Salam teman-teman
Info terbaru bahwa sawit Indonesia dijegal oleh Uni Eropa, setelah sebelumnya CPO juga mereka jegal. Sebenarnya ada apa ini? Apa indonesia sudah di anggap berbahaya sehingga mereka berusaha menghalang-halangi Indonesia menjadi negara yang lebih baik?
Source:
https://www.youtube.com/watch?v=gbyPmvw09h8Setelah sebelumnya Indonesia berseteru dengan Uni Eropa terkait CPO, kemudian Nikkel, sekarang produksi sawit pun sedang di persulit. Apakah Indonesia sudah memiliki posisi yang baik sehingga sudah berani perang dagang dengan Uni Eropa?
Isu yang di angkat adalah produksi sawit yang tidak ramah lingkungan dan lainya.
Ada lima alasan Parlemen Uni Eropa mengeluarkan kebijakan larangan impor CPO dan produk turunannya, yaitu industri sawit menciptakan deforestasi, degradasi habitat satwa, korupsi, mempekerjakan anak, dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM)
Source:
https://igj.or.id/wp-content/uploads/2018/04/CPO-Indonesia-ditolak-Uni-Eropa_Palm-Oil-Issues.pdfBagaimana menurut teman-teman? Apakah ini murni karena urusan lingkungan? antau ada Intrik dan kepentingan sehingga Uni Eropa menjegal produksi sawit Indonesia?
Kalau ngomongin masalah sawit di Indonesia, masalahnya emang bukan hanya soal isu-isu tersebut bro. Ada satu lagi yang seringkali kelewat dari perhatian kita, yaitu monopoli lahan sawit oleh beberapa pengusaha besar di Indonesia. Cari aja googling banyak pengusaha kakap. Jadi, ini bukan cuma urusan bisnis aja, tapi juga ada sentimen politik di dalamnya. Sejauh ini sih nggak ada masalah, selama perkebunan sawitnya tetap mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar. Tapi seringkali justru masyarakat lokal yang merasa dirugikan. Gimana nggak, terkadang hutan yang biasa mereka gunakan untuk berburu, atau tanah yang mereka gunakan untuk bertani, tiba-tiba dibabat dan dijadikan perkebunan sawit.
Jadi, ya balik lagi ke pertanyaan awal, kenapa Uni Eropa mulai ngeliat sawit Indonesia dengan "pandangan sebelah mata"? Bisa jadi karena faktor lingkungan yang menjadi concern global, atau bisa juga karena isu ini menjadi 'bahan bakar' untuk menjegal Indonesia dalam persaingan perdagangan global, atau malahan keduanya. Yang pasti, kita sebagai masyarakat juga harus proaktif untuk memastikan bahwa produksi komoditas ini berlangsung secara berkelanjutan dan juga menyejahterakan masyarakat lokal, bukan malah merugikannya.