biasa hebat.
hero member
Activity: 1330
Merit: 585
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
January 16, 2024, 01:13:15 AM
#44
sebatas cerita dari pengalaman teman saya (bukan saya) dia menceritakan memang sejak terjadinya resesi waktu itu banyak sekali pedagang offline mengalami penurunan bahkan sangat sepi dan teman saya sebagai penjual pakaian dan segala barang yang berbahan dasar kain merasakan dampak tersebut dan ketika saya main ke tokonya dia bercerita banyak sekali dan yang membuat saya kaget dalam sehari biasanya dapat pelanggan setidaknya 10-20 orang tapi saat itu menurun drastis hanya mendapatkan 5 pelanggan bahkan kadang sehari cuma 3 orang aja itupun tidak beli semua.
nah, singkat cerita banyak sekali curhatan saya jadi kepikiran dan saya tanyakan kenapa gak ikut tren aja atau berjualan online ? dia jawab gak bisa caranya.

nah, inilah terkadang orang awam yang memiliki usaha terkena dampak negatif dari perkembangan teknologi karena orang awam sulit untuk mempelajari jualan online sedangkan salah satu cara untuk bisa tetap mempertahankan bersaing di bisnisnya harus mengikuti perkembangan teknologi ini dan akhirnya saya perlahan memberikan sedikit bantuan dengan cara mengajari cara berdagang online dan hasilnya lumayan bagus bisnisnya masih bisa berjalan lancar mendapatkan banyak pelanggan setiap hari meski toko sepi tapi orderan jalan terus.


dari beberapa pengalaman tersebut dan bahkan banyak sekali teman saya saat ini yang sudah berjalan di jualan online memberikan inspirasi kepada seluruh orang yang ingin membuka usaha akan lebih baik mengikuti perkembangan teknologi seperti berjualan online dan pelajari bagaimana cara memiliki usaha UMKM tapi tetap bisa mendapatkan pelanggan yang banyak dan khsususnya untuk pengusaha muda saya yakin siapapun pasti bisa sukses membangun bisnis UMKM dengan cara online
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
December 29, 2023, 10:12:04 AM
#43

sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame

Pendapatnya agan ini ada benarnya. Saat ini orang lebih tertarik untuk berbelanja secara online bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena marketingnya yang menarik minat pelanggan. Kita bisa lihat sendiri ketika pemasaran dilakukan di tiktok misalnya itu yang mereka lakukan adalah menampilkan fungsi-fungsi menarik dari produk jualannya. Atau menyisipkan konten-konten kreatif lalu membubuhi iklan di antaranya. Ini pada dasarnya menarik perhatian orang untuk berbelanja secara online dan ketika mereka sudah berhasil sekali, orang-orang biasanya akan ketagihan karena mudahnya berbelanja online.
Itu hanya menjadi salah satu teknik marketing yang dipasarkan dan memang itu menjadi salah satu alasan yang pasti di jadikan sebagai patokan untuk berada dan lebih banyak menggunakan platform online dibandingkan dengan yang offline.
Tetapi yang saya rasakan saat ini adalah kita hidup dimana masyarakat sudah sangat konsumtif terhadap sesuatu, selain itu dengan sikap warga negara kita yang "mageran" ini menjadi sebuah peluang yang bagus sebenarnya untuk beberapa platform e-commerce untuk membuat beberapa gebrakan serta selipan agar mereka mudah diterima masyarakat dan itu memang terbukti benar.
Saya pribadi juga terkadang terlalu malas untuk keluar rumah hanya untuk mencari pakaian atau barang walaupun memang itu cukup penting dan dibutuhkan segera tetapi terkadang ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan seperti jauhnya kita ke pasar atau toko dari barang yang kita inginkan atau masalah lain seperti malas dijalan dan takut barangnya tidak ada karena hanya membuat kita capek sendiri sehingga e-commerce lah yang bisa menjadi sebuah kondisi pemecah dari masalah karena hanya dengan scroll dan mencari apa yang kita butuhkan maka akan ada banyak pilihan yang keluar.
Meskipun hal ini akan membuat situasi konsumtif kita menjadi semakin besar dan rasa malas semakin merajalela tetapi kita hanya ingin mempermudah diri sendiri karena konsep mayoritas masyarakat di negara kita adalah "kalau ada yang mudah kenapa harus mencari yang ribet" dan itu sangat terasa untuk saya.
full member
Activity: 1190
Merit: 212
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
December 23, 2023, 10:10:58 AM
#42
Pendapatnya agan ini ada benarnya. Saat ini orang lebih tertarik untuk berbelanja secara online bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena marketingnya yang menarik minat pelanggan. Kita bisa lihat sendiri ketika pemasaran dilakukan di tiktok misalnya itu yang mereka lakukan adalah menampilkan fungsi-fungsi menarik dari produk jualannya. Atau menyisipkan konten-konten kreatif lalu membubuhi iklan di antaranya. Ini pada dasarnya menarik perhatian orang untuk berbelanja secara online dan ketika mereka sudah berhasil sekali, orang-orang biasanya akan ketagihan karena mudahnya berbelanja online.
Tentu sangat penting untuk dapat memiliki strategi marketing yang dapat menarik konsumen memilih produk yang kita pasarkan, karena jika kita tidak memiliki strategi marketing yang bagus tentu produk yang kita pasarkan akan sulit mencapai target penjualan, untuk saat ini sebagian orang memilih untuk berbelanja online karena mereka bisa mendapatkan barang dengan kualitas bagus namun tetap memiliki harga yang mampu untuk dibeli oleh banyak orang dan tentu memuaskan bagi mereka sehingga akan lebih memilih berbelanja online karena dengan segala kemudahan yang mereka dapatkan dan tidak harus pergi ke pasar untuk bisa mendapatkan yang mereka inginkan.
sr. member
Activity: 1344
Merit: 335
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
December 19, 2023, 09:26:10 PM
#41

sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame

Pendapatnya agan ini ada benarnya. Saat ini orang lebih tertarik untuk berbelanja secara online bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena marketingnya yang menarik minat pelanggan. Kita bisa lihat sendiri ketika pemasaran dilakukan di tiktok misalnya itu yang mereka lakukan adalah menampilkan fungsi-fungsi menarik dari produk jualannya. Atau menyisipkan konten-konten kreatif lalu membubuhi iklan di antaranya. Ini pada dasarnya menarik perhatian orang untuk berbelanja secara online dan ketika mereka sudah berhasil sekali, orang-orang biasanya akan ketagihan karena mudahnya berbelanja online.
member
Activity: 235
Merit: 42
December 19, 2023, 11:32:11 AM
#40
Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.
Ya, artinya ente tidak cocok jadi milyader.

Namanya orang kaya atau milyader pasti kuat dan mantap dalam hal manajemen keuangannya. Mereka tidak semena-mena atau boros membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan, walau itu harganya murah sekalipun. Orang kaya atau milyader juga tidak sembarang beli ini itu karena penjualnya itu ramah, mereka itu punya goal yang jelas untuk mengeluarin duit, karena kalau tidak begitu, ya tidak jadi milyader atau orang kaya.

Elon Musk aja tidak punya rumah, padahal duit dia banyak untuk beli rumah, karena apa?, karena dia pelit tadi (gak mudah ngeluarin duit), mending duitnya di beliin saham/bitcoin, atau pengembangan project (dari pada beli rumah) dimana untungnya bisa beli 3 rumah dari hari ini.

Bisa jadi juga sih, karena dermawan/baik itu tidak harus jadi miliarder dulu, karena rasa kasih sayang itu tidak diukur darinya, namun alangkah baiknya jika orang baik itu jadi miliarder mungkin akan lebih banyak lagi membantu aku berharap seperti itu. Karena aku melihat banyak miliarder kebalikan nya opa elon  Grin
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 25, 2023, 10:15:25 PM
#39
Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.
Ya, artinya ente tidak cocok jadi milyader.

Namanya orang kaya atau milyader pasti kuat dan mantap dalam hal manajemen keuangannya. Mereka tidak semena-mena atau boros membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan, walau itu harganya murah sekalipun. Orang kaya atau milyader juga tidak sembarang beli ini itu karena penjualnya itu ramah, mereka itu punya goal yang jelas untuk mengeluarin duit, karena kalau tidak begitu, ya tidak jadi milyader atau orang kaya.

Elon Musk aja tidak punya rumah, padahal duit dia banyak untuk beli rumah, karena apa?, karena dia pelit tadi (gak mudah ngeluarin duit), mending duitnya di beliin saham/bitcoin, atau pengembangan project (dari pada beli rumah) dimana untungnya bisa beli 3 rumah dari hari ini.
sr. member
Activity: 1974
Merit: 450
November 25, 2023, 06:56:39 PM
#38
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, Saya sih hanya berpendapat bahwa kita tidak bisa membatasi ataupun menahan laju kemajuan tehnologi apalagi teknologi informasi yang terus berkembang saat ini.
Sebenarnya untuk setuju atau tidak pasti pro kontra akan terjadi dalam hal ini karena sebagian pasti akan menganggap ini adalah sesuatu yang bagus jika tiktokshop di hapus dan sebagian yang lain pasti tidak akan setuju dengan hal ini tetapi saya rasa masalahnya bukan disana.
Itu tergantung bagaimana cara tiktok menghadapi regulasi yang ada. Sejauh yang saya tahu saat ini Tiktok hanya memiliki perizinan media sosial saja di indonesia dan itu tidak berlaku untuk e-commerce sehingga ketika mereka menjadi e-commerce sekarang pasti ini cepat atau lambat akan bermasalah dengan perizinan karena penghasilan dari yang mereka dapatkan itu tidak ada sumbangsi kepada pemerintah dalam bentuk pajak sehingga mau tidak mau pasti tiktok shop akan di bekukan seperti sekarang.

Saat ini, pemberitaan terbaru dikatakan bahwa tiktok shop akan dibuka kembali walaupun memang ini simpang siur tetapi melihat dari statement  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang mengatakan bahwa dia cukup yakin tiktok shop akan dibuka kembali walaupun memang masih belum ada konfirmasi lebih jauh tetapi ini bisa menjadi sebuah harapan baru bagi mereka yang melakukan UMKM disana.
Sekarang kita hanya tinggal menunggu keputusan dari pihak Tiktoknya apakah memang rumor tentang ini benar atau tidak kita hanya perlu menunggu saja.
member
Activity: 235
Merit: 42
November 22, 2023, 06:29:16 AM
#37
Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
yups kita bisa melihat kualitas barang langsung kalau belanja offline, tapi harganya itu loh kadang tidak sebanding dengan barang di toko online, terkadang selisihnya bisa 50% dan ada cash back juga terhadap produk dan barang yang sama dengan toko offline.
Ya begitulah yang terjadi gan, tapi kaya sih tergantung yang beli, andai aku jadi miliarder sih meskipun harga berapapun pasti ditebak saja, yang penting cocok dihati aja, dan jika melihat penjualan nya ramah dan baik (perlu dibantu) aku pasti membeli-nya meskipun tidak cocok, tinggal kasih keorang aja, (beli karna peduli). Roll Eyes
Namun jika sebaliknya (tidak miliarder) aplah dayaku gan.  Grin
Jadinya, kalau ke mall (misal beli sepatu), ane akan nyocokin dulu ukuran sepatu dengan merk yang sama dengan toko online. kalau pas dan cocok, ane mending belanja online dengan ukuran dan merk yang sama dengan di mall tadi.
Cheesy ada benernya juga sih kadang cuman iseng aja masuk toko
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 21, 2023, 10:06:15 PM
#36
Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
yups kita bisa melihat kualitas barang langsung kalau belanja offline, tapi harganya itu loh kadang tidak sebanding dengan barang di toko online, terkadang selisihnya bisa 50% dan ada cash back juga terhadap produk dan barang yang sama dengan toko offline. Jadinya, kalau ke mall (misal beli sepatu), ane akan nyocokin dulu ukuran sepatu dengan merk yang sama dengan toko online. kalau pas dan cocok, ane mending belanja online dengan ukuran dan merk yang sama dengan di mall tadi.
full member
Activity: 807
Merit: 150
November 20, 2023, 09:54:23 PM
#35
Kedua, masih kerasa efek dari pandemi yang dulu (2020) juga mendorong perubahan gaya hidup di masayarakat.
Perubahan gaya hidup masyarakat akibat pandemi satu faktor kuat malesnya masyarakat belanja offline. Belum lagi macet dan adanya asap pembakaran hutan beberapa waktu lalu menjadi faktor penguat saat itu. Namun tidak semua, malah ane dulu yang hobinya belanja online sudah mulai berkurang saat ini, karena kurangnya mutu kualitas barang dan juga besarnya biaya pengiriman. Ane jarang belanja di shoope, ane itu suka belanja di toko hijau atau tokopedia, nah di masa pandemi, tokopedia ini selalu free ongkir, dan pengirimannya cuma 2 hari. Tapi sekarang si tokopedia ini narik ongkir berapa pun belanjaanya, dan juga ngirimnya lama, bisa 4-5 hari. beda dari sebelumnya, oleh karena itu ane sudah males belanja online sekarang, mending ane ke mall langsung.
Dampak pandemi sangat terasa bagi sebagian masyarakan yang malas untuk keluar rumah karena sudaha terbiasa harus mengurung diri dalam rumah sehingga memilih berbelanja online dan bagi sebagian orang yang telah menyadarinya tentu tidak ingin lagi untuk berbelanja online karena mungkin telah banyak mendapatkan barang yang kita pesan tidak sesuai dengan yang kita lihat pada gambar dan juga kualitasnya mungkin banyak hal lain yang mengurangi minat untuk berbelanja online.

Memang benar memilih untuk belanja langsung ke mall akan sangat memuaskan karena kita bisa melihat langsung kualitas barang yang akan kita beli sehingga kita tidak akan kecewa dengan kualitas barang tersebut.
member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
November 19, 2023, 10:27:28 AM
#34
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
sebenanya ia bahwa bukan karna hadirnya tiktokshope membuat umkm sepi, akan tetapi banyaknya penjualan mengunakan media digital lainnya. online shope menhadirkan barang luar negeri dengan harga cuci gudang sehingga masyarakat saat ini lebih tertarik krna kualitas juga premium, dalam hal ini pemerintah semestinya harus peka dan bereaksi dengan cepat dengan cara membuat rencangan -rancangan baru sehingga para pelaku umkm tidak gulung tikar rame-rame
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 18, 2023, 07:05:30 PM
#33
cukup miris sih melihat ada begitu banyak pedagang umkm yang menutup usaha mereka hanya karena kurangnya pembeli yang mereka dapatkan, namun melihat dari kondisi perekonomian sekarang ini maka wajar saja sih para pedagang umkm tidak mendapatkan pembeli.

hal ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah karena ada banyak perut yang harus di beri makan, tidak mungkin untuk membiarkan para pedagang umkm semakin banyak yang menutup usaha mereka, namun karena saat ini para pejabat lagi sibuk kampanye, urusan umkm jadi mereka lupakan.
kalau ane melihat ini bukan salah pemerintah, tapi UMKM nya sendiri yang mungkin kurang ide yang kreatif untuk menjalankan usahanya. Setidak mereka harus lebih berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Ada beberapa yang ane lihat di kota ane, UMKM melakukan metode yang lain dari biasanya dalam memarketing usahanya, seperti memakai boneka robot di depan tokonya untuk menarik perhatian anak kecil biar mampir beli es cream. Yang penting berinovasi, mereka harus bisa bersaing dengan pedagang online, tidak nyerah gitu saja sambil nyalahin pemerintah.
member
Activity: 454
Merit: 10
November 18, 2023, 06:02:18 PM
#32
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.
Memang ada benarnya juga sih gan, namun sepengetahuan ku dan rekan-rekan dilapangan itu disebabkan faktor U (uang)😁.
Jadi saya kira meskipun teknik seperti yang agan sebutkan itu rasanya kurang tepat.
Gini deh saya senggol dikit: jika si A punya banyak uang atau harta, harga berapa pun pasti dibeli bukan?
Nah jika sebaliknya bagaimana?
Yang jelas sih menurut ku bukan soal harga ya, melainkan soal mampu untuk beli atau tidak, kembali lagi ke Faktor U.
cukup miris sih melihat ada begitu banyak pedagang umkm yang menutup usaha mereka hanya karena kurangnya pembeli yang mereka dapatkan, namun melihat dari kondisi perekonomian sekarang ini maka wajar saja sih para pedagang umkm tidak mendapatkan pembeli.

hal ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah karena ada banyak perut yang harus di beri makan, tidak mungkin untuk membiarkan para pedagang umkm semakin banyak yang menutup usaha mereka, namun karena saat ini para pejabat lagi sibuk kampanye, urusan umkm jadi mereka lupakan.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
November 18, 2023, 02:55:43 AM
#31
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.

benar, dengan di tutupnya tiktok shop, yang mendapatkan untung besar adalah e commerce, para pembeli diarahkan oleh para pedagang ke toko online mereka yang ada di situs2 besar ecommerce, kemaren saya baca di situs berita, para pedagang tanah abang nuntun lagi agar ecommerce seperti shoppe - lazada - tokped di tutup, jujur saja saya ketawa membaca kabar ini, ini menunjukkan bahwa para pedagang tanah abang gak mau bertransformasi ke digital, mereka berharap kebiasaan beli orang orang harus tetap jadul, bagaimana pun ada jutaan warga indonesia yang merasakan manfaat dari ecommerce, maka itu tidak ada alasan kuat unutk pemerintah bisa menuruti lebih banyak keinginan pedagang tanah abang.
Sebenarnya sudah hampir  tiga tahun ini pedagang UMKM mengalami penurunan penjualan luar biasa, kehadiran online shope sangat terasa bagi pedagang di toko toko dan emperan kaki lima, karna secara kualitas produk online shope tidak jauh beda dengan harga di toko-toko, malahan hampir 50 persen harga murah beli online shope dengan kita beli di toko, semestinya pemerintah harus mengontrol sistem ini, kini aliran dana lebih banyak ke luar negeri dan pasar-pasar mulai kosong pembeli, kemarin dihebohkan tiktok shope walau tidak begitu lama akan tetapi itu makin memperparah lagi para pedagang toko jika sempat tidak di tutup maka sangat banyak pengangguran di Indonesia
member
Activity: 280
Merit: 22
WOITOKEN Play to Earn NFT Game
November 17, 2023, 12:14:26 PM
#30
Seandainya shopee, lazada, tokopedia, bukalapak semua ditutup, negara akan kehilangan pajak yang besar  Cheesy
Cheesy benar juga gan, tapi harus di garis bawahi yah.
Itu bukan kehilangan pajak yang besar, melainkan berkurangnya pajak yang besar, karena negara masih banyak aset pajak yang sulit untuk di hilangkan seperti pajak rokok (yang lumrah), itukan katanya pemasukan pajak yang besar juga.
Namun disisi lain pemerintah sudah berupaya meningkatkan perekonomian bagi umkm, hanya saja perlu waktu yang cukup lama untuk menstabilkan itu semua.
Jadi saya rasa pemerintah kita ada rasa tanggung jawab bagi masyarakat nya, bukan hanya untuk UMKM saja, melainkan untuk kita semua selaku masyarakat RI.
member
Activity: 111
Merit: 38
November 17, 2023, 10:39:07 AM
#29
Yang jadi masalah dalam hal ini apakah dengan penutupan dengan alasan izin dan beberapa keluhan yang terjadi beberapa waktu lalu dari pedagang offline bisa menjadi jawaban dengan ditutupnya tiktok shop?
Saya sih kurang setuju tiktok shop di tutup oleh pemerintah. Tiktok itu dah besar dan mendunia lho harusnya diajak kerja sama untuk jualan produk produk UMKM, misal semua yang jualan di tiktok wajib menjual produk UMKM dalam negeri minimal 30 % dari barang yang mereka jual. Untuk pengawasan dan regulasinya sih biar orang orang pemerintah yang mikir, mereka tentu pinter-pinter, ~cut~
Mungkin kaka ini ada benarnya juga, hanya saja untuk memasukkan produk-produk UMKM kedalam nya hal yang sangat sulit dilakukan, karena produk dalam negeri itu biasanya ngambil untung gede, pernah kah kita berpikir mengapa harga olshop itu pada murah meriah?
Pasti mereka ngambil untungnya dikit bukan, (yang penting laku terjual).
member
Activity: 250
Merit: 18
November 17, 2023, 02:44:09 AM
#28
Tidak sepenuhnya menjadi jawaban saya kira. Di satu sisi dengan ditutupnya Tiktok Shop ada harapan bahwa kondisi UMKM yang masih menjalankan jualannya dengan ofline jadi sedikit punya kesempatan untuk mendapatkan kembali pelanggannya. Tapi harapan itu saya kira tidak akan dapat sepenuhnya benar-benar terlaksana. Karena mereka yang telah tumbuh besar di Tiktok shop tentu sudah mendapatkan langganan dan ketika live tiktok mereka dapat mengarahkan pelanggan mereka itu ke e-commerce seperti Shopee ataupun Tokopedia.

Betul banget bang,pastinya para tiktok shop akan mengalihkan penjualanya.
Karena para tiktok shop juga kan mereka gak semuanya yang udah benar-benar sukses,jadi menurut saya jika tidak dialihkan penjualannya bagaimana,karna merka juga punya banyak tanggung jawab,cari makan juga.
Kita doa kan saja yang terbaik untuk para pedagang umkm kita,mudah-mudahn penjualan nya makin laris manis,biar ekonominya pulih 100%,amin allahhummaamin 🤲
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
November 16, 2023, 10:57:14 PM
#27
Kedua, masih kerasa efek dari pandemi yang dulu (2020) juga mendorong perubahan gaya hidup di masayarakat.
Perubahan gaya hidup masyarakat akibat pandemi satu faktor kuat malesnya masyarakat belanja offline. Belum lagi macet dan adanya asap pembakaran hutan beberapa waktu lalu menjadi faktor penguat saat itu. Namun tidak semua, malah ane dulu yang hobinya belanja online sudah mulai berkurang saat ini, karena kurangnya mutu kualitas barang dan juga besarnya biaya pengiriman. Ane jarang belanja di shoope, ane itu suka belanja di toko hijau atau tokopedia, nah di masa pandemi, tokopedia ini selalu free ongkir, dan pengirimannya cuma 2 hari. Tapi sekarang si tokopedia ini narik ongkir berapa pun belanjaanya, dan juga ngirimnya lama, bisa 4-5 hari. beda dari sebelumnya, oleh karena itu ane sudah males belanja online sekarang, mending ane ke mall langsung.
Pages:
Jump to: